Kabar kematian tentang saudari kembarnya-Karyl, menjadikan Keyra ingin menuntut balas pada mereka yang telah membuat saudari kembarnya meninggal.
Keyra, seorang wanita yang berbisnis gelap. Dia seorang wanita kuat tanpa takut akan apapun. Dia adalah sosok mafia wanita, yang identitasnya disembunyikan.
"Karyl! Sekarang kau berani membantahku?!" teriak Vander Glam murka karena istri yang selama ini patuh dan bucin padanya telah berubah.
"Tuan Vander, setelah aku hampir mati satu kali karena mu... haruskah aku menjadi istri bodoh lagi?" Keyra yang menyamar menjadi Karyl menyeringai dengan angkuh.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PSK - 6.
Di lantai satu keheningan serta ketegangan terjadi, anak yang 28 tahun lalu dibuang kini kembali setelah berusia 32 tahun. Berdiri dengan gagahnya dibalut aura dingin yang melingkupi seluruh tubuh. Setiap pasang mata penghuni rumah menatap tak percaya pada Dominic.
Tiba-tiba saja Dominic maju ke arah Nyonya Scarlett lalu menarik tangan ibu tirinya. Ia mengangkat tangan Nyonya Scarlett lalu mengecup punggung tangan wanita pelakor yang merebut ayahnya dari ibunya.
Cup!
"Apa kabar, Ibu?"
Tarikan nafas dari semua orang terdengar, tak ada yang menyangka Dominic akan bersikap lembut pada Nyonya Scarlett mengingat betapa kejamnya dulu Scarlett pada Dominic dan ibunya.
"B-baik. Kamu datang setelah menghilang puluhan tahun, Ibu sangat bahagia."
Ya! Kenyataan tentang Dominic dan ibunya sudah lama terkubur, tak ada yang mengingat namun jika ada orang yang mengingat pun mereka masih menduga hilangnya Dominic karena dicvlik saat kecil dan tak pernah ditemukan.
Dominic dibuang dengan kedok penculikan! Sungguh kejam! Kenapa? Karena Dominic adalah ancaman untuk anak-anak Scarlett demi mendapatkan kekuasaan, sejak awal semua milik Vander seharusnya adalah milik Dominic.
Hidup Dominic saat berusia 4 tahun setelah dibuang sangat menyedihkan, terluntang lantung di jalanan di negara asing tanpa identitas serta tanpa kehidupan yang layak. Kedinginan dalam derasnya salju yang dingin, tanpa pakaian layak dan makanan untuk sekedar mengganjal perut. Di usia 4 tahun, Dominic harus mencari sepotong roti dengan bersusah payah.
Terkadang, dia menjadi pengemis di jalanan dan memakan makanan sisa di beberapa restoran dari tempat sampah. Tubuh yang kurus kering, badan yang bau membuatnya sering dibentak dan ditendang orang-orang. Namun demi bertahan hidup, Dominic belajar merendahkan diri dan membiarkan lukanya infeksi sampai suatu hari tubuhnya tak kuat lagi menahan rasa sakit dan dia kritis.
Seseorang akhirnya membawanya pergi, namun semua ingatan nya telah hilang sejak usianya 4 tahun sampai beberapa tahun ini ingatan nya kembali dan ia mengingat segala kepedihan di masa kecilnya. Bahkan namanya pun berubah, dia memakai nama pemberian dari seseorang yang merawatnya. Seorang Bos mafia yang akhirnya bisnisnya diwariskan pada Dominic.
"Syukurlah, Ibu kelihatan sangat letih. Aku membawa beberapa obat herbal untuk kesehatan Ibu, silahkan dicoba nanti ya." Begitu lembut tutur kata Dominic, membuat ketegangan atas datangnya Dominic pun meregang.
Dominic melepaskan tangan Nyonya Scarlett, dia berjalan ke arah sang Ayah--Tuan Austin.
Grep!
Dominic memeluk tubuh Tuan Austin, "Aku merindukan Daddy, selama bertahun-tahun aku hilang ingatan dan saat aku mengingat tentang Daddy yang begitu menyayangiku saat kecil... aku bergegas pulang. Aku melihat berita di internet, mereka menuduh Daddy dan Ibu Scarlett membunuh Mommy. Padahal yang ku ingat, Daddy sangat mencintai Ibuku... mana mungkin Daddy mencelakai wanita yang Daddy cintai. Mengenai Ibu Scarlett, yang aku ingat dia selalu menjagaku saat Daddy dan Mommy sedang bersama. Ibu Scarlett selalu memberiku makanan hangat di malam hari dan su su manis. Jadi, kata siapa Ibu Scarlett jahat? Dia menjadi istri Daddy, setelah Mommy meninggal. Jadi tak ada yang salah bagiku." Dominic mengurai pelukan, dia tersenyum pada sang Ayah.
