Lahirnya Penguasa Alam

Pemuda tersebut begitu marah karena ada yang berani berkata seperti itu kepadanya di depan umum.

" Sungguh kasihan mereka karena harus berurusan dengan tuan muda Cao." Ucap salah satu pengunjung yang sedang duduk di pojok ruangan tersebut.

" Kau benar." Ucap rekannya menimpali.

Karena semua orang di kota tersebut mengetahui bagaimana sifat dan kelakuan tuan muda Cao.

" B*ngsat habisi mereka dan bawa kedua wanita untukku." Memberikan perintah kepada beberapa bawahannya.

" Baik tuan muda." Ucap bawahan pemuda tersebut lalu langsung bergerak menyerang Xu Tian dan lainnya.

" Krakk.." Suara tulang patah terdengar dari salah satu bawahan pemuda tersebut setelah beradu pukulan dengan Xu Tian.

" Kalian begitu naif." Ucap Xu Han terlihat tangannya sudah mengepal dengan balutan petir dan langsung saja maju menyerang bawahan dari pemuda tersebut.

Xu Feng pun tidak tinggal diam dia juga ikut maju menyerang dengan kepalan tangan yang dibaluti api lalu mengarahkan pukulannya kearah dada.

" Boooommmsss..." Bawahan pemuda tersebut satu persatu terjatuh dengan luka yang cukup parah .

Xu Tian lalu berjalan kearah pemuda yang di kenal sebagai tuan muda Cao tersebut lalu mematahkan tangan dan kakinya.

" Aghh ..Kaauuuu... Berani melakukan ini ayahku akan membalas apa yang kalian lakukan dan kalian semua tidak akan bisa meninggalkan tempat ini hidup-hidup." Ucap tuan muda Cao menahan rasa sakit akibat tangan dan kakinya yang di patahkan oleh Xu Tian .

" Berisik..!!!!" Ucap Xu Han lalu mengarahkan tamparan ke wajah tuan muda Cao hingga membuatnya terlempar lalu memuntahkan seteguk darah.

" Pergi bawa tuan muda cacatmu itu sebelum aku membunuhnya, ini hanya pelajaran kecil dari kami." Ucap Xu Tian lalu meminta kunci kamar penginapan tersebut kepada pelayan.

" Tuan muda harus berhati-hati karena Wali kota Cao pasti tidak akan melepaskan masalah ini." Seorang Pelayan mengingatkan Xu Tian dan lainnya .

" Terimakasih." Ucap Xu Tian dengan senyum ramah kemudian mereka segera melangkahkan kakinya menuju lantai 2 di mana kamar yang mereka pesan berada.

Setelah kepergian Xu Tian beserta saudaranya obrolan dari para pengunjung pun terjadi mengingat bagaimana kelompok Xu Tian begitu berani melakukan hal tersebut kepada anak dari wali kota Wuxi.

________________

Istana Wali Kota Wuxi

" Tuan wali kota ada kabar buruk." Ucap prajurit yang datang tergesa-gesa.

" Prajurit katakanlah." Cao Wang wali kota Wuxi dengan tenang.

" Tuan muda Cao Jing terluka parah tangan dan juga kakinya patah serta beberapa pengikutnya juga terluka cukup parah." Prajurit tersebut lalu menceritakan apa yang dia ketahui.

" Aghh.. siapa b*jingan yang berani melakukan ini." Teriak Cao Wang begitu marah mendengar keadaan anaknya serta orang-orang kepercayaannya yang bertugas menjaga serta melindungi anaknya.

" Dari kabar yang hamba dapatkan ada beberapa pemuda serta wanita yang berada di penginapan teratai melakukan hal tersebut kepada tuan muda Cao Jing." Jelas prajurit yang sudah ketakutan melihat Tuan wali kota yang begitu marah.

" Siapkan beberapa prajurit elit dan kita akan segera berangkat kesana untuk membalaskan apa yang telah mereka lakukan kepada putraku." Ucap Cao Wang memberikan perintah.

" Baik Tuan..." Prajurit lalu segera pergi dari ruangan tersebut.

________________

Penginapan Teratai.

Saat ini Xu Tian dan lainnya sedang menikmati makanan mereka.

" Saudara Tian perjalanan kita mungkin akan sedikit terganggu kembali setelah apa yang kita lakukan tadi." Ucap Xu Feng yang duduk di depan Xu Tian.

" Saudara Feng benar sudah satu Minggu kita melakukan perjalanan dan tersisa tiga Minggu lagi sebelum reruntuhan kuno terbuka." Xu Tian sambil menghentikan kegiatan makannya.

" Lalu kapan kita akan melanjutkan perjalanan kita?" Tanya Xu Lou yang berada di samping Xu Tian.

" Besok pagi kita akan segera melanjutkan perjalanan kita, karena kita harus mencari informasi tentang keberadaan reruntuhan kuno terlebih dahulu." Jelas Xu Tian setelah berfikir untuk segera pergi dari kota Wuxi agar tidak membuat masalah lagi yang mengganggu perjalanan mereka.

