NovelToon NovelToon
Rujuk

Rujuk

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Selingkuh / Pernikahan Kilat / Angst / Menikah Karena Anak
Popularitas:103.1k
Nilai: 5
Nama Author: Saidah_noor

Naura ayu harus menelan pil pahit ketika calon suaminya arfan harlan berselingkuh dengan seorang wanita bernama elviana stefany, padahal beberapa hari lagi mereka akan menikah.
Naura pun mencari tahu siapa wanita yang menjadi selingkuhan calon suaminya itu, dan ternyata ia adalah wanita bersuami akhirnya mau tak mau naura mengadu pada suami elvi yang ternyata adalah jendral arsyad. pria dimasa lalunya.
Siapa jendral arsyad itu ? apa hubungan mereka berdua dimasa lalu ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saidah_noor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berakhir sebelum sah.

Naura mengepalkan tangannya kuat, kala laki-laki itu belum menunjukan batang hidungnya dan tanda-tanda kedatangannya pun belum terdengar. Padahal jendral sudah menghubunginya tadi, tapi ia masih belum tenang sebelum pernikahan ini gagal.

Pikiran naura tak bisa lagi tenang, jika laki-laki itu membohonginya maka dia sendiri yang membatalkan pernikahan ini.

" Saya terima nikah dan kawinnya__" belum selesai arfan mengucapkan kata sakral, naura berdiri dengan tangan gemetar.

" Tunggu!" ucap naura dengan lantang, membuat arfan berhenti mengucapkan kalimat ikrar pernikahan.

" A-aku i-ingin__" ucap naura terbata, apalagi saat melihat wajah arfan yang sudah menatapnya tajam.

Pikirannya mulai campur aduk, dimana semua orang menatap kearahnya dengan wajah bingung, ada pula yang berbisik tak jelas membuatnya semakin tak menentu.

" Ada apa nak ?" tanya pak penghulu tersebut mengernyitkan alisnya.

Namun, belum naura mengucapkan sepatah katapun, suara letusan kecil terdengar membuat semua yang ada diruangan itu terkejut. Bersamaan dengan lembaran-lembaran foto yang beterbangan di area tersebut.

Semua orang dibuat bingung, terlebih saat mereka melihat foto tersebut adalah gambar kemesraan pengantin pria dengan wanita lain, yang juga hadir di acara tersebut.

Ibunda arfan membelalakan matanya, ketika melihat foto tersebut, begitu juga orang tua elviana yang sengaja hadir karena bujukan sang putri.

" Apa-apaan ini " ujar papa elviana, menatap sang putri dengan tajam.

" Ini yang ingin kau tunjukan pada papa, HAH" tambah pria paruh baya itu, dengan suara membentak.

Malu, itu yang elviana rasakan, dimana gambaran-gambaran tersebut dilihat oleh banyak orang, hingga dirinya hanya menundukkan kepalanya dan diam seribu bahasa.

Ibunda arfan mendekati sang anak hendak bertanya dan sempat menatap ke arah naura yang terlihat tegang. Ada perasaan bersalah pada wanita tersebut.

" Apa maksudnya ini? Arfan " tanya ibunya arfan dengan suara nyaring dan mata yang sudah menyalakan api marah.

" I-ini tak seperti itu, ini foto palsu" elak arfan, lalu menatap naura tajam.

Ia menggenggam tangan wanita itu dan menarik paksa agar lebih mendekat le sampingnya.

" Kamu apa-apaan sih naura, sudah kubilang ini tidak benar, kenapa kau memfitnah ku selingkuh? Apalagi dengan investor ku, Kau keterlaluan naura" bentak arfan membuat semua orang semua melihat kearah mereka.

Dimana suara bentakan itu begitu terdengar keras, hingga mereka bisa mendengar semua yang arfan katakan dengan jelas.

" Oh ... Kamu menuduhku selingkuh untuk membatalkan pernikahan kita, tapi kamu sendiri punya aib yang memalukan, dasar wanita hina!" ejek arfan menghempaskan tangan naura dengan kasar.

