NovelToon NovelToon
NOT Second Lead

NOT Second Lead

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Kantor / Romansa
Popularitas:3M
Nilai: 4.7
Nama Author: Rahma AR

Kamu pernah bilang, kenapa aku ngga mau sama kamu. Kamu aja yang ngga tau, aku mau banget sama kamu. Tapi kamu terlalu tinggi untuk aku raih.

Alexander Monoarfa jatuh cinta pada Rihana Fazira dan sempat kehilangan jejak gadis itu.

Rihana dibesarkan di panti asuhan oleh Bu Saras setelah mamanya meninggal. Karena itu dia takut menerima cinta dan perhatian Alexander yang anak konglomerat

Rihana sebenarnya adalah cucu dari keluarga Airlangga yang juga konglomerat.

Sesuatu yang buruk dulu terjadi pada orang tuanya yang ngga sengaja tidur bersama.

Terimakasih, ya sudah mampir♡♡♡

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rahma AR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Alexander dan Rihana?

Paginya Puspa dan Rihana berangkat bersama ke perusahaan tempat mereka bekerja. Oma Mien memeluknya erat membuat perasaan Rihana menghangat.

"Hati hati, sayang," pesan Oma Mien lembut.

Rihana tersenyum dan menganggukkan kepalanya sambil tersenyum ketika pelukan Oma terurai.

Keluarga Oma Mien pun melepas kepergian Puspa dan Rihana.

"Semoga dia benaran cucuku, " suara Oma bergetar.

Beliau merasakan keterikatan benang merah antara dirinya dengan Dilara-putrinya melalui Rihana.

Opa Airlangga merengkuh bahu istrinya sambil menganggukkan kepalanya.

Sepanjang perjalanan Rihana hanya diam saja sambil memperhatikan sisi jalan yang mereka lewati.

Dia ingin mengenang saat melewatinya bersama mamanya.

Ada kerinduan terusik dalam hatinya untuk mamanya. Jika saja mereka bertemu keluarga Omanya waktu itu, mungkin keadaannya akan lebih baik. Sakit mamanya juga akan tertangani dengan sangat baik. Mungkin saja mamanya masih hidup dan selalu bersamanya hingga saat ini.

Dada Rihana kembali terasa sesak.

Dia ngga mau kemewahan ini jika nantinya ketahuan kalo dialah cucu mereka. Sekarang mamanya pun sudah ngga ada lagi.

Puspa memperhatikan keterdiaman Rihana. Agak bingung kenapa Rihana ngga mau mengaku kalo dia benar anak tantenya. Padahal di luar sama banyak yang sudah mengaku sebagai anak tante Dilara.

Puspa saja sudah yakin setelah menatap foto Rihana dan mamanya waktu itu. Tapi sikap Rihana yang diam saja membuatnya ragu.

Ponsel Rihana bergetar.

Alexander.

Matanya melirik Puspa.

"Siapa?" tanya Puspa kepo.

"Teman," bohong Rihana sungkan.

"Ya?" sapa Rihana ketika menerima telpon Alexander.

"Kamu ngga pulang?" todong Alexander langsung

"Kamu di kost?" bisik Rihana terkejut. Balik bertanya.

"Iya, aku akan menjemputmu. Tapi kata anak kost, kamu ngga pulang."

Rihana terdiam.

"Zira," panggil Alexander karena ngga mendengar jawaban Rihana.

"Jangan menghindari aku," lanjut Alexander lagi.

"Aku nginap di tempat teman," ucapnya pelan. Rihana merasa Puspa mengawasinya jadi dia agak sungkan menyebut nama Alexander.

"Ooo, teman yang biasa antar jemput kamu?"

"Ya."

"Oke. Kita ketemu di basemen perusahaanmu," ucap Alexander sambil memutuskan sambungan telpon.

"Eh," bingung Rihana mendengar jawaban terakhir Alexander yang ngga bisa dibantah.

Dia kenapa, sih, selalu buat masalah, sungut Rihana kesal dalam hati.

"Siapa?" tanya Puspa heran melihat ekspresi kesal Rihana yang baru kali ini dia lihat. Gadis itu selama mereka berteman selalu minim ekspresi.

"Eh?" Rihana menatap Puspa bingung harus menjawab Alexander sebagai apa.

Teman?

Dia lebih dari teman, bantah Rihana dalam hati atas argumen pertamanya.

Puspa tersenyum jahil.

"Teman spesial?"

