Dunia Kita Berbeda
"Upss sorry ga sengaja" Ucap Jessy yang sengaja menabrak Mora sehingga Mora terjatuh
Semua orang menertawakan Mora yang begitu mudah terjatuh padahal hanya disenggol sedikit saja, itu pandangan orang orang pada Mora saat ini.
Padahal Mora sedang tidak enak badan, Kepala nya pusing, dia memang sedikit lemas hari ini, mungkin karna dia belum sarapan tadi pagi.
Mora berdiri membersihan rok sekolah nya yang kotor karena pasir, Jessy bukan membantu menyambut nya dia hanya tertawa dan meninggalkan Mora begitu saja.
Dua orang yang selalu ada disisi Jessy, yaitu Yola dan Tasya ikut meninggalkan Mora begitu saja sambil tertawa puas, tidak lupa Yola memotret Mora.
"Guys lihat anak miskin, minta perhatian. Kasian banget ya ga ada yang peduli" ucap Jessy kepada yang lain, yang lain ikut menertawakan Mora.
"WUUUUU" sorak yang lain kepada Mora
Sudah biasa bagi Mora seperti ini, dia tidak bisa melawan bahkan menutut mereka semua, mereka semua mempunyai kuasa disini, sedangkan Mora? Hanya anak miskin yang masuk kesini karna jalur prestasi.
Sekolah yang dianggap populer dan unggul tidak sebaik itu, mungkin orang orang akan berfikir masuk ke sekolah unggulan akan membuat mereka menjadi lebih baik dan lebih pintar. Mereka semua salah besar, justru disinilah kita harus belajar munafik dan bermuka dua.
Mora berlari ke UKS berniat ingin istirahat disana, dia sangat pusing kali ini.
Mora berbaring diruang UKS mengingat mereka semua memperlakukan dirinya seperti bukan manusia.
Dia menangis, sudah banyak sekali menyimpan sakit hati nya. Namun kali ini dia benar benar sudah tidak bisa menahan air matanya.
"Berisik banget si lo, bisa diem ga? kalo mau nangis jangan disini" ucap seorang lelaki sambil membuka tirai yang membatasi kasur kasur di UKS itu
Mora tersentak kaget, dia tidak menyadari bahwa ada orang lain selain dirinya disana, Mora seketika menghentikan tangisan nya.
"Aduh, maaf ya aku pusing banget soalnya"
"Pusing apa sakit hati?"
"Hah?"
Mora bingung bagaimana bisa orang ini tau isi hati Mora dan apa yang Mora rasakan saat ini.
"Lo itu cewe yang sering digangguin sama geng nya Jessy kan?" Lelaki itu mengubah posisi yang semula berbaring menjadi duduk dan berhadapan dengan Mora
Mora tidak menjawab dia bahkan ingin menjawab 'iya' pun seperti dia sangat menyedihkan.
"Udahlah ngaku aja kalo lo nangis karna sakit hati, gue lihat kok postingan nya"
Mora berfikir sejenak, postingan? postingan apa yang dimaksut lelaki ini. Mora bahkan tidak tahu sama sekali apa yang dimaksut lelaki dihadapannya ini
"Nih.." Lelaki itu menunjukan hp nya sebuah postingan bernama Pretty Girl itu memposting foto Mora yang sedang terduduk menyedihkan tanpa melawan dengan caption 'guys, hari ini si cupu jatuh, bahkan dia caper ke orang orang berharap ada yang nolongin padahal mah ga ada yang peduli sama dia upssss'
Hati Mora tersayat, Mora sama sekali tidak tahu kalau geng Jessy membuat akun khusus mereka bertiga, dan menyebarkan foto-foto Mora saat dirundung, Mora bahkan tidak memiliki handphone. sejujurnya Mora tidak berharap bahwa orang-orang peduli kepada nya. Mora hanya menginginkan agar orang-orang disana bisa memperlakukan nya sebagai manusia.
Hati nya terasa sakit, apakah dia sehina itu dimata orang-orang disini?
