NovelToon NovelToon
Kisah Kita Belum Usai

Kisah Kita Belum Usai

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.6
Nama Author: Arisha Langsa

Nasyifa Zahira Jacob..gadis cantik,ceria dan multi talenta,hidup di keluarga harmonis dan sangat di sayang oleh kedua orang tuanya,juga Kakak sepupu laki-lakinya,dimanja bak putri raja, hidupnya seakan tak pernah ada masalah,nyaris sempurna

Gerald Alexander Lemos...pemuda tampan,genius,multi talenta..terlahir dari keluarga harmonis dan kaya raya,merajai pasar modal Asia dengan berbagai bisnis yang keluarganya punya,siapa yang tidak kenal keluarga Alexander dan keluarga Lemos? penyatuan keluarga terpandang yang sulit untuk di taklukkan.

Bagaimana jadinya jika seorang gadis manja dengan penuh kelembutan di satukan dengan pria dingin,arogan dan tak tersentuh?

kisah mereka yang belum usai membuat pertemuan pertama setelah sekian lama terpisah menjadi kisah penuh rasa..sakit,kecewa,namun membuat keduanya harus terikat pada satu hubungan rumit.

Mampukah keduanya memecahkan benang merah antara mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arisha Langsa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Taufik pulang..

Syifa tersenyum saat membaca sebuah pesan chat yang masuk ke nomor WhatsApp nya,ia begitu bahagia saat mengetahui seseorang akan pulang dan membawakan nya hadiah.

" Bun.. Abang besok pulang" ucap Syifa memberitahukan kepada sang Bunda.

" Oh ya? Abang bilang ke kamu? " tanya bunda Almira.

" Heum...barusan Abang chat, katanya Abang bawa oleh-oleh untuk Syifa " jawab Syifa ceria.

" Itu artinya pekerjaan nya di sana sudah selesai, sayang... sebaiknya kamu memberikan sedikit jarak dengan Abang kamu, bagaimana pun dia bukan Abang kandung kamu,kalian sepupu dan kamu sudah menikah,bunda takut suami kamu akan salah paham nantinya " ucap bunda Almira mengingatkan sang putri.

" Tapi kan Abang Taufik itu Abang Fa Bun,lagian kami sejak kecil bersama" bantah Syifa tak terima jika harus menjauhi sang sepupu.

" Yang kamu bilang itu memang tidak salah sayang,tapi untuk seorang wanita yang sudah menikah maka suami kamu lebih berhak atas diri kamu dan menjaga perasaan suami itu wajib hukumnya sayang" jelas bunda Almira lembut.

" Ia Bunda, Syifa akan belajar sedikit demi sedikit " janji Syifa,tak sulit memang untuk menasehati gadis cantik itu,sejak kecil ia memang anak yang sangat penurut.

" Alhamdulillah.. kalau kamu mau mengerti sayang" ucap syukur sang bunda seraya melanjutkan kegiatan beliau merapikan bunga-bunga kesayangan nya.

******

Di lain tempat..GA Group.

" Masuk" ucap Gerald tegas sesaat setelah mendengar suara ketukan pada pintu ruangan nya.

" Tuan memanggil saya?" tanya nyonya Vika saat sudah berada di depan meja kerja Gerald,wanita paruh baya yang menjabat sebagai manager promosi di bagian fashion itu terlihat sedikit gelisah, karena sangat jarang Gerald memanggilnya ke ruangan nya seperti pagi ini.

" Ya..saya ingin anda membatalkan rencana untuk menjadikan mahasiswi magang yang bernama Nasyifa sebagai brand ambassador di salah satu brand yang akan kita promosikan " ucap Gerald tegas.

" Tapi tuan.. laporannya sudah di ACC oleh pihak desainer dan juga para fotografer nya" jawab nyonya Vika sopan.

" Cari pengganti nya" ucap Gerald masih bersikeras.

" Pihak panitia pelaksana menolak penggantian kru tanpa alasan yang kongkrit, karena ini sudah yang kedua kalinya" terang nyonya Vika bingung.

Tak menjawab Gerald justru terdiam,ia memijat pelan pelipis nya, kepalanya terasa pusing memikirkan hal tersebut, belum lagi sudah beberapa hari ia tak bertemu dengan sang istri,berat memang..tapi ia harus bisa demi mendapatkan maaf dari sang ayah mertua.

" Begini saja tuan, untuk fashion week nya mungkin bisa kita ganti dengan model lain,tapi untuk foto shoot nya tidak bisa karena fotografer nya sudah melihat wajah para model nya,saya takut para klien kita akan kecewa" saran nyonya Vika.

" Baiklah akan saya pikirkan dan segera cari pengganti nya " putus Gerald tegas.