Kekesalannya pada Alexander jadi menguap karena godaan Puspa. Dia balas tersenyum malu.

"Siapa, sih?" tanya Puspa ingin tau.

Apa dia kehilangan info tentang Rihana? batinnya penasaran.

Rihana ngga menjawab, tapi malah melebarkan senyumnya melihat rasa penasaran sahabatnya.

"Ri, tega banget, sih," manyun Puspa.

"Bukan siapa siapa," bohong Rihana menyembunyikan kesedihannya.

Dia masih ragu dengan perasaannya yang sekarang dengan Alexander. Tapi laki laki itu ngga memberinya waktu untuk menyendiri dan berpikir ulang.

"Iya iya, " gumam Puspa tambah penasaran.

Tapi saat ini kepalanya sedang berpikir keras. Mencoba menebak diantara circle pertemanan mereka.

Tapi rasanya ngga ada lagi selain Winta dan Bagas. Yang lainnya masih adem ayem.

Tapi rasa penasaran Puspa berganti kekagetan melihat siapa yang berada di sisi pintu Rihana ketika mobilnya baru saja terparkir.

Alexander.

Bukannya dia tunangan putri bos.mereka? Sinar mata Puspa menuntut jawaban dari Rihana yang terlihat resah.

Alexander sangat hapal dengan mobil yang selalu mengantar jemputnya.

"Nanti aku ceritakan. Makasih ya, Puspa," ucap Rihana sambil membuka pintu mobil untuk menemui Alexander.

Kenapa, sih, dia? batin Rihana agak kalut karena melihat beberapa pegawai yang sudah datang melihat aneh pada mereka.

"Ayo," ajak Alexander sambil meraih tangannya untuk pergi ke mobilnya yang di parkir ngga jauh dari situ.

Tapi sebelumnya Alexander melemparkan senyum ramahnya pada Puspa sebelum pergi. Puspa membalasnya kikuk.

Ngga nyangka bakal mendapat senyum Alexander yang terkenal dingin.

Kenapa Rihana bisa begitu dekat dengan Alexander? Kapan mereka kenal? batin Puspa ngga bisa lagi berpikir jernih.

Karena setaunya Alexander selama ini tinggal di luar negeri. Baru saja kembali.

Tapi melihat sikap Alexander, keduanya terlihat seperti punya hubungan spesial.

Trus gimana dengan calon tunangan Alexander, putri bos mereka, yang katanya pernah tinggal di negara yang sama dengan Alexander?

Bahkan mereka akan bertunangan!

Kalo keluarganya tau, gimana reaksi mereka. Oma dan Opanya pasti akan sulit terima. Juga papa dan om omnya. Jika nantinya Rihana dipermainkan. Seperti mamanya.

Membayangkan nasib Rihana sungguh miris. Dia dan mamanya harus hidup susah, sedangkan mereka bergelimpangan harta.

Kepala Puspa jadi pusing. Dia seperti orang linglung saat keluar dari dalam lift.

"Kamu kenapa? Ngga bareng Rihana?" tanya Winta heran ketika melihat kedatangannya.

Puspa menatap Winta dengan pandangan aneh.

"Win, apa kamu pernah dengar gosip tentang tunangan putri bos?" tanyanya tanpa mempedulikan pertanyaan Winta.

"Kenapa kamu nanya nanya soal itu? Kan, kamu udah tau kalo tunangan putri bos itu Alexander Monoarfa. Laki laki dingin, tampan dan anak konglo tajir," jelas Winta sangat lengkap, dengan tatapan ngga kalah anehnya pada Puspa.

Ya, ya, semuanya taunya itu, batin Puspa.

Yang mereka ngga tau Rihana terselip diantara keduanya.

Gimana kalo mereka menganggap kalo Rihana pelakor yang menjadi orang ketiga di antara putri bosnya dan Alexander?

Rasanya Puspa ingin mengacak acak tatanan rambutnya yang sudah rapi karena ngga tau lagi harus memberikan jawaban apa untuk segala prasangka yang bercokol di kepalanya.

"Puspa, kamu beneran aneh pagi ini," kesal Winta yang masih melihat ekspresi yang sama dari Puspa.

"Rihana mana?" tanya Winta lagi.

"Lagi di basemen," sahut Puspa sambil melangkahkan kakinya ke kubikelnya. Duduk diam sambil menatap kosong pada laptopnya yang masih tertutup.

Winta jadi gemas melihatnya.

