NovelToon NovelToon
Cinta Disaat Membenci

Cinta Disaat Membenci

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: QUEENS RIA

Fahira harus menelan pil pahit setelah kematian ibu nya, ia harus di jodohkan dengan orang yang telah membuat ibunya meninggal dunia.

Mengandung anak bukan alasan untuk Fahira harus menjalani hubungan pernikahan (rahasia) di sekolah, Sisi lain Fahira tidak mau mengorbankan masa depan yang panjang karena ia masih kelas 3 SMA.

Seiring berjalannya waktu, kebencian Fahira berubah menjadi cinta. Tentunya itu tidak semulus yang mereka harapkan.

Bahkan kedua nya sempat berpisah dengan waktu yang cukup lama dan akhirnya bersatu kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEENS RIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28. Perubahan Isi Hati.

Fahira menaruh kembali pisau yang ada di meja makan. Hampir saja gadis itu lupa kalau tidak Rey mencegah nya.

"Istighfar neng, ada setan lewat nanti gimana, jangan begitu ah lain kali" Tegur Rey.

Fahira lekas menutup kedua matanya dengan telapak tangan, entahlah apa yang yang sedang dia lakukan.

Fahira langsung pergi dari meja makan menuju ke arah wastafel, dia membasuh wajah nya pakai air keran. selanjutnya Fahira langsung kembali sarapan di meja makan.

Hari pun sudah jam 11.00.

Selesai menyiram tanaman di kebun samping rumah, Fahira bergegas menuju kamar.

"A, sana jumatan dulu" Kata Fahira.

Rey menoleh ke sumber suara. Dan ia pun langsung bangun dari ranjang untuk mandi, tak lama setelah mandi ia pun berganti pakaian. Sehabis itu langsung mengambil kunci motor untuk pergi ke masjid terdekat.

"Kok kamu gak pakai baju koko?" Tanya Fahira.

Rey menggeleng kepala "Belum punya, nanti deh aku beli sehabis jumatan" Kata Rey.

"Ya Allah kamu ini ya keciri banget malas beribadah" Omel Fahira. Rey mengelus lembut puncak kepala Fahira, lanjut nya ia memberi telapak tangan untuk Fahira cium.

"Hati-hati" Teriak Fahira dengan senyuman.

Dari ambang pintu rumah, Rey melambaikan tangan sekaligus ia berkata "Aa berangkat dulu ke masjid ya neng, Assalamualaikum"

"Walaikumsalam" Jawab Fahira dengan senyuman, gadis itu tiba-tiba memegang dada nya. hati nya seakan terpompa lagi, walau tipis, tapi Fahira yakin itu adalah rasa cinta untuk Rey. Pemicu hatinya terpompa adalah disaat Fahira melihat wajah Rey yang tersiram air wudlu.

"Sejauh mana kau bisa membuat isi hatiku terisi penuh A Rey?" Kata Fahira menatap Rey yang sudah melaju ke arah masjid.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di jam 12.30.

Rey sudah melaksanakan sholat Jumat berjamaah, dia segera menuju ke motornya yang terparkir. Mengambil kunci motor di balik sarung nya, dan menjalankan mesin motor nya.

Rey berjalan ngebut dengan arah pulang nya berbeda. Tentunya, ia belok ke rumah Naysila.

Sampai sana Rey mengetuk pintu rumah, Intan membuka nya. "Rey?" Katanya singkat.

Intan adalah teman sekolah sekaligus Naysila di kampus nya, jadi tau siapa Rey.

"Gimana keadaan nay?" Tanya Rey.

"Demam nya makin tinggi" Jawab Intan.

"Loh, ayah nya mana?" Tanya Rey lagi.

"Dinas diluar kota" Jawab Intan, jawaban tidak puas itu membuat Rey langsung masuk ke dalam rumah tanpa permisi lebih dulu.

Rumah kebetulan kosong melompong, hanya ada intan yang setia menjaga sahabat nya.

