Mommy Untuk Baby Arsha
"Nisa....awas!"
Brugh
Brak
"Aaaa...."
Nisa merasakan tubuhnya di dorong seseorang dan jatuh tersungkur di atas aspal.
"Kakak....", pekik Nisa saat melihat dengan mata kepalanya sendiri sang Kakak ditabrak sebuah mobil dengan kecepatan tinggi.
Nisa segera bangkit dan berjalan tertatih menghampiri sang Kakak yang sudah bersimbah darah.Beberapa orang mulai berkerumun mengelilingi korban.Nisa menyibak kerumunan orang orang agar bisa menghampiri sang Kakak.
"Kak Via...", pekik Nisa segera menghampiri sang Kakak yang sudah tak sadarkan diri dan memeluk kepala sang Kakak.
"Siapapun tolong Kakak saya.Selamatkan dia!", teriak Nisa histeris dengan bersimbah air mata saat melihat darah mengalir di kedua sela laki sang Kakak.
"Sabar dek,saya sudah menelepon ambulans",ujar salah satu diantara manusia yang melihat kejadian itu.
"Kak....bangun Kak",isak Nisa yang memangku kepala Kakaknya diatas pangkuannya sementara di sela kedua paha sang Kakak terus mengalir darah segar.
"Kak bertahanlah!",isak Nisa terus menepuk pipi sang Kakak berharap Kakaknya itu membuka mata.
Samar samar Nisa mendengar orang-orang mengatakan jika Kakaknya menjadi tameng untuk dirinya yang hampir di tabrak sebuah mobil berkecepatan tinggi.
Nisa tak bisa berpikir jernih.Gadis yang memiliki nama lengkap Khairunnisa Silviana itu lebih fokus pada Kakaknya yang nyawanya harus diselamatkan.
Tak lama sirine mobil ambulance terdengar, semua orang menyingkir saat tim medis datang dan mengangkat tubuh Via.
Nisa ikut masuk kedalam mobil ambulance setelah Via di masukan dan di pasang oksigen.Nisa terus menggenggam tangan sang Kakak yang ia rasa semakin dingin.
Sepuluh menit, mobil ambulance sampai di sebuah rumah sakit.Nisa ikut turun setelah Via diturunkan dari ambulance dan langsung di bawa ke ruang UGD.
"Kak.... bertahanlah",isak Nisa.
"Dek...mohon tunggu di luar ya dan urus administrasinya",ujar perawat yang menghadang langkah Nisa.
"Tolong selamatkan Kakak saya Sus!",jawab Nisa terisak lirih.
Suster itu mengangguk setelah beberapa orang Dokter ikut masuk kedalam ruangan UGD dan pintu tertutup rapat.
Nisa meraih ponselnya menghubungi kedua orangtuanya tentang apa yang terjadi dengan Kakaknya.
Setelah Nisa mengakhiri panggilannya tiba-tiba pintu ruangan UGD kembali terbuka.Seorang Dokter perempuan keluar dari raut wajah yang tak terbaca.
"Dengan suami pasien?",tanya Dokter itu.
"Saya adiknya Dokter,Kakak ipar saya dalam perjalanan bisnis",jawab Nisa yang dengan kedua mata yang terlihat sudah membengkak karena menangis.
"Pasien harus menjalani operasi untuk menyelamatkan bayi yang ada di dalam kandungannya.Apakah ada keluarga lain yang bisa di hubungi?",tanya Dokter itu.
"Kedua orangtua saya dalam perjalanan ke sini Dokter",jawab Nisa dengan suara serak.
"Baiklah saya akan membuatkan surat persetujuanya sembari menunggu keluarga adik datang",ujar Dokter itu membalikkan badan melangkah menuju ruangannya.
"Kakak saya baik baik saja kan Dokter?",tanya Nisa dengan suara serak.
Dokter menghentikan langkahnya dan tersenyum samar lalu menggeleng lemah."Doakan saja yang terbaik",ucap sang Dokter.
Nisa menangis meraung menyerukan nama sang Kakak.Ia merasa bersalah,gara gara menyelamatkan dirinya kini Kakaknya berjuang antara hidup dan mati.
"Nisa...."
"Bunda....",Nisa berhamburan memeluk sang ibu yang datang bersama sang ayah dan juga Kakak laki-lakinya.
"Apa yang terjadi Nak?",tanya Arumi Bunda dari Nisa dan Via.
Tangisan Nisa semakin pecah dan dengan terbata-bata ia menjelaskan apa ya terjadi.Gadis berhijab itu terus menyalahkan dirinya atas apa yang menimpa sang kakak.
Hasbi,Ayah dari Nisa tampak terlihat gusar mendengar cerita sang putri sementara sang Kakak,Aldo menghubungi suami Via yang kini berada diluar negeri dan tak bisa di hubungi.
"Bagaimana Al?",tanya Hasbi pada putra sulungnya itu.
Aldo menggeleng lemah."Dion masih belum bisa di hubungi Yah",jawab Aldo.
"Coba hubungi sekertarisnya,Al", timpal Arumi yang masih mendekap erat Nisa di dalam pelukannya.
