Kehidupan rumah tangga Mika dan Tomi sangatlah romantis walaupun pernikahan mereka belum di karuniai anak. Namun di tahun ke tiga krikil-krikil kecil mulai berdatangan.
Suami yang selama ini di percaya, di sayangi dan di cintai ternyata menusuk mika dari belakang.
" Maafkan aku, aku khilaf "
Dunia mika seakan runtuh ketika mendengar kata maaf dari suaminya. Hati mika seakan di tusuk dengan ribuan pisau belati bahkan dadanya berdeguk lebih cepat dari sebelumnya.
Air mata yang selama ini tidak pernah membasahi wajah mika, kini luntur juga. Tidak hanya di khianati oleh sang suami tapi mika juga di khianati oleh sahabat yang selama ini selalu menampung curahan isi hati mika.
Nasi sudah menjadi bubur, waktu tidak bisa di putar, kini mika hanya bisa menelan pahit kisah rumah tangganya.
Mampukah mika bertahan dan satu atap dengan sahabat yang kini telah menjadi madunya? Atau mika mundur mencari kebahagiaan yang baru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 24 TERNYATA
" Dari mana kamu? "
Agnes menjatuhkan tubuhnya di atas sofa lalu melirik suaminya sekilas " Mika memberiku kado untuk malam panas kita " Ucap agnes.
Pria itu langsung membulatkan kedua matanya " Maksud kamu, mika ada di kota ini? " Kaget si pria.
" Hm.. tadi aku ketemu di butik, mika sedang belanja gaun dengan seorang pria tampan. Di lihat dari penampilannya sih pria itu pria kaya raya " Ucap agnes tersenyum miring.
Wajah pria itu langsung merah padam " Mika bukan wanita seperti itu, dia bukan seperti kamu yang akan melakukan segala cara agar mendapatkan apa yang kamu mau " Marah Tomi.
Ya suami agnes adalah tomi, mereka telah menikah beberapa hari yang lalu. Mereka datang ke bali karena hendak bulan madu, siapa sangka jika mika juga berada di kota yang sama.
" Mari kita pulang, aku tidak mau mika tau jika kita telah menikah " Ucap Tomi yang langsung turun dari tempat tidur.
Agnes memutarkan kedua bola matanya malas " kenapa kita harus pergi? Bukanya setelah pulang dari sini kita akan memberitahukan mika soal hubungan kita? " Tanya agnes heran.
Tomi melangkah kasar kepada agnes " Jika sampai mika tau soal hubungan kita, maka jangan harap aku akan bertanggung jawab kepada anak yang sedang kamu kandung itu " ancam tomi.
Agnes sedikit takut oleh ancaman tomi namun ia juga tidak ingin kalah " Lalu sampai kapan kita harus merahasiakan status kita? Anak yang aku kandung juga adalah anak kamu "
" Aku masih belum tau apa anak itu benar anakku atau bukan, karena aku tidak merasa pernah meniduri kamu " Ucap tomi " Walaupun aku mabuk tapi aku juga masih sadar "
" Kau bajingan tomi!!! " Teriak agnes tidak terima.
" Terserah " Jawab Tomi yang langsung membereskan pakaiannya kedalam koper.
" Aku mohon jangan pergi " Agnes langsung memeluk kaki tomi dengan pipi yang sudah basah oleh air mata " Ibu pasti akan marah jika kita tiba-tiba pulang " Mohon agnes.
Tomi mengusap wajahnya dengan kasar, lagi-lagi tomi harus berurusan dengan ibu. Andai saja malam itu tomi tidak mabuk mungkin semua ini tidak akan pernah terjadi dan ibu tidak akan pernah memaksa tomi untuk menikahi agnes yang sudah terlanjur hamil.
" Bukannya nanti malam kamu juga akan pergi ke pesta untuk menggantikan bos kamu " Bujuk agnes
Tomi menepis tangan agnes dari kakinya lalu ia pergi keluar dengan membawa jaket dan dompet.
Agnes merasa lega karena tomi tidak jadi pulang walaupun agnes harus di tinggal pergi keluar.
" Aku akan membuat kamu takluk kepadaku tomi, apapun akan aku lakukan termasuk menghianati sahabatku sendiri " gumam agnes menghapus air matanya.
Tomi pergi ke sebuah kafe, tomi langsung memesan es capucino untuk mendinginkan pikirannya. Tomi mengaktifkan hp lalu melihat ada banyak panggilan dan pesan yang di kirim oleh mika.
" Maafkan aku sayang.. Aku janji setelah aku memastikan jika anak yang di kandung agnes itu bukan darah dagingku, aku akan langsung menceraikannya " Ucap tomi menatap foto mika yang sedang tersenyum manis.
Hanya penyesalan yang tomi rasakan saat ini andai saja saat itu dirinya tidak datang keacara kantor mungkin semuanya tidak akan seperti ini dan rumah tangganya dengan mika pasti akan baik-baik saja.
" Maafkan aku sayang.. Maafkan aku " Lirih tomi.