NovelToon NovelToon
The Great Divine Lord (Tuan Ilahi Yang Agung)

The Great Divine Lord (Tuan Ilahi Yang Agung)

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Fantasi Timur / Reinkarnasi / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Budidaya dan Peningkatan / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Azriel Ahmad

Genre: Aksi, Kehidupan sekolah, Kultivasi, Martial arts, Petualangan, Reinkarnasi, Wuxia, Xianxia, Xuanhuan.

Ini adalah dunia yang baru. Langit dan Bumi adalah pasir dalam Alam Semesta yang luas. Takdir yang mutlak menentukan. Kisah seorang anak yang terlahir dari Batu Kosmik Alam Semesta. Lin Tian, reinkarnasi dari sang legenda. Bumi adalah planet yang melampaui tanpa batas. Manusia, makhluk berdimensi 30, dan kultivator, makhluk berdimensi 100 perbedaan yang sangat signifikan dengan dewa yang berdimensi melampaui tak terbatas. Mereka akan terus bertarung memperebutkan kekuasaan dan menyelamatkan dunia. Lin Tian, entitas yang melampaui segala Setting Narative yang ada di cerita sebagai eksistensi tak terkalahkan termasuk author nya sendiri, bahkan penulis sendiri tidak bisa mengalahkan nya.

Penulis: Nuo ya shizu (Zhāng tiānguāng)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Azriel Ahmad, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 29

...Pertarungan dua kekuatan...

Buku telah berakhir.

Hancurkan semua raja jin, skrip terakhir pada paragraf adalah, “Permainan terakhir membunuh Eko, penulis palsu.”

Skrip tersebut ditambahkan sendiri oleh Lin Tian melewati penulis asli nya, dia langsung memastikan bahwa penulis nya tidak mendapatkan gangguan lain nya.

Penulis lalu berkata, “Sebagai karakter yang hebat, anda memang tidak dapat dijelaskan bahkan oleh saya sendiri sebagai penulis anda. Meskipun anda adalah OC ciptaan saya, anda sudah ada bahkan sebelum fiksi pertama di ciptakan di dunia fantasi.”

“Kau benar, jadi apa yang kau inginkan dari ku sekarang?” tanya Lin Tian.

“Ayo bertarung dalam game.” tantang Penulis.

“Bertarung di dalam game?” Lin Tian heran.

“Benar.. Kita akan bertarung dalam dunia simulasi memakai VR, dengan VR itu kita bisa bertarung sepuasnya dan menggunakan kekuatan masing masing sekuat-kuatnya.” jelas penulis.

“Baiklah kalau begitu, aku terima tantangan itu!” tegas Lin Tian, dia menerima tantangan tersebut.

Penulis memberikan sebuah VR kepada Lin Tian, mereka berdua duduk di atas sofa yang terasa sangat empuk dan nyaman.

Mereka berdua memakai VR mereka masing masing, dan memasuki dunia fantasi mereka. Ini adalah dunia fantasi timur untuk kehancuran.

Seperti dunia fantasi timur pada umumnya menampilkan pemandangan yang indah dan menakjubkan, seperti hutan belantara yang rimbun, pegunungan yang menjulang tinggi, dan kota-kota kuno yang megah.

Lin Tian sudah tiba disana, dia memakai pakaian dewa ashura secara mengejutkan.

Seorang pemuda yangagak ramping dibandingkan dengan Penulis yang tinggi dan kekar . Namun, dia lebih tinggi dari Penulis, dengan aura pembunuh yang nyata yang terkondensasi menjadi atmosfer dingin, dan seluruh tubuhnya terbungkus dalam pola sihir merah tua.

Cahaya merah tua mengelilingi tubuhnya. Dia mengenakan baju besi yang ditutupi dengan pola sihir merah tua dan memiliki sepasang mata merah darah.

Penulis lalu datang dengan armor dewa kehancuran dan berkata, “Hari ini aku ingin menguji mu, jadi kau tidak perlu takut.”

