Jika kematian adalah akhir bagi kehidupan setiap orang yang hidup di dunia ini.
Hal tersebut justru merupakan awal perjalanan baru bagi seorang pemuda yang kembali harus menjalani kehidupan nya sekali lagi setelah kematian nya itu...
Mampukah pemuda tersebut menjalani kehidupan keduanya itu? atau justru harus berakhir sama seperti kehidupan sebelum nya?.
Karena jalan yang akan pemuda itu tempuh setelah nya tidak akan semudah seperti apa yang ia alami di kehidupan pertama nya.
Ya meski di dua kehidupan tersebut sang pemuda harus menjalani berbagai kepahitan hidup, tetap saja di kehidupan keduanya itu akan lebih menakjubkan dan akan lebih menantang dari kehidupan nya sebelumnya.
Penasaran?...
Yok Baca di sini 👇
.
.
.
.
.
.
.
👉 Pewaris Dewa Terkuat 👈
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fatiih Romana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.02
Di depan rumah milik Zain.
Kini terlihat di sana ada satu mobil sport mewah yang terparkir di tempat itu, dimana itu adalah mobil milik Rina yang baru saja tiba di sana.
Zain yang mendapati Rina datang kerumahnya pun langsung buru buru keluar untuk menemui nya agar gurunya itu tidak sampai masuk dalam kerumahnya.
"Bu maaf ak....."
"Grep!"
Belum sempat Zain menyelesaikan ucapan nya yang berniat meminta maaf pada Rina karena sudah bolos beberapa hari itupun di buat terkejut dan bingung dengan apa yang di lakukan Rina itu.
Sebab saat ini Rina malah memeluk Zain dengan erat tanpa mengucapkan kata apapun sebelumnya.
Alhasil Zain yang tidak tahu harus bereaksi seperti apa dengan pelukan tiba tiba dari Rina itupun hanya bisa mematung di tempat nya.
Setelah sekian lama, akhirnya Rina pun melepaskan pelukan nya itu dari Zain dengan kedua matanya yang terlihat memerah.
Kemudian keduanya hanya terdiam dengan pikiran nya masing masing membuat tempat itu hening seketika.
Tak tahan dengan itu, Zain pun akhirnya membuka percakapan.
"Apakah ibu tidak ada kelas hari ini?" tanya Zain sekenanya.
"Ada, nanti jam kedua." jawab Rina seadanya juga membuat Zain bingung untuk mencari topik lainnya untuk ia bicarakan saat ini.
"Yasudah Ibu pergi dulu. Beristirahat beberapa hari lagi di rumah, masalah sekolah biar ibu yang mengurusnya." ucap Rina kemudian.
Setelah nya Rina pun langsung pergi meninggalkan Zain tanpa menunggu Zain menjawab ucapan nya itu.
Setelah kepergian Rina, Zain masih diam di tempat nya berusaha mencerna ucapan Rina sebelum nya.
Mengapa Rina menyuruh nya beristirahat beberapa hari lagi di rumah padahal ia tidak sakit apapun saat ini, lalu pikiran Zain tertuju pada masalah nya saat ini.
'Apakah Bu Rina tahu dengan apa yang terjadi pada kedua orang tuaku. Sepertinya memang begitu, apa yang bisa di sembunyikan dari keluarga Alexander,'
Pikir Zain seraya mendudukkan dirinya di kursi yang ada di dekat nya.
Sementara di tempat lain, kini Rina nampak termenung di dalam mobilnya yang kini terparkir di pinggiran jalan yang tak jauh dari rumah Zain.
Kini Rina tengah galau dengan keputusan apa yang akan ia ambil mengenai masalah yang menimpa Zain itu.
Apakah ia harus turun tangan untuk membalas apa yang terjadi pada kedua orang tua dari muridnya itu atau tidak.
Karena Rina sudah tahu apa sebenarnya yang menimpa keluarga Zain sebelum nya, dimana itu ia peroleh dari anak buah ayah nya yang ia perintahkan untuk mencari informasi mengenai Zain sebelum nya.
Itulah mengapa sebelum nya Rina dengan tiba tiba memeluk Zain begitu saja, karena ia sangat kasihan dengan apa yang menimpa murid kesayangan nya itu.
Cukup lama Rina berdiam diri di dalam mobilnya itu sebelum akhir nya ia memutuskan untuk melanjutkan kembali perjalanan nya itu menuju sekolah.
.
.
.
Malam harinya...
