NovelToon NovelToon
Istri Rahasia Sang Guru

Istri Rahasia Sang Guru

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Nikah Kontrak / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:9.6k
Nilai: 5
Nama Author: Nur_ha

seorang guru di sebuah sekolah menengah atas, tak pernah menyangka bahwa liburannya ke desa akan membawa petaka baginya.
perkara burung peliharaannya yang lepas, ia harus berurusan dengan seluruh warga desa, Jono yang berniat menangkap burung beo kesayangannya itu malah menangkap Sisil saat ia menaiki balkon rumahnya, seorang gadis remaja SMA kelas 3.
jeritan Sisil pun menimbulkan salah paham oleh para tetangga, sehingga Juno dituntut untuk bertanggung jawab dengan menikahi Sisil.
awalnya ia menolak karena ia juga sudah mempunyai kekasih hati di kota

demi menenangkan warga desa ia terpaksa menikahi Sisil secara rahasia yang hanya dihadiri oleh beberapa warga saja.

akankah Juno tetap merahasiakan istri kecilnya itu dari semua orang? atau malah menceraikannya demi kekasihnya di kota?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur_ha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gara-gara Burung Lepas (bagian b)

 Bukan! Bagi Juno, Sisil bukanlah istrinya, hanya asing yang terpaksa ia nikahi, Juno telah menetapkan hatinya bahwa tidak akan pernah terjadi apapun antara dirinya dan Sisil, sekalipun berada dalam satu kamar.

 Sementara Sisil menatap punggung tegap suaminya, diakui oleh Sisil dari segi fisik Juno nyaris sempurna. Ia memiliki wajah rupawan, tubuh jangkung dan atletis menyatu sempurna dalam balutan kulit putih. Tak heran sejak awal kedatangannya Desa itu, Juno menjadi pusat perhatian para gadis dan ibu-ibu

 Jam demi jam berganti, hingga larut malam sisil tak dapat memejamkan mata, berulang-ulang ia membalikkan tubuhnya di tempat tidur. Ingatannya selalu tertuju pada suara melantang Juno saat mengucapkan Ijab Kabul dengan menyebut namanya.

  Salat malam pun menjadi pilihan bagi gadis belia itu untuk menenangkan hati, sajadah iya bentangkan di ruang kosong antara lemari dan tempat tidur

 Sisil masih larut dalam ibadahnya ketika tiba-tiba mendengar suara dering ponsel yang cukup nyaring, junopun terbangun membuka mata setelah belasan video call tidak terjawab.

 " Iyah sayang" suara Juno mengisi keheningan malam wajah cantik seorang wanita tampak di layar ponsel miliknya

 "Kamu dari mana aja sih? Kenapa dari pagi susah dihubungin?"

 "aku masih di luar kota, ada urusan penting hari ini, Memangnya kenapa ??"

 "urusan penting apa? kamu nggak selingkuh, kan?? Suara wanita di seberang telepon terdengar kesal

"nggak lah ngapain selingkuh?" jawab Juno dengan suara serak

"terus kamu kapan pulang?"

"besok sayang"

"beneran besok?"

"Iyah bener, lagian masa liburan sebentar lagi selesai "

"Oh, ya udah, kabari aku kalau sudah sampai rumah"

"Heem"

"Aku sayang kamu, Juno!" ucap wanita itu lagi

"Iyah, sayang aku juga"

 panggilan berakhir, membuat juno mendesahkan nafas panjang. Lalu kembali memanjangkan kedua matanya

 sementara sisir masih duduk bersimpuh Di Atas Sajadah, tanpa dapat ditahan air mata terurai membasahi pipi. Panggilan sayang yang disematkan oleh Juno sudah cukup bagi sisil untuk menebak Siapa wanita yang menghubungi suaminya.

*

*

*

  samar-samar suara Insak tangis tertangkap oleh pendengaran Indra Juno, sebelum benar-benar masuk ke dalam alam mimpi Ia membuka mata, menoleh ke arah Sisil yang sudah terbaring di tempat tidur dengan tangan menyilang di depan dada seperti sedang kedinginan

 Semakin mendekati subuh, udara terasa semakin sejuk tusuk tulang. Juno perlahan bangkit jalan dengan mengendap-endap, mendekati sang istri dan menatap wajahnya dalam pencahayaan Temaram, deretan bulu matanya yang basah menandai bahwa Sisil habis menangis.

 Entah mengapa rasa iba merasuk hati. Namun, Juno cepat menepis perasaan anehnya, menegaskan dalam hatinya bahwa perempuan seperti Sisil yang ia inginkan untuk menjadi samping hidupnya.

Untuk seorang istri, Juno sudah memiliki kriteria sendiri yang dirasa cocok dan sesuai dengannya.

Akhirnya Jono kembali merebahkan tubuhnya di sofa tanpa memperdulikan apapun, Bahkan ia tak begitu peduli meskipun Sisil tampak kedinginan

"Aku tidak perlu merasa bersalah, Kakaknya sendiri yang memaksaku untuk menikahi adiknya, Jadi bukan salahku Kalau kami tidak seperti pasangan suami istri pada umumnya."

***

Sisil terbangun di pagi hari, saat Sinar sang mentari menyusup melalui celah jendela, menyilaukan mata. Ia duduk bersandar dengan tubuh yang terasa lemas bertenaga, semalaman ia terjaga dan baru dapat tidur menjelang Fajar, itupun selepas menjalankan salat subuh.