" Baik Tuan " jawab Vika yang sebenarnya merasa bingung dengan permintaan sang CEO,jika Gerald menyukai Syifa mengapa melarang nya menjadi model,bukan kah itu justru akan membuat ia semakin bangga.

" Masih ada lagi Tuan?" tanya nyonya Vika sopan.

" Cukup, silahkan lanjutkan pekerjaan Anda " jawab Gerald.

" Baik Tuan..saya permisi " ucap nyonya Vika,dan beliau meninggalkan ruangan sang CEO, ruangan mewah yang seharusnya dingin karena AC itu, justru terasa panas dengan sikap Arogan dan dingin sang pemilik ruangan.

Gerald mengangguk,ia kembali fokus pada layar laptop di depannya,bukan melanjutkan pekerjaannya,ia justru sibuk menatap wajah cantik Syifa yang ia abadikan dengan kamera ponselnya sejak pertemuan pertama mereka lima tahun lalu.

" Huft...gue ga bisa, benar-benar ga bisa,maaf ayah mertua" monolog Gerald seraya tersenyum simpul,dalam pemikiran nya sedang menyusun begitu banyak rencana untuk bisa bertemu dengan sang istri.

*****

Sementara di lain tempat,di rumah sakit milik keluarga Lemos.

" Ayah... kenapa sih malah pisahin mereka gitu?" tanya bunda Almira pada sang suami.

" Supaya putri bunda yang manja itu menyadari tentang perasaannya pada suaminya,dan supaya menantu kita juga merenungi kesalahannya" jawab dokter Alamsyah tenang.

"Berdosa loh Yah.. memisahkan antara suami dan istri " nasehat bunda Almira lembut.

" Ayah ga memisahkan mereka Bun, ayah tanya apa maunya waktu itu,hanya ingin tau apa rencana mereka tentang pernikahan mereka,bukan berarti mengharapkan mereka berpisah,hanya saja ayah ingin mereka memikirkan matang-matang apa yang akan mereka putuskan kedepannya dan meyakinkan mereka tak akan menyesal " jawab dokter Alamsyah menjelaskan.

" Bunda takut mereka akan memilih berpisah, mereka masih sangat muda,dan pasti cara berfikir mereka masih sangat labil" ucap bunda Almira mengungkapkan apa yang sedang beliau khawatirkan.

" Mereka memang masih sangat muda,tapi ayah yakin ikatan hati mereka sangat kuat, terbukti lima tahun mereka ga memiliki hubungan apapun,tapi keduanya seakan terikat sebuah hubungan, walaupun ayah dengar Gerald beberapa kali dekat dengan wanita saat kuliah,tapi dari keterangan Dewa, Gerald dekat dengan mereka seolah-olah untuk membalas kan rasa kecewanya pada putri kita, entah apa masalah mereka? Sampai sekarang belum ada yang tau" ungkap dokter Alamsyah.

"Mungkin yang ayah pikir kan bener, ayah ingat saat putra yayasan pesantren Syifa dulu ingin meng khitbah putri kita? Tapi dengan terang-terangan Syifa menolak sampai nangis " jawab bunda Almira mengingat kejadian dua tahun lalu saat seseorang datang berniat melamar nya untuk sang putra.

Dokter Alamsyah mengangguk mengingat hal tersebut, beliau yakin bahwa sang putri dan sang menantu memang saling memiliki rasa,namun ada sesuatu yang membuat keduanya seakan masih sangat asing,berbeda dari apa yang beliau dengar dari cerita Mona dan lyly saat secara sengaja beliau menemui kedua sahabat sang putri dan menanyakan tentang kebenaran hubungan Syifa dan Gerald.

' Mereka memang pernah dekat saat kami kelas 10 di Alexander High school om,tapi mereka ga pacaran karena Syifa ga mau pacaran,tapi kak Gerald itu sayang banget sama Syifa, perhatian juga,Syifa juga gitu sih,trus tiba-tiba mereka kelihatan ga dekat lagi setelah kak Gerald lanjut kuliah ke luar negeri, malahan mereka ga pernah saling komunikasi,kata Syifa nomor nya aja di blokir saat itu oleh kak Gerald,trus juga saat pertama ketemu di GA mereka seperti orang asing gitu' cerita Mona dan lyly,saat dokter Alamsyah menemui mereka.

" Ya sudah deh bunda pulang ya" izin bunda Almira, beliau sengaja datang ke rumah sakit membawakan makan siang untuk sang suami,hal yang memang terbilang cukup sering beliau lakukan, mengingat sang suami yang sering telat makan.

" Ya sudah..bunda hati-hati ya" jawab dokter Alamsyah,tak lupa sebuah kecupan hangat beliau hadiahkan di kening sang istri,wanita yang masih terlihat sangat cantik itu mesti tak muda lagi.

