Kisah Kita Belum Usai
Jakarta...Juli-xx-20xx
Ga sabar deh nunggu pagi....
Ya Allah... esok Syifa akan bersekolah di sekolah Baru, tempat baru dan pasti akan ada banyak teman baru, Syifa mohon... jadikanlah Syifa anak yang baik dan bisa berguna untuk orang lain...
Ya Allah... sebenarnya Syifa sedikit takut dan gugup,minta di temenin Bunda pasti akan malu, apalagi di temenin Ayah.. berikan keberanian yang lebih untuk Syifa esok ya Allah dan semoga kakak -kakak seniornya baik-baik ya...Amiiiin" doa nya terdengar begitu lucu.
Tahun ajaran baru akan dimulai,para pelajar mulai menyiapkan diri untuk kembali pada kegiatan mereka yaitu menuntut ilmu, banyak para pelajar yang harus mengikuti masa orientasi siswa sebagai siswa baru, perkenalan dengan lingkungan sekolah baru yang dilakukan oleh para anggota OSIS pada calon junior mereka.
" Assalamualaikum warahmatullahi..2x" gadis cantik dengan mukena putih bersih, seputih dan sebersih kulit nya, baru saja menyelesaikan kewajiban dua rakaat nya sebagai seorang muslim.
" Ya Allah... lancarkan lah segala sesuatu yang akan hamba lewati hari ini" dengan sangat ia memohon agar sang pemilik kuasa atas segala nya memberikan ia kemudahan,siapa lagi yang memohon seperti itu kalau bukan Nasyifa Zahira Jacob,ia hanya akan menjadi murid baru,tapi kegugupan nya seakan-akan ia akan memasuki Medan perang.
Merapikan perlengkapan ibadah nya,merapikan ranjang dan segala perlengkapan sekolah,gadis cantik dengan rambut panjang itu memutuskan untuk mandi dan segera bersiap untuk sekolah.
" Pagi Ayah...Bunda" cerianya seakan menjadi mentari untuk kedua orang tuanya.
" Pagi juga sayang..." jawab serentak sang Ayah dan Bunda.
Cup cup cup
Kecupan selamat pagi tak pernah ia lewatkan,baginya itu adalah Mood Booster untuk mengawali harinya.
" Bagaimana persiapan nya? sudah komplit kah? mental nya juga sudah Ok kan" dengan seulas senyuman sang ibu bertanya.
" Alhamdulillah...udah semua Bunda,Syifa udah berdoa agar di beri kemudahan,tapi doa Ayah Bunda pasti paling Mus ta ja bah".
" Bunda sama Ayah pasti selalu mendoakan kamu sayang,berjanjilah tak akan mengecewakan kami".
" Insyaallah Bun..Syifa akan berusaha untuk menjadi yang terbaik untuk Ayah Bunda" janji Nasyifa.
" Amin ya Allah" komentar positif dari sang ibu langsung memenuhi gendang telinga nya.
" Sudah siap.. ? bareng Ayah atau di antar mang Udin sayang?" tanya Dokter Alamsyah.
" Siap dong Ayah..di antar mang Udin aja deh" keputusan akhir Nasyifa.
" Ok.. Ayah berangkat ya" Sebuh kecupan lembut dari sang Ayah di puncak kepalanya.
" Hati-hati Ayah... sukses selalu" penuh kelembutan Nasyifa mengecup punggung tangan sang Ayah,hal yang sama juga dilakukan sang ibu, mengecup lembut punggung tangan sang suami dengan begitu takzimnya.
******
Dr.. Alamsyah Jacob... beliau adalah seorang Dokter di salah satu rumah sakit ternama di Ibukota, seorang Dokter Bedah terbaik hingga di juluki sang tangan Malaikat.
20 tahun sudah beliau mengabdikan dirinya di salah satu rumah sakit ternama dan terbaik di Ibukota, rumah sakit milik sang sahabat yang mempercayai beliau, menjadikan beliau direktur di rumah sakit tersebut.
Usia menginjak kepala lima tak menghalangi beliau terus belajar lebih tentang ilmu medis,demi dapat menolong nyawa sesama manusia.. itulah semboyan yang selalu beliau gaung kan setiap ada yang bertanya.
Sering menjadi Narasumber di beberapa seminar kesehatan, membuat beliau sosok yang begitu di segani dan di kagumi,tak hanya oleh para dokter seumuran, Dokter muda hingga para mahasiswa,tapi juga beberapa orang yang mengenal beliau.
Kesibukan jadwal yang terkadang hampir padat,tak membuat hubungan beliau dan keluarga renggang,bagi beliau keluarga adalah yang utama,hari Minggu adalah hari beliau menghabiskan waktu bersama istri dan sang putri tercinta.
*******
Almira Jacob.. seorang ibu rumah tangga yang mengabdikan hidupnya mengurus sang suami dan putri Se mata wayang nya,wanita lemah lembut dan sangat bersahaja yang menjadi pilihan seseorang dokter spesialis bedah itu adalah wanita yang dijodohkan oleh kedua orang tuanya.
