Linda adalah seorang pengembara dengan ilmu medis dan keterampilan beladiri yang sangat hebat.
Mengalami hilang ingatan membuatnya diperbudak oleh sebuah keluarga yang membutuhkan seorang perawat gratis untuk putra mereka yang sedang sakit.
Sebuah kecelakaan membuat Linda kembali mengingat ingatannya dan kemudian bertemu seorang pria bernama Alaska yang memberinya sebidang tanah.
Dari tanah itu Linda mendapat kesuksesan sebagai seorang perempuan pengusaha tanaman herbal terbaik di desa tersebut.
Kalau kamu sakit, jangan lupa datang ke kebunnya meminta obat herbal, dijamin sembuh!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13. Sandiwara Emiralda
Emiralda berdiri di tempatnya sambil tersenyum mengejek, 'mampuslah kau Kak, akan bagus kalau kau langsung mati hari ini!' ucap Emiralda dalam hati.
Emiralda perlahan-lahan mundur dari tempat itu untuk meninggalkan toko obat itu, lebih baik mencari aman daripada membuat masalah dengan perempuan yang tidak bisa dihadapi sendirian itu.
Sementara Lerina yang telah berdiri di hadapan Linda, ia kini berkata, "Jadi kau orangnya? Beraninya kau membuat dua orang tua sampai tidak habis sadarkan diri selama berhari-hari. Apakah keluargamu mengajarimu dengan baik? Cepat minta maaf padaku dan berikan sejumlah uang untuk biaya pengobatan kedua orang tuaku, maka aku akan membiarkan masalah ini dan tidak akan melaporkannya pada pengadilan desa supaya, atau kau mau diadili dan mendapatkan hukuman cambuk 100 kali!"
Pelayan yang berdiri di dekat Linda sangat kesal dengan perempuan di hadapannya, dia dengan penuh amarah berkata, "beraninya kau berbicara seperti itu pada noda-muda kami?! Seharusnya hari itu orang tuamu bukan hanya diberikan tiga kali tamparan, tapi masing-masing 150 tamparan untuk setiap orang! Tapi Nona muda kami dengan murah hati menguranginya menjadi 3 kali tamparan saja untuk dua orang. Apa sekarang kau datang untuk menerima sisa tamparan itu?"
"A,, apa?" Tiba-tiba Lerina merasa ada yang aneh, dia berbalik untuk menatap adiknya, namun saat itu adiknya telah menghilang membuat Lerina menyadari sesuatu yang telah terjadi.
Jangan-jangan Emiralda membohonginya?
"Tunggu, tapi kenapa ayah dan ibuku harus mendapatkan 150 tamparan?" Tanya Lerina.
"Kenapa? Kenapa kau tidak tanyakan saja pada mereka? Atau pada perempuan yang baru saja pergi dari sini?! Jangan membuang-buang waktu nona muda kami, waktunya terlalu berharga untuk mendengar ocehanmu yang tidak jelas itu!" Pelayan Linda dengan cepat menarik Lerina keluar dari toko obat tersebut agar tidak mengotori udara di sekitar Linda.
"Lepas!!! Lepaskan aku!" Lerina berteriak marah, dia tidak pernah diperlakukan dengan seburuk ini.
Bruk!
Pelayan Linda mendorong tubuh Lerina ke tanah hingga membuat Emiralda yang bersembunyi di salah satu tokoh sambil mengintip kejadian tersebut langsung menahan tawanya.
"Rasain kamu, kakak yang bodoh!' ucap Emiralda dalam hati merasa begitu senang namun dia masih sedikit tidak puas dengan kakaknya yang hanya diusir seperti itu saja. Dia berharap ada sesuatu yang lebih buruk yang menimpanya.
Maka setelah melihat sekitarnya, ia melihat sebuah kereta kuda yang sedang melaju dari arah sebelah kanan, Emiralda dengan cepat memungut sebuah batu yang ada di bawah tanah dan melemparkan batu tersebut mengenai kuda yang menarik kereta.
Buk!
Ihikk!!! Ihikkk!
Kuda itu dengan cepat mengamuk dan berjalan tak karuan hingga orang-orang dengan cepat berlari menghindarinya, tetapi Emiralda yang baru saja terjatuh ke tanah tidak menyadari kuda yang mendekat, perempuan itu meringis sambil memeriksa telapak tangannya yang terluka karena tergores oleh batu-batu di jalanan.
"Minggir!" Teriak seorang pria saat melihat Lerina masih berada di tengah jalan dan kuda semakin mendekat.
Lerina yang mendengar teriakan itu langsung menoleh ke arah orang berteriak dan betapa terkejutnya ia saat dia malah melihat seekor kuda yang sulit untuk dikendalikan.
Lerina melototkan matanya, tubuhnya terasa kaku seolah-olah dia dipaku ke tanah, refleksinya terlalu lambat untuk bergerak menghindari kuda tersebut.
Ihikkkkk!!
Drap! Drap!
"Akhhh!!!" Teriakan Lerina menggema di sepanjang jalanan setelah kakinya terinjak oleh kuda.
Rasa sakit pada pergelangan kakinya begitu hebat dan dari pergelangan kakinya keluar darah yang langsung membasahi jalanan.
Kuda itu pun berlalu seperti tidak terjadi apa-apa, namun Lerina meringis kesakitan di tempatnya memegangi kaki kanannya yang seperti ingin putus.
"Astaga!" Seorang perempuan berlari ke arah Lerina dan dengan cepat membantu Lerina berdiri.
Pada saat itu juga, Emiralda keluar dari tempat persembunyiannya lalu menghampiri kakaknya dengan wajah khawatir.
"Kakak!" Emiralda meneteskan air matanya sambil melihat kaki kakaknya yang tampak terluka parah.
biar makin semangat
thankyou ya Thor..