" Kalian dengar semuanya, dia itu pernah hamil diluar nikah. Bahkan anaknya sudah besar, karena dia hamil saat masih sekolah " dengan suara keras arfan mengungkapkan

Sambil menunjuk ke arah naura dengan jari tunjuknya yang kemudian berseringai licik.

Semua orang terkejut mendengarnya, setahu mereka naura adalah gadis lajang yang belum pernah menikah. Tentu pernyataan arfan begitu kontroversial, dimana mereka para tamu mulai berbisik-bisik mengghibah naura.

Jendral yang baru masuk keruangan tersebut pun, sama terkejutnya. Kakinya menggantung diambang pintu dan menatap ke arah naura.

Rekan kerja naura pun ikut bergosip, namun tidak bagi reva. Gadis itu menunggu naura membalikkan fakta seperti biasanya, ketika temannya disudutkan.

Ia yakin, karena sudah sangat mengenal temannya itu bahkan ia sendiri sudah tahu tentang masa lalu naura.

" Ayo naura! Ungkap perselingkuhannya, elo gak salah, mereka yang salah" teriak reva, tanpa ragu dan malu membuatnya dilirik beberapa orang.

Naura yang mendengar teriakan sahabatnya merasa terdukung, ia mencoba menormalkan jantungnya dengan beberapa kali menarik dan menghembuskan nafasnya.

Semua melirik sang pengantin tersebut, begitu juga arfan yang masih menatapnya tajam, seakan memberikan peringatan jika naura membongkar nya.

" Jika aku wanita hina, kenapa kau tetap mau menikahiku?" tanya naura dengan bibir bergetar dan menatap arfan dengan tak kalah tajam.

Namun pertanyaannya seolah angin berlalu, arfan tak menggubris sedikitpun. Lelaki itu justru tersenyum licik.

" Aku tanya? Kenapa kau mengejarku? Sedangkan kau tahu aku wanita hina " tanya naura dengan suara kian meninggi, bahkan suara gemetarnya begitu terdengar membuat semua orang merasa iba melihatnya.

" Kau ... Hanya ingin menjadikanku tameng untuk menutupi perselingkuhan kalian ... Tidak! Aku tak sebodoh itu arfan" ujar naura tanpa memanggil arfan dengan panggilan mas lagi, seperti yang biasa ia panggil dengan mesra.

Naura merasakan dadanya kembali sesak, mengingat luka yang kini ia rasakan, hingga air bening dalam matanya menetes membasahi pipi yang terpoles merona itu.

Selesai naura berucap, proyektor pun menyala dan ruangan tiba tiba menjadi temaram, membuat para tamu panik kemudian melihat ke arah papan putih yang menyala. Yang entah kapan sudah ada disana.

Didalam video tersebut, terlihat arfan dan elviana tengah bermesraan diranjang, semua itu bahkan tanpa sensor.

Semua yang melihat adegan tersebut, menontonnya dengan mata melebar bahkan saking jijiknya mereka menutup mulut dan memejamkan matanya.

Begitu juga orang tua dari pemeran video tersebut, mereka bahkan memalingkan wajahnya. Tak lama adegan tersebut dipertontonkan, seketika proyektor pun mati dan lampu menyala kembali.

Arfan menganga melihat adegan tersebut, waktu yang terlihat disana tepat saat naura datang sore itu, namun ini aneh sejak kapan naura tahu? Pikirnya.

Naura bernafas lega, bukti yang mereka lihat lebih jelas dari gambar yang beterbangan itu. Hatinya tak lepas dari rasa syukur pada yang Kuasa karena sudah membongkar perselingkuhan mereka.

Hal itu membuatnya tak perlu memperlihatkan bukti lagi, sehingga ia hanya akan menyimpan bukti yang ia miliki.

