Pewaris Dewa Terkuat

"Benar kek, karena aku tidak suka di kekang dalam aturan membosankan yang ada di sakte sakte itu, aku lebih suka berpetualang secara langsung seperti ayah dulu." jawab Zain.

"Rupanya kalian ayah dan anak sama saja." ucap Ling Long seraya membuang nafas nya dengan kasar.

Sementara Zain hanya tersenyum saat mendengar helaan nafas dari kakek nya itu.

.

Sedikit kembali ke masa lalu.

Ling Tian pun dulu tidak pernah mau jika di suruh masuk sakte oleh Ling Long karena dia beralasan akan sangat membosankan bila harus berdiam diri di tempat yang sama selama bertahun tahun.

Maka dari itu sejak usia 15 tahun Ling Tian sudah mulai berkelana seorang diri tanpa rasa takut sedikitpun, hingga pada akhirnya ia pun menemukan keberuntungan saat tengah berada di lembah misterius.

Dan mulai saat itu kultivasi Ling Tian melonjak dengan gila gila an hingga membuat nya menjadi sosok pemuda paling berbakat saat itu bahkan puncaknya saat usia dari Ling Tian menginjak 20 tahunan, ia sudah mencapai ranah paling tinggi yang bisa di miliki oleh kultivator di alam rendah ini.

Yang kemudian tak lama setelah itu Ling Tian yang sudah di ambang untuk menerobos ranah yang berada di atas alam dewa pun memicu fenomena dahsyat yang terjadi saat itu di bagian dalam wilayah lembah misterius.

Yang kemudian akibat kenaikan ranah nya itu ia bisa dengan bebas mengakses wilayah inti dari lembah misterius itu dan pada akhirnya nya auranya yang sangat kuat itupun yang menjadi kunci terbukanya segel yang menutup portal alam yang berada di tempat tersembunyi di lembah itu.

Dan mulai saat itu lembah tersebut di segel oleh Ling Tian dengan formasi tingkat tinggi yang ia kuasai, agar tidak ada yang bisa masuk ke dalam area portal alam itu berada.

Dan formasi itu tak lupa juga ia tambahkan menggunakan darahnya, yang kemudian itulah yang menjadi alasan bagaimana sebelum nya Zain bisa masuk ke area itu meski terdapat formasi buatan Ling Tian itu, karena adanya darah yang sama di tubuh nya.

.....

Kembali ke masa sekarang.

Ling Long yang saat ini masih dalam posisi terbang dengan membawa kedua pemuda di kedua sisinya itupun terlihat menoleh ke arah pemuda yang satunya untuk mengajak nya bicara juga.

"Lalu bagaimana dengan mu fan'er? Apakah kamu sudah menentukan ke sakte mana kamu akan belajar nanti nya?" tanya Ling Long pada Ling Fan.

"Aku akan pergi ke sakte tempat ayah belajar dulu Kek, karena aku ingin mengambil alih gelar jenius yang di miliki ayah dulu di sakte itu." jawab Ling Fan dengan penuh semangat.

"Hahaha, kamu ini ada ada saja.'"

Tawa Ling Long pun pecah setelah mengetahui alasan konyol dari cucu nya itu, sebelum kemudian ia pun melanjutkan ucapan nya.

"Tapi dengan kultivasi mu saat ini yang bahkan sudah menembus alam bumi di usia 16 tahun, itu sudah membuktikan jika kamu lebih jenius dari ayah mu dulu, jadi kakek rasa kamu akan sukses dengan rencana mu itu."

Ling Long benar benar bangga dengan kedua cucunya ini, dengan Ling Zain yang sangat jenius namun terlalu misterius baginya karena sampai saat ini ia pun masih belum tahu kekuatan sesungguhnya dari cucunya ini,

namun menurut penuturan Ling Tian padanya, setidak nya cucunya itu tidak akan di rugikan saat bertarung dengan kultivator alam kaisar seperti nya, yang mana itu menunjukkan jika Ling Zain kemungkinan memiliki kultivasi yang sama dengan dirinya.

Sementara untuk Ling Fan juga merupakan pemuda jenius karena belum ada sejarah nya anak berusia 16 tahun sudah memiliki kultivasi alam bumi seperti nya, tapi yang perlu di garis bawahi adalah ini tidak termasuk Ling Tian dan Ling Zain.

Ketiga orang itu terus saling mengobrol di udara sebelum kemudian mereka pun akhirnya tiba di tempat turnamen itu di adakan.

Di bawah tatapan semua pasang mata penonton yang sudah memenuhi tribun saat ini, Ling Long pun langsung membawa keduanya untuk mengambil nomor urut keduanya dalam kompetisi itu.

Setelah itu Ling Long pun langsung meninggal kan keduanya bersama peserta yang lainnya sementara dirinya langsung menuju ke tempat khusus bagi kepala klan ataupun orang penting lainnya yang hadir di kompetisi ini.

Zain mendapatkan nomor urut 423 sementara untuk Ling Fan satu mendapatkan nomor urut 456.

dengan nomor itu, keduanya kemungkinan akan memulai kompetensi kali ini di awal, mengingat kedua nomor urut itu masih terbilang cukup kecil jika di lihat dari ribuan peserta yang akan berpartisipasi dalam kompetisi kali ini.

Aura dari ribuan peserta itu rata rata berada di alam penempaan tulang 🌟 9 , dan hanya beberapa orang saja yang sudah berada di alam penguatan roh.

Dan di antara orang orang itu salah satunya adalah pemuda yang memiliki paras cukup tampan yang saat ini terlihat bersama dengan seorang gadis cantik yang sebelum nya di temui Zain saat tengah makan di restoran.

Ya, dia adalah tuan muda Jing Li bersama Fang Luyu mantan sahabat kecil Zain.

Sementara Zain yang melihat itu hanya tersenyum dingin di bibirnya membuat Ling Fan yang duduk di samping nya langsung merinding melihat senyuman iblis dari sepupunya itu.

"Saudara ada apa?" tanya Ling Fan karena penasaran dengan apa yang terjadi pada Zain mengapa ia bisa menampilkan ekspresi seperti itu sebelum nya.

"Tidak ada, aku hanya melihat dua lalat di sebelah sana." jawab Zain seraya menunjukkan ke arah tempat Jing Li dan Fang Luyu berada.

Mengikuti arah yang di tunjuk oleh Zain, Ling Fan pun langsung menampilkan ekspresi yang bengis di wajah nya setelah melihat kedua orang itu.

"Benar benar pasangan yang serasi,"cibir Long Fan pada dua orang itu.

"Jika nanti kamu bertemu dengan salah satu dari mereka maka lumpuhkan kultivasi mereka agar mereka tahu seperti apa rasanya menjadi bahan gunjingan orang orang." ucap Zain pada Ling Fan dengan nada dingin nya.

"Kamu tenang saja saudara, bahkan tanpa kamu minta pun pasti aku akan menginjak kedua ulat itu di bawah kakiku." jawab Ling Fan.

Tak lama kemudian terlihat tuan kota dari kota lembah pun masuk ke arena yang paling tengah untuk memimpin secara pribadi kompetisi kali ini.

Hal itu di lakukan agar tidak ada perselisihan di antara para tetua sakte yang hadir mewakili sakte nya masing masing di tempat ini, karena jika yang membawa acara pada kompetisi kali ini salah satu dari mereka pasti akan terjadi keributan yang tidak perlulah nantinya.

Maka dari itu tuan kota langsung turun tangan sendiri untuk memimpin jalannya kompetisi kali ini dengan membawa orang orang kepercayaan nya sebagai wasit di setiap arena yang ada.