Cinta Disaat Membenci

Cinta Disaat Membenci

Bab 01. Prolog 21+

"Rangga apa kamu mencintai Hira?"

"Tidak, aku hanya mencintaimu Ca"

Sebuah pernyataan dari Rangga untuk Eca tatkala mereka semua ada di acara ulang tahun Fahira dengan Eca.

Ya, kedua saudara tiri itu sedang mengadakan pesta ulang tahun. Fahira berulang tahun ke 17 sedangkan Eca ke 17. Ulang tahun mereka bareng, karena dulu ayah nya minta bayi itu di keluarkan di saat yang bersamaan.

Fahira Dan Eca bukan saudara kembar, tapi saudara tiri yang beda ibu, dan satu bapak.

Fahira sampai melongo saat dia mendengar perkataan yang keluar dari mulut Rangga.

Begitu juga dengan sahabat Fahira yang bernama Gita.

Sampai Gita protes keras ke kakak kandung nya

Gita adalah adik dari Rangga. Gita dan Fahira bersahabat sejak zaman mereka sekolah di bangku SMP sampai sekarang.

Fahira adalah kekasih Rangga, Niat nya Rangga pergi ke rumah Fahira hanya untuk memberi kado terindah untuk Eca, bukan memberikan kado untuk Fahira.

Fahira salah sangka, ngiranya dia datang untuk memberi kado terbaik, yang di berikan hanyalah kado terburuk.

"Jadi selama ini kamu gak sayang aku Rangga?"

"Sorry, Kita sudah tidak cocok lagi."

Mata Fahira mulai berkaca-kaca, air mata nya pun sudah keluar di sudut-sudut matanya.

Rangga terdiam, Eca lah yang menjawab dengan senyuman iblis nya "Sudah jelas kan Rangga hanya mencintai aku Ra? Sudah deh kamu jangan sok-sokan nangis, gak ada yang iba lihat kamu nangis kok."

Fahira menggeleng kepala kecewa, ia terus menyoroti wajah Rangga penuh ketajaman, Hatinya perlahan sudah terkikis dan rapuh.

Tak menyangka kalau mencintai Rangga adalah sebuah kesalahan, sampai Fahira berharap ada kepastian tentang hubungan nya saat dia ulang tahun, namun apa? dalam sekejap Eca merebut harapan itu.

"Kamu pergi dari sini" Jari Rangga menunjuk ke arah pintu rumah.

Padahal diluar lagi hujan deras, tapi Rangga mengusir Fahira dari RUMAHNYA SENDIRI.

"Ini rumah ku kenapa kau usir aku!" Sembur Fahira.

"Saya yang nyuruh dia!" Eca menghampiri Fahira, tangan Fahira digeret paksa untuk keluar dari rumah.

"Saya akan WhatsApp kalau acara ulang tahun saya selesai, kamu jangan ganggu!"

Saat pintu ingin ditutup, Gita mencegah. Sebelum dia pergi membawa Fahira, Gita menampar pipi Eca karena tak terima dengan perlakuan nya yang begitu sangat keterlaluan.

Terjadi tarik menarik rambut disana, untung nya segera dilerai oleh Rangga, sialnya Gita ikut diusir oleh Eca.

Orang tua Fahira dan Eca sedang berada di luar kota, karena ada urusan bisnis yang harus mereka jalankan.

Termasuk ibu tiri nya yang bernama Vio, Bu Vio menemani Pak Slamet ke Jakarta.

Jadi mereka tidak bisa melihat kekejaman Eca dirumah mewah nya saat ini.

Andai Ibu kandung Eca melihat kelakuan Eca yang sekarang, sudah pasti Eca lah yang akan di usir oleh nya.

Bu Vio menikahi Pak Slamet bukan karena cinta, tapi hanya ingin anak yang lahir dari benih pak slamet menjadi halal.

Bu Vio lalu menjadi janda gara-gara ulah nya yang ketahuan selingkuh dengan Pak Slamet. Lalu dia menikah dengan Pak Slamet setahun setelah ibu kandung Fahira meninggal karena kecelakaan laka lantas.

Perubahan kasih sayang dari Bu Vio untuk Eca membuat nya cemburu, jadi itu alasan dia terus menerus merundung saudara kandung nya sampai sekarang.

Karena Bu Vio lebih merhatiin Fahira dari pada Eca.