Anak ini kenapa, sih?

Rihana juga ngapain di basemen?

Ngobrol sama sekurity? batinnya diliputi banyak tanda tanya.

Sementara itu, Rihana diminta masuk ke dalam mobil Alexander.

"Lex, aku minta kamu berikan aku waktu," kesal Rihana begitu laki laki ini masuk ke dalam mobilnya juga.

"Untuk apa?" tanya Alexander heran.

"Untuk mastiin perasaan aku lah," kata Rihana setelah menghembuskan nafas panjang.

Setelah apa yang terjadi, hatinya tetap sulit menerima alasan Alexander. Mungkin dia memang sudah terganti.

Alexander sampai menghela nafas panjang. Bingung dan kesal jadi satu di kepalanya.

Apa Zira sudah ngga bisa memaafkannya?

"Kamu jangan seperti inu Zira," keluh Alexander mulai putus asa.

"Aku cuma minta waktu. Tapi yang kamu lakukan malah akan menghancurkan aku, Lex. Aku bisa aja di pecat. Kamu tau, kan, Bu Saras dan anak anak panti sangat butuh aku sekarang," seru Rihana bagai bombardir peluru yang menghajar Alexander secara beruntun.

"Kamu bisa jadi aspriku," tawar Alexander tanpa lelah

"Aku ngga mau orang tuamu menganggap aku memanfaatkanmu," tolah Rihana pelan.

Harga dirinya sangat tinggi. Dari dulu dia selalu bekerja keras.

Jika dia dipecat dan Alexander akan menampungnya begitu saja, Rihana ngga akan punya muka untuk menghadapi orang tua Alexander. Kesempatannya tampak lebih baik dari Aurora akan langsung lenyap.

Dia akan semakin dianggap gadis miskin yang hanya memanfaatkan kekasihnya saja demi tujuan hidupnya.

"Pikiran kamu terlalu jauh," tepis Alexander.

"Lagian aku sudah tau kualitas otakmu," sambungnya lagi.

Bahkan perusahaan yang baru saja mempekerjanya saja sudah tau kemampuannya, hingga diajak untuk terlibat dalam meeting besar.

Rihana menghela nafas panjang.

Ini beda, Lex, bantahnya dalam hati dengan tatapan sangat putus asa menyorot lemah pada Alexander.

"Aku mohon, Zira. Jangan buang waktu kita lag," pinta Alexander penuh harap.

Rihana memalingkan wajahnya ke arah lain. Matanya sudah memamas.

Mereka memang sudah terlalu banyak membuang waktu dan kesempatan.

1
Evi lidia Sari
jadi manusia kita harus sadar diri zira jangan sampai harga diri kita diinjak", karena jadi orang seperti kita cuma harga diri yang kita punya.
Evi lidia Sari
zira lebih baik pergi jauh, unt menjaga hati mu lupakan lah mereka yg tak menginginkan mu, cari kebahagian mu sendiri, kalau bersama mereka kamu terluka
Esih Mulyasih
ayoo Xavi... berjuang utk daiva 💪🥰
Esih Mulyasih
so sad Xavi & daiva 😭
Lilis Sumarni Lisvhancho
jadi ikutan senyum senyum
Esih Mulyasih
😭😭😭😭😭😭😭
Esih Mulyasih
semoga bahagia terus Rihana 🤲🏼😇😊
Esih Mulyasih
😭😭😭😭
Esih Mulyasih
ga bohong mmg... kebiasaan bs menumbuhkan rasa cinta... obsesi dan rasa cinta itu beda tipis... wajar si Alex jd mumet stlh obrolan dg OT nya....tp... Rihana akan lebih hancur klo ternyata Alex memilih Aurora 😞😑
Esih Mulyasih
Luar biasa
Esih Mulyasih
semoga kamu kuat Rihana 💪
Wahyuni Yuni
Luar biasa
V-hans🌺
banyak typo
V-hans🌺
suka ketuker namanya jadi bingun
Rahma AR: iya. blm sempat direvisi🙏🏼
total 1 replies
Sefi Widyawati
Luar biasa
Hasna Wiyah
Kecewa
Hasna Wiyah
Buruk
Hana Nisa Nisa
keren
Riska
Luar biasa
Nurjani Nasution
Masya allah. ..baru sekali baca novel yg sangat berkesan.dg kata kata yang lugas murah di mengerti.seakan akan pembaca ada di dalam cerita itu.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!