Setelah mendengar penjelasan dari Dominic mengenai kedatangan yang tiba-tiba, Tuan Austin seketika bernafas lega. Tadinya ia pikir Dominic datang untuk menuntut kejahatan dan ingin membalas dendam.
"Putraku! Selama bertahun-tahun ini kamu pasti dalam kesulitan, Nak!" wajah Tuan Austin berubah sedih.
Dominic hanya terus tersenyum, menyembunyikan apapun yang tengah ia rasakan.
"Dominic...?"
Suara Vander terdengar, Dominic sontak menoleh ke arah tangga melingkar mewah di rumah besar itu. Di anak tangga bagian atas, Keyra berdiri bersedekap menatap penuh perhitungan pada Dominic. Menebak-nebak tujuan kedatangan Dominic yang tiba-tiba.
"K-kamu Vander, kan? Adikku?" Wajah Dominic melembut, dia seakan begitu merindukan adik yang tak pernah ia temui karena Dominic dibuang sejak Nyonya Scarlett mengandung Vander.
Dominic melangkah menuju Vander, dia menarik adik satu ayahnya itu dengan begitu semangat memeluknya dan menepuk-nepuk punggung Vander. "Kau sudah besar! Maafkan kakak karena nggak berada di sisimu saat kamu tumbuh!"
Tiba-tiba saja kecanggungan di ruangan kembali, Tuan Austin merasa tersindir karena dia tidak ada di samping Dominic disaat anak kecil itu seharusnya mendapatkan kasih sayang dan perhatian darinya.
Perasaan Vander bergejolak saat dipeluk penuh kehangatan, dia tak tahu harus percaya atau tidak pada Dominic yang datang tiba-tiba.
Dominic melepaskan pelukan, dia tersenyum sangat lembut. "Kapan-kapan kita cocokkan waktu dan mengobrol antar saudara. Malam ini, mungkin kalian semua masih terkejut dengan kedatangan ku yang tiba-tiba. Tapi sungguh... aku hanya ingin bertemu kalian setelah ingatan ku pulih."
"Pulih? Kamu hilang ingatan?" tanya Vander.
"Ya, karena para pencvlik ku dulu menyikssa ku dan kepalaku terluka. Itu menurut orang yang telah menyelamatkan ku, aku sendiri tidak mengingat dengan pasti masa-masa kelam itu. Setelah ingatan pulih... aku hanya mengingat tentang kebaikan dan rasa sayang Daddy padaku sampai aku langsung terbang kesini dengan penerbangan secepatnya. Aku lalu mengakses informasi tentang Daddy dan mengetahui Daddy sudah menikah dengan Ibu Scarlett dan mempunyai tiga anak. Kamu, Carla dan Matteo. Aku senang mendapatkan 3 orang saudara!"
Dominic begitu terlihat tulus, dia melihat ke arah Carla lalu mendatangi adik perempuannya dan memeluknya. "Ini Kakak, Dik."
Tubuh Carla mematung, dia mengetahui kejadian yang terjadi pada Dominic karena ibunya yang memberitahunya. Sekarang saat Dominic datang dan bersikap lembut pada semua orang Carla menjadi tak nyaman.
"I-ya, kak. Aku senang kak Dominic kembali ke rumah." Jawab Clara dengan canggung.
Dominic mengelus kepala Carla, terlihat begitu penuh kasih pada adik perempuan nya.
"Sekarang sudah malam, apa kamu sudah makan?" Tuan Austin akhirnya melepaskan kecanggungan.
"Belum, Dad. Tapi aku lelah, bisakah aku makan malam di kamarku. Ah, bisakah aku minta satu kamar di rumah ini?"
"Tentu saja! Pelayan, siapkan kamar besar untuk putra sulungku!"
"Baik, Tuan besar."
"Bolehkah aku minta kamarku di atas. Aku suka pemandangan taman di rumah ini dan ingin memandang nya dari lantai atas."
Di lantai atas ada kamar Karyl bersama Vander, juga kamar Matteo yang jarang pulang. Sekarang setelah Keyra meminta pisah kamar, hanya tersisa satu kamar lagi karena di lantai hanya ada 3 kamar. Bibir Keyra mengerucut, apa dia harus sekamar lagi dengan Vander karena kamar lainnya akan dipakai Dominic.
Baru datang dia sudah membuatku kesal! Cih! Keyra menatap geram pada Dominic.
Sementara Dominic mendongak ke arah Keyra, lelaki itu merasa ada yang memperhatikannya sejak tadi dari arah anak tangga atas. Ia pun tersenyum pada Keyra. Namun Keyra bisa tahu jika senyuman Dominic palsu.
___
Hoho, siapa yang nggak sabar kelanjutan nya?😬🤭
dom2 .... 🤦🏼♀️