NovelToon NovelToon
Menjadi Tuan Muda DiNovel Terburuk

Menjadi Tuan Muda DiNovel Terburuk

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Transmigrasi ke Dalam Novel / Epik Petualangan / Harem / Masuk ke dalam novel / Fantasi Isekai
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Merena

Bertransmigrasi kedalam tubuh Tuan Muda di dalam novel.

Sebuah Novel Fantasy terbaik yang pernah ada di dalam sejarah.

Namun kasus terbaik disini hanyalah jika menjadi pembaca, akan menjadi sebaliknya jika harus terjebak di dalam novel tersebut.

Ini adalah kisah tentang seseorang yang terjebak di dalam novel terbaik, tetapi terburuk bagi dirinya karena harus terjebak di dalam novel tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Merena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lirae Vespera Nightshade.

"Aku pikir makhluk mengerikan macam apa yang akan menungguku." Senyumku masih terukir di bibir, penuh dengan sindiran. "Tapi siapa yang akan menyangka, bahwa yang menungguku dengan angkuhnya adalah seorang wanita." Tatapanku tak lepas dari sosok di depanku—anggun namun memancarkan aura kekuatan yang tidak bisa diremehkan.

Sebelumnya, aku berjalan tanpa tujuan pasti di tengah hutan ini. Pertarungan dengan Orion meninggalkan dampak lebih dari yang kuduga, tubuhku sedikit lebih lelah daripada yang kuperkirakan. Namun, meski letih, perasaanku masih sama—antusias untuk melihat apa atau siapa yang akan menjadi penghalang berikutnya.

"Sebutkan namamu," kataku tanpa membuang waktu. Nada bicaraku datar namun tegas. "Aku tak ingin menyakiti seorang wanita yang bahkan namanya pun aku tak tahu."

Wanita di depanku menatapku tajam, bibirnya menyunggingkan senyum tipis penuh ejekan. Dia tak gentar sama sekali dengan kehadiranku, bahkan sorot matanya seakan menantangku.

"Ronan, sepertinya kau sudah berubah." Suaranya terdengar mencibir, namun dia berbicara dengan tenang, penuh percaya diri. Dengan gerakan anggun, ia mengibaskan rambut hitam panjangnya, membuatnya berkilauan di bawah sinar bulan. Setiap gerakan tubuhnya memancarkan elegansi yang dipadukan dengan kesombongan yang tak terbantahkan.

"Sepertinya kau mengenalku lebih baik daripada yang kuduga." Aku tersenyum tipis, mataku tak pernah lepas dari miliknya. Setiap gerakan, setiap kata yang keluar dari bibirnya seakan direncanakan dengan cermat.

"Tentu saja aku mengenalmu," jawabnya. "Bibi—ibumu—sering bercerita tentangmu kepadaku." Nadanya sedikit melunak saat menyebutkan ibuku, sesuatu yang tidak kusangka.

"Ibuku?" Untuk sesaat, aku terkejut. Nama ibuku jarang dibawa dalam pembicaraan, apalagi di tengah seleksi brutal seperti ini.

"Namaku adalah Lirae Vespera Nightshade." Dia menyebutkan namanya dengan bangga, seolah nama itu membawa kekuatan yang tak terbantahkan. Di bawah sinar bulan, rambutnya yang hitam legam mengalir dengan sempurna, sedangkan mata hijaunya bersinar seperti permata zamrud. Penampilannya sempurna, seperti peri malam yang muncul di tengah kegelapan, namun dengan aura keangkuhan yang tidak bisa diabaikan.

"Vespera? Hampir mirip dengan nama ayahku," gumamku sambil menyeringai. "Jadi, apa yang kau inginkan dariku?"

"Pembuktian," jawabnya tegas, tatapannya tajam. "Aku ingin melihat apakah kau layak menjadi pewaris sah keluarga Nightshade."

"Dan bagaimana kau ingin membuktikan itu?" Aku menaikkan alisku sedikit, menatapnya dengan pandangan penuh minat. "Kau ingin menguji kekuatanku melalui pertarungan?" Aku menyeringai lebih lebar. "Tapi aku ragu kau bisa mengalahkanku dalam pertarungan." Dari penampilannya, Lirae tidak terlihat seperti tipe yang mengandalkan kekuatan fisik.

Lirae hanya tersenyum tipis, sama sekali tidak tersinggung dengan perkataanku. "Tidak jauh dari sini, ada seseorang. Seseorang yang gila, dan jujur saja, aku tak ingin berurusan dengannya." Dia menunjuk ke arah hutan yang lebih gelap dan dalam. "Tapi dia sempurna untuk menguji kekuatanmu."

"Apa yang kau maksud?" Aku mengerutkan dahi, sedikit tertarik dengan ucapannya.

Lirae tersenyum penuh provokasi. "Bagaimana kalau kau buktikan dirimu dengan menghadapi dia?" Suaranya penuh tantangan, seolah dia yakin bahwa aku tidak akan mampu mengalahkan orang gila yang dia maksud.

Aku mengangkat bahu, tersenyum dingin. "Tidak masalah." Tanpa ragu, aku melangkah mendekatinya, membuat jarak di antara kami hanya beberapa inci.

"Tapi setelah aku membuktikan diriku, apa yang akan kau berikan padaku?" Aku menatapnya tajam, mataku menyusuri wajahnya. Aku bisa mendengar napasnya yang tenang, merasakan kehangatan tubuhnya yang terpisah hanya oleh jarak yang begitu tipis.

"Semuanya," bisiknya, suaranya lembut namun penuh keyakinan. Mata hijaunya bersinar tajam, menantangku untuk meraih kesepakatan itu.

"Itu kesepakatan yang bagus," gumamku, menjilat bibirku. Setiap kata yang dia ucapkan membuat tantangan ini semakin menarik.

"Jika kau berhasil." Lirae tidak goyah sedikit pun, senyum dinginnya semakin lebar. Dia tahu bahwa pertarungan ini bukan hanya soal kekuatan fisik, tapi juga soal mental. Dan dia tak akan kalah dalam permainan ini.

"Tentu saja." Aku berbalik, berjalan menuju arah yang dia tunjukkan, ke dalam hutan yang lebih gelap dan penuh bahaya. "Baiklah, mari kita lihat orang gila macam apa yang menungguku." Langkahku mantap, penuh percaya diri. Malam ini akan menjadi malam yang panjang.

Lirae mengikuti dari belakang, gerakannya anggun namun penuh kewaspadaan. Dia menjaga jarak, seolah ingin mengamati setiap gerakanku tanpa terlalu dekat, seperti pemburu yang mengawasi buruannya sebelum membuat gerakan terakhir.

1
YT FiksiChannel
perasaan tersenyum terus, aku sampai ngeri membayangkannya
Dewi Sartika
bagus banget
Merena: Makasih/Smirk/
total 1 replies
Merena
Sepi Amat/Frown/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!