“Baiklah, aku akan meladeni nya dengan senang hati.” Lin Tian mengeluarkan pedang ashura nya.

Mereka mempersiapkan kekuatan mereka, dua senjata tingkat dewa dalam dunia VR sudah siap, pertarungan telah dimulai.

Suasana pertarungan antara Lin Tian dan Penulisnya sangatlah intens dan dramatis. Langit gelap dan mendung, dengan petir yang menyambar-nyambar, seolah-olah alam sendiri sedang menyaksikan pertarungan epik ini.

Pertarungan antara Lin Tian dan Penulisnya telah mencapai titik tengah yang sangat menegangkan. Keduanya telah bertarung dengan kekuatan penuh, dan tidak ada yang mau menyerah.

Lin Tian, dengan pedang Ashura di tangan kanannya, terus menyerang Penulisnya dengan serangan yang cepat dan ganas. Penulisnya, dengan pedang Kehancuran di tangan kirinya, terus menghentikan serangan Lin Tian dengan kekuatan yang luar biasa.

Namun, Lin Tian tidak mau menyerah. Ia terus menyerang Penulisnya dengan serangan yang lebih ganas dan cepat. Penulisnya terus menghentikan serangan Lin Tian, tetapi ia mulai merasa lelah.

Kekuatan Lin Tian terus meningkat, dan Penulisnya mulai merasa bahwa ia tidak dapat menghentikan serangan Lin Tian lagi.

Suasana pertarungan ini sangatlah menegangkan, sehingga membuat siapa pun yang menyaksikannya merasa terlibat dalam pertarungan epik ini.

Tanah di bawah kaki mereka bergetar hebat, sebagai akibat dari kekuatan pedang Ashura dan pedang Kehancuran yang saling berbenturan.

Lin Tian dan Penulisnya terus bertarung, tidak ada yang mau menyerah. Mereka berdua tahu bahwa pertarungan ini akan menentukan nasib mereka berdua. Siapa yang akan keluar sebagai pemenang?

Apakah Lin Tian akan berhasil mengalahkan Penulisnya, atau apakah Penulisnya akan berhasil mengalahkan Lin Tian? Pertarungan epik ini terus berlanjut, dan tidak ada yang tahu bagaimana akhirnya akan terjadi.

Lin Tian, dengan pedang Ashura di tangan kanannya, berdiri tegak dan siap untuk menghadapi Penulisnya. Pedang Ashura menyala dengan api yang kuat, sehingga cahaya merahnya menerangi seluruh area pertarungan.

Sementara itu, Penulisnya, dengan pedang Kehancuran di tangan kirinya, terlihat tenang dan siap untuk menghadapi Lin Tian. Pedang Kehancuran berkilau dengan cahaya hitam yang mengerikan, sehingga menimbulkan rasa takut dan hormat.

Ketika kedua pedang tersebut berbenturan, suara ledakan yang keras dan dentuman yang hebat terdengar, sehingga tanah di sekitar mereka bergetar hebat. Cahaya merah dan hitam dari kedua pedang tersebut berpadu, sehingga menciptakan efek visual yang sangat spektakuler.

Suasana pertarungan ini sangatlah menegangkan dan dramatis, sehingga membuat siapa pun yang menyaksikannya merasa terlibat dalam pertarungan epik ini.

Suasana pertarungan antara Lin Tian dan Penulisnya sangatlah intens dan dramatis. Langit gelap dan mendung, dengan petir yang menyambar-nyambar, seolah-olah alam sendiri sedang menyaksikan pertarungan epik ini.

 Tanah di bawah kaki mereka bergetar hebat, sebagai akibat dari kekuatan pedang Ashura dan pedang Kehancuran yang saling berbenturan.

Angin kencang berhembus, sehingga rambut Lin Tian dan Penulisnya terbang ke belakang. Debu dan tanah terangkat ke udara, sehingga membuat pandangan menjadi kabur.

Namun, Lin Tian dan Penulisnya tetap fokus pada pertarungan, karena mereka tahu bahwa hanya satu yang dapat keluar sebagai pemenang.

