Penguasa Culun

Dina saat ini sedang menuju kearah bengkel di belakang Gedung Olahraga.

Dina merasa bertanggung jawab kepada Rizki.

Karena harus melibatkan Rizki dalam permasalahan yang dia hadapi.

Meskipun Dina merasa takut namun dia tetap memberanikan diri menuju bengkel itu.

“aku mohon kau harus bertahan, aku ingin minta maaf!” gumam Dina yang tiba tiba menangis.

“aku tidak akan memaafkan diriku sendiri jika terjadi sesuatu kepadamu!” tambahnya dengan memegang erat tali tasnya.

Dina saat ini sudah berada di depan gedung bengkel yang sudah tidak digunakan lagi di Universitas Nozel.

“aku harus segera masuk!” ujar Dina yang membuka pintu ruangan bengkel.

Saat masuk kedalam ruangan bengkel.

Dina tidak dapat menemukan Rizki dimanapun.

Itu membuat Dina menjadi semakin panik dan takut terjadi sesuatu kepada Rizki.

“wow lihat siapa yang datang!” ujar Shawn kepada Joe.

“ternyata dia begitu peduli dengan si culun itu!” ucap Joe yang bangkit.

“apa yang sedang kau cari?!” tanya Joe dengan senyum yang menjijikan.

“dimana Rizki, aku datang sesuai perjanjian dan kau tidak boleh menyentuh Rizki sedikitpun!” ujar Dina yang mulai marah.

Rizki yang mendengar teriakan Dina menjadi sedikit bingung apa yang harus dia lakukan lagi.

“dasar bodoh, wanita itu merusak rencana ku saja!” gumam Rizki dalam hati.

“maafkan aku Dina, aku sedikit emosi terhadap pacarmu itu!” ucap Joe sambil menunjuk Rizki yang saat ini tidak sadarkan diri.

Dina yang melihat itu langsung berlari kearah Rizki.

Melihat keadaan Rizki membuat Dina semakin merasa bersalah karena telah melibatkan Rizki dalam urusan pribadinya.

“sialan kau Joe akan ku pastikan keluarga Steward dan Luke menerima konsekuensinya!!” teriak Dina dengan marah.

“kau boleh berbicara seperti itu setelah kita selesai tidur bersama!” ucap Joe dengan wajah menjijikan.

“dasar manusia rendahan, jika kau berani melakukan itu aku tidak akan pernah memaafkan mu!” teriak Dina yang mulai menangis dan mundur dengan perlahan.

“tidak perlu menangis, sebentar lagi kau akan menikmatinya dan mengucapkan terimakasih kepadaku!” ucap Joe dengan semangat dan mendekati Dina.

Rizki yang mendengar itu menjadi sangat marah dan tanpa sadar tangannya terkepal.

“sial sepertinya aku terpaksa membuat masalah disini!” gumam Rizki dalam hati.

Sementara Dina sudah berhasil dipojokan oleh Joe dan Shawn.

“kau cepat selesaikan, aku juga ingin merasakannya!” ujar Shawn dengan tertawa.

Joe pun menyeret Dina kearah kamar ganti yang saat ini di jadikan tempat tidur oleh mereka.

Joe pun melempar Dina kearah tempat tidur yang telah tersedia.

“aku mohon Joe jangan lakukan ini, aku bakalan nurut semua omongan kamu asal jangan lakukan ini!” ucap Dina dengan menangis.

“kamu jangan nangis Dina, aku gak bakalan kasar kok sama kamu!” ucap Joe sambil mengusap air mata Dina.

"Mari kita nikmati semuanya bersama!" ujar Joe dengan senyum yang menjijikan.

Rizki yang mendengar teriakan dan tangisan Dina, akhirnya bangun dan duduk di lantai.

“huft kalian semua ternyata bajingan yah!” ujar Rizki yang tiba tiba duduk.

“ternyata kau bangun disaat yang tepat!” ucap Shawn yang tertawa.

Berbeda dengan teman temannya yang lain, Tyson sangat waspada kepada Rizki.

“kau boleh pergi, aku tahu bahwa kau hanya disuruh oleh mereka!” ucap Rizki dengan tenang kepada Tyson.

“wah ternyata kau orang yang cukup berani!” ujar Shawn kepada Rizki.

Berbeda dengan teman temannya dan Shawn.

Tyson sangat terkejut mengetahui bahwa semua kejadian yang dia lihat dan dia pikirkan tadi adalah benar.

“kau tidak harus bergabung dengan mereka, kau cukup kuat kenapa kita tidak berteman saja!” ajak Rizki dengan tersenyum kearah Tyson.

“cukup dengan semua omong kosong ini semua!” teriak Shawn yang membuat Joe ikut terkejut di dalam ruangan dengan Dina.

“tunggu yah cantik, aku akan keluar sebentar untuk memastikan tidak ada yang akan mengganggu kesenangan kita!” ucap Joe dengan senyum yang menjijikan.

Joe pun mengenakan kembali pakaiannya dan berjalan keluar kearah Shawn dan teman temannya berada.

“kenapa kalian berisik sekali?!” tanya Joe dengan berteriak.

“ohh ternyata teman mu ini sudah menganggu mu?!” tanya Rizki dengan memasukan kacamata culunnya ke dalam kantung celana.

“wah si culun ternyata sudah bangun, bagus jika seperti itu karena kau akan!” ujar Joe yang kaget dengan kecepatan Rizki dan langsung menampar dirinya.

Shawn dan teman temannya yang lain sangat terkejut dengan peristiwa barusan.

Joe yang selalu menjadi kebanggaan Dojo Karate Kai bisa ditampar dengan sangat mudah hingga terjatuh.

“aku selalu mentoleransi setiap tindakan apapun terhadap sesama laki laki!” ujar Rizki dengan serius.

“namun jika kalian melakukan cara yang menjijikan, aku akan pastikan bahwa setiap anggota tubuh kalian akan patah!!” tambah Rizki dengan tatapan yang membuat punggung semua yang melihatnya menjadi dingin.

“Tyson temanku kenapa kau hanya diam saja, bantu aku untuk menghajar dia!” ajak Shawn kepada Tyson.

“ingat ucapanku tadi, orang sepertimu tidak layak bersama dengan mereka!” ucap Rizki kepada Tyson.