Dimohon sangat ini khusus berumur 21 tahun ke atas!
Dimohon pengertiannya permisa terimakasih
Nalendra Harry Xavier seorang mafia sekaligus psikopat yang sikapnya kejam, berdarah dingin benci pengkhianat dan juga sangat dingin pada Wanita
Namun saat malam kelam itu tiba saat ia mengisi acara pernikahannya ternyata kejadian tak disangka oleh Nalendra sendiri meniduri wanita dengan keadaan pingsan. Saat keesekon harinya wanita itu kabur dan tidak kembali lagi.
Regina Tyas Wijayanto adalah gadis desa yatim piatu berusia 18 tahun kini ia berada di Jakrta namun sayang dia mengalami hal tragis sehingga ia harus pergi dan kembali lagi ke desa tempat dimana Ayah dan Ibunya tinggal dan juga makam mereka. Karena kejadian malam itu Regina hamil dan mempunyai 4 orang kembar anak sepasang 2 laki laki 2 perempuan dan semuanya tidak menyerupai ibunya.
apakah mereka akan bertemu kembali?
■Hay sobat jangan plagiat boleh dikit asal jangan semua, ini hasil karya orang jangan seenaknya mengamb
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nina Hamidah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku ingin papah ikut!!!!
Saat ini Tasya dan Thalia sedang berada di ruang musik
Mereka berdua sedang memainkan musik Tasya bernyanyi sementara Thalia memainkan piano
"Bisa ku putarkan kembali s'perti dulu
Ku bahagia tapi semuanya hilang tanpa sebab
Kauhentikan semuanya
Ho oh oh
Terluka dan menangis tapi ku terima
Semua keputusan yang telah kau buat
Satu yang harus kau tahu
Ku menanti kau tuk kembali
Jujur ku tak ingin engkau pergi
Tinggalkan semua usai di sini
Tak tertahan air mata ini
Mengingat semua yang t'lah terjadi
Ku tahu kau pun sama s'perti aku
Tak ingin cinta usai di sini
Tapi mungkin inilah jalannya
Harus berpisah ho oh ho
Terluka dan menangis tapi ku terima
Semua keputusan yang telah kau buat
Satu yang harus kau tahu
Ku menanti kau tuk kembali".
Kini Tasnya bernyanyi dengan nada tingginya
Ho ho wo oh
Tinggalkan semua usai di sini".
Saat berakhirnya Tasya bernyanyi tiba tiba
Prok prok prok.......
Mereka berdua kaget mendengar suara tepuk tangan, saat melihat ke belakang alangkah terkejut semua anggota keluarganya menyaksikan mereka bernyanyi tanpa sepengetahuan mereka. Saat ini ada Tuan Alex, Shalsa, Nathan, Kedua abangnya dan juga kedua orang tua.
"Cucu cucu oma pandai sekali". ucap Shalsa langsung menghampiri mereka berdua
"Omaa". Seru mereka berdua , tasya langsung memeluk Shalsa
"Oma tasya kangen sama oma". manja Tasya, mendengar cucu kesayangannya , membuat Shalsa terkekeh lalu ia pun berkata
"Oma juga kangen sama tasya". ucap Shalsa
"Jadi cuma tasya aja nih yang kangen, ke thalia gak". pura pura kesal padahal hanya lelucon saja
"Hahaha sini sini hmm oma kangen kedua duanya". Shalsa mendengar itu tertawa senang kemudian mengajak thalia bergabung, Thalia pun bergabung lalu memeluk. Kini Alex dan Nathan yang sudah beranjak remaja mulai mengampiri mereka lalu Alex pun menyapa kedua cucu cantiknya
"Hay princes princess". lembut Alex, mendengar suara yang sangat mereka rindukan langsung menoleh mereka langsung menghampiri lalu memanggil
"Opaaa, eh ada om Nathan". pekik Tasya, namun matanya melirik ke arah samping opanya dan menyadari ada pamannya. Nathan mendengar keponakannya masih menyebut Om tak terima lalu ia pun protes
"Jangan panggil om dong Tasya". protes Nathan
"Hehehe ya baiklah kak Nathan". cengengesan Tasya langsung berubahlah panggilan om menjadi kak pada Nathan, tentu Nathan senang mendengarnya
"Nah ini lebih baik". senang Nathan, kemudian mereka pun tertawa
Hahahaha
Melihat kedua anak bungsu itu semua terkekeh lucu, benar kata orang anak bungsu itu unik berbeda dari anak lainnya. Nathan dan Tasya memang sangat dekat layaknya adik dan kakak. Nathan pun juga dekat dengan kedua keponakan laki lakinya bahkan kedekatannya Nathan seperti sama halnya dengan Tasya, sementara pada Thalia mereka tak terlalu dekat dan Thalia super cuek bebek pada Nathan, makanya jika mereka hanya berdua saja merasa Akward yang pastinya suasananya jadi canggung.