"Ya Bunda",jawab Aldo patuh.
"Dengan keluarga pasien?",tanya Dokter perempuan tadi.
"Saya Ayahnya Dok, bagaimana keadaan putri saya?",Hasbi maju berdiri dihadapan Dokter itu.
"Apakah suami dari pasien belum datang?",tanya Dokter itu.
"Belum Dokter--maksud saya belum bisa dihubungi",jawab Hasbi.
"Bisa ikut saya sebentar Pak,saya akan menjelaskan keadaan pasien dan juga tindakan selanjutnya",ujar Dokter itu.
"Ya...", angguk Hasbi lemah mengikuti langkah sang Dokter.
Sementara itu Aldo terus menghubungi asisten Dion dan akhirnya di panggilan ke empat baru bisa terhubung.
"******Hallo....Pak Yudi,maaf menganggu waktu bapak.Apakah saya bisa bicara dengan Dion?.Ini penting tentang adik saya, istri dari Dion",ujar Aldo.******
******"Tuan Dion sedang melakukan meeting penting.Bisa tinggalkan pesan saja?",jawab Yudi.******
******"Hufffhh.... tolong katakan padanya jika Via, istrinya mengalami kecelakaan dan sekarang berada di rumah sakit dalam keadaan luka parah",ujar Aldo.******
******"A-apa?. Baiklah akan saya sampaikan",jawab Yudi.******
******Klik******
"Bagaimana Yah?",tanya Aldo saat sang ayah kembali dengan wajah tak terbaca.
Hasbi menggeleng."Via kritis dan harus menjalani operasi untuk menyelamatkan anak dalam kandungannya dan juga nyawa Via",jawab Hasbi.
"Astaghfirullah...Via",isak Arumi.
"Tapi kandungan Via masih 7 bulan Yah", gumam Aldo dengan mata berkaca-kaca membayangkan kondisi sang adik saat ini.
"Ya... terpaksa dilahirkan secara prematur.Bagaimana dengan Dion?", tanya Hasbi.
Tring
Dion is calling...
"Ini Dion menghubungiku Yah",ujar Aldo.
"Cepat angkat Nak!",jawab Hasbi diangguki Aldo.
"******Ya Dion..."******
******"Kak... bagaimana keadaan Via?",tanya Dion yang terdengar panik.******
******"Via kritis dan terpaksa dilakukan operasi Caesar untuk menyelamatkan anak kalian",jawab Aldo.******
******"Aku akan pulang segera Kak, tolong jaga Via untukku sebelum aku sampai disana",ujar Dion dengan suara serak.******
******"Ya ..",jawab Aldo.******
******klik******
"Nisa....",pekik Arumi saat sang putri kini tak sadarkan diri di dalam pelukannya.
"Ya Allah Nisa...",Aldo menghampiri adik bungsunya itu.
Sementara di sebuah negara, seorang pria tampan keluar dari ruang meeting dengan langkah panjangnya.Meeting di batalkan,ia harus pulang ke tanah air saat mendapat kabar dari Kakak iparnya jika sang istri yang tadi pagi pamit padanya untuk menemani sang adik berbelanja kini mengalami kecelakaan.
Dion Dirgantara,pria arogan yang berusia 33 tahun yang merupakan pengusaha berlian dan juga properti itu langsung memerintahkan asisten nya untuk menyiapkan penerbangan mereka ke tanah air saat ini juga.
"Yudi selidiki kecelakaan itu",ujar Dion berjalan masuk kedalam mobilnya dan duduk di bangku belakang.
"Baik Tuan...",jawab Yudi langsung masuk kedalam mobil dan duduk sebelah sopir lalu membuka I- padnya dengan mengirim pesan pada Kakak ipar Dion untuk menanyakan di mana kecelakaan itu terjadi agar ia bisa menyelidikinya.
Dengan cekatan Yudi menghubungi Kakak ipar dari atasannya menanyakan kronologis kecelakaan yang di alami isteri dari Tuannya.
Tak butuh waktu lama setelah menerima informasi dari Aldo, Yudi sudah menyelesaikan penyelidikannya dan siapa yang mendalanginya.
"Tuan... sepertinya kecelakaan ini direncanakan.Tujuannya Nisa adik ipar Tuan tapi Nyonya Via malah menjadi tameng untuk adiknya sendiri",ujar Yudi.
"Lalu siapa yang mendalanginya?",tanya Dion dengan raut wajah yang sudah menggelap.
Yudi menyampaikan semuanya apa yang ia dapat dari hasil penyelidikannya.Pria itu juga tak menyangka akan hasil penyelidikannya ini.Tapi ia akan menyelidiki lebih jauh lagi apa benar apa yang ia temukan ini.
"Aku akan membalas apa yang kau lakukan pada istriku,jalang kecil",gumam Dion.
...**********...
Silahkan mampir....dan semoga ada yang suka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 221 Episodes
Comments
Anonymous
keren
2024-10-27
0
Anonymous
d
2024-10-09
0
Anonymous
f
2024-10-05
0