NovelToon NovelToon
Tiga Tahun Tanpa Sentuhan

Tiga Tahun Tanpa Sentuhan

Status: sedang berlangsung
Genre:Berbaikan / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor
Popularitas:8.2k
Nilai: 5
Nama Author: ririen curiens

Pukulan keras yang mendarat dikepala Melin, hingga membuatnya harus segera dilarikan ke rumah sakit terdekat. Namun sayangnya disaat Dia sadar, sakit usus buntu yang dideritanya beberapa Minggu terakhir membuatnya harus tetap dirawat di rumah sakit.

Johan pria yang baru mengenal Melin karena insiden pemukulan akhirnya menolong Melin dengan membayar seluruh biaya operasi, namun dengan sebuah syarat. Melin akhirnya menyetujui kesepakatan antara dirinya dan Johan untuk menikah menggantikan posisi Bella yang lebih memilih mantan pacarnya

Keesokan paginya setelah pesta pernikahan selesai, Johan segera pergi bekerja di luar pulau dan meninggalkan Melin tanpa sebuah alasan.

Tiga tahun berlalu, mereka akhirnya bertemu kembali disebuah pekerjaan yang sama.

Yuk, ikutin keseruan cerita selanjutnya. terima kasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ririen curiens, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jebakan Ema

Sore ini sepulang kerja, Pak Johan mengajak Melin ke sebuah butik yang tidak jauh dari kantor cabang tempat Melin bekerja. Begitu banyak gaun hingga membuat Melin senang meskipun hanya melihat-lihat saja.

"Coba kamu pilih satu yang paling cocok untuk wanita seukuran tubuhmu," ucap Pak Johan.

Pasti untuk Ema, gumam Melin.

Setelah memilih-milih, Melin akhirnya memberikan sebuah gaun merah jambu dan memberikannya kepada Pak Johan.

"Bagus sih tapi itu terlalu terbuka. kamu cari gaun untuk wanita berhijab saja lebih sopan," ucap Pak Johan.

Melin menatap Pak Johan dan mengerutkan wajahnya. Pilihan Melin akhirnya jatuh pada sebuah gaun berwarna wardah.

"Ini Pak," ucap Melin.

"Kamu suka?" tanya Pak Johan.

"Suka, tapi untuk apa juga beli gaun semahal itu Pak. Bisa beli baju itu tapi sebulan tidak makan dan tidur di masjid."

Johan tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Melin.

"Mbak yang ini yah." ucap Johan pada pelayan butik.

Setelah membeli baju, Pak Johan mengajak Melin untuk pulang kerumahnya. Meskipun Melin menolak namun Pak Johan terus melajukan mobilnya ke rumahnya.

Sesampainya dirumah Pak Johan, Melin kembali memaksa untuk pulang namun Pak Johan tetap memaksa Melin untuk masuk kerumahnya.

"Ini sudah diluar jam kerja Pak. Saya harus pulang," ucap Melin yang mulai merasa kesal.

"Pegang ini, kamu mandi dan bersiap-siap ikut saya ke pesta pernikahan anak rekan kerja saya. Saya juga bersiap-siap dulu," jawab Pak Johan sambil berjalan masuk.

"Tapi Pak, apa pakai baju ini."

"Sudah pakai saja nanti aku hitung lembur. Pakai kamar tamu yang paling depan saja."

Melin akhirnya masuk ke kamar tamu dan bersiap-siap dan mengikuti kemauan Bosnya itu, namun suara ketukan pintu membuat Melin keluar. Melin akhirnya membukakan pintu dan melihat Ema datang mencari Pak Johan. Namun wajah Ema terlihat kesal saat melihat Melin dirumah Pak Johan.

"Silahkan masuk mbak. Pak Johan ada di kamarnya," ucap Melin dengan senyuman.

"Lalu kenapa kamu disini, bukankah kamu hanya seorang sekretaris dan ini sudah diluar jam kerja," jawab Ema.

"Maaf Mbak, tapi Pak Johan yang meminta saya disini. Silahkan duduk Mbak, saya tinggal sebentar."

Melin kembali ke kamar dan melanjutkan merias dirinya. Gaun yang yang di pakainya terlihat sangat cocok untuk dirinya. Tak henti-hentinya Melin berkaca melihat dirinya yang tidak pernah menggunakan baju cantik kecuali waktu dia menikah pura-pura dulu.

Melin tidak berani keluar hingga tiga puluh menit berlalu, terdengar suara Pak Johan yang sedang mengobrol dengan Mbak Ema. Melin hanya menunggu Bosnya memanggilnya.

Sebuah pesan masuk dari Pak Johan yang akhirnya membuat Melin keluar dari kamar.

"Pak, saya sudah siap." ucap Melin saat menghampiri Pak Johan.

Pak Johan menoleh kebelakang dan menatap Melin dengan kagum. Dia hanya diam terpaku dan terus menatap Melin.

"Ayo kita berangkat," ucap Johan

"Kita makan dulu lah, Aku sudah beli makanan Lo," ucap Mbak Ema.

"Baiklah. Melin tolong kamu bantu Ema menyiapkan makanannya."

"Tidak usah, biar aku sendiri saja yang menyiapkan untuk kamu Mas," sahut Mbak Ema.

Mbak Ema menyiapkan makanan di dapur sedangkan Pak Johan dan Melin duduk diruang tamu. Melin masih belum tahu kemana malam ini Pak Johan akan mengajaknya. Pak Johan hanya tersenyum dan mencoba menghindar dengan berjalan kearah dapur.