" Ayah juga hati-hati ya kerjanya, Assalamualaikum" balas bunda Almira lembut.

" WaalaikumSalam " jawab dokter Alamsyah,beliau mengantarkan sang istri hingga ke lobby,tak jauh dari lobby terlihat sang supir yang melajukan mobil untuk menjemput sang majikan, setelah berpesan agar berhati-hati pada sang supir,dan mobil mulai melaju,dokter hebat itu mulai meninggalkan lobby, kembali menuju ruangan pribadi beliau.

*****

Di rumah Syifa sedang sangat bahagia, Taufik benar-benar datang dan membawakannya sebuah Hadiah yang memang sudah sangat ia impikan,bukan barang mahal memang,hanya sebuah tas punggung berbentuk mini,khas etnik suatu daerah.

" Abang makasih ya,Syifa suka oleh-oleh nya" ucap Syifa tulus

" Alhamdulillah kalau kamu suka, bagaimana kabar kamu? Magang kamu lancar kan?" tanya Taufik lembut, mata teduhnya menatap wajah cantik sang adik sepupu, hatinya sedikit ter cubit mengingat ia mengagumi adik sepupu nya sendiri.

" Fa .. Alhamdulillah..baik banget malah, Abang mau minum apa ? Biar Fa buatin" tanya Syifa lembut.

" Nanti aja, Abang masih kangen banget sama kamu" ucap Taufik masih ingin menatap wajah cantik Syifa, membuat Syifa tersenyum manis seraya mengangguk.

Tanpa keduanya sadari di halaman sebuah sport car mewah baru saja terparkir rapi, seseorang turun dengan gaya cool dan elegan nya,ia sedikit mengernyit saat melihat ada mobil lain di halaman rumah sang mertua.

Setelah merasa cukup rapi, Gerald melangkah menuju pintu utama rumah sang mertua,pintu yang tampak terbuka lebar,seikat bunga Gerald pegang dan sembunyikan di balik punggungnya,ia melangkah perlahan.

Namun langkah nya seketika terhenti saat mendengar obrolan dua orang di ruang tamu, yang jelas ia dengar adalah suara istrinya,tapi Gerald belum bisa melihat lawan bicara sang istri,namun ia yakin seorang laki-laki,membuat darah nya seketika mendidih.

Reflek Gerald meremas kuat bunga segar yang tadi ia genggam, rahangnya mengeras dengan dada bergemuruh, sungguh emosinya naik hingga ke ubun-ubun saat melihat sang istri begitu akrab mengobrol dengan seorang pria.

Bug...

Tanpa aba-aba...sebuah bogem mentah mendarat di wajah Taufik,siapa lagi pelakunya jika bukan Gerald,si tuan muda keluarga Lemos.

" Lancang Lo berani sentuh istri gue, brengsek" teriak Gerald dengan emosi yang membuncah.

Sedangkan Syifa sangat terkejut dengan kejadian di hadapannya,ia masih merasa seakan semuanya mimpi, Taufik yang memang tak memiliki kesiapan tentunya langsung tersungkur di lantai dengan ujung bibirnya yang terlihat mengeluarkan darah segar

" Kakak.. Abang... Astaghfirullah Stop..kak" jerit Syifa shock saat melihat darah di bibir Taufik,ia baru tersadar bahwa itu nyata di hadapannya saat ini.

" Astaghfirullah...ada apa ini?" teriak bunda Almira yang sama terkejutnya dengan sang putri saat mendengar jeritan histeris Syifa.

" Bunda..tolong hentikan kak Gerald Bun, Abang di pukul" ucap Syifa begitu ketakutan, tubuhnya terlihat bergetar.

" Stop..nak Gerald,stop..mengapa jadi seperti ini?" ucap bunda Almira lembut dan berhasil menghentikan amukan Gerald yang mem babi buta.

" Ada apa sebenarnya, jelaskan ke bunda?" tanya bunda Almira lembut,Syifa dan Taufik terlihat menggeleng, keduanya memang tidak tau apapun.

" Dia.. berani-beraninya nyentuh Syifa Bunda" jawab Gerald masih terdengar menahan amarahnya.

" Astaghfirullah..jadi itu masalahnya,ok.. sekarang ayo duduk semuanya,biar bunda jelaskan" ucap bunda Almira lembut, jantung beliau rasanya masih ingin copot,akibat terkejut dengan kejadian tersebut.

Kini keempat nya sudah duduk di sofa ruang tengah,bik Sum tampak sigap mengambil air hangat dan mengompres wajah Taufik yang terlihat lembab, mengoleskan salep memar,agar lekas hilang lebam nya, sedangkan Syifa masih berada dalam dekapan bunda Almira,gadis cantik itu terlihat masih shock.

