NovelToon NovelToon
Kawin Gantung Dengan Ketos

Kawin Gantung Dengan Ketos

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Komedi / Tamat / ketos / perjodohan
Popularitas:8M
Nilai: 4.7
Nama Author: AuraAurora

Memiliki wajah cantik blesteran, membuatnya menonjol di antara gadis lainya. Tapi kisah hidupnya tak seindah wajahnya. Jessyca

Karena sang Mama meninggal sejak lama, membuat Ayahnya menikah lagi. Tapi keluarga baru, justru membuat hidupnya semakin sulit.

Hingga suatu saat, neneknya telah memilihkan jodoh untuknya. Yang menyebabkan ia 'kawin gantung' di usia muda.

Apakah kehidupan Jessy akan lebih baik? Atau malah sebaliknya!!!

Cuzzz kita lanjut ☺☺☺☺🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AuraAurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Satu Sekolah

Pagi sekali Meili dengan semangat berangkat ke sekolah. Hari ini ia berniat menceritakan kejadian yang biasa alami kemarin sore dengan teman baiknya.

"Tasya!" teriak Meili ketika ia melihat sahabatnya keluar dari mobilnya.

Gadis cantik berambut sebahu itu menoleh. "Ya," sahut Tasya.

"Apa kamu tau! Kemarin Lisa dan Tia mencoba mengambil gelang kesayanganku waktu di mall?"

Mereka yang bercerita sembari berjalan ke arah kelas.

"Benarkah!" Tasya yang menanggapi.

Meili menganggukkan kepalanya. "Hm, untung saja ada yang menolongku." Ia tersenyum mengingat pahlawan nya kemarin.

"Syukurlah kalau begitu," sahut Tasya.

Tak terasa kini mereka sudah sampai di kelas.

"Tapi, sepertinya aku pernah melihatnya tapi entah di mana?"

Meili mengingat-ingatnya, tapi tetap tidak mengingatnya.

"Siapa?"

"Entahlah." Jawab Meili kemudian duduk di bangku yang bersebelahan dengan Tasya.

*

*

Sedangkan Jessy sekarang, berada di ruang kepala sekolah untuk mengkonfirmasi kehadiran nya.

Jessy mendapatkan seragam dan beberapa buku pelajaran.

"Nanti kamu akan ke kelas bersama BU Sarah, yang juga sebagai wali kelas kamu." Pak sekolah yang memberitahu.

Jessy menganggukkan kepalanya. "Baik, Pak."

Tak lama bel masuk sekolah berbunyi.

"Ayo, kita ke kelas sekarang." ajak Bu Sarah.

Guru perempuan yang berumur 30 tahun itu berpakaian formal, dengan riasan yang cukup tebal. Apalagi bawahan rok span di atas lutut yang lumayan ketat, membuatnya terlihat ****.

"Baik."

Jessy berjalan di belakang Bu Sarah. Saat di koridor, matanya tidak sengaja melihat Lisa dan Tia yang sedang berlari mengelilingi halaman sekolah.

Mungkin kedua gadis itu mendapat hukuman karena terlibat gaduh dengan nya tadi. Dan bisa di lihat Lisa dan Tia sedang menatapnya tajam. Tapi juga namanya Jessy, ia mana peduli.

Dan saat ia mengalihkan pandangan nya, mata itu tak sengaja bertabrakan dengan pandangan seseorang yang juga menatap ke arahnya. Nathan.

Nathan berdiri tak jauh dari tempat Lisa dan Tia menjalankan hukuman. Ia mengawasi Lisa dan Tia sampai menyelesaikan hukuman.

Jessy langsung membuang pandangan nya. Dan mempercepat langkahnya nya.

Di dalam kelas, semua murid seketika terdiam saat Bu Sarah dan Jessy memasuki kelas.

"Ya Tuhan!" Meili membungkam mulutnya, saat tau siapa yang datang bersama Bu Sarah.

Sedangkan Tasya, tatapan matanya sulit di artikan.

"Anak-anak, mulai hari ini kelas sebelas IPA kedatangan murid baru. Ibu harap kalian bisa berteman dengan baik." Bu Sarah kemudian menoleh ke arah Jessy. "Ayo perkenalkan dirimu," titahnya.

"Saya Jessy, salam kenal." Perkenalkan dirinya singkat, padat dan mudah di mengerti.

"Hai," jawab semua murid.

Apalagi semua siswa yang begitu antusias dengan kedatangan Jessy.

"Jessy, kamu boleh duduk di bangku yang kosong." Bu Sarah menunjuk bangku kosong yang berada di samping kiri Meili.

Jessy langsung menuju bangku yang di maksud.

Saat Jessy akan duduk, ternyata ia melihat gadis yang di tolong nya kemarin sore sudah tersenyum lebar di sebelahnya.

Jessy menghembuskan nafasnya pelan.

"Hai, Jessy. Ternyata kita satu sekolah, bahkan satu kelas." Ujarnya dengan senyum yang masih terus mengembang.

Sedangkan Jessy hanya membalasnya dengan senyum datar.

Meili kemudian menoleh ke arah Tasya yang duduk di sebelah kanan nya. "Sya, orang yang menolongku kemarin itu ternyata Jessy anak baru.

Tasya tersenyum kemudian menganggukkan kepalanya.

"Meili ... jika ingin mengobrol, keluar!" Bu Sarah interupsinya.

Meili hanya tersenyum memperlihatkan deretan gigi putih nya.

*

*

Saat jam istirahat tiba, semua siswa yang biasanya langsung menyerbu kantin sekarang justru berkumpul di depan kelas Jessy.

