Tak pernah terbayangkan sebelumnya oleh Maxime Keano, bahwa dia akan menikahi seorang gadis yang masih SMA.
"Barang siapa yang bisa menemukan kalungku. Jika orang itu adalah laki-laki, maka aku akan memberikan apapun yang dia inginkan. Tapi jika orang itu adalah perempuan, maka aku akan menikahkan dia dengan cucuku." Ucap sang nenek.
Tak lama kemudian, datang seorang gadis remaja berusia 18 yang yang bernama Rachel. Dia adalah seorang siswi SMA yang magang sebagai OB di perusahaan Keano Group, Rachel berhasil menemukan kalung sang nenek tanpa mengetahui sayembara tersebut.
"Ingat, pernikahan kita hanya sementara. Setelah nenekku benar-benar sehat, kita akan berpisah. Seumur hidup aku tidak pernah bermimpi menikah dengan seorang bocah sepertimu." Maxime Keano.
"Kamu pikir aku ingin menikah dengan pria arogan dan menyebalkan sepertimu? Menikah denganmu seperti musibah untukku." Rachel Calista.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
Terlihat Rachel yang sedang keluar dari mobil orang suruhan Nenek Margaretha, setelah mobil tersebut pergi, Rachel pun segera berjalan dengan gontai masuk ke dalam rumah. Wajah dan bibirnya nampak pucat pasi.
Gadis cantik itu sangat merasakan haus, dia segera mengambil air minum, tangannya nampak gemetaran sampai air tersebut banyak yang tumpah. Mungkin karena dia masih syok dengan pernyataan Nenek Margaretha yang menginginkan dia menikah dengan cucunya.
Setelah meneguk segelas air putih dengan habis, Rachel segera meletakkan gelas tersebut di atas meja. Pandangannya kosong sambil memikirkan perkataan Nenek Margaretha, Nenek Margaretha bilang dia sudah berjanji jika orang yang menemukan kalungnya adalah perempuan, maka Nenek Margaretha akan menikahkan orang tersebut dengan cucunya.
Mungkin bagi perempuan lain adalah sebuah keberuntungan. Karena Rachel pun sangat tahu bagaimana reaksi para wanita ketika bertemu dengan Maxime Keano. Mungkin bagi yang tidak tahu bagaimana menyebalkannya sikap pria itu, mereka akan merasa beruntung akan dinikahkan dengan Maxime Keano. Tapi tidak dengan Rachel, bagi Rachel menikah dengan Maxime Keano adalah sebuah musibah.
Rachel tidak bisa membayangkan jika seandainya dia menjadi istri dari pria arogan itu. Setiap hari dia akan mendapatkan omelan dari pria arogan itu, bahkan sikapnya sangat menyebalkan. Apalagi dia sama sekali tidak pernah berpikir untuk menikah muda.
"Oh tidak-tidak. Aku yakin pasti saat ini aku sedang bermimpi. Biasanya kan aku selalu bermimpi buruk tentang si kuyang. Walaupun mimpi kali ini adalah mimpi yang paling buruk dan menyeramkan."
Rachel mencoba untuk menghibur dirinya sendiri. Dia sangat berharap bahwa semua yang terjadi pada hari ini adalah mimpi belaka.
Untuk meyakinkannya, Rachel mencoba untuk mencubit lengannya sendiri. Jika terasa sakit, itu artinya Rachel tidak sedang bermimpi. Tapi jika terasa tidak sakit, itu artinya dia memang sedang bermimpi.
Kemudian gadis itu merintih kesakitan, ternyata apa yang dia alami hari ini benar-benar nyata. Dia mengusap-usap lengannya yang merasakan sakit, "Ternyata bukan mimpi. Aku benar-benar akan dijodohkan dengan si kuyang. Seharusnya aku tidak mencubit lenganku terlalu keras."
Saat Nenek Margaretha menceritakan bahwa dia harus menepati janjinya untuk menikahkan perempuan yang telah menemukan kalung itu dengan cucunya. Saat itu Rachel bilang ke Nenek Margaretha bahwa dia butuh waktu untuk memikirkannya dan berpamitan untuk pulang.
"Ya Tuhan, jika seandainya aku memang harus menikah muda. Aku rela kok menikah dengan Aliando atau Jefri Nichol, asalkan jangan dengan si kuyang." Lirih Rachel.
Rachel pun mengepalkan tangannya, dia berusaha untuk menyemangati dirinya sendiri. "Pokoknya aku harus menolak. Aku gak akan menikah dengan Maxime Keano."
Tapi mungkin akan berbeda cerita jika seandainya Alvin yang melamarnya, karena Rachel sudah tahu bahwa pria itu sangat baik kepadanya dan selalu memperhatikannya. Sifat Alvin memang sangat jauh berbeda dengan Maxime Keano. Alvin adalah seorang pria dewasa yang memiliki tutur kata yang lembut lembut dan murah senyum. Sedangkan Maxime Keano, pria dewasa itu sangat arogan, selalu bicara ketus, galak, tatapannya dingin, selama ini Rachel tidak pernah melihat dia tersenyum. Sama sekali tidak ada yang bagus dari Maxime Keano, hanya diselamatkan dengan parasnya yang sangat tampan.
Walaupun akhirnya Rachel harus dibuat kecewa karena ternyata Alvin hanya menganggap hubungan mereka sebatas guru dan murid. Tidak ada yang spesial.
pak Alvin husss sana keluar ngapain diem disana ntar kamu kebakaran wkwkwk
Siswa pembully di skors harusnya,masukkan lembaga peninggkatan akhlak.
Rasain dehh anda bapak kepsek yang terhormat, anda harus mempertanggungjawabkan kesalahan anda karena banyak kesalahan yang sudah anda lakukan: berbuat tidak adil, menerima suap dan bersikap semena mena terhadap rakyat jelita , siap2 kehilangan pekerjaan yang sudah anda perjuangkan selama ini ,
Uang adalah hal yang lucu, makanya bisa membuat orang menjadi lebih baik, tetapi juga bisa membuatmu menjadi buruk...
semangat Max,bela gih istri bocah mu... tunjukan kekuasaan mu di depan Alvin...