Menjalani awal pernikahan dengan jalur Ta'aruf adalah pilihan yang wanita itu pilih,hingga kini usianya menginjak kepala empat hubungan rumah tangga yang berjalan sudah hampir 20 tahun itu masih sangat baik-baik saja dan semakin hangat seiring dengan bertambahnya usia sang putri.
Putri cantik mereka yang baru memasuki usia 16 Tahun,semakin mengikat kehangatan keluarga mereka,sikap cerianya seakan menjadi mentari saat mendung melanda, kelembutannya mampu meluluhkan hati sang Ayah dan Bunda.
******
Ciiiiitt.....
Tiiiiiinnnn...
" Astaghfirullah...mamang kenapa kok ngerem mendadak? kening Fa terantuk deh" dengan mulut manyun Nasyifa sedikit menggerutu.
" Maaf..non...itu motor di depan ngerem mendadak " sedikit gugup mang Udin menjawab,walau sang putri majikan nya itu tak pernah marah dan selalu sangat baik,tapi beliau merasa segan saat sang nona mengeluh kesakitan.
" Sakit ya non? maafin mamang ya" tambah nya lagi setelah menetralkan jantung nya.
" Sakit dikit mang..udah lupain aja,terus siapa yang tiba-tiba ngerem di depan kita mang?" tanya Nasyifa penasaran, kepalanya sedikit melongok ke depan melalui bagian tengah antara kursi kemudi dan kursi penumpang bagian depan.
" Itu non...yang pake motor sport itu,ada beberapa temennya lagi juga tuh di depan dan di samping kita non" jawab mang Udin atas pertanyaan sang nona.
" Kebiasaan deh,ga mikir keselamatan orang lain" omel Nasyifa, matanya celingukan melihat ke depan lalu ke samping mobilnya dan benar saja tepat di bagian kanan mobilnya ada beberapa motor sport yang juga sedang menunggu lampu lalu lintas berubah dari merah menjadi hijau.
Sedangkan disebelah nya,sang sahabat tampak anteng sibuk dengan gawai nya,namun tiba-tiba Lyly sang sahabat Menurunkan kaca mobil bagian kanan nya seraya sedikit melongok kan kepala keluar.." Kak.. temen nya kakak yang di depan ya?" tanya Lyly polos pada dua pengendara motor di sebelah nya.
" Maksud Lo..?" tanya salah satu dari sang pengendara motor setelah membuka helm full face nya.
" Itu...yang pake motor di depan...temen kakak ya?" tanya Lyly lagi.
" Kenapa?" bukan menjawab malah pemuda tersebut balik bertanya
" kalau temennya tolong bilangin dong... jangan suka nyalip kendaraan lain,mana ngerem mendadak lagi...kaget tau kak" jawab Lyly polos dengan gaya sedikit judes.
" Oh..Ok" jawab sang pemuda tersebut seraya menganggukkan pelan kepalanya, bibirnya mengulum senyum tipis mendengar protes yang menurutnya lucu dari gadis cantik berhijab di sampingnya,tapi sesaat matanya melirik ke arah samping gadis itu,tampak satu gadis yang juga memakai hijab yang terlihat sedang meminta agar segera menutup kembali kaca mobil mereka.
" Thanks" ucap gadis manis berlesung pipi,tak lupa sebuah senyuman semanis madu ia hadiahkan pada sang pengendara motor sebelum ia menutup kembali kaca mobil nya.
" Kenapa bro?" tanya pemuda yang satunya.
" Biasa...Jojo tuh ma pak ketu nyalip mobil mereka,kena protes bocah dah gue " jawab pemuda tersebut seraya menggeleng.
" Tapi kayaknya pake seragam sekolah kita juga deh ya" ucap nya.
" Yoi, junior baru deh kayaknya nya,seru tuh kayaknya anaknya, lucu-lucu imut gimana gitu,tapi yang di sebelah nya kayaknya cantik deh " jawab lagi yang satunya.
" Dasar play boy cap kadal Lo,liat yang bening dikit aja langsung nyala sinyal Lo" ledek temennya.
" Alah.. kayak Lo yang gak aja..Bangsat juga Lo"
Jakarta memang macet,saking macetnya para pengendara bisa ngobrol seraya menunggu lampu merah berakhir, sehingga sering memicu kebosanan para pengendara.
" Makasih ya mang..." ucap Nasyifa dan Lyly bersamaan saat kedua gadis cantik itu saat akan turun.
" Sama-sama neng cantik.. hati-hati ya dan belajar yang rajin" balas mang Udin ceria,hati pria paruh baya itu selalu bahagia saat menjadi supir sang putri majikan,ibu dan anak sama-sama wanita baik dan lemah lembut.