Lalu mereka melanjutkan obrolan mereka namun tidak lama kemudian terjadi keributan di lantai bawah penginapan.

" Tuan muda dan Nona muda di bawah ada wali kota Cao mencari kalian." Ucap Pelayan yang baru saja tiba di tempat mereka.

" Aish.. mereka ini." Ucap Xu Feng saat mengetahui apa yang terjadi di lantai bawah.

" Sebaiknya kita segera menemui mereka agar tidak terjadi sesuatu kepada mereka yang tidak bersalah." Ucap Xu Tian kemudian melangkahkan kakinya turun dari lantai atas di ikuti yang lainnya.

Sesampainya di lantai bawah penginapan teratai sudah terlihat banyak prajurit lengkap dengan senjata dan seorang pria paruh baya sebagai pemimpin mereka semua.

" Anak muda apa kalian yang telah membuat anakku cacat dan beberapa pengawalnya terluka?" Tanya pria paruh baya tersebut yang tidak lain wali kota Wuxi Cao Wang.

" Benar kami yang melakukan dan kami juga mempunyai alasan kenapa kami melakukan hal tersebut kepadanya." Jawab Xu Tian dengan tenang.

" B*jingan jika begitu aku tidak membutuhkan penjelasan darimu lagi dan aku akan memenggal kepala kalian semua lalu menggantung kepala kalian di depan gerbang kota." Ucap Cao Wang dengan suara tinggi penuh amarah.

" Prajurit tangkap mereka semua." Lanjutnya memberikan perintah, namun tidak ada satu pun prajurit yang bergerak membuatnya bingung dan begitu marah karena perintahnya di abaikan.

Di sisi lain para prajurit tidak bisa bergerak karena di tekan oleh Xu Tian menggunakan aura naga nya yang semakin meningkat setelah membunuh para bandit dan dia pun telah mengubah aura membunuhnya menjadi aura naga dan mengarahkan kepada para prajurit agar mereka tidak menyerang karena bagaimanapun Xu Tian masih memikirkan keamanan kota Wuxi jika para prajurit tersebut terluka atau bahkan terbunuh.

" Kenapa kalian tidak menyerangnya." Tanya Cao Wang yang wajahnya sudah memerah karena para prajurit yang di bawanya tidak ada yang bergerak.

" Prajurit sebaiknya kalian tetap diam di tempat kalian atau kalian semua akan mati saat ini juga, aku masih menghargai kalian karena kalian masih mempunyai kewajiban yang lebih penting untuk menjaga keamanan penduduk kota Wuxi ini dari pada kalian harus mengikuti perintah dari pemimpin kalian yang sama sekali tidak mempunyai jiwa seorang pemimpin yang tegas dan begitu bodoh mendidik anaknya." Ucap Xu Tian dengan tegas penuh wibawa bahkan orang di sekitarnya pun hanya bisa diam dan menyetujui apa yang di katakan Xu Tian dan mereka semua seperti melihat seorang pemimpin besar penuh wibawa, itu semua karena aura naga yang di keluarkan oleh Xu Tian.

Untuk Aura naga sendiri mempunyai banyak kelebihan seperti saat ini yang terjadi kepada semua orang. Aura naga mampu menekan seseorang maupun bisa membuat orang di sekitarnya merasakan kehangatan serta kenyamanan seperti di lindungi sosok yang begitu besar dengan penuh wibawa.

" B* jingan beraninya kau berkata seperti itu kepadaku. Mati...!!!!" Merasa di hina Cao Wang kemudian melakukan serangan kepada Xu Tian.

" Booommss... Aghhh.." Cao Wang mengerang kesakitan setelah adu pukulan dengan Xu Tian mengakibatkan tangannya hancur.

" Hanya serangga berani ingin membunuhku..." Xu Tian lalu mengeluarkan pedang dari cincin penyimpanannya lalu mengarahkan ke arah leher Cao Wang.

" Crasshh..." Darah menyembur dengan kepala yang terjatuh kelantai.

" Kau tidak layak untuk tetap hidup dan hanya akan membuat orang lain kesusahan jika orang sepertimu di biarkan terus hidup apalagi menjadi pemimpin yang bertindak sesuka hati.!" Lalu memasukan kembali pedangnya kedalam cincin penyimpanan.

Memang benar apa yang di katakan Xu Tian karena sebelumnya dia telah mendengar bagaimana Cao Wang selalu membuat penduduknya merasakan kesusahan akibat ulahnya, seperti mengambil wanita muda bahkan dia tidak segan meminta wanita yang sudah bersuami untuk memuaskan n*fsunya serta harta para penduduk.

" Kalian semua yang berada disini aku peringatkan kepada kalian carilah pemimpin yang tegas, mampu melindungi penduduknya, membangun kota Wuxi lebih baik kedepannya dan mampu menjaga kenyamanan kalian semua. Mohon maaf jika kedatanganku beserta saudaraku membuat kalian semua tidak nyaman." Ucap Xu Tian lalu pergi keluar dari penginapan tersebut.