Regina menghampiri dan memanggil kedua putrinya
"Tasya thalia udah main musiknya". ucap Lembut Regina
"Udah mamah". serentak Tasya dan Thalia
"Ayo kita ke ruang makan malam dulu nak". ajak Regina
"Yah mah, oh ya btw oma opa sama kak Nathan kapan kesininya". tanya Tasya, yang memang orang cerewet
"Baru aja nyampe, dan pas nyampe ke Mansion, oma langsung denger yang bernyanyi suaranya bagus sekali , lalu ima yang lainnya mengikuti suara itu eh ternyata kalian sedang bernyanyi. Apalagi saat Tasya menyanyi lagu nada tinggi waduh hebat sekali". ucap panjang lebar dengan diakhir sebuah pujian
"Hihi terimakasih oma". cengengesan sambil malu malu lalu menggaruk dibelakang kepalanya yang tidak gatal
"Dih baru aja dipuji udah terbang hidungnya".cibir Rey,
"Bang Rey napa sih julid mulu". kesal Tasya
"Bodo amat Wlek" ucap Rey dengan mengangkat bahu lalu menjulurkan lidahnya
"Ishh". decak kesal Tasya
"Apa mau nangis, ya udah nangis, nangis aja". goda Rey, Ray melihat Tasya yang sudah memerah matanya langsung saja
pletak
Kening Rey di sentil oleh Bang Ray dengan wajah datarnya
"Duh bang Ray sakit". pekik Rey
"Lagian lu sih Rey suka sekali usil siTasya". dingin Ray dengan wajah datarnya dan menatap tajam pada Rey
"Hahaha biar seru aja hahaha". tawa renyah Rey
"Hmmm". hanya di bales deheman saja oleh Ray
Melihat ketiga saudaranya berantem membuat Thalia hanya menghela nafas, sementara yang lainnya terkekeh melihat tingkah laku mereka berempat.
"Udah udah kalian ini tiap hari ada aja debatnya". Nalendra sebagai penengah
"Tau tuh, abang Rey duluan yang suka usilin Tasya Pah".
"Ck, siapa usilin kamu ih".
"Abang tadi usilan aku mulu". tasya
"Udah jangan berantem ayo kita meja makan". Nalendra
"Ya papah". serentak keempat anaknya
Kini mereka keluarga besar Xavier sedang berada di ruang makan. Mereka pun makan dengan tenang tanpa ada bicara sedikit pun kecuali hanya sendok dan piring saling adu.
Setelah selesai makan malam, kini Nalendra buka suara
"Apa dady sudah menemukan pelakunya". tanya to the poin Nalendra
"Masih pencarian".
Mendengar mereka buka suara istri istrinya tak mengerti apa yang mereka bicarakan, begitu pun 4 kembar itu sama sama tak mengerti namun mereka tak menanyakan.
"Eh, ya papah". Tasya buka suara, seketika semua pun menoleh pada tasya
"Ya sayang". lembut Nalendra
"Aku dan kak Thalia akan mengikuti lomba bernyanyi apa papah akan ikut menonton pertunjukan kami berdua?". tanya Tasya, ia sangat mengharapkan bahwa papahnya datang karena selalu tak pernah datang karena alasan sibuk dengan kerjanya
"Kapan itu sayang". lembut sambil mengelus rambut Tasya dengan lembut
"2 minggu lagi sih acaranya digedung punya papah,".
"Ya papah usahakan".