"PERGI!!" Suara teriakan Eca menggelegar bersama suara guntur yang ikut hadir. Eca menatapi kedua wanita berpakaian tanktop di depan nya yang saling berpelukan duduk di depan teras rumah.

Mereka tak kunjung pergi, membuat Eca melerai pelukan mereka.

Karena Eca ingin membawa Gita kembali masuk ke dalam rumah untuk mendampingi kakak kandung nya, dan membiarkan Fahira menangis di bawah air hujan yang terus mengguyur bersama petir.

Fahira bangkit dan berlari tak tau arah kemana ia akan pergi, sampai akhirnya pelarian itu terhenti di sebuah bahu jalan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Fahira duduk mengenaskan sambil berteriak, dia terus memukul bahu jalan kerena sedang meluapkan kekesalan.

Dari arah sebrang jalan, ada seorang pria sehabis mabuk yang melihat seorang wanita tak dikenal nya seperti sedang frustasi, merasa kasihan dia pun menghampiri gadis itu. Sampai di dekat nya, pria itu hanya diam.

Yang pria itu lakukan hanya lah menutupi air hujan dari balik payung yang dia pegang, dan membiarkan dirinya sendiri yang kehujanan.

Pria itu membuka jaket yang dipakainya untuk dibalut ke tubuh Fahira.

Pria itu terheran-heran lihat Fahira yang sedang hujan-hujanan tapi dia memakai pakaian tanpa lengan yang otomatis akan membuat tubuh nya menjadi dingin.

"Pakai ini" Pria itu menyerahkan jaket kulit nya untuk Fahira pakai.

"Siapa kamu? PERGI!!" Fahira mengusir nya, karena melihat raut wajah pria itu sedang lagi mabuk.

"Gak penting menanyakan siapa saya, yang penting kamu pakai jaket ini"

"Gak, kalau kamu berani macam-macam, saya akan teriak!"

Pria itu masih tenang walau dapat penolakan dari Fahira, ia terus menunduk guna menatap ke wajah Fahira dengan tatapan serius nya

"Saya ulangi sekali lagi, cepat pakai"

"Gak mau" Tangis Fahira pecah sampai membuat pria itu berjongkok dan membalut kan jaket di kedua pundak Fahira.

"Mau apa kamu! tolong jangan apa-apa kan saya" Pinta Fahira.

"Maaf ya, sisanya kamu masukan lengan jaket itu ke tangan kamu" Sambil berbicara, pria itu berdiri kembali dan terus memberikan payung untuk Fahira.

Fahira agak menurut dari pada pria itu memberontak, ia memasukan kedua lengan jaket nya, lalu menatap pria itu yang lagi tersenyum.

"Kamu siapa?" Tanya Fahira lagi.

"Panggil aja Rey" Jawab Pria itu sambil tersenyum.

Fahira menyeka sisa air mata dan berterima kasih pada pria itu. Namun pria itu hanya diam dan terus menatap dengan satu tangan masuk ke dalam saku celana, satu nya lagi stay memberikan payung untuk Fahira.

"Mau saya antarkan kamu pulang?" Kata Rey yang terus tersentuh dengan kondisi wanita itu.

"Gak, biarin saya sendirian disini"

Rey mengernyit kening "Tidak ada guna nya kamu menangis di jalan sepi seperti ini, terus sekarang lagi hujan"

Giliran Fahira yang mengerut kening "Ya tau lagi hujan, terus kenapa kamu rela kehujanan demi saya, siapa kamu?"

Rey terus menatap, bibirnya tak sama sekali digerakkan untuk menjawab pertanyaan dari Fahira.

"Jawab" Fahira berteriak, matanya sudah mulai sembab, kepalanya pun sudah mulai terasa berat.

Rey terus menatap dan memperhatikan wanita yang ada di bawah kaki nya.

Jeger!!

Petir terus menerus menyambar di jalanan yang sudah terlihat sepi itu.

Fahira semakin tak nyaman, kali saja pria itu orang jahat, dia pun bangkit dari duduknya dan meninggalkan Rey yang masih berdiri tegak, Fahira jalan sempoyongan, sampai akhirnya wanita itu jatuh tergeletak dan pingsan.

Rey yang ingin pergi ke dalam mobil sampai tersentak saat mendengar suara orang jatuh.

