NovelToon NovelToon
Pewaris Tahta Utara

Pewaris Tahta Utara

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Dikelilingi wanita cantik / Identitas Tersembunyi / Ilmu Kanuragan / Kultivasi Modern
Popularitas:484.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: Edane Sintink

Namanya adalah Ryan Clifford. Dia adalah seorang Pangeran yang akan mewarisi tahta kerajaan Utara. Wajahnya tampan, polos dan sangat sederhana. namun, siapa sangka dibalik kepolosannya itu, tersembunyi kekuatan yang maha dahsyat. dia terlahir membawa takdirnya sendiri. ayahnya yang seorang Raja telah menorehkan sejarahnya sendiri. oleh karena itu, dia juga ingin mencatat sejarahnya sendiri.
walaupun seorang pangeran, tidak sekalipun dia memamerkan identitasnya. dan perjalanannya yang seru di mulai disini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Edane Sintink, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34

...Bab 34...

Di luar rumah orang tua Violet, Ryan kembali ke dalam mobil Aston Martin miliknya. Dia beralasan untuk mengembalikan mobil kepada pemiliknya karena yang apa yang dikatakannya kepada gadis itu adalah, bahwa dirinya menyewa mobil tersebut.

Di dalam mobil, Ryan duduk sejenak sambil memakan permen lolipop. Terasa sangat nikmat sekali.

"Bagaimana dengan tugas yang diberikan oleh Yang Mulia kepada anda Pangeran?"

Ryan menolehkan kepalanya ke arah suara yang tiba-tiba itu sambil berkata, "paman, bisakah anda tidak membuat saya terkejut?"

"Itu bukan jawaban dari pertanyaan ku?" Kata sosok hitam itu lagi. Suaranya datar dan tidak berirama.

"Aku berhasil mengacaukan acara jamuan di Villa keluarga Salazar," jawab Ryan.

"Lalu, apa tanggapan dari anak Patrick itu?"

Ryan mendengus. "Orang itu cukup licik. Dia tidak melakukan apapun padaku, walaupun aku sebenarnya menginginkan agar dia melabrak ku,"

"Anak itu cukup licik. Dia tidak akan bertindak secara terang-terangan. Tapi intuisi ku mengatakan, sebentar lagi akan ada yang mencegat mu di jalan. Apa kau siap?"

"Dalam hal apapun, aku selalu siap!" Jawab Ryan acuh. Dia mengunyah habis permen lolipop dimulut nya, menjentikkan tangkai permen tadi ke tong sampah kemudian menyalakan mesin mobilnya.

Begitu sosok hitam yang berbicara dengannya tadi menghilang dalam kegelapan, mobil Aston Martin itupun bergerak perlahan menuju persimpangan untuk meninggalkan area perumahan.

Benar sesuai dugaan sosok serba hitam tadi. Karena, baru saja mencapai tikungan menuju jalan besar Shelter City, dua unit kendaraan segera menyalakan lampunya menyoroti mobil yang dikendarai oleh Ryan dengan kecepatan empat puluh kilometer perjam.

"Kalian ini, benar-benar sampah," gumam Ryan. Seperti tidak ada yang terjadi, bukannya mempercepat laju kendaraannya, Ryan malah mengurangi kecepatan seolah-olah memberi kesempatan agar mobilnya di salib oleh orang-orang tersebut.

Sebuah mobil langsung menyalib dan yang satunya lagi memepet mobil Ryan hingga terpaksa menyingkir ke pinggiran aspal.

Dari mobil di depan yang menghalangi jalan, empat orang lelaki berbadan kekar keluar sambil memegang tongkat hoki, dan di susul dengan mobil yang memepet tadi. Total jumlah mereka seramai delapan orang.

Di dalam mobil, Ryan hanya menghela nafas. Ada kerinduan dihatinya untuk berkelahi, namun selama ini dia tidak mendapatkan lawan. Tapi kali ini, ada orang lain yang ingin mengantarkan badan untuk dijadikan samsak tinju, tentu saja dia tidak akan menolak.

"Berinisiatif turun, atau akan kami seret?" Ancam lelaki yang berdiri paling dekat dengan mobil Ryan.