"Wah apakah itu benar papah". pekik Tasya dengan mata berbinar
Nalendra hanya menjawab senyum manis, namun seketika mendengar tuturan kata tasya menjadi sendu
"Yeahh akhirnya papah ikut nonton tapi janji ya, jangan kaya kemarin kemarin papah udah bilang janji tapi pas hari H nya malah gak dateng kita berdua kan jadi sedih, Ayah bohongin kita tapi aku tau koq aya sibuk". mengungkapkan isi hatinya dengan tatapan sendu, mendengar penuturan kata sang bungsu membuat Nalendra bersalah ia benar benar tak memikirkan perasaan anak bungsunya ia milih pekerjaan dibandingkan keluarga. Kini ia harus bisa membagikan waktu antara kerja dan keluarga.
"Maaf papah waktu itu tidak bisa meninggalkan pekerjaan apalagi papah ada rapat saat itu".
"Ya aku paham, ya sudah aku balik ke kamar aja selamat papah selamat malam semuanya".
"Tunggu tasya jangan ninggalin kakak, aku duluan ya semua". cegah tangan tasya kemudian Thalia berpamitan pada semuanya lalu setelah mereka berdua meninggalkan meja makan menuju ke kamar mereka karena 1 kamar
Setelah mereka berdua sudah pergi dan sampai tidak terlihat barulah Alex berbicara
"Nak kamu sudah mendengar penuturan kata dari putrimu kan ,ingat perbaiki kesalahanmu. Jangan terlalu fokus pada kerja mu saja. Kau bukan Nalendra yang dulu lagi yang gila kerja sampai larut malam, kau sekarang sudah menikah apalagi kau sudah menjadi ayah dan memiliki 4 orang anak.Bagaimana pun sesibuk apa pun kerjamu, keluarga lah yang paling utama, dan ingat kau memiliki saudara nak, biarkanlah Nathan yang membantu atau menggantikan usaha mu nak. Nathan saat ini sudah mampu mengelola perusahaanmu, dady yakin dia melakukan dengan baik".
"Baiklah dady aku akan melakukan hal yang mereka inginkan, dan aku benar benar ayah yang buruk hufff". dengan mantap Nalendra mengatakannya namun akhiri dengan lirihan, Shalsa mendengar ucapab terakhir Nalendra langsung geleng geleng kemudian ia pun memberikan sebuah nasihat
"Hussh jangan begitu nak semua orang punya kesalahannya masing masing, dan kesalahan kamu itu adalah hal yang wajar bagi setiap orang tua apalagi sebagai kepala rumah tangga, pasti semua seoarang ayah pasti mengingnkan yang terbaik untuk keluarganya. Namun utamanya bukanlah itu tapi hubungan erat kekeluargaan, itulah anak anak mu yang di inginkan darimu sayang, itu adalah bentuk penilaian atau kepedulian antara orang tua dan anak termasuk sang Ayah".
"Tank you momy". tulus Nalendra dengan menatap sendu Momynya
"Semangat bang". ucap Regina memberikan semangat pada sang suami
"Ya sayang, maaf aku menghiraukan mereka". lirih Nalendra dengan menatap raut wajah sedihnya, melihat dan mendengar itu Regina mencoba menyudahi dan menenangkan sang suami
"Sudah jangan dipikirkan ayo kita ke kamar, hmm momy semua aku dan bang Nalendra pamit duluan ya". ucap Regina menenangkan sang suami kemudian beralih pada mertuanya untuk pamit ke kamar
"Ya selamat malam". Momy Shalsa
Saat ingin beranjak, ia menatap kedua anak laki laki lalu berucap
"Eh kalian berdua gak ke kamar". menatap kedua jagoannya yang masih setia dengan tempat duduknya
"Mereka akan bersama dady nak". cepat Alex menjawab
"Oh ya sudah kalau gitu". Regina
Mereka pun pergi meninggalkan mereka berempat, setelah melihat kedua orang tua nya pergi Rey berucap.