" Sekarang, siapa wanita hina itu diruangan ini ?" tanya naura, menatap ke arah arfan dan elviana secara bergantian dengan tatapan menusuk.

Sedangkan wanita itu, elviana hanya bisa menundukkan kepalanya karena malu, ia juga mendapat tatapan tajam dari orang tuanya yang merasa sangat salah menilai anak semata wayangnya itu.

" Benar apa yang di ucapkan nya itu " suara jendral menyela dengan keras datang bersama polisi.

Semuanya melirik ke arah jendral yang tiba-tiba muncul, begitu pun elviana. Tangannya bergetar dipenuhi dengan rasa takut akan ketidak percayaan dari suaminya itu.

" Arfan harlan anda kami tahan atas laporan perselingkuhan " ucap polisi tersebut dengan tegas.

Pengantin pria itu diborgol, dan ia hanya pasrah atas tuduhan tersebut, sempat menoleh ke arah wanita selingkuhannya namun sayangnya ia mendapatkan penolakan.

Ibu arfan merasa geram, dan akhirnya melayangkan tamparan pada sang anak yang menurutnya tak tahu malu itu.

" Dasar kamu arfan, memalukan" hina sang ibu menatap tajam pada putranya yang hanya bisa diam tak bisa lagi mengelak.

" Dan kamu elviana stefany, mulai detik ini aku talak kamu" ujar jendral dengan nada tegas dan jelas.

Ayah elviana seketika itu merasakan dadanya nyeri, namun masih bisa menahan rasa sakitnya dan berusaha kuat didepan semua orang.

Termasuk istrinya, yang sedari tadi terus melirik kearah naura yang mengusap pipi basahnya.

 Setelahnya, ibu elviana melirik ke arah menantunya, mendekatinya dengan wajah pilu.

" Nak jendral! Mamah mohon jangan seperti ini, ini pasti kekhilafan. elviana pasti dijebak" ucap ibunya elviana membela dan mencoba membantah seolah mereka yakin anaknya tak bersalah.

Namun, jendral tetap tenang tersenyum licik, ia mencoba membuka lebar mata kedua mertuanya.

" Khilaf, jika hanya sekali, tapi mereka sudah melakukannya berkali-kali. Apa itu juga khilaf dan dijebak? " sergah jendral yang mulai geram, menatap ke arah arfan yang sudah menundukkan kepalanya, Malu.

" Bahkan, sebelum menikah dengan saya mereka sudah menjalin hubungan, jadi jika dia hamil dialah ayahnya" ucap jendral lagi menunjuk ke arah arfan.

Tentu jendral sudah mencari tahu semua tentang arfan dan istrinya, hal itu membuatnya ragu pada elviana.

Hingga sampai satu tahun pernikahan lelaki itu belum pernah menyentuh istrinya.

Ibunya elvi menatap tajam putrinya yang akhirnya bungkam, tak ada lagi percakapan selain suara keluhan yang tertahan.

Sedangkan naura hanya diam, menatap miris kehidupan mantan suaminya. Entahlah seharusnya ia merasa bersyukur, karena ada sebuah karma dari Tuhan, bukan.

...****************...

Suasana menjadi lebih tenang, setelah arfan dan elviana dibawa polisi juga para tamu undangan pun mulai membubarkan diri, begitu juga orang tua elviana.

Naura mendekat ke arah mantan calon ibu mertuanya dan menggenggam tangannya, dia ibu yang baik bagi naura yang bahkan mau menerimanya dengan apa adanya, namun sikap arfan tak bisa ia terima.

" Maafkan naura bu, naura gak bisa menahan diri lagi naura_" ucapan naura tertahan, ketika ibunya arfan menggelengkan kepalanya.

" Kamu tidak salah nak, anak ibu yang salah" ucap wanita paruh baya itu, lalu mereka saling berpelukan dan menangis.

Sementara disudut lain, jendral melihat ke arah mereka, dia ingat apa yang arfan katakan tadi tentang seorang anak yang dilahirkan naura ada kemungkinan adalah anaknya.

