Menikah dengan pria yang tidak di cintainya, dan sering di sakiti oleh suaminya sendiri, membuat hati Farhana mati rasa. Namun semua berubah saat kedatangan Ayah mertuanya yang berstatus Duda dan sangat Hot. Lalu apakah Farhana akan beralih ke lain hati ataukah akan tetap mempertahankan pernikahannya?
Ikuti terus kisahnya, ya!
follow IG @thalindalena
Add Fb Thalinda Lena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terkuak
DEG
Jantung Gery terasa berdetak tidak karuan. Ia seperti mendapatkan tamparan keras saat mendengar ucapan ayahnya.
Gery menatap Dante yang menatapnya dengan nyalang.
Hening
Di ruangan tengah tersebut kini menjadi hening.
Hana membekap mulutnya dan berderai air mata saat mendengar pengakuan yang mengejutkan dari Dante.
Bibi Kepala Pelayan yang menyaksikan pertengkaran itu dari kejauhan memejamkan kedua matanya dengan erat, seolah ia tahu tentang rahasia besar yang kini sudah terkuak.
Dante memalingkan wajahnya, seraya menghembuskan nafasnya dengan kasar.
"Daddy." Lidah Gery mendadak kelu, emosi yang menguasai dirinya langsung lenyap begitu saja, tergantikan dengan rasa sedih yang merasuk ke dalam jiwa.
Bumi yang ia pijak rasanya ingin runtuh saat itu juga, benarkah dirinya bukan putra Dante William? pikiran Gery menerka-nerka.
"Maaf, mungkin ini sudah waktunya kamu mengetahui kebenarannya," ucap Dante, masih di posisi yang sama, memalingkan wajah, enggan menatap Gery.
"Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Gery dengan nada yang sendu.
Bibi kepala pelayan menghampiri Hana dan membawa gadis itu menuju kamar, agar kedua pria itu berbicara empat mata.
"Bibi, sebenarnya ada apa ini?" tanya Hana, ketika sudah berada di dalam kamar, ia mendudukkan dirinya di tepian tempat tidur sembari menatap Bibi yang mengambil kotak P3K dari laci meja rias.
"Sini, Bibi obati pipimu yang memar ini," ucap Bibi tanpa menjawab pertanyaan Hana.
"Bi--"
"Jangan banyak berbicara, Nona Hana!" tegas Bibi, seketika itu Hana langsung diam tidak berani mengeluarkan suara lagi.
"Daddy pasti salah bicarakan 'kan?" Gery bertanya dengan perasaan yang hancur.
"Tidak, kamu memang bukan putraku," jawab Dante menghembuskan nafas kasar berulang kali, sebenarnya ia tidak tega mengatakan kebenaran ini kepada Gery yang sudah ia besarkan dari bayi hingga tumbuh dewasa seperti ini dengan penuh kasih sayang.
"Dad--" ucapan Gery tersendat kala tenggorokannya tiba-tiba tercekat.
"Gery, walau pun kamu bukan putraku, tapi aku menyayangimu dan membesarkanmu seperti anakku sendiri," ucap Dante dengan berat hati.
Gery menundukkan kepala, ia merasa bersalah dan tidak tahu diri karena selama ini diri tidak tahu berterima kasih kepada Dante, bahkan ia membenci pria itu.
"Aku dan Mommy-mu dulu menikah karena sebuah alasan. Mommy-mu hamil di luar nikah dengan kekasihnya saat usianya baru 16 tahun, sebagai sahabat yang diam-diam mencintainya, aku pun menawarkan diri untuk bertanggung jawab pada janin yang dia kandung, agar dia tidak menggugurkan kandungannya," jelas Dante, pikirannya menerawang jauh saat ia menikahi mantan istrinya hingga lahirnya Gery ke dunia yang memberi kebahagiaan di hidupnya.
"Sekarang kamu sudah tahu semua tentang rahasia yang selama ini Daddy pendam. Satu hal yang harus kamu tahu, kamu akan tetap menjadi anak Daddy untuk selamanya," ucap Dante seraya menatap Gery yang meneteskan air mata.
Ya Tuhan, begitu mulai hati pria yang ada di hadapannya ini. pikir Gery, ia tidak bisa berkata-kata lagi.
"Daddy, maafkan aku," ucap Gery di sela isak tangisnya.
"It's oke," jawab Dante lalu memeluk putranya, dan menepuk punggung putranya beberapa kali. "Kamu akan tetap menjadi anak Daddy," ucap Dante.
"No, Dad. Aku sudah banyak salah kepada Daddy, bahkan mengecewakan Daddy, rasanya aku tidak pantas menjadi anak Daddy," ucap Gery.
"Jangan katakan itu lagi. Kamu tetap putraku," jawab Dante, mengurai pelukannya.
"Perbaiki dirimu sebelum semuanya terlambat, dan lepaskan Hana, ceraikan dia, kasihan dia sudah terlalu banyak menderita karenamu," ucap Dante, membuat tubuh Gery langsung membeku saat mendengar kalimat terakhir ayahnya.
"Menceraikan Hana?"
"Ya, Daddy akan mengurus perceraian kalian," ucap Dante.
Gery terdiam dan merasa gamang.
btw mampir juga ya dikaryaku jika berkenan/Pray/
Mommymu itu yang tidak tahu diri jangan di tiru.
jangan cuma enaknya aja yang kau nikmati.
papanya gak penting beeuuuhhh
Istrimu kau sia2kan dengan berbagai tuduhan yang belum tentu kebenarannya. Daddymu dapat janda yang masih tersegel wkwkwk