Langkah Kaki Pak Johan terhenti, ketika dia melihat Mbak Ema yang sedang membuatkan minuman untuk mereka bertiga. Pak Johan hanya berdiri dari kejauhan dan menatap kearah dapur. Tak beberapa lama dia kembali keruang tamu menghampiri Melin.

Beberapa menit setelah makanan siap, mbak Ema memanggil Pak Johan untuk makan bersama. Pak Johan akhirnya mengajak Melin juga untuk ikut makan bersama.

"Mas, duduklah sebelah sini saja biar Melin yang disitu." ucap Mbak Ema.

Pak Johan terlihat mengikuti perkataan Mbak Ema.

"Ema, tolong kamu ambilkan saos sama mayonaise dilemari dapur," ucap Pak Johan.

"Melin kamu saja yang ambil," jawab mbak Ema.

"Kamu saja Ema, Melin tidak pernah kesini nanti lebih lama kita makan." sahut Pak Johan.

Mbak Ema akhirnya berdiri menuju ke dapur dan mengambilkan Saos. Sementara itu Pak Johan mengambil minuman Melin dan ditukarnya dengan milik Mbak Ema.

"Pak, kenapa ditukar," tanya Melin.

Pak Johan hanya tersenyum dan mengerlingkan matanya. Melin merasa aneh dengan kelakuan Bosnya. Namun mereka akhirnya makan bersama dirumah Pak Johan.

Beberapa menit berlalu namun tidak ada efek apapun dari minuman yang diberikan Mbak Ema. Johan akhirnya tidak menemukan cara agar mbak Ema tidak ikut dengan acara Pak Johan malam ini.

Sebelum berangkat Melin akhirnya membereskan meja makan terlebih dulu. Meskipun Pak Johan melarang namun Melin tetap melakukannya.

"Sudah beres Pak, ayo kita berangkat. Mbak Ema kemana," ucap Melin.

"Diruang tamu," jawab Pak Johan.

Namun sesampainya Melin dan Pak Johan diruang tamu, ternyata mbak Ema sudah tertidur pulas.

Jadi ini efek sesuatu yang dimasukkan Ema tadi, gumam Pak Johan.

"Mel, coba kamu ambil tas Ema dan kamu cek didalamnya," ucap Pak Johan.

"Tapi Pak?" jawab Melin.

"Sudah ambil saja. kamu lihat isi didalamnya."

Melin akhirnya membuka tas mbak Ema dan melihat semua isinya. Namun Melin masih belum paham maksud Bosnya itu.

"Tidak ada yang aneh Pak, semua normal-normal saja. cuma ada beberapa obat di tas Mbak Ema."

Johan akhirnya mengecek obat ditas Mbak Ema dan ternyata dugaan Johan benar. Mbak Ema memasukkan sebuah obat tidur didalam minuman Melin namun Pak Johan berhasil menukar minuman itu.

1
Rifah
belum kok, mereka kan masih pdkt. Ayo turun Johan biar melin juga tahu jika kamu suka
Ma Em
Pak Johan selagi Melin pingsan tuh lihat tanda yg ada dileher Melin kalau ada berarti benar itu Melin istrinya pak Johan
Ririen Curiens: oh siap kak
total 1 replies
Ririen Curiens
jangan pasrah gitu tah kak, hihihi
terimakasih dukungannya kak
Rifah: bukan pasrah si kak, cm geregetan aja /Smile/
total 1 replies
Rifah
Udah mel kasih tahu aja siapa kamu biar dia nggak nyebelin lagi
Ririen Curiens: sabar kak, 😂
total 1 replies
Ma Em
Melin kenapa kamu tidak mau pak Johan tau bahwa kamu istrinya atau Melin mau memberi pelajaran dulu sama pak Johan karena sakit hati karena habis nikah langsung ditinggal begitu saja .
Ririen Curiens: masih trauma kak/Silent/
total 1 replies
Rifah
nyebelin banget ema
Rifah
udah deh, kasih tau aja. kasihan juga sama pak johan
Ririen Curiens: sabar yah kak, abis ini kyaknya
total 1 replies
Rifah
Sepertinya Pak lana belum cerita ke pak Johan. jangan dulu lah
Ririen Curiens: tunggu selanjutnya ya kak
total 1 replies
Rifah
tak mau kalah ni mas Fathur
Rifah
sama mas Fathur aja biar Johan cemburu
Ma Em
Johan belum menyadari bahwa yg jadi sekertaris nya itu adalah istrinya sendiri makanya Johan kalau sehabis nikah dulu kenali dulu istrimu agar tdk lupa jgn malah langsung ditinggal pergi
Ririen Curiens: Iyah kak, terimakasih sudah mendukung kak
total 1 replies
Rifah
lo kan ketahuan, sukurin ditampar emaknya
Rifah: Iyah kak, salah sendiri dulu ditinggal sekarang nyariin.
lanjutkan jangan lama2 updatenya kak
Ririen Curiens: biar tahu rasa kak
total 2 replies
Rifah
wah nekat sekali pak Johan
Rifah
latah sih pak johan
Rifah
greget sama ema
Rifah
maksa banget sih, tp perginya sama Ema
Rifah
waduh udah terlanjur senang tp ternyata bukan untuk melin
Rifah
kirain udah ketahuan
Rifah
aneh dan nyebelin
Rifah
hayo kena skakmat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!