Tangannya terkepal kuat menahan sesak, jika memang itu benar, lalu tangan itu meregang saat melihat anak buahnya datang dan membungkuk padanya sebagai tanda hormat.

" Ada tugas untukmu, cari tahu tentang anak itu segera " titahnya dengan tegas.

" Baik tuan " sahut anak buahnya itu yang segera beranjak meninggalkan tuannya setelah kembali membungkuk hormat pada bosnya.

...****************...

Waktu berlalu, biru langit pun berubah senja ...

Setelah urusan pernikahannya batal, akhirnya naura bisa bernafas lega, saat dirinya sudah didepan sebuah panti asuhan kasih bunda.

Dimana ia dibesarkan dirumah sederhana itu, panti yang dibangun dengan Grc dan bilik sebagai dinding pemisah dan genting asbes sebagai peneduh itu terlihat kokoh, karena sudah berkali kali direnovasi.

Di halaman depan terdapat bunga yang beraneka warna dan jenis, juga disamping rumah itu tumbuh pohon mangga dan rambutan sebagai sambutan hangat yang dibawahnya ada ayunan dan jungkat- jungkit sebagai arena bermain anak-anak.

Bayangan masa lalu bersama sang bunda masih begitu segar dalam ingatannya, lalu perlahan ia punya saudara yang sama sekali tak ada hubungan darah.

Sedih, saat tahu bunda astrid bukan ibu kandungnya, namun ia bahagia karena mengenalnya yang merawat dan membesarkannya dengan baik.

Ia berjalan dan berdiri diambang pintu, lalu mengetuk pintu yang terbuka lebar, melongokkan tubuhnya agar ada yang melihat kedatangannya

Semuanya begitu antusias melihat kehadirannya, anak-anak disana berlarian untuk mendapatkan pelukan hangat dari wanita itu, yang mereka panggil sebagai 'mamah'.

" Kalian bawa camilan mamah ya" titah naura pada anak perempuan dan laki- laki yang beranjak remaja menyodorkan dua kantong besar dan menunjuk beberapa kardus di teras pada mereka.

" Iya mah" sahut mereka, lalu membawa kardus dan beberapa barang lainnya secara beriringan.

" Kamu pulang akhirnya " suara bunda astrid menyapa naura yang langsung berdiri dan menyalami wanita paruh baya itu.

Setelah menyalami wanita itu, mata naura melirik kesana kemari mencari anak yang selalu ia rindukan itu, anak yang selalu menjadi penyemangat hidupnya. Aditya gala .

" Gala dimana bunda?" tanya naura, setelah anak tersebut tak ia temukan juga.

Bunda astrid duduk di kursi panjang, yang bahkan sudah tak layak untuk dijadikan tempat duduk. Hanya kursi lama yang ia ganti dengan papan dan beberapa bantal kecil.

" Dia sedang berdo'a, agar bisa bertemu papahnya " Jawab wanita paruh baya itu dengan wajah sedih, lalu menghela nafas panjang.

Naura berjalan dan duduk disamping bundanya, lalu menyandarkan dagunya dipundak wanita paruh baya itu, sembari memeluk tubuhnya. Mencari kehangatan pada wanita paruh baya tersebut.

Jangankan foto sang papa, namanya pun tidak naura beritahukan pada anak itu, dia tak ingin gala terluka. Biarlah, setelah dewasa ia akan beritahu tentang semuanya. Tentang siapa ayah kandungnya.

Kini mereka berada disebuah kamar dengan kasur kapuk dan dua bantal yang sarungnya sudah kusam. Ada 10 kamar dirumah ini, yang bunda perluas agar bisa muat 20 anak lebih. Tiap kamar ada 3-4 ranjang ukuran mini yang cukup untuk anak hingga remaja.