"Nangis aja dah, tapi jangan ada suara. Gue mau tidur" Lelaki itu menutup kembali tirai nya lalu mulai tertidur
Kali ini Mora tidak menangis dia menatap sudut ruang UKS, memikirkan apa kesalahan dia disini? Mora tidak pernah jahat kepada mereka, kenapa mereka sangat membenci Mora? Pikiran itu membuat Mora perlahan tertidur.
__________________*******________________
Mora terbangun, ternyata ini masih jam sekolah, ia melihat sekeliling sepertinya lelaki tadi sudah kembali ke kelas nya, Mora bangun dari kasur UKS itu, berniat ingin masuk kekelas nya.
Mora mengetuk pintu kelas itu, namun tidak lama dari itu Yola pun ikut mengetuk pintu itu.
"Masuk" Ucap guru yang mengajar
"Dari mana kalian?" Tanya guru itu
"Mora dari UKS Bu, sedikit tidak enak badan hari ini"
"Hah? Lo dari UKS? jangan ngaku ngaku, gue dari UKS karna gue ga enak badan" ucap Yola
"Jadi siapa yang berbohong siapa yang benar?"
"Mora buk" Yola menuduk Mora berbohong
Mora menggeleng kan kepalanya dengan cepat "Nggak buk, Mora emang dari UKS sedari tadi."
"Buk, Mora bohong. Orang saya sendiri kok yang nganterin Yola ke UKS" Jessy bersuara
"Mora pulang sekolah nanti temuin ibuk dikantor."
"Tapi buk.."
"Ga ada tapi tapi."
Yola tersenyum senang, ia langsung duduk di kursi nya tidak lupa Yola dan Jessy memberi tos satu sama lain.
Mora hanya bisa menarima, tidak ada gunanya melawan dia akan tetap kalah pada akhirnya.
_________________******_________________
Sepulang sekolah Mora langsung berjalan ke ruang guru sesuai perintah dari buk Rina, dimana dia harus menemui buk Rina sepulang sekolah nanti.
"Permisi buk, ini Mora" ucap Mora sambil mengetuk pintu ruang guru
Mora menghampiri meja buk Rina
"Mora, kamu tau saya paling tidak suka ada yang bolos dijam pelajaran saya?"
"Maaf buk, Mora benar benar dari UKS. Mora tidak bolos"
"Kamu itu sudah ketahuan bohong masih saja, sebelum kamu pulang bersihkan toilet siswi dilantai 1, setelah bersih baru kamu boleh pulang"
Mora hanya mengangguk, menuruti perintah dari buk Rina
kini Mora membersihkan toilet siswi, sudah setengah ia membersihkan toilet itu tiba tiba seseorang menumpang makanan dan minuman bersoda kelantai toilet.
"Upss, jatuh." ucap Jessy
"Eh? Ternyata kita ada pembersih sekolah baru" lanjutnya
"Yaudah Jes, biarin aja itu dia yang bersihin"
"Yaudah yuk Yola, Tasya kita pergi dari sini, biarin aja kan itu emang tugas nya"
Setelah mereka menumpahkan itu mereka, mereka langsung pergi tanpa rasa bersalah lalu tertawa kencang dihadapan Mora.
Mora menghelahkan nafas nya ia begitu lelah sekali.
Selang 30 menit Mora sudah membersihkan toilet itu dengan bersih, berharap tidak ada lagi gangguan yang menghalangi nya pulang saat ini.
Mora berjalan untuk pulang, sekarang sudah mulai sore sekolah terlihat sepi Mora sangat pusing belum ada satu makanan pun masuk dalam mulut nya saat pagi tadi.
Mora tidak ada uang untuk membeli makan, untuk meminta uang jajan seperti anak SMA pada umunya pun Mora sungkan kepada orang tua nya, dia tidak enak hati.
Mora segera berjalan dengan sekuat tenaga berharap sampai rumah dan istirahat, tubuh nya terasa lesu saat ini kepalanya juga sangat pusing.
Pemandangan nya mulai menghitam sepertinya Mora sudah tidak kuat untuk membuka matanya.
Mora ambruk, ia pingsan.
.......
.....
...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments