NovelToon NovelToon
Baby Twins CEO

Baby Twins CEO

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Patahhati / Balas Dendam
Popularitas:79.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Reinata Ramadani

Anelis Siera Atmaja, wanita cantik berumur 23 tahun yang setiap harinya harus membanting tulang demi memenuhi kebutuhan hidupnya dan sepasang anak kembarnya, Arsha Abelano Aillard dan Arshi Ariella Agatha.

Anelis selalu menikmati setiap momen berharga dengan kedua buah hatinya. Baginya, Arsha dan Arshi adalah kebahagian terbesar dalam hidupnya, anugrah yang dikirimkan Tuhan di tengah rasa putus asanya.

Namun di hari itu, penederitaan seolah kembali menyergapnya, saat kenyataan pahit yang tak pernah ia bayangkan, kini menghampirinya dengan tiba-tiba.

"Putra anda menderita penyakit Juvenile Myelomonocytic atau kanker darah. Kita memerlukan tindakan transplantasi sumsum tulang belakang segera"

Seketika itu air matanya langsung luruh, apakah Tuhan sekejam ini hingga tega memberikannya cobaan seberat ini.

Haruskah ia mencari keberadaan ayah mereka, laki-laki yang tanpa hati telah menghancurkan kehidupan sederhananya, demi keselamatan buah hatinya.

Salam sayang dari Reinata Ramadani

Ig : Chi Chi Rein

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reinata Ramadani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Surat

°°°~Happy Reading~°°°

Satu minggu telah berlalu, keadaan masih tetap sama, masih menyisakan permasalahan pelik yang tak kunjung terselesaikan. Semua terasa semakin rumit bagai potongan puzzle yang tak dapat terpecahkan.

Marvell duduk di kursinya dengan risau, akhir-akhir ini ia tak bisa fokus dengan pekerjaannya sedikitpun, ia frustasi, Anelis dan kedua anaknya kini malah menghilang bagai di telan bumi, lenyap tanpa jejak.

Asisten yang biasanya dapat diandalkannya pun tak mampu berbuat apa-apa, entah kenapa Willy sang pemecah masalah kini kehilangan taringnya, tak mampu menemukan titik terang di setiap akar permasalahannya.

Pintu ruangannya mulai terbuka, yang sedari tadi di bicarakan akhirnya datang juga. Tampak Willy yang kini berangsur mendekatinya dengan sebuah amplop berwarna putih di tangannya.

" Selamat siang tuan... " Willy membungkukkan badannya hormat yang hanya di respon Marvell dengan deheman kecil. Bos sombong itu pura-pura sibuk dengan laptop di depannya, padahal mengetik saja ia sudah tidak berminat, fokus apalagi.

" Saya baru saja mendapatkan kiriman amplop dari kediaman anda, tuan... " Sahut Willy sembari menyodorkan amplop tebal itu di atas meja.

Marvell mengernyitkan dahinya. Amplop setebal itu? memang apa isinya? Siapa juga yang telah mengiriminya amplop itu, kurang kerjaan sekali, gerutunya. Membuatnya hanya mengacuhkan Willy begitu saja, ia sudah terlalu penat hanya untuk mengurusi amplop tak jelas itu.

" Tuan... Sebaiknya anda membukanya terlebih dulu.. " Willy buka suara saat apa yang di lakukannya tak di gubris bos arogannya itu.

Huhhh...

Marvell mengambil amplop itu dengan malas, entah kenapa ia berubah menjadi sosok anjing penurut di depan asistennya itu, sangat menyebalkan.

Di bukanya amplop itu, pemandangan pertama yang ia lihat adalah pecahan uang seratus ribuan, begitu tebal, sangatlah banyak, entah berapa jumlahnya, ia tak menghitung, lagi pula uang recehan itu tak akan berpengaruh pada kekayaan nya sedikitpun.

Bola matanya menepi dari warna merah uang yang begitu menggoda itu, menelisik pada selembar kertas yang terselip di antara barisan uang itu, di ambilnya kertas itu, mulai membacanya dengan seksama.

°°°°°

Teruntuk tuan Marvell yang terhormat

Assalamu'alaikum wr.wb.

Semoga Allah masih melindungi anda dari segala macam marabahaya dan hal-hal buruk lainnya.

Saya mengirimkan surat ini hanya untuk menepati janji saya kepada anda, saya akan mengembalikan semua uang yang telah anda bayarkan untuk merawat putra saya.

Anda tidak perlu khawatir, uang yang saya kirimkan ini insyaallah tidak kurang sepeser pun, karena sebelumnya saya sudah mengkonfirmasi berapa total biaya yang sudah anda habiskan untuk merawat putra saya di rumah sakit dimana putra saya di rawat dulu.

Terimakasih karena anda sudah bersedia menolong putra saya, terimakasih juga anda telah mengajarkan saya banyak hal, bagaimana nikmatnya bersabar, bagaimana indahnya keikhlasan.

Terimakasih anda telah mengajarkan saya bagaimana saya harus mensyukuri hidup saya. Saya bersyukur, Allah mengirimkan saya anak-anak yang begitu baik dan menyayangi saya.

Saya sangat bersyukur

Dan satu lagi, terimakasih anda telah menorehkan luka yang cukup dalam di hati saya, insyaalah saya ikhlas.

Cukup sekian surat dari saya, saya berharap kita tidak akan di pertemuan lagi di segala kesempatan.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

Salam dari saya

Anelis

°°°°°

Marvell menajamkan matanya menatap selembar surat yang masih di genggamnya, setengah hatinya menggeram, kenapa wanita itu seolah-olah tengah mengutuknya dengan nasib buruk, ahhh... Tidak.

Sekarang itu bukan hal yang penting. Yang terpenting adalah dimana keberadaan wanita itu dan kedua anaknya selama ini.

" Benarkah ini dari wanita itu? Ia datang ke rumah? "

" Iya tuan... Amplop itu dari nona Anelis, namun penjaga tak menemukan nona Anelis, karena amplop itu di kirimkan pihak kantor pos pagi tadi " Willy menimpali, menegaskan bahwa wanita yang di maksud tuannya itu memiliki nama yang begitu indah, Anelis.

Di letakkan nya amplop itu di sembarang tempat seolah tak berguna sedikitpun untuknya.

" Lalu bagaimana dengan penyelidikan mu? " Marvell kembali teringat akan masalah yang tengah menghimpit nya.

" Maaf tuan, beri saya sedikit waktu lagi... " Sahut Willy sembari membungkukkan badannya, jujur ia sedikit takut meminta jatah tambah hari pada bosnya itu.

" Sedikit? Kau bilang sedikit? Bahkan ini sudah lewat satu minggu Will... dan kau belum menemukannya, dan sekarang... Apa kau sudah bosan bekerja Will... " Sentak Marvell, ia frustasi, mengurusi masalah sepele itu saja Willy tak bisa berbuat apapun untuknya. Ahhh... Dasar tidak berguna.

" Maaf tuan, kami sudah mengecek di semua penerbangan dan transportasi jalur darat, namun nama nona Anelis tidak terdaftar di manapun. Kami juga berusaha mencarinya dari rekaman CC TV, tetapi nona Anelis tetap tidak bisa di temukan di manapun. Saya akan lebih berusaha lagi tuan... "

Hahhh... Sangat menyebalkan saat kita harus menunggu sesuatu hal yang tidak pasti, jengkel Marvell.

" Ku beri waktu 3 hari, kau harus sudah bisa menemukannya!!! "

Titahnya tak terbantahkan, membuat Willy meringis, kemana lagi ia harus mencari wanita itu, ke pelosok negri ia sudah mencari, luasnya lautan ia telah arungi, tingginya gunung telah ia pijaki. Dimana wanita itu bersembunyi?

Haruskah ia mencari ke kutub utara sampai membeku kedinginan? Titah tuannya itu sangat menyesakkan dadanya, aku butuh waktu tuan, ingin rasanya ia berteriak kencang, namun sang bos besar itu pasti akan murka.

Ia hanya bisa terdiam, mengangguk seolah menerima segala titah yang kian menyesakkan dada.

🍁🍁🍁

Waktu telah menunjukkan pukul 5 sore, setelah selesai melakukan pertemuan dengan beberapa klien penting, Marvell segera melaju ke rumah sakit.

Rumah sakit? Ya... Mama Clara masih berada di rumah sakit, ia mendiami salah satu kamar VVIP yang terletak di lantai teratas. Sedari pagi, ia terus saja merengek pada sang suami agar menyuruh putranya itu untuk segera menjenguknya.