Tak lama berselang pintu kamar terbuka, langsung menundukkan pandangan, wajahnya yang tadinya pucat tiba-tiba berubah menjadi merah, Juno masuk ke kamar hanya menggunakan handuk yang dililitkan di pinggangnya, memamerkan bentuk tubuhnya yang sempurna, Selain itu aroma segar yang menguar dari tubuhnya yang dapat tercium oleh sisil.

Tanpa malu, Juno langsung menggunakan pakaian tepat di hadapan Sisil, membuat wanita muda itu menutup wajah dengan kedua tangannya

"Ikut Saya!" ucap Juno beberapa saat kemudian

Sisi memberanikan diri menatap suaminya itu, Juno sudah rapi dengan jaket dan sepatu sneaker, sebuah tas ransel sudah siap di samping lemari.

"kemana mas?"

"ketemu kakak kamu!"

hari ini Juno memutuskan untuk kembali ke kota, semalam ia telah memesan tiket pesawat, sebelum berangkat Ia akan menemui Ipin untuk berpamitan terlebih dahulu.

Juno mengibaskan di depan hidung saat aroma minuman terasa menyengat dari tubuh kakak iparnya itu, bahkan Ipin masih sempoyongan dengan rambut berantakan, matanya merah menandai bahwa saudaranya belum utuh sepenuhnya

"Apa? kembali ke kota?"

Ipin menatap adik iparnya, Juno tampak rapih jaket dan jeans lengkap dengan sepatu sneaker, sementara Sisil masih memakai pakaian rumahan.

"iya, sebentar lagi liburan sekolah juga selesai, saya harus kembali "

"jangan bilang kamu akan meninggalkan Sisil di sini"

Tebakan Ipin benar adanya, juno memang tidak ada rencana membawa Sisil ke kotak bersamanya. Ada banyak alasan yang kuat membuat juno tidak ingin Sisil ikut dengannya.

"saya belum bisa membawa Sisil, tapi saya akan Usahakan ke sini setiap satu atau dua bulan sekali, kamu tenang saja, saya akan mengirim uang setiap bulan untuk Sisil "

"Tidak! Kamu harus membawa Sisil bersama kamu, apa kata orang di sini kalau kamu meninggalkan Sisil sehari setelah menikah!" tolak Ipin tidak terima

" selain itu sisil masih trauma dengan celaan warga di sini, kepergian kamu hanya akan membuat sisil mungkin di pojokan"

"tapi saya butuh menyiapkan segalanya, saya tidak mungkin langsung pulang dengan membawa Seorang Istri "

Pipin melayangkan tatapan curiga

"Atau jangan-jangan kamu mau melepas tanggung jawab? kamu mau pergi begitu saja? Dan meninggalkan adik saya?"

Juno membuang nafas kasar, Ia menyerah! Kakak iparnya itu tidak hanya pemaksa tetapi juga menekannya sejak awal . Juno merasa tidak tahan kalau harus lama-lama berdebat dengan si pemabuk itu.

Tak ingin dianggap melepas tanggung jawab, juno memutuskan untuk membawa Sisil bersamanya. Sedangkan Dodo si burung biang kerok itu sudah dikirim melalui ekspedisi Sejak malam

"Kalau begitu saya akan membawa Sisi bersama saya " ucap Juna pada akhirnya

"Bagus, seharusnya seperti itu "

Tak ada sanggahan atau penolakan dari Sisi,l baginya tetap tinggal di desa bersama Kakaknya Ipin dan ikut bersama suami sama saja ,tidak ada jaminan kebahagiaan untuknya.

***

Di sepanjang perjalanan, tidak ada pembicaraan antara Sisil dan Juno. Sisil merasa bahwa suaminya seperti kuburan yang sunyi dan dingin

saat di pesawat Juno bahkan mendengarkan musik melalui ponselny, sementara Sisil ketakutan selama 2 jam mengudara sebab ini adalah penerbangan pertamanya

Kini Sisil sudah berdiri di depan rumah minimalis berlantai 2, tidak begitu besar, namun nyaman dan bersih, ada taman kecil dan kolam ikan di depan rumah.

Juno melangkah masuk dan diikuti oleh Sisil di belakang punggungnya. Bersih dan rapi adalah pertama yang didapatkan sisir Saat memasuki rumah , semua benda tertata dengan begitu menarik dan rapi ,Bahkan tak terlihat Debu, meskipun rumah ini ditinggal sang pemilik selama beberapa hari

saat melepas sepatu, perhatian Sisil tertuju pada meja bupel hal yang membuatnya membeku di tempat .

Bagaimana tidak, sebuah foto mesra antara Juno dan wanita asing seolah menjadi sambutan paling menyakitkan bagi Sisil. Tanpa dijelaskan pun mampu menebak bahwa sosok di dalam foto itu adalah kekasihnya.

" ikut saya ke atas " ajak Juno tanpa menatap Sisil

"Iyah mas"

Bersambung...

1
hasatsk
seru.terus berkarya author
Nur_ha: terimakasih kakak sudah mengikuti setiap alur nya...🥳
total 1 replies
Endang Surya Ningsih
Luar biasa
Nur_ha: terimakasih sudah mampir,,, tetap ikuti setiap alur nya 🇮🇩🫶
total 1 replies
Anisa Humairah
semangat jugak mengembangkan karyanya kk
Nur_ha: terimakasih kakak 🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!