Pedang Ashura dan pedang Kehancuran terus berbenturan, sehingga menciptakan ledakan-ledakan kecil yang beruntun. Suara dentuman yang hebat terdengar, sehingga membuat tanah di sekitar mereka bergetar hebat. Lin Tian dan Penulisnya terus bergerak, sehingga membuat pertarungan ini menjadi semakin sengit dan menegangkan.

Suasana pertarungan ini sangatlah dramatis, sehingga membuat siapa pun yang menyaksikannya merasa terlibat dalam pertarungan epik ini.

Lin Tian dan Penulisnya terus berjuang, sehingga membuat pertarungan ini menjadi semakin sengit dan menegangkan. Hanya satu yang dapat keluar sebagai pemenang, dan itu akan ditentukan oleh kekuatan dan kemampuan mereka.

Lin Tian melancarkan teknik "Ashura's Fury", sementara Penulisnya membalas dengan teknik "Kehancuran's Requiem". Keduanya bertabrakan dengan kekuatan yang luar biasa, menciptakan ledakan yang dahsyat.

Pertarungan antara Lin Tian dan Penulisnya telah mencapai puncaknya. Lin Tian menusuk jantung Penulisnya dengan pedang Ashura.

Penulisnya terkejut dan tidak percaya bahwa ia telah dikalahkan. Ia mencoba untuk berbicara, tetapi tidak ada kata yang keluar dari mulutnya.

Lin Tian berdiri di atasnya, pedang Ashura masih menancap di jantung Penulisnya. Ia menatap Penulisnya dengan mata yang dingin.

"Pemandangan di luar jendela sangat indah," kata Lin Tian dengan suara yang tenang. Pedang ashura milik Lin Tian masih menusuk jantung penulis dengan sangat dalam.

Lin Tian menarik pedang Ashura dan berjalan pergi, meninggalkan mayat Penulisnya di belakangnya. Membiarkan penulis merasakan genangan darah nya dalam dunia VR.

Mengejutkan sekali.

Penulis telah dikalahkan. Namun, dia tersenyum bangga ketika melihat ke arah Lin Tian yang telah membunuhnya dalam dunia VR.

Dada penulis terbuka genangan darah dan jantung nya yang keluar membuat nya tampak sangat berdarah.

Penulis sudah mati

Sungguh di luar perkiraan.

...****************...

......................

...----------------...

