Insha dan Hanafi akhirnya melangsungkan pernikahan. Pernikahan mereka sangat bahagia, tentu saja karena Insha sangat mencintai suaminya begitu pula dengan Hanafi. Hari-hari mereka isi dengan canda tawa, cinta dan kasih sayang yang tulus dari kedua nya. Sampai pada suatu hari Insha sangat menyesal telah mencintai seorang laki-laki yang salah dan telah ingkar janji terhadapnya. Ya,..Hanafi menikah lagi dengan seorang perempuan yang tidak lain adalah kakaknya sendiri Salma. Hidupnya bagai neraka dengan derita dan luka yang tiada habisnya. Akankah Insha sanggup menjalani kehidupan berdampingan dengan Salma yang berstatus sebagai istri muda sekaligus kakaknya. yuk..ikuti kelanjutan kisah hidup Insha,jangan lupa vote dan tinggalkan komennya ya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cawica, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pengawal pribadi
Hanafi berangkat menuju sebuah tempat ia ingin merekrut seseorang sebagai pengawal nya, lebih tepatnya sebagai pengawal pribadi.
Tibalah di sebuah gedung yang cukup besar, salah satu tempat pembuka jasa jika seorang menginginkan bodyguard. Pihak kantor itu pun memberi perintah kepada setiap karyawannya dan setiap calon-calon bodyguard terbaik untuk bersiap diri.
Kabar kedatangan pemilik Wijaya group ke tempatnya sudah berhembus dari beberapa hari sebelumnya. Tentunya sang pemimpin kantor pembuka jasa tak ingin kehilangan kesempatan itu, pikirnya ia pasti akan di bayar mahal jika salah satu dari orang-orangnya terpilih menjadi bodyguard sang tuan muda penguasa bisnis di negaranya.
Hanafi datang tanpa kawalan apapun, dia hanya di temani pak Tono yang slalu setia mengantarnya kemana pun. Kala itu juga dia baru selesai menyelesaikan pendidikan tingginya di salah satu universitas. Tak seperti mahasiswa kebanyakan, ia mengenyam pendidikannya sambil mengurus,mempelajari serta memimpin perusahaannya dengan masih di dampingi oleh pak Sun.
Pak Sun adalah tangan kanan ayah Hanafi orang kepercayaan tuan besar.
Yang slalu menemaninya sejak perusahaan kecil Wijaya group baru berdiri. Setelah kepergian tuan besarnya, ia seperti mempunyai sebuah tanggung jawab besar sebagai pendamping,pengurus bahkan guru untuk sang tuan muda meneruskan perusahaan yang sudah berkembang pesat milik ayahnya itu.
Selama tuan mudanya masih berstatus sebagai pelajar ia pun sudah di haruskan terjun ke dunia bisnis sang ayah. Bukan seperti pelajar biasanya, ia melakukan home schooling di sela-sela kesibukannya sebagai seorang pemimpin yang baru. Tak mudah bagi tuan muda untuk menjalaninya, tetapi ada pak Sun di sampingnya yang terus memberinya arahan serta semangat untuk terus bangkit sebagai seorang pemimpin yang jenius tak kalah dari sang ayah.
Dan hasilnya berkat pendampingan serta arahan dari pak Sun selama beberapa tahun sang tuan muda Hanafi Abqari Agam seorang pemimpin baru perusahaan ternama Wijaya group mampu bersaing ketat dalam dunia bisnis nya.
Bahkan kini perusahaan itu mampu membuka anak cabang di setiap kota yang belum di kuasainya.
Sekarang hampir 80% semua label di negara tersebut adalah milik Wijaya group, baik bidang perhotelan, restoran, otomotif, properti, pariwisata dan masih banyak lainnya semua di kuasai oleh Wijaya group.
Tak heran siapa orang yang tak mengenal sang pemimpin baru tuan muda yang tampan itu. Banyak yang mengenal namanya tapi tidak dengan wajahnya, karna ia jarang sekali tersorot kamera. Wajahnya hanya menjadi gambaran saja bagi beberapa orang yang tak pernah bertemu dengannya.Gambaran seorang yang tampan, tinggi, gagah juga kulitnya yang putih bersih menjadi hayalan setiap orang yang membayangkannya.
Di dalam kantor pembuka jasa itu sudah berdiri beberapa calon bodyguard dengan badan yang kekar, tinggi serta gagah yang di anggap mampu menjadi pengawal sang tuan muda kemana pun dia pergi.
Hanafi masih melihat berkas-berkas milik calon bodyguard nya, yang di nilai oleh sang pemilik pembuka jasa sangat pantas untuk berada di samping tuan muda.
Menimbang latar belakang keluarga mereka, pendidikan serta pengalaman yang mereka punya. Semua tampak sempurna dengan banyak pengalaman dari masing-masing orang. Semua juga berlatar belakang orang yang baik.
Tapi ntah kenapa tak ada satu pun yang membuat Hanafi tertarik untuk merekrut nya.
"Apa kalian hanya memiliki mereka sebagai calon bodyguard.."
"Iya tuan..mereka adalah orang-orang terbaik yang kami punya.."
Hanafi terdiam sejenak, ia sama sekali tak tertarik dengan orang-orang itu, ia tak ingin memiliki pengawal dengan badan tinggi kekar seperti itu, yang jelas akan menjadi perhatian setiap orang yang ada di sekitarnya jika mereka berjalan bersama.
