March Alfian, laki-laki berdarah Inggris-Indonesia yang harus rela menjadi duda setelah sang istri yang ia nikahi selama satu setengah tahun, berselingkuh darinya. Alasan Mey, berselingkuh dari March hanya karena Mey ingin memiliki anak. Maklum saja, saat mereka baru menikah empat bulan, March mengalami kecelakaan yang membuat 'adik kecilnya' cidera dan harus mati suri. Segala pengobatan sudah March lakukan, bahkan obat perangsang dari dosis rendah sampai dosis tinggi pun sudah March minum, tapi hasilnya tetap nihil, 'adik kecil' itu tak kunjung sadar.
Setelah menjadi duda, banyak wanita mengejar-ngejar March, tanpa mereka tau apa masalah March yang sebenarnya. Begitupun dengan sang sekretaris pribadinya Febry. Febry yang sudah lama menyukai March pun merencanakan penjebakan untuk March agar dirinya bisa menjadi pengganti Mey. Tapi sayang, penjebakan yang di lakukan Febry malah membuat March harus meniduri July, seorang janda yang sedang mabuk. Dan keesokan paginya, disaat March membuka mata, ia sudah tidak menemukan July di sampingnya.
Akan kah March bisa menemukan July?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Nath, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
# 2
"Apa dokter nggak salah? Bagaimana mungkin istri saya bisa hamil kalau sudah setahun lebih kami tidak melakukan hubungan suami-istri." Kata March.
Dokter yang memeriksa Mey serta perawat yang ada di dekat dokter itu pun menganga mendengar pengakuan March yang spontan.
"Kalau begitu mungkin diagnosa saya salah, biar saya panggil dokter obgyn saja. Biar dokter obgyn yang langsung memeriksa." Kata dokter itu.
"Sus, tolong panggilkan dokter obgyn."
"Baik dok."
Perawat yang mendapat perintah itu pun langsung ke pos jaganya dan menghubungi ruang bersalin untuk memanggil dokter obgyn.
Tak lama dokter obgyn pun datang. Dokter wanita spesialis kandungan itu pun mulai memeriksa kondisi Mey. Dan hasil dari pemeriksaan dokter obgyn itu sama dengan dokter jaga tadi. Mey memang hamil.
"Istri Bapak hamil. Selamat yah Pak." Kata dokter wanita itu tanpa tau masalah yang terjadi mengapa dokter wanita itu sampai di panggil ke IGD.
Makin kaget saja March mendengar kata-kata dokter wanita itu. March yang tadinya tidak percaya, kini ada sedikit kepercayaan dalam dirinya tentang kehamilan Mey.
Tapi anak siapa? Yang jelas itu bukan anak March. Hanya Mey lah yang tau jawabannya.
"Tolong pindahkan istri saya ke kamar rawat." Pinta March dengan nada suara kecewa. Ia akan menginterogasi Mey di kamar itu.
*****
Kini Mey sudah di pindahkan ke kamar rawat. Setelah hampir lima belas menit berada di dalam kamar rawat, Mey pun sadar dari pingsannya.
"Eugh..." Lenguh Mey sambil mengerjapkan matanya.
"Dimana ini?" Lirih Mey sambil berusaha mendudukkan dirinya.
"Di rumah sakit." Jawab March sambil berjalan menuju pembaringan Mey dengan suara berat dan tatapan membunuhnya.
"Rumah sakit?" Lirih Mey pelan sambil membelalakkan matanya. Ketakutan seketika melanda dirinya.
"Kenapa? Kok wajah mu berubah takut begitu?"
"Masa sih? Nggak kok sayang, biasa aja." Jawab Mey sambil tersenyum untuk menyembunyikan rasa takutnya.
"Benar kah? Tapi kenapa sorot mata mu mengatakan kamu tidak baik-baik saja?" Tanya March mengintimidasi.
Melihat tatapan mata March yang menyeramkan dan nada bicara yang sangat mengintimidasi. Mey menelan salivanya susah payah.
"Apa ada yang kamu sembunyikan dari saya, Mey?" Tanya March.
"Apa maksud mu sayang? Aku tidak mengerti." Jawab Mey pura-pura bodoh. Padahal ia sudah tau ke arah mana pembicaraan March.
"Jangan pura-pura bodoh, Mey!! Aku tau, kamu sangat paham apa yang sedang aku bicarakan!!!" Teriak March sambil mencengkram dagu Mey.
"Aaakkh.. lepas March, sakit!!!!" Ringis Mey.
March pun melepaskan tangannya kasar.
"Cepat katakan, siapa ayah dari bayi yang ada di rahim ku itu!!!" Tanya March dengan nafas yang memburu.
Mey diam tak menjawab. Ia hanya menangis. Ternyata benar feelingnya, kalau dirinya sedang mengandung. Tapi sayangnya bukan anak March, melainkan anak dari selingkuhannya, Okta. Laki-laki yang sudah menggantikan March untuk memberinya kepuasan ranjang.
"Jawab Mey!!! Siapa laki-laki itu!! Aku akan membunuhnya!!" Teriak March.
"Jangan pernah menyentuh ayah dari anak yang ku kandung ini!!" Balas Mey tak kalah berteriak. Mey tidak mau March menyakiti Okta apalagi sampai membunuhnya.
"Hah???" March tercengang mendengar Mey membela laki-laki yang telah menghamilinya.
"Apa kamu secara sadar melakukan itu, Mey? Dan sekarang dengan terang-terangan mengakui perselingkuhan mu dengan laki-laki itu?"
"Iya. Aku sadar saat bercinta dengan ayah dari anak ini." Jawab Mey.
"Kamu tau alasannya?" Tanya Mey dengan wajah tanpa bersalahnya.
"Karena aku juga butuh kepuasan ranjang March!!! Satu-satunya hal yang tidak bisa kamu berikan untuk ku!!! Aku juga menginginkan anak dari rahim ku!!" Kata Mey lagi.
"Woah." March makin tercengang mendengar pengakuan Mey. Ingin marah pada Mey, tapi ia sadar istrinya selingkuh juga karena masalah yang ada dalam dirinya.
"Baik lah, kalau kamu merasa tidak bahagia dan puas dengan ku. Silahkan pergi dengan laki-laki yang telah memberi mu kepuasan dan anak untuk mu." Balas March.
"Aku akan mengurus surat perceraian kita. Agar kamu bisa secepatnya menikah dengan laki-laki itu." Ucap March lagi.
Setelah mengatakan itu, March pun keluar dari kamar rawat Mey.
Bersambung...