Ryan turun dari mobil sambil mengangkat tangannya. Kemudian dengan kakinya, dia menutup pintu mobil.

"Siapa kalian?" Tanya Ryan pura-pura ketakutan.

"Siapa kami itu tidak penting. Tapi yang perlu kau ketahui adalah, tidak semua orang bisa kau provokasi,"

"Aku tidak pernah memprovokasi kalian. Lalu, bagaimana kalian bisa mengepung ku?"

"Hahahaha. Lihatlah anak ini. Tuan muda kita terlalu memandang tinggi kepadanya. Andai tau seperti ini, aku sendiri saja sudah cukup untuk menghajarnya,"

"Jangan buang waktu lagi. Selesaikan segera!"

"Baik!"

Salah satu dari mereka menendang punggung Ryan sampai terhuyung. Namun itu memang disengaja. Dia tidak ingin berkelahi didekat mobilnya. Karena walaupun ada uang, akan sangat sulit mendapatkan mobil Aston Martin edisi khusus tersebut. Bagaimana kalau mobilnya lecet, kepala Arthur Patrick tidak dapat dibandingkan dengan mobilnya itu.

Setelah berpura-pura terhuyung-huyung sejauh sepuluh meter, Ryan kembali berdiri tegak.

Awalnya mereka mengira bahwa Ryan adalah sirsak lembut yang bisa dihadapi hanya dengan satu orang saja. Oleh karena itu, ketika salah seorang dari mereka menyerang, ketujuh orang lainnya hanya menonton sambil tertawa. Akan tetapi, apa yang tersaji dihadapan mereka, sama sekali tidak sesuai dengan yang diharapkan. Karena, begitu orang tadi berniat untuk kembali menendang, Ryan telah menangkap kaki penyerangan tadi, lalu meninju lututnya hingga suara tulang patah terdengar sangat renyah disusul lolongan panjang dan menyayat hati.

"Eh..,"

Tawa mereka memudar seketika begitu melihat rekan mereka cedera.

Ryan tidak lagi membuang waktu. Begitu berhasil mematahkan kaki kanan orang tadi, dia melakukan tendangan susulan yang diarahkan ke lutut kiri. Kejadiannya sama. Sama-sama patah dan sekali lagi suara teriakan menyayat hati bergema.

"Kurang ajar. Ternyata anak ini jago juga. Ayo serang bersama!"

Ketujuh orang yang berniat untuk menonton keseruan segera tersadar bahwa pemuda yang menjadi target mereka sama sekali tidak selemah yang mereka bayangkan. Sebelum ada korban lainnya, mereka bertujuh langsung menyerang secara bersamaan.

Tongkat Hoki ditangan mereka dipukul ke arah satu sasaran yaitu kepala Ryan. Bayangkan jika kepalanya terkena tongkat tersebut, bisa-bisa akan ada benjolan sebesar telur. Tapi ini Ryan bung, bukan orang biasa. Dan yang terjadi selanjutnya adalah, pukulan mereka hanya mengenai angin karena sosok Ryan sudah tidak berada ditempatnya berdiri tadi.

"Ha.., kemana perginya?"

"Kalian mencari aku?" Tanya satu suara. Dan kejadian khas pun terjadi. Karena, begitu mereka berbalik, sebuah telapak tangan langsung melayang dan mendarat dengan mulus di pipi setiap orang.

Kecepatannya sungguh terlalu. Dan suara renyah bergema sebanyak tujuh kali di susul tujuh sosok tubuh berputar-putar sebelum jatuh terduduk.

Tamparan dari Ryan ini cukup keras. Bukan tamparan biasa karena mengandung tenaga dalam. Dan yang dirasakan oleh orang-orang ini adalah, pipi mereka panas seperti dilumuri dengan balsem.

Ryan mengangkat kakinya sebelah, mencopot sepatunya, kemudian tanpa ba bi bu, suara renyah kembali terdengar.

Plak plak plak plak plak plak plak..!

Tujuh kali suara tamparan bergema, tujuh kali pula suara jeritan terdengar.