" Kemarin gala terkejut, saat kamu cerita gak jadi menikah dan menangis mengadu pada bunda, ia bilang 'tak apa asalkan mamah bahagia' , tapi sebenarnya ia ingin sekali punya papa" papar bunda astrid menatap sayu putri sulungnya.

" Aku juga terkejut bun, saat tahu mas arfan ternyata sudah punya kekasih lain, selain aku" ungkap naura membuat bunda astrid melebarkan matanya.

" Apa !" pekik bunda, lalu menyentuh dadanya, ia bisa merasakan sakit hati anak perempuan yang dia rawat sejak bayi itu.

" Aku takut bun, aku gak mau menikah lagi, aku takut terluka bun, hati ku masih sakit " ucap naura lirih, lalu memeluk bunda astrid yang ada disampingnya dan menangis dalam dekapannya.

" Dulu papah nya gala, sekarang mas arfan, tolong jangan paksa aku menerima laki- laki lagi bun. Aku mohon bun" ucapnya dengan suara terengah-engah.

Bunda astrid mengusap punggung putrinya, air matanya pun ikut luruh begitu saja. Ia tak mengira semuanya akan seperti ini.

" Barkan aku fokus pada karirku dan gala saja, aku tak butuh cinta lagi bun, aku sudah muak " ujar naura ditengah isakannya yang semakin memilukan.

" Ya Tuhan ... Kenapa nasibmu begini ? Nak " ucap wanita paruh baya itu lagi.

Tanpa mereka sadari, diambang pintu ada seorang anak yang mendengar pembicaraan mereka dengan mata yang sudah basah, berdiri diambang pintu dengan memeluk rapot nilai sekolahnya.

1
Rabiatul Addawiyah
Trus perjuangkan cintamu Jend...semongko 💪💪💪💪
Azthar_ noor
makasih semuanya ... 😘
Azthar_ noor
makasih 🥰
Yuningsih
like &🌹 untuk mamah 💪💪
Yuningsih: sama-sama ☺️
Azthar_ noor: aduh makasih teteh ...🥰
total 2 replies
Machmudah
semangat Jendral Dan othor💪💪💪
Rabiatul Addawiyah
jangan mancing2 jendral dong Naura, di terkam dia bisa2 Gala punya adik deh 😅
Nur Adam
lnju
vj'z tri
cieeeeeee cieeeeeee 🤭🤭🤭🤭🤭
vj'z tri
kayak nya perlu ke dokter THT nih lampir 🫣🤣🤣
Azthar_ noor: 🤣 mungkin... biar diperiksa ..
total 1 replies
Rabiatul Addawiyah
Semangat dong Jend..klo cinta sm Naura ayooo perjuangkan cintamu 💪💪💪💪
Azthar_ noor: iya ayooo... makasih semangatnya kaka🥰
total 1 replies
twocafenov
terlalu byk ngalah naura ny, kalo gala dijadiin target am ana baru tau rasa, geregetan bgt
vj'z tri
jangan sekali nampar nya ber lulang2 aku ikhlas kok 🤣🤣🤣
Nur Adam
lnjur
Rabiatul Addawiyah
Naura jgn 1 x tampar si elviana hrsnya 10 x biar jera & mulutnya kasih cabe rawit.
Rabiatul Addawiyah
kasuh cabe rawit tuh hrsnya mulut si Elviana
Bintang Satrio
dasar perempuan gila,ngomong ngak pakai otak,jelaskan Naura siapa gala yg sebenarnya.
vj'z tri
ehh tu mulut ya perlu di sekolahin dulu kaya nya 😤😤😤😤😤
vj'z tri
kok akuh berasa kurang up nya 🤭😁🥳🥳
Azthar_ noor: lain kali aku tambah ya ka... akhir2 ini sibuk di RL makasih 🥰
total 1 replies
Azthar_ noor
makasih teteh🥰
Yuningsih
like+🌹 untuk mamah ☺️
Yuningsih: sama sama mamah ☺️
Azthar_ noor: terima kasih teteh🥰
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!