"Kebetulan ada lu disini, gue mau beli makan dulu ya untuk Nay, Nay ada di kamar tengah Rey" Teriak Intan.

Rey mendelik untuk mengangguk, sisanya dia pergi ke kamar Naysila.

"Nay?" Sapa Rey langsung berlari kecil menghampiri Naysila yang terbaring di balik selimut.

Nay melihat kedatangan Rey, dia menjawab dengan senyum penuh arti. "Walaikumsalam"

"Oh iya assalamualaikum" Kata Naysila.

"Telat" Kata Nay sambil bangkit dari rebahan nya untuk duduk. Rey menopang kedua pundak nya Naysila biar gak oleng.

"Tubuh kamu kok panas banget sih?"

"Iya, aku tadi waktu aku antar kamu ke rumah, badan udah sama rasa" Kata Naysila.

"Udah diobatin?" Tanya Rey.

Naysila tersenyum "Udah sayang" Jawabnya.

"Udah dikompres?" Tanya Rey sambil pegang kening Naysila.

"Sudah sayang, tadi sama Intan" Jawab Nay sekaligus dia mengeluh apa yang belum dia lakukan sekarang "Aku belum makan aja"

"Intan lagi belikan makan, sabar ya" Kata Rey, Naysila mengangguk kepala. Setelah berucap Rey merangkul pundak Nay, hingga rangkulan itu berubah menjadi pelukan. Durasi nya pun begitu sangat lama.

Rey sedang memindahkan penyakit Nay ke dalam tubuh nya.

"Sayang, kenapa kau meluk aku?" Kata Nay.

"Cepatlah kamu juga peluk tubuhku" Pinta Rey. Dan Naysila menuruti nya.

Sampai pelukan itu berubah posisi menjadi rebahan.

Belasan menit kemudian...

Intan sudah kembali ke rumah nay, begitu sampai kamar Nay, intan sedikit terkejut melihat sahabat nya sedang berpelukan dengan Rey.

"Ya Allah ditinggal sebentar malah ngebucin" Protes Intan, Rey menoleh sekaligus melepas pelukan Nay untuk mengambil makanan yang sudah di beli oleh Intan.

Rey menuju ke dapur, Intan segera mengganti air kompres yang sudah dingin untuk Nay.

Rey kembali ke kamar nya, tentunya ia sudah mengambil semangkuk soto ayam yang di beli Intan.

Rey menyuapi Nay penuh perasaan. Membuat Nay semakin sayang kepada Rey. Dan Rey sendiri justru merasa ada perubahan dengan perasaan nya, entah itu apa.

Rey membantu intan untuk menjaga Naysila dirumah, sampai ia lupa waktu. Dan waktu itu tiba-tiba saja sudah Maghrib.

Rey bergegas menuju pulang ke rumah nya kembali. Sekaligus berpamitan kepada kedua wanita yang ada dirumah sana.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Fahira terlihat sedang khusyuk membaca Al Qur'an sehabis sholat Maghrib, pakaian yang dikenakan nya masih tertutup oleh mukenah.

Fahira terlihat lebih baik dari yang sebelum nya. Pintu kamarnya tiba-tiba terbuka. Rey lah membuka pintu itu, ia melihat istri nya yang sedang membaca Al-Qur'an.

Rey sedikit memejamkan mata. Memikirkan perbuatan nya yang ia barusan, ia sadar ia salah tapi...

"Shadaqallahul adzim" Fahira selesai membaca Qur'an, ia mencium Qur'an itu sejenak lalu menyimpan nya di atas nakas samping tempat tidurnya.

Selanjutnya, Fahira membuka mukenah dan menyalimi punggung telapak tangan suami nya tanpa mengomel tentang keterlambatan pulang nya.

Gadis itu sudah tau kemana Rey pergi. Sebelum nya Fahira melarang Rey karena cuaca emang lagi hujan, kalau dia terobos yang ada dia sakit. Dan Fahira tidak mau menginginkan hal itu.

"Neng sudah buatin makan malam untuk kamu A, yuk makan dulu" Kata Fahira.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!