"Siapa yang menyuruh kalian?" Tanya Ryan sambil duduk di atas kaki lelaki pertama yang dia patahkan kakinya tadi.

Tindakan Ryan yang duduk di atas lutut lelaki itu tentu saja membuat nyawa orang itu nyaris merantau keluar dari raganya.

Plak..!

"Jawab!"

Plak..!

"Apa kalian bisu?"

Plak..!

"Selagi kalian tidak mau bicara, selagi itu aku akan memukul kepala kalian dengan sepatu ini. Aku ingin lihat, apakah kepala kalian atau sepatuku ini yang akan hancur duluan,"

"Saya menjawab, saya menjawab. Tolong jangan pukul lagi!"

Plak..!

"Kau tidak memiliki kelayakan untuk bernegosiasi. Bicara saja!"

"Baik..!" Jawab lelaki itu. Dia khawatir kalau sekali lagi Ryan memukulnya dengan sepatu, maka telur ayam yang ada di keningnya akan pecah seketika.

"Kami.., kami diperintahkan oleh Tuan muda Arthur Patrick untuk menghajar anda karena telah memprovokasi dirinya,"

"Oh. Jadi, kalian mau mauan diperintahkan untuk menghajar ku? Hebat sekali kalian?!"

Plak..!

"Katakan kepada tuan muda mu, ini adalah Utara. Jika dia tidak tau tentang Utara, maka aku akan dengan senang hati memberikan edukasi kepadanya. Jangan menjadi liar di kampung orang lain, atau dia akan kembali ke ibukota kekaisaran dengan hanya tinggal nama saja!"

"Sesuai keinginan anda, Tuan muda!"

"Sialan. Siapa tuan muda mu?"

"Ma ma maaf. Sesuai keinginan anda, tuan tua,"

Plak..!

"Kau sialan. Apakah aku terlihat tua?"

"Ampun nenek moyang. Ampun. Kami tidak berani lagi,"

"Kalian segera kembali. Aku memberikan kesempatan kepada kalian untuk hidup. Karena walau bagaimanapun, kalian hanyalah anjing peliharaan. Aku tidak akan mengotori tanganku. Tapi ingat! Kesempatan dariku hanya ada sekali saja. Pulang dan katakan kepada majikan mu!"

"Baik!"

Mereka tidak lagi membuang waktu. Begitu mereka diusir, mereka seolah-olah mendapatkan amnesti dan segera berlari menuju mobil masing-masing. Bahkan yang lututnya cedera pun sejenak mengabaikan rasa sakitnya dan segera merayap menuju mobil, kemudian langsung tancap gas. Karena, jika mereka terlalu lama berada di tempat itu, kemungkinan kepada mereka benar-benar berubah jadi semangka busuk.

1
mxxc
kapan update ya thor
Adri Pratama
ini thornya kemana ya, lama bener kaga update???
AL Zulfikar🗡️
ngakakk🤣🤣
Rian Gulingan
up
Djo+67
otor menghilang ntah kemana. asal jgn di tebing selatan aza/Silent/
Indah Yatie
maaf thor knp lama bgt tdk update ....?
Wahyudi
lanjut lanjut lanjut
Fairuz zabadi
kenapa gak dilanjutkan thor
padahal ceritanya Sangat Bagus
Warni Sas
Mana thooooor updatenya.....
Amad Comal Comal
kalau bikin novel kok senengnya pada di gantung sih enggak sampae tamat
Alka Lea Ivan
bagus
Keho
pembaca kecewa
Argy
wahhh kok lama ini update nya
nurjen
kenapan gak pada up yah..... apakah novel ton bangkrut???? /Awkward//Awkward//Awkward//Awkward//Awkward/
fantasi jabar🤭🤭
mana kok gak up lagi thor/Sob//Sob/
Aj Cell
udh berminggu2 di tunggu tpi msih nggk di up dan juga nggk ada penjelasan .ini gimana min??
Aj Cell
mana upny min
Julia thaleb
thoor..
kereen banget .
lope lope utk mu Thor..
suka banget dgn sifat Ryan..
Anang Sujoko
anda masih bernafas thor
Moertini
kok belum nongol thor lanjutannya ditunggu banyak banyak semangat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!