NovelToon NovelToon
Dilema Cinta

Dilema Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Cinta Murni
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: nungaida

Alana, seorang gadis yang harus tinggal bersama keluarga Zayn setelah kehilangan kedua orang tuanya dalam sebuah kecelakaan tragis, merasa terasing karena diperlakukan dengan diskriminasi oleh keluarga tersebut. Namun, Alana menemukan kenyamanan dalam sosok tetangga baru yang selalu mendengarkan keluh kesahnya, hingga kemudian ia menyadari bahwa tetangga tersebut ternyata adalah guru barunya di sekolah.

Di sisi lain, Zayn, sahabat terdekat Alana sejak kecil, mulai menyadari bahwa perasaannya terhadap Alana telah berkembang menjadi lebih dari sekadar persahabatan. Kini, Alana dihadapkan pada dilema besar: apakah ia akan membuka hati untuk Zayn yang selalu ada di sisinya, atau justru untuk guru barunya yang penuh perhatian?

Temukan kisah penuh emosi dan cinta dalam Novel "Dilema Cinta". Siapakah yang akan dipilih oleh Alana? Saksikan kisah selengkapnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nungaida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26

Jam 18: 50 La berdiri di depan pintu rumah Zidan. La menekan kode pintu lalu membukanya perlahan. Begitu masuk, ia di suguhi pemandangan yang berbeda dari saat pertama kali La memasuki rumah itu, sekarang tampak bersih, rapi, wangi, tak seperti kemarin seperti kapal pecah atau habis terkena sepak terjang alien.

La tertawa kecil melihat wadah dengan karakter berwarna pink, kontras dengan image Zidan yang cool. Atau jangan-jangan Zidan memang menyukai hal-hal imut? Entahlah siapa yang tahu? Yang jelas La ke sini untuk memberi makan kucing yang Zidan titipkan tadi siang, tapi La tidak melihat tanda-tanda si kucing yang harus ia beri makan.

Kemana ya tu kucing udah aku puterin 10 kali juga nggk Nemu? Cari di mana lagi ya? di kantong baju, kantong celana, kantong tas, laci meja juga nggak ada. Tapi kok kaya ada yang aneh ya?

Sejak pertama kali masuk, La merasakan seperti ada yang mengawasinya. Perlahan, ia mendekati ranjang Zidan dan menyibakkan bed cover hitam bergaris putih yang menutupi sampai bagian bawah kolong ranjang.

Astaghfirullah! Mata genderuwo!

Meooong....

"Oh, jadi kamu bersembunyi di sini, ya?" La merasa lega dan geli pada saat yang bersamaan.

Alana menuangkan pakan kucing ke dalam wadah kecil dengan hati-hati, lalu memanggil kucing itu, berharap si kecil segera makan. Perlahan, kucing itu mulai mengendap-endap mendekati makanannya, mengendus-endus sejenak, lalu mulai memakannya. Pemandangan itu sangat menggemaskan.

"Hehe, kalau dilihat-lihat, kamu mirip Pak Zidan, ya?" gumam Alana sambil tersenyum. "Rambutnya hitam, lembut. Terlihat jinak, tapi sulit didekati." Ia ingin mengelus punggung kucing itu, namun sebelum ia sempat melakukannya, kucing itu melompat mundur dengan ekornya yang tegak ke atas.

"Gerrr...meong...!" Kucing itu menggeram, matanya waspada, bulu-bulunya mulai berdiri. Alana sedikit terkejut, tetapi tidak menyerah. Perlahan, ia mendekat lagi. Saat kucing itu kembali makan, Alana mencoba mengelus punggungnya yang lembut. Namun, kucing itu segera menyadari dan memukulnya dengan ekornya yang empuk.

"Iiih, lucu banget...!" Alana tertawa geli, merasa gemas. "Kamu marah ya? Mukamu jangan cemberut gitu lah, jadi tambah lucu tau. Maaf ya, aku pulang deh. Besok kita ketemu lagi, ya?"

Sebelum beranjak pergi, Alana mengambil selembar kertas kuning dan menulis sebuah note singkat. Ia menempelkan kertas itu di dinding dekat tempat makan kucing, berharap Zidan melihatnya saat pulang nanti. Setelah itu, dengan langkah ringan, Alana melangkah keluar, meninggalkan rumah Zidan dengan senyum yang masih terukir di wajahnya.

*

*

Nit. Nit. Nit. Nit.

Ceklek...

Zidan baru saja pulang dari bimbingan belajarnya. Begitu pintu rumah terbuka, ia langsung merasakan suasana yang sunyi dan gelap. Hanya ada Ziza, yang dengan riang menyambutnya. Kucing itu mengeong keras, menempel pada kakinya seolah menginginkan perhatian.

Zidan menyalakan saklar lampu, dan seketika ruangannya terang. Hmm... Jadi dia sudah pulang ya? pikirnya, matanya menyapu seluruh ruangan yang terlihat rapi. Tentu saja lah, toh ini sudah larut malam.

Zidan berjalan masuk, menaruh tasnya di meja, dan duduk sejenak di kasurnya matanya tertuju pada note kecil dengan warna mencolok di depannya. Ia segera meraih dan membacanya.

"Dia lucu juga, ya," Zidan tersenyum membayangkan ekspresi Alana saat berusaha bermain dengan Ziza.

Berkat kamu, kekhawatiranku berkurang satu deh.

Bukannya membuang note itu, ia justru menyimpannya di dalam buku diary-nya, seolah note itu adalah benda yang istimewa dan tak boleh hilang.

1
Rina Astuti
dasar guru PA
Rina Astuti
ish ish ibu? udah tua Lo ati ati
Atika Kusuma
sejauh ini lebih prefer ke Zayn entah kenapa
Aila Yudistira
semangat Thor di tunggu la jutannya
Delita bae
💪💪👍👍🙏
Delita bae
😇👍👍💪💪🙏
Delita bae
mangat😁😇
Delita bae
mangat😇💪💪💪🙏
Lily
haloooo semangat kakakkkk
nao chan: haii, semangat juga untuk kamu ya. makasih sudah mampir😊🤗
total 1 replies
Mia Anindi
njelehi pak Budi ini
Riris Marsinta
sangat menghibur
Riris Marsinta
tinggalkan jejak
Ririe Krisnawati
shock berat zidan oleh lana😂😂
Aldo
dia yang sembunyi dia juga yang nanya kenapa sembunyi🤣🤣
Atika Kusuma
pantesan Alana takut sekalinya pak Budi bejat 😤
Laura Larasati
asik lanjuuut/Smirk/🤭😄
Meriyana
semangat up Thor di tunggu🤗
Laura Larasati
ada-ada aja Zayn ni ngapain dia ikutan dadah juga/Facepalm//Facepalm/
Elin
jahil ih Zidan
Elin
dih narsis Zidan😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!