Mobil melaju meninggalkan area sekolah elit,mata indah kedua gadis berhijab itu menatap kagum sekolah Baru mereka,walau sekolah menengah pertama mereka juga megah,tapi sekolah di depan mereka sekarang jauh lebih megah dan tampak sangat Elit.
Alexander Hings School....begitu besar dan megah nama itu tertulis di depan gerbang masuk, mobil-mobil mewah tampak keluar masuk mengantar para pelajar,tak jauh berbeda dengan yang tampak di parkiran, jajaran sport car mewah dan motor sport mewah terparkir rapi di sana,itu semua cukup menandakan bahwa yang bersekolah di sekolah tersebut bukan dari kalangan menengah ke bawah, melainkan dari kalangan menengah ke atas.
Andaipun ada beberapa dari kalangan menengah ke bawah,maka sudah pasti mereka melalui jalur Beasiswa, Nasyifa dan Lyly juga salah satu siswa dari jalur beasiswa, walau mereka bukan dari kalangan bawah, namun keduanya berprinsip selagi ada kesempatan kenapa tak di terima.
Bukan serakah,tapi keduanya meminta pada kedua orang tua mereka agar biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk pendidikan mereka disumbangkan pada anak-anak yang putus sekolah dan permintaan baik sang putri tentu di setujui oleh kedua orang tua mereka.
" Subhanallah...megah banget ya Fa sekolah nya" puji Lyly, matanya celingukan melihat area sekolah Baru mereka.
" Ia... pantes aja ya, orang yang sekolah di sini itu ngerasa bangga banget" jawab Syifa setuju dengan pernyataan sang sahabat.
" Aku mah pasti betah kalau sekolah nya semegah ini Fa..pasti kantin nya juga mewah dan makanan nya juga enak-enak" aku Lyly tanpa ragu.
" Kamu ya.. aneh-aneh aja deh,kok malah mikirin makanan nya, bukannya mikirin ruang belajar nya nyaman atau nggak,atau mikirin apakah disekolah semegah ini tempat ibadahnya layak , ini kok malah mikirin makanan" protes Syifa atas tingkah absurd sang sahabat.
" Hehehehe....ya itu juga aku pikirkan Fa,tapi urusan perut kan juga harus di pikirkan Cantik" jawab Lyly santai nya.
" Terserah anda nona Lyly yang terhormat " jawab Nasyifa geram.
Sementara dari arah parkiran sepasang mata tengah memperhatikan Intens kedua siswa baru tersebut, yang tak lain adalah Nasyifa dan Lyly, keduanya melangkah anggun melewati area parkir yang tersedia di kiri dan kanan jalur menuju lobby utama sekolah.
" Tuh kan bener,ga salah mata gue,yang di sebelah nya cantik banget" ucap spontan Juna seraya matanya masih fokus menatap dua siswi berhijab.
" Apaan..?" tanya Dewa gagal paham.
" Itu... junior baru yang pake hijab...yang sebelah kanan ..Cantik banget" jawab Juna jujur seraya menunjuk dengan dagunya.
" Oh..yang tadi negur Lo di jalan" jawab Dewa.
" Siapa?" tanya Jonathan yang kebetulan mendengar obrolan dua sahabat nya.
" Itu..dua junior yang pake hijab itu,tadi di jalan Negur kita, gara-gara Lo berdua nih" jawab Juna yang kembali geram jadi korban Omelan bocil gara-gara ulah kedua sahabat nya.
" Lah kok gue?" tanya Jonathan tak paham.
"Ya emang Lo berdua yang jadi biang kerok nya, nyalip mobil mereka ga kira-kira" jawab Juna geram.
" Terus kenapa emang..mobil dia rusak?" tanya Gerald sang ketua geng.
" Kayaknya ga lecet sih, cuma kaget katanya " jawab Juna jujur.
" Modus murahan" ucap sinis Gerald,ia mengira Lyly atau Nasyifa pasti sudah mengetahui siapa mereka,jadi mencari alasan untuk menyapa mereka.
Karena setau mereka ga ada remaja di ibukota itu yang tak kenal mereka, dari motor mereka aja para anak muda udah tau siapa mereka, hanya wajah mereka saja yang tak banyak yang mengenali.
Scorpio Motor Club... itulah nama geng motor mereka,yang di ketuai oleh Gerald Alexander Lemos...si pria muda arogan,dingin tak tersentuh, hanya sahabat dan keluarga terdekatnya yang tau seperti apa ia.
" Tapi kalau yang modus nya secantik tuh bocah gue ga nolak, beneran deh " jawab Juna seakan ia sedang mabok.
Tatapan ke empat pemuda itu mengiringi langkah Syifa dan lyly, si junior baru.
Nasyifa
Gerald
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
Diny Julianti (Dy)
visual Gerald kurang cool macho😁
2024-11-01
3
sharvik
visual y it org asli ap gmn ya kok penglihatan q kyak boneka semua hahhaa
2024-11-10
0
Anonymous
keren
2024-10-22
0