Terlihat Zain kini menggunakan pakaian serba hitam yang menutupi seluruh tubuhnya, sehingga membuat nya sangat sulit dikenali saat ini, apalagi dengan ke adaan yang sudah malam seperti ini.
Terlihat juga satu tas di punggung nya saat ini yang kini ia bawa keluar dari rumah nya.
Dalam kegelapan malam seperti ini, Zain pun terus bergerak menyusuri jalan dengan tas di punggung nya.
Cukup lama Zain melakukan itu hingga akhirnya langkahnya terhenti di sekitar kawasan perumahan elite di kota itu.
Pertama tama Zain terlihat mengeluarkan apa yang ada di tas yang ada di punggung nya itu.
Dimana itu ternyata berisikan berbagai macam peledak dan juga pistol yang sudah di lengkapi dengan peredam di moncong nya.
Benda benda itu Zain dapatkan di pasar gelap beberapa waktu lalu dengan menguras semua tabungan miliknya, hal itu Zain lakukan demi keberhasilan misi nya kali ini, yaitu untuk membalas apa yang terjadi pada kedua orang tuanya itu.
Kemudian dengan hati hati Zain mulai meletakkan peledak peledak itu di setiap penjuru rumah mewah yang ia datangi saat ini, tanpa di sadari oleh para petugas keamanan yang tengah berjaga di sana.
Setelah semua nya selesai, Zain pun mengatur waktu ledakan dari peledak yang ia taruh sebelum nya dengan waktu 20 menit dari sekarang.
Yang artinya Zain memiliki waktu hanya 20 menit dari sekarang untuk menyusup ke dalam dan membunuh semua penghuninya sebelum bom bom itupun meledak nanti nya.
"Rian, tidurlah bersama keluarga mu untuk selamanya."
Setelah mengatakan itu Zain pun langsung menyusup ke dalam rumah mewah itu dengan hati hati.
Setelah berhasil masuk Zain pun mulai mencari kamar milik Rian, karena Zain akan menjadikan Rian sebagai pembuka untuk aksinya itu.
Tak lama waktu yang Zain butuhkan untuk menemukan kamar itu, karena kebetulan dilantai paling atas dari rumah besar itu hanya ada dua kamar di sana.
Dan itu sudah tentu saja merupakan milik Rian dan kedua orang tuanya.
Jadi Zain hanya perlu memeriksa nya satu persatu di antara kedua kamar itu.
Kamar pertama yang Zain buka pintunya rupanya milik kedua orang tua Rian yang kemudian langsung segera ia tutup kembali pintu kamar tersebut dan bergegas ke kamar satunya.
Dan benar saja di kamar itulah terdapat sosok Rian kini tengah tertidur dengan nyenyak di sana dengan ke adaan kamar tersebut cukup berantakan dengan banyaknya bungkus snack yang berserakan di lantai kamar tersebut.
Melihat itu Zain langsung merubah tatapan nya dalam sekejap menjadi penuh dengan hawa membunuh pada sosok Rian yang tangah tertidur itu.
Kemudian dengan langkah yang senyap Zain pun mulai menaiki tempat tidur itu dan mulai mendekati sosok Rian yang tertidur itu kemudian langsung menempelkan moncong senjatanya ke pelipis nya.
Tanpa basa basi Zain pun langsung menekan pelatuk senjatanya itu hingga membuat darah memercik kemana mana setelah nya.
Setelah itu Zain pun langsung keluar dari kamar itu dan melakukan hal yang sama pada kedua orang tua Rian yang ada di kamar sebelumnya.
Kemudian setelah selesai dengan itu, Zain pun langsung bergegas keluar dari sana karena waktu yang ia miliki di dalam rumah itu hanya tersisa beberapa menit lagi sebelum peledak itu mulai terpicu dan mulai menghancurkan rumah ini.
Setelah keluar dari rumah itu tanpa terdeteksi oleh para penjaga penjaga disana Zain pun langsung meninggal kan tempat itu tanpa menunggu bom bom itu meledakkan rumah itu.
Karena Zain berencana untuk membantai habis semua keluarga dari kelompok Rian yang terlibat dalam pembunuhan orang tuanya itu malam ini.
Dan itu akan di lakukan dengan cara yang sama karena kebetulan peledak yang ada di dalam tas yang Zain bawa saat ini masih cukup untuk melakukan aksinya itu.
niat ingin buat comedi tpi jdi hambar karna alur nya kurang pas.
kepiye to..
bagusan si ling fan