"Opa". Sapa Rey
"Ya cu ada apa". mengalih pada cucu laki lakinya
"Hmmm , sebenarnya kami juga ingin sekali berlibur bersama Papah dan mamah, tapi papah selalu sibuk, Rey jadi jenuh meskipun Rey dan Abang Ray selalu pergi kemana pun bersama papah tapi itu hanya pekerjaan bukan untuk berlibur. Aku iri melihat teman temanku di sekolah bercerita keluarganya suka berlibur, aku ingin itu terjadi dilakukan pada keluargaku khususnya papah, mamah, aku, dan abang Ray, serta kedua adikku berlibur tanpa satu pun yang tertinggal". mengungkapkan isi hati Rey dengan menundukan kepala, sementara Ray tidak berbicara apa apa masih tenang dengan wajah datarnya namun dalam hatinya ikut merasa sedih
huff
Alex menghela nafas mendengar Rey berkata begitu membuat dirinya iba serta Shalsa pun juga sama lalu Momy menghampiri Rey dan Ray lalu memeluk
"Baik nanti opa sampaikan pada papahmu".
"Terimakasih opa". seru Rey
"Nah sekarang kalian jangan sedih lagi ya, oma ke kamar dulu ya ".
"Baik oma selamat tidur". serentak Ray dan Rey
"Ya sayang".
Kini tinggalah mereka bertiga di meja makan
"Ayo kita ke tempat biasa". ajak Alex pada kedua cucu jagoannya
Sementara di kamar
Tasya saat ini tengah menangis, ia sangat kesal dengan papahnya yang selalu tak pernah menepati janjinya. Thalia membujuk tasya agar ia melupakan hal tadi
"Sudah tasya, jangan menangis ya, kakak yakin koq papah datang". buju Thalia
"Hikss tapi aku takut papah ingkar lagi, yang papah pikirin itu selalu kerja dan kerja terus gak pernah sedikit pun memikirkan kita berdua, hanya abang Ray dan Rey yang selalu papah banggakan". isak Tasya dengan mencurahkan hatinya pada sang kakak, Mendengar hal itu Thalia langsung memberi peringatan
"Hussh jangan bicara begitu tasya nanti papah denger". tegur Thalia
"Biarin, pokoknya aku gak sayang sama papah, papah jahat papah gak sayang kita lagi". kekeh Tasya
Mereka tak menyadari bahwa ada yang mendengarkan semua yang mereka bicarakan dibalik pintu kamar mereka
"Tasya maafin papah, papah janji gak bakalin ingkar lagi , entahlah papah waktu itu bener bener selalu memetingkan kerjaan papah agar papah bisa menjadi ayah terbaik buat kamu agar apa yang kau inginkan papah kasih, tapi ternyata papah salah kalian hanya butuh rasa peduli dari papah " bathin Nalendra kini ia menyadari bahwa harta tak bisa menjamin kebahagian seorang, hingga tak terasa ia mengeluarkan air matanya, Regina yang setia berada disampingnya
"Sudahlah bang, ayo kita ke kamar jangan pikirkan omongan tasya, saat ini tasya masih kecil jadi dia belum memahami".
"Aku sedih bukan karena perkataanya sayang, tapi aku menangis karena diriku sendiri membuat putriku membenci Ayahnya".
" Ia tak membenci abang tapi dia hanya ingin kamu menuruti kemauan mereka, ajaklah bersenang senang ataupun liburan bang ". bijak Gina
Mendengar penuturan kata bijak dari istri membuat Nalendra benar benar beruntung mempunyai istri yang pengertian, Nalendra mengenggam tangan istri lalu berkata
"Baik aku akan berubah dan membagi antara pekerjaan dan keluarga" mantap Nalendra
"Nah ini baru suamiku, ayo kita ke kamar lagian sekarang aku udah gak haid loh". ucap awal dengan bangga lalu ia mengajak Suaminya dan pada kalimat akhirnya goda Regina pada suaminya sambil mengedipkan mata
Mendengar itu Nalendra benar benar sumringah, dia langsung mengangkat badan istrinya ala bridal style, dengan menghujani ciuman di wajah istrinya dan sampailah dikamar langsung mereka melakukan hubungan badan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Bersambung......
Makasih makasih sudah setia membaca novelku
Maaf banyak typo
koreksi
semangat terus dalam berkarya 💪
km