Ia menginginkan orang yang biasa saja, tapi juga pintar dalam bela diri untuk melindungi dirinya, juga mempunyai latar belakang pendidikan yang tinggi, jika sewaktu-waktu Hanafi ingin ia membantunya juga dalam bekerja.
Pada Intinya ia ingin memiliki pengawal plus seorang sekretaris pribadi yang mampu dalam segala hal, sulit memang menemukannya ini sudah kantor pembuka jasa bodyguard yang ke 7 yang sudah di kunjunginya dalam sebulan, tapi tak satu pun ia mengambil seseorang dari kantor tersebut.
"Maafkan aku, mungkin lain kali aku akan kesini lagi jika mengingingkan salah satu dari mereka.."
Sudah beranjak dari tempat duduknya, Hanafi menolak dengan pilihan kata yang baik, ia tak ingin terus terang bahwa ia tak tertarik sama sekali dengan beberapa orang disana.
Seakan mengerti bahwa tuan muda itu tak sudi mengambil orang-orang darinya dengan wajah yang tertunduk sedih pun, pemimpin kantor tersebut mengantarnya sampai di depan kantor.
Mereka berdua masih berbincang-bincang tak tentu arah, dengan senyum sang pemimpin yang terlihat di paksakan.
"Siapa dia.."
di tengah pembicaraan terhenti begitu saja, ketika melihat seorang berjalan di luar gedung, ntah dia akan pergi kemana tapi perhatian Hanafi seketika tertuju padanya.
Seorang yang cukup tinggi, badan yang tidak terlalu kurus atau pun gemuk. Ia memakai seragam yang sama dengan para calon bodyguard yang ada di dalam. Ia terlihat rapi tetapi wajahnya tertutup oleh sebuah masker sehingga Hanafi tak bisa melihat dengan jelas garis wajahnya. Itu yang membuat ketertarikan tersendiri untuknya.
"Dia bukan siapa-siapa tuan.."
jawab sang pemimpin acuh, karna lelaki yang di tunjukknya sudah 1 tahun berada di kantor itu tapi tak seorang pun yang ingin mengambil jasanya. Juga ia tak mungkin memperkenalkannya pada Hanafi karna di anggap tak pantas menjadi pengawalnya.
"Kenapa dia memakai seragam yang sama jika dia bukan siapa-siapa.."
"Hmmm itu..."
bingung sendiri hendak menjelaskan apa.
"Tunjjukkan padaku semua berkas tentang dia.."
Hanafi pun berbalik kembali ke ruang yang tadi.
Sang pemimpin pun tak mampu menolaknya, ia kini menyodorkan berkas lelaki itu dengan malas-malasan, karna pikirnya tak mungkin juga tuan muda akan mengambilnya.
Setelah memperhatikan berkas lelaki itu dengan seksama.
mengapa orang sepertinya bekerja untuk pembuka jasa bodyguard seperti ini..pendidikannya tinggi..dia juga mempunyai badan yang sempurna..banyak pekerjaan yang lain, tapi kenapa dia memilih disini...
"Panggil lelaki itu kesini..aku ingin mengenalnya.."
"Le..lelaki yang tadi tuan.."
terbelalak kaget karna dilihat dari wajahnya tuan muda tertarik padanya.
"Iya memang siapa lagi.."
"Baik saya akan memanggilnya.."
Segera beranjak keluar, lalu beberapa menit kemudian sudah masuk dengan lelaki yang di minta tuan mudanya.
Hanafi memperhatikan lelaki itu dari atas sampai bawah, dari depan hingga belakang dia memutarinya.
tubuhnya sempurna tak ada kekurangan sedikit pun..bahkan postur tubuh dan juga tingginya sama denganku..dialah orang yang aku cari..
"Apa kau bisa bela diri.."
sudah duduk di depan lelaki itu.
"Bisa tuan.."
jawabnya singkat dengan tegas menatap Hanafi.
jadi ini dia tuan muda baru Wijaya group itu..tampan sekali orangnya..tapi sepertinya suaranya sangat mirip dengan suaraku..
sang pemimpin kantor di sampingnya terkaget karna mendengar suara yang sama dari kedua orang yang berbeda.
Hanafi pun terbelalak mendapati suara yang sangat mirip dengannya,bahkan mungkin sulit untuk membedakannya.
"Katakan sesuatu lagi.."
"Sesuatu lagi.."
"Haha bukan itu maksudku.."
polos sekali dia..tapi jenius juga..aku tertarik padanya..
Tersenyum bangga karna menemukan seorang yang ia inginkan.
"Baik...aku akan mengambilnya.."
kini menatap sang pemimpin kantor.
Seketika wajahnya berubah menjadi sumringah, dengan bangga menepuk pundak sang calon bodyguard itu dan mengatakan.
"Kau akan melayani tuan muda mulai sekarang.."
lelaki itu hanya mengangguk faham dan memandang Hanafi dengan senyum tulus di balik maskernya.
"Katakan dengan nama siapa aku bisa memanggilmu.."
Hanafi menepuk pundak lelaki itu lembut setengah memeluknya.
"Nama saya Kriss tuan..."
Bersambung...
😡😡😡
Dari omongan Salma, apakah mungkin Pras cinta sama Insha???
Terus kenapa bisa mencintai Salma juga?!
MEMBINGUNGKAN!!!
😡😡😡
Hanafi dengan dalih demi kebaikan insha, menuruti hawa nafsu menikah dengan salma, berhubungan dengan Salma
sayang banget ya, karma buat Salma langsung dibuat meninggal, harusnya sengsara dulu di dunia.