Seorang wanita muda, Luna, menikah kontrak dengan teman masa kecilnya, Kaid, untuk memenuhi permintaan orang tua. Namun, pernikahan kontrak itu berubah menjadi cinta sejati ketika Kaid mulai menunjukkan perasaan yang tidak terduga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mrs. y, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rahasia yang Terungkap
Setelah hari-hari penuh tekanan, Luna memutuskan untuk mengalihkan pikirannya sejenak. Pagi itu, ia memutuskan untuk mengunjungi rumah masa kecilnya di pinggir kota. Kaid sedang sibuk di kantor, dan Luna merasa perjalanan ini akan memberinya ketenangan yang dibutuhkannya.
Namun, ketika ia tiba di rumah itu, perasaan nostalgia bercampur dengan kegelisahan yang aneh. Rumah tersebut telah kosong selama bertahun-tahun, tapi ada sesuatu yang membuatnya ingin masuk dan mengeksplorasi lebih dalam.
Saat Luna berjalan melewati lorong-lorong rumah itu, ia melihat sebuah pintu yang dulu selalu terkunci. Kini pintu itu terbuka sedikit, dan rasa penasaran membuatnya masuk.
Di dalam ruangan itu, ia menemukan sebuah kotak tua berdebu. Di atasnya, tertulis nama ibunya dengan tulisan tangan yang rapi. Luna membuka kotak itu dengan hati-hati. Isinya adalah surat-surat dan dokumen-dokumen lama, beberapa di antaranya membawa kembali kenangan masa kecilnya. Namun, satu dokumen menarik perhatiannya lebih dari yang lain.
Itu adalah akta kepemilikan tanah besar di pusat kota, tertulis atas nama ibunya. Tanah itu adalah bagian dari wilayah yang kini menjadi proyek besar Kaid, dan Luna tidak pernah tahu bahwa keluarganya memiliki hubungan dengan tempat itu.
“Apa maksudnya ini?” gumam Luna, memegang dokumen itu dengan tangan gemetar.
Sementara itu, di kantor, Kaid menerima kabar baru dari Reno. Aditya baru saja mengadakan pertemuan dengan beberapa investor gelap. “Dia sedang mencoba menarik dukungan keuangan dari luar negeri,” kata Reno.
Kaid mengerutkan kening. “Kita harus memastikan dia tidak mendapatkan sumber daya apa pun untuk melawan kita. Hubungi Jonas dan Clara, kita perlu langkah preventif.”
Namun, pikirannya tiba-tiba melayang ke Luna. Ia menyadari bahwa ia belum mendengar kabar darinya sepanjang hari. Kaid mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Luna.
“Luna, kamu di mana?” tanyanya segera setelah panggilannya terhubung.
“Aku di rumah lama,” jawab Luna. Suaranya terdengar ragu.
“Ada apa? Kamu baik-baik saja?”
Luna menghela napas. “Aku menemukan sesuatu yang… mengejutkan. Aku akan segera pulang dan menjelaskan semuanya.”
Ketika Luna kembali ke rumah, Kaid sudah menunggunya di ruang tamu. Luna langsung menyerahkan dokumen itu tanpa banyak bicara.
Kaid membaca dokumen itu dengan alis yang semakin berkerut. “Ini tanah yang sama dengan proyek kita,” katanya pelan.
“Ya,” jawab Luna. “Aku tidak tahu bahwa keluargaku pernah memiliki tanah ini. Kenapa Ibu tidak pernah memberitahuku?”
Kaid memandang Luna dengan serius. “Ini mungkin alasan mengapa Aditya begitu terobsesi dengan proyek ini. Jika dia tahu bahwa tanah ini awalnya milik keluargamu, dia mungkin mencoba menggunakannya untuk menjatuhkan kita.”
Luna menggigit bibirnya. “Jadi, apa yang harus kita lakukan? Apakah ini akan mempersulit situasi kita?”
Kaid menggeleng. “Tidak. Sebaliknya, ini bisa menjadi aset penting. Kita bisa menggunakan dokumen ini untuk memperkuat posisi kita. Tapi kita harus memastikan bahwa ini tidak bocor ke tangan Aditya.”
Luna mengangguk, meskipun hatinya masih berat. Ia merasa seperti ada potongan besar dalam hidupnya yang selama ini tersembunyi.
Di tempat lain, Aditya mendapatkan laporan baru dari salah satu mata-matanya. “Kaid dan Luna menemukan sesuatu,” kata pria itu.
Aditya menyeringai. “Bagus. Apa itu?”
“Tanah tempat proyek besar mereka ternyata pernah dimiliki oleh keluarga Luna. Jika informasi ini bocor, itu bisa menjadi senjata untuk melawan mereka.”
Aditya tertawa kecil, matanya bersinar penuh kebencian. “Sempurna. Ini adalah kartu truf yang kita tunggu-tunggu. Pastikan kita mendapatkan salinan dokumen itu, dan aku akan membuat rencana untuk menghancurkan mereka.”
Malam itu, Luna dan Kaid berdiskusi panjang. Mereka tahu bahwa informasi ini bisa menjadi pedang bermata dua—di satu sisi, itu bisa memperkuat posisi mereka, tapi di sisi lain, itu juga bisa dimanfaatkan oleh Aditya.
“Kita harus mengambil langkah hati-hati,” kata Kaid. “Aku akan menghubungi tim hukum untuk memastikan semua dokumen ini aman dan sah secara hukum.”
Luna mengangguk. “Dan aku akan mencoba mencari tahu lebih banyak tentang masa lalu keluargaku. Mungkin ada sesuatu yang bisa menjelaskan mengapa Ibu merahasiakan ini dariku.”
Kaid meraih tangan Luna. “Kita akan melewati ini bersama, seperti biasa.”
Luna tersenyum kecil, meskipun hatinya masih gelisah.