Ternyata kabar soal murid baru itu sudah menyebar luas. Apalagi siswi cantik seperti Jessy, yang membuat siswa ingin berkenalan.

"Ehem, Jessy. Ayo kita ke kantin?" Ajak Meili dengan antusias.

Tasya yang ada di bangkunya sedang merapihkan bukunya, kemudian menoleh ke arah Meili. "Meili, ayo kita ke kantin!"

"Sebentar, aku sedang mengajak Jessy." Sahut Meili.

"Lo pergi aja, gue lagi males ke kantin." Tolak Jessy dan langsung memasang earphone di telinga nya, mendengarkan musik kesukaan nya.

Nyatanya Jessy sejak dulu memang jarang sekali ke kantin, ia lebih suka menghabiskan waktu untuk sendiri.

Meili mengerucutkan bibirnya. "Ya sudah kalau begitu," ucapnya kecewa. "Ayo Tasya kita ke kantin."

Di kantin Lis adanya Tia heran melihat suasana yang hanya di isi oleh beberapa siswi.

"Kok sepi?" Lisa mengedarkan pandangan nya. "Biasanya antri kayak orang antri ambil sembako."

Tia hanya mengangkat bahunya.

Saat kedua gadis itu menikmati makan siangnya samar-samar ia mendengar siswi lain sedang membicarakan sesuatu.

"Denger-denger ada murid baru, katanya dia cantik banget."

"Iya, blesteran juga."

"Wah, tambah berat nih kalau saingan nya kayak gitu. Pasti kaum Adam pada belok ke dia semua."

"Iya, padahal ada Tasya aja udah berat. Ini malah nambah satu lagi."

"Gimana nasib kita yang cuma remahan ini."

Mata Lisa membulat mendengar gosip itu, dan ternyata Tia juga menoleh ke ara Lisa.

"Jangan-jangan." tebak mereka berdua.

Karena sebelum kedatangan Jessy di sekolah itu, Tasya lah yang menjadi pencuri perhatian para siswa.

Selain cantik, ia juga sangat ramah terhadap siapa saja. Soal masalah pelajaran, juga dia sangat unggul. Apalagi dia seorang, wakil ketua OSIS. Menjadikan dia sempurna.

Meskipun ia masih kelas sebelas, tapi ia terpilih menjadi wakil ketua OSIS.

Hingga jam pulang sekolah tiba, Jessy berjalan begitu santai nya dengan earphone yang masih terpasang di telinganya. Bahkan ia tidak memperdulikan semua mata yang telah tertuju padanya.

Dan semua murid terperangah ketika, Jessy mulai mengendarai motor kesayangan nya mulai keluar dari area sekolah.

"Gila bro, nyali gue ciut kalau liat motornya."

"Iya, harga motor dia bisa buat beli tiga mobil honda Jazz."

"Tapi, gue pantang menyerah. Kalau jodoh gak lari kemana."

Ha ha ha ha.

Lisa dan Tia yang kebetulan lewat, semakin geram saja semua siswa memuji Jessy.

Motor yang di kendarai Jessy berhenti di halaman rumah yang di penuhi anggrek. Rumah siapa lagi, kalau bukan rumah nenek nya.

"Sayang, kamu sudah pulang?"

Mariam yang begitu antusias menyambut kepulangan cucunya.

"Hm." Jessy hanya berdehem. "Nek, Jessy lapar." Rengek nya.

"Ya sudah, tadi Nenek masak banyak. Terutama makanan kesukaan kamu."

Mariam segera mengajak Jessy ke meja makan, dan kemudian ikut menemani makan siang.

"Bagaimana, sekolahnya?" Tanya Mariam di sela-sela makan.

"Bagus."

"Terus, teman-teman nya bagaimana?"

"Ya begitulah."

"Ish, kamu ini. Apa tidak ada jawaban yang lain, kenapa pendek sekali." Mariam yang kesal dengan jawaban Jessy.

"Nenek, terus Jessy harus menjawabnya bagaimana? Memang itu kenyataanya. Tidak mungkin di panjang-panjangkan."

"Asal kamu tau, yang panjang itu lebih enak." sahut Mariam.

Uhuk uhuk uhuk.

Seketika Jessy tersedak makanan nya yang masih berada di dalam mulutnya. Tetapi Mariam dengan santai melanjutkan makan nya tanpa rasa berdosa.

...----------------...

1
Suciana Anita Wardani
Luar biasa
nene Situmorang
haishhh
ahhh
ta*k lahh
nene Situmorang
thor, boleh nge maki2 kagak sih?
nene Situmorang
itu namanya obsesi tasya
nene Situmorang
baca di paragraf ini, sambil inget visualnya teguh suwandi, jadi serasa lucu.

kek nya seorang teguh suwandi gak akan bisa dah ngomong serius. 😀
nene Situmorang
wahhh
gak sadar diri dianya
nene Situmorang
bikin mewekk

tapi sambil juga ketawa

ngetawain si danu kampret
nene Situmorang
mohon maap ni yehh


danu ASSSIIIIUUUU
nene Situmorang
astaga
sebelumnya aku kira piktor itu nama orang😁
nene Situmorang
kamu kuat meili
nene Situmorang
buahahahahah
ya ampunn
bikin orang tua sport jantung lah
nene Situmorang
edannn
nene Situmorang
satu sama
nene Situmorang
aaawwwww
nene Situmorang
nenek nenek ajaib
nene Situmorang
aku juga serasa ikut kasmaran loh mel🤣
nene Situmorang
huahhh
baper ya elahhh
RitaTandi
Luar biasa
nene Situmorang
huahhh

bikin iri terus
nene Situmorang
danu kamprett dehhh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!