" Hi mam, how are you? " Sapa Marvell sembari meletakkan buket bunga mawar putih kesukaan mama Clara di atas meja.

" Bagaimana hasilnya? " Tak menjawab, mama Clara malah balik bertanya dengan tak sabar.

" Belum, masih dalam pencarian " jawab Marvell dengan jengah, ujung-ujungnya yang di bahas masih dengan tema yang sama.

" Belum? Apa yang kamu lakukan selama ini hah... Apa kamu hanya bermain-main saja? Kenapa tidak mencoba mengerahkan anak buahmu itu lebih banyak lagi? Apa kau benar-benar tak memiliki kekuasaan? " Suara mama Clara penuh dengan emosi, ia tak perduli lagi dimana ia berada sekarang, toh ruangan itu merupakan ruangan kedap suara, tidak akan ada orang yang bisa mendengar segala umpatannya.

" Iya... Aku usahakan... " Jawab Marvell kian frustasi, pencarian melelahkan itu saja belum menemui titik terang, dan lagi mama nya itu selalu saja mendesaknya. ahhh... Benar-benar menyesakkan.

" Usahakan? Usahakan apa? Mama tak mau tahu, kalau kamu tidak bisa menemukan cucu mama, mama coret kamu dari kartu keluarga!!! " Ancam mama Clara.

Marvell mengangguk pasrah, di bantah pun tak akan ada efek nya, mama nya itu malah akan semakin tersulut emosi. Ia tak boleh egois, kesehatan mama nya kini lebih penting dari pada sanggahannya.

Setelah berbincang-bincang sedikit dengan tuan Edgard mengenai kerajaan bisnisnya, Marvell segera undur diri. Ia ingin pulang, ia ingin segera mendinginkan otaknya yang kian memanas bahkan hampir meledak.

Ahhh... Situasi ini benar-benar menguras emosi dan perasaannya.

" Ma, apa kau tak bosan disini? " Sahut tuan Edgard setelah hanya tinggal mereka berdua di dalam ruangan mewah itu.

" Tidak!!! " Tukas mama Clara, emosi di dalam hatinya rupanya masih belum mereda.

" Kita pulang saja, aku sudah lelah berada disini... " Rengek tuan Edgard, sudah seminggu ini ia menginap di rumah sakit, meski ruangan itu memiliki fasilitas layaknya hotel berbintang sekalipun, akan tetap lebih nyaman jika ia tinggal di kediamannya sendiri.

" Papa seperti tidak mengenal anak kita saja, anak tengil itu pasti tidak akan mau mendengarkan mama jika mama tak pura-pura sakit seperti ini. Sudahlah, papa tinggal tidur saja repot... " Sungut mama Clara, masih menikmati sinetron di layar besar itu dengan bibir mengerucut sebal.

Tuan Edgard mendesah pasrah, jika ia masih memberontak, bisa di pastikan jatah malam nya itu pasti akan berkurang, atau bahkan lebih parahnya lagi, akan di potong seluruhnya sampai tak bersisa.

🍁🍁🍁

Annyeong Chingu

Maap rada telat, hehehe ☺️

menulis juga membutuhkan mood yang baik ya kawan

Happy Reading

Saranghaja 💕💕💕

1
Aprilia Amanda
beuh, puluhan hektaaaaarrrrr🤪
Dewa Dewi
😂😂😂😂😂😂😂
Jeslin Simbolon
Kecewa
Jeslin Simbolon
Buruk
Ayu
anelis hamil dah
Modish Line
😂😂😂 😂😂
Dewa Dewi
😂😂😂😂😂
Dewa Dewi
😂😂😂😂😂😂
Ayu
awal crita anak kembar itu ada gimana thor.
Modish Line
😂😂😂😂😂😂😂
Dewa Dewi
😂😂😂😂😂
Agustina Amy
Kurang suka sma karakter anelis trllu cengeng jg lemah
Dewa Dewi
😂😂😂😂😂😂😂😂
Modish Line
😂😂😂😂😂😂😂
Modish Line
😂😂😂😂😂😂
Dini Mulyati
Luar biasa
Dewa Dewi
😭😭😭😭😭😭😭😭😭
Dewa Dewi
😂😂😂😂😂😂😂
Dewa Dewi
😂😂😂😂😂😂
Mey26
😭😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!