" Nak Gerald..maaf sebelumnya kami belum sempat menceritakan dan mengenalkan mu dengan Taufik, Taufik itu Abang sepupu nya Syifa dan sejak kecil mereka memang selalu bersama dan Taufik maaf ayah sama bunda belum mengatakan pada kamu bahwa adik kamu Syifa sudah menikah dan Gerald ini suaminya" ucap bunda Almira lembut.

Deg..

Jantung kedua pria muda itu, berdetak seakan akan segera terhenti, Gerald merasa menyesal yang ternyata selama ini ia salah paham yang berujung ingin membenci Syifa, sedangkan Taufik merasa sangat terkejut bahwa Syifa sudah menikah,seakan membangunkan Taufik dari mimpinya menaruh hati pada sang adik sepupu.

" Maaf Bun..saya ga tau" ucap Gerald tegas,ia bahkan meminta maaf pada sang ibu mertua,hal yang belum pernah ia lakukan pada orang lain selain Oma dan kedua orang tuanya.

" Selamat ya dek..semoga Samawa" ucap tulus Taufik untuk sang sepupu,dan ia juga meminta maaf pada Gerald karena sudah menyentuh istri orang, walaupun hanya puncak kepala.

Bunda Almira memberikan kode pada Gerald agar mengambil alih Syifa masih terlihat lemah dalam dekapan beliau,dan langsung di angguki oleh Gerald.

" Kita ke kamar ya,aku gendong" bujuk Gerald lembut, tak menjawab Syifa hanya diam.

" Bun saya bawa Syifa ke kamarnya ya" izin Gerald pada bunda Almira, matanya masih menatap nyalang Taufik, walaupun ia sudah tau bahwa pria yang tak kalah tampan itu adalah sepupu sang istri.

Dengan menggendong ala bridal style, Gerald membawa Syifa menaiki tangga menuju kamar Syifa,kamar yang bahkan Gerald belum pernah memasukinya, beberapa hari lalu memang ia sempat mendatangi kamar sederhana itu,tapi ia tidak masuk hingga ke dalam.

Mata tajam Gerald menelisik setiap sudut kamar milik sang istri, kamar yang terlihat sederhana namun terasa sangat sejuk dan nyaman,kamar bernuansa putih itu terlihat bersih,rapi dan wangi, beberapa barang tertata rapi dengan ranjang berukuran sedang,cukup untuk dua orang tidur, terdapat meja belajar lengkap dengan kursinya dan juga sebuah lemari kaca yang diyakini tempat gadis cantik itu menyimpan pakaian nya.

" Maaf" ucap Gerald lembut seraya berbisik di telinga Syifa.

" Kakak jahat,kenapa pukul Abang?" ucap Syifa lirih.

" Maaf sayang..." ucap Gerald lagi,ia tak tau harus mengatakan apa untuk saat ini,tapi ia berjanji akan meminta pada sang istri agar menjaga jarak dengan para pria.

Jantung Syifa serasa akan copot saat mendengar panggilan sayang dari Gerald,ini untuk pertama kalinya kata-kata itu ia dengar dari seorang pria yang memang di tujukan untuk dirinya,wajah cantik Syifa bersemu merah.

1
Khusnul Khotimah
Luar biasa
Lusi Hariyani
i_
Widya Asyanti
kenapa syifa nya tidak pakai cover seperti animasi yg sebelumnya, lebih bagus menurut saya
Widya Asyanti
syifa hanya cantik,tapi tidak bisa apa2,cengeng lagi
Sisca Audriantie
❤❤❤❤❤
Herlina
Luar biasa
Titin Andien
hemmm no comen
Titin Andien
katanya CEO banyak duit orang kepercayaan banyak ko ga di selidiki dulu sih hadeuuh bikin geregetan deh ah
Suri Yanti Misran
Luar biasa
She Jutex MImi
GA group setelah q ingat nama gerald ternyata A nya alexander 👍
Erna M Jen
dasar bucin tingkat dewa ...romantisnya ...
Erna M Jen
cepat pulang ya sayang aku tunggu..
Erna M Jen
jangan biarkan ulat bulu mendekat semoga saja rencananya gagal ya
Erna M Jen
akhirnya malam pertama juga...
Erna M Jen
so sweet...banget ...
Erna M Jen
penasaran ya ..mona
Erna M Jen
kapan salah paham ini berakhir..jangan ada pelakor ya
Erna M Jen
kapan romantisnya kalo ketemu saja kayak begitu ....kasihan ya syifa
yusuf b
Lumayan
Rondhoh tul janah
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!