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
𝐫𝐚.
Saya mampir/Smile/masih nyimak dulu yak Thor.
🌹☕buat semangat!
Lan Mu (Blue): Cuman yang ini bukan yang sama maksud, yang satu lagi yang chapter nya ada 42 🗿
Lan Mu (Blue): Oke makasih kak
total 2 replies
XIAO WANG LIN TIAN
penuli pun kalah🗿
Lan Mu (Blue): Chapter selanjutnya bakal kencan buta di paviliun kak 🗿🙏🏻
Lan Mu (Blue): Penulis palsu yg lebih kuat aja KO, gimana gk kalah penulis yg asli 🗿
total 2 replies
XIAO WANG LIN TIAN
mantap😊
XIAO WANG LIN TIAN
MKSH KAK LIN TIAN
Lan Mu (Blue): Lin Tian menangkupkan tinjunya kepada semua pembaca sebagai tanda hormat.
total 1 replies
XIAO WANG LIN TIAN
wkwkwk 🤣
XIAO WANG LIN TIAN
cihk masih ingat gue ni sama ni Ying Huan HUAN cewek yg membuat LIN TIAN 👿BENCI!
XIAO WANG LIN TIAN: ok kak mau baca dulu CHP 15 NYA
Lan Mu (Blue): Chapter 15 maksudnya 🙏🏻
total 7 replies
XIAO WANG LIN TIAN
ayo kak lanjut nanggung banget ini🥺
XIAO WANG LIN TIAN: COBA baca deh BG enak novel nya dunia alam semesta karakter paling aku suka disana Guang LU
Lan Mu (Blue): Siap kak
total 11 replies
putribulan
lanjutkan kak😇
putribulan: sama sama kak
Lan Mu (Blue): Makasih kak
total 2 replies
XIAO WANG LIN TIAN
nggak kerasa baru bentar baca udah habis aja🙃
XIAO WANG LIN TIAN: Amin yarobal alamin
Lan Mu (Blue): Makasih kak, semoga usaha kakak dimasa depan juga sukses🙏🏻
total 4 replies
XIAO WANG LIN TIAN
saking op nya bahkan bisa ngalahin sang author
Lan Mu (Blue): Kekuatan nya disegel, dikeluarkan secuil saja Alam semesta bisa bergetar hebat 🗿
total 1 replies
Widya Dya
1 bunga untukmu, Jangan lupa mampir kembali kak
Lan Mu (Blue): Oke kak👌
total 1 replies
Lan Mu (Blue)
Luar biasa
Lan Mu (Blue): Oke 👌
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡: semangat bintang udah mendarat✌
total 2 replies
XIAO WANG LIN TIAN
beh KING AN'ER MENYALA
XIAO WANG LIN TIAN: beh AUTHOR PUN HAMPIR TIDAK BERDAYA🥶🥶
Lan Mu (Blue): Imajinasi saya aja di rusak sama dia 🗿
total 2 replies
XIAO WANG LIN TIAN
mantap kak semangat terus dan sehat² terus ya biar bisa lanjut up terus
XIAO WANG LIN TIAN
turut berduka atas kepergian Elder Noa😭
Lan Mu (Blue): Dia juga belum sepenuhnya mati, karena masih ada 2 fragment soulnya yang masih tersisa.
Lan Mu (Blue): Walaupun Elder Noa adalah reinkarnasi Lin Tian di 2 kehidupan sebelum nya, tapi dia dianggep sama inkarnasi nya sendiri (Lin Tian) sebagai guru+orang penting.
total 2 replies
XIAO WANG LIN TIAN
mantap kak lanjutkan up nya
N⃟ᥱᥕ²¹-ᵖˡᵘˢ𝐀𝐢𝐤𝐨
📌Perlkenalkan nama saya Aiko
📌Umur saya baru 2 bulan
📌Status saya anu itu lupa apa
📌Saya tidak cukup cantik tapi asyik
📌Saya dari bumi
📌Saya sedikit gila jadi jadi apa?
📌Saya manusia yang nyasar
✓✓✓
📍𝐾𝑒𝑛𝑎𝑝𝑎 𝑠𝑎𝑦𝑎 ℎ𝑖𝑡𝑎𝑚?
𝐾𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎☞𝑑𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑖𝑡 𝑎𝑑𝑎 𝑚𝑎𝑡𝑎ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖𝑛𝑎𝑟 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑖𝑟𝑒𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛 𝑟𝑎𝑖☜
📍Dihina tak tumbang,Di puji makasih bang
📍𝑆𝑎𝑦𝑎 𝑚𝑎𝑢 𝑗𝑢𝑗𝑢𝑟,𝑗𝑎𝑑𝑖 𝑠𝑒𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑖𝑛𝑖 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟'𝑛𝑦𝑎 𝑠𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑢𝑡𝑒𝑟𝑦 𝑑𝑢𝑦𝑢𝑛𝑔
📍𝑀𝑎𝑎𝑓 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑠𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑖𝑑𝑎𝑘 𝑡𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛,𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑠𝑎𝑦𝑎 𝑤𝑎𝑛𝑖𝑡𝑒
"𝘿𝙖𝙣 𝙗𝙖𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙨𝙞𝙖𝙥𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙨𝙖𝙗𝙖𝙧,𝙢𝙖𝙠𝙖 𝙞𝙩𝙪 𝙗𝙪𝙠𝙖𝙣𝙡𝙖𝙝 𝙨𝙖𝙮𝙖"
Lan Mu (Blue): 🗿🙏🏻🙏🏻
total 1 replies
Sylvia Rosyta
aku mampir kak 😊 semangat buat nulisnya 💪
Lan Mu (Blue): Makasih kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!