Dia berlari dan membawa Fahira pergi ke dalam rumah mewah nya.

Sampai nya berada di rumah, Rey berteriak memanggil asisten rumah tangga nya.

Saat itu juga mbok Tuti langsung berlari untuk membuka gerbang rumah.

"Mamah, papah, sama Rifda mereka lagi pergi kemana mbok?" Teriak Rey sambil membuka pakaian atas nya yang basah.

"Lagi pergi ke tempat makan den" Jawab Mbok Tuti.

"Ah..." Rey melirik wajah Fahira yang masih tertidur di atas sofa. Terlihat kucel dan penuh prihatin.

"Shit mana cantik lagi dia.." Kata Rey. Setelah menatap lama, Fahira dibawa Rey ke kamar nya. Rupanya pria itu mabuk nya sudah mulai berefek pasca di putusin sang kekasih.

Dalam pikiran nya yang rancu, pria itu ada niatan untuk memiliki seorang pacar seutuhnya.

Fahira dalam keadaan tak berdaya, Kancing tanktop Fahira dibuka satu persatu, lalu pria itu melepas celana jeans yang di pakai Fahira.

Hanya berselisih waktu dua menit, Fahira di setubuhi secara brutal oleh pria itu. Gerakan pinggul dari Rey terus memompa tubuh Fahira yang pingsan tak berdaya dari atas.

"Kamu cantik, kamu milikku. Siapapun kamu!"

Lempeng nya Rey berkata itu, membuat Fahira mulai tersadar dan melihat wajah Rey yang terlihat konyol, Fahira membelalak dan merasakan entakan cairan dari kepunyaan nya yang besar masuk ke lobang tertentu.

"A-apa yang kamu lakukan!!"

"DIAM!" Bentak Rey.

"Argh." Fahira kesakitan. Rasa sakit yang menghantam serta tubuh nya yang mulai panas. Seolah Fahira tak bisa berkutik dan melawan kelakuan pria yang ada di atas tubuh nya.

Benar apa yang ada di pikiran Fahira, kalau pria yang membawa nya adalah seorang pria jahat yang tak punya tata krama.

Fahira hanya bisa menangis dengan suara petir yang terus menyambar. Seakan petir itu menjadi saksi apa yang Rey perbuat kepada nya.

"Cukup hentikan!" Fahira terus meminta sambil terpejam dan terengah-engah.

Rey yang sudah tenggelam dan di hasut oleh iblis gak akan berhenti setelah dia merasa puas. Rey gak peduli permintaan dari Fahira.

Tak lama, dari arah bawah kedua orang tua dan adiknya Rey baru saja datang ke rumah, baru saja mereka masuk dalam rumah tiba-tiba mendengar suara desahan serta jeritan seorang gadis di lantai atas.

Asisten rumah tangga gak sadar dengan itu, mbok lagi fokus-fokus nya nyuci pakaian di belakang rumah.

Mereka langsung yang melihat kelakuan anak nya langsung di buat stres dan marah besar.

"Astaghfirullah Rey!!"

"Aa siapa yang A... " Adik nya Rey sampai menutup wajah kerena tak sengaja melihat pemandangan yang tak senonoh.

Rey menoleh ke belakang dengan pandangan sayu dan mulai tak sadar "Kalian pergi!" Pinta nya.

Sekali pukulan wajah dari ayah nya membuat Rey pingsan dan menyelamatkan gadis yang di perkosa nya.

Rifda adik Rey langsung memasang kan handuk sebatas pinggang untuk Fahira, gadis itu membawa Fahira masuk ke dalam kamar nya.

Fahira di cek suhu nya oleh Rifda "Badan nya panas lagi"

Rifda langsung turun tangga dan memberi tahu orang tuanya kalau Fahira demam.

Untungnya ibu nya Rey Baik hati, dia merawat gadis itu semalaman sampai keadaan Fahira benar-benar membaik.

"Rifda tolong gadis ini tidur bareng kamu dulu, mamah akan telpon orang tua nya"

"Lah emang mamah tau siapa orang ini?"

Bu Diah menatap wajah Fahira "Tau, gadis ini anak dari seorang ibu yang Rey tabrak hingga meninggal"

Kedua bahu Rifda langsung merosot, selain membunuh ibunya, anaknya pun diperkosa oleh Rey.

"Gak habis pikir lagi aku mah sama kakak"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!