Mafia'S Unexpected Love

Tapi Xander mengabaikan ocehan gadis kecil itu. Xander sudah sibuk dengan ponselnya begitu dia masuk ke dalam mobil. Sedangkan mobil sudah melaju meninggalkan tempat ski itu. Selama perjalanan yang memang tidak begitu lama, Audrey sibuk memilih foto di galerinya untuk dia posting di media sosial miliknya.

Ini adalah pengalaman pertamanya menginjakkan kakinya ke luar negeri. Dan dia sangat bahagia, seolah dirinya memang benar -benar sudah bebas dari semua neraka yang pernah dia alami. Dan baru saja dia mengunggah foto -fotonya ke akun media sosialnya sudah banyak like dan komen yang dia terima. Kebanyakan adalah teman sekolahnya, karena memang dia sering sekali mengalami perundungan.

{Apakah sekarang kau pandai mengedit Audrey?!}

{Kau menjual dirimu pada siapa hingga dalam waktu semalam bisa pergi keluar negeri?}

{Aku juga bisa memberimu uang Audrey, katakan berapa tarifmu!}

Banyak komen yang membuatnya lebih sakit hati. Sehingga Audrey memilih mematikan kolom komentar dan mematikan ponselnya. Audrey memasukkan ponselnya ke dalam tasnya lalu dia menatap keluar jendela. Dia bkan mengabaikan banyak chat yang dikirimkan Vania padanya. Vania jelas membaca semua komen menyakitkan itu dan dia mengkhawatirkan sahabatnya itu, tapi sialnya Audrey mengabaikan semua chat dan juga panggilan darinya.

Tak membutuhkan waktu lama mereka sampai di sebuah kedai ramen yang cukup ramai meskipun tempatnya tampak kecil dan sederhana. Bangunan khas tradisional Jepang masih dapat dilihat.Sehingga tentu saja menarik minat para wisatawan. Xander turun diikuti oleh Audrey yang tampak lebih murung dari sebelumnya. Tapi yang ada di pikiran Xander adalah Audrey saat ini sedang sangat lapar. Sehingga Xander tetap acuh dan membiarkan Audrey berdiam diri.

"Makanlah" ucap Xander begitu makanan yang mereka pesan disajikan

Audrey hanya mengangguk dan mulai makan makanannya. Gadis lebih pendiam dari sebelumnya. Tapi Xander seolah tak terganggu sama sekali. Hingga keduanya selesai dengan makan mereka dan tanpa satu katapun keluar dari bibir manis Audrey.

"Mau berendam air panas?" tanya Xander

Audrey menatap Xander kemudian mengangguk, "Boleh. Tapi aku tidak membawa baju ganti" ucapnya

"Tidak masalah" jawab Xander

Dia lalu bangkit berdiri dan disusul oleh Audrey yang mengekor di belakangnya. Mereka langsung berpindah ke tempat pemandian air panas yang ada tak jauh dari mereka makan tadi. Dan selama perjalanan, Audrey sekali lagi juga tidak banyak bicara. Gadis itu hanya diam dan menatap keluar jendela mengabaikan Xander yang juga fokus pada ponselnya.

Dalam sekejap mereka sampai di tempat pemandian air panas yang ada di sana. Xander menatap Hector penuh arti, dan pria itu langsung mengerti apa maksud tuannya. Hector langsung meminta ijin untuk mengurus reservasi mereka.

Xander baru mengjak Audrey turun dari mobil setelah Hector mendapatkan ruangan untuk mereka. Ya, Xander memang menyewa ruangan VIP untuk mereka berdua. Dia tentu saja tak ingin berendam dengan banyak orang. Lagipula dirinya datang kesini karena Audrey, dia ingin Audrey tidak melewatkan berendam air panas dengan pemandangan Jepang yang sangat indah.

"Ganti pakaianmu dan aku akan menunggumu disini" ucap Xander saat mereka berdua sudah masuk ke dalam ruangan khsusus itu.

Audrey menatap bingung Xander, "Ganti dengan apa?" tanyanya

Xander menghembuskan nafasnya pasrah melihat isterinya yang begitu polos, "Masuklah ke bilik itu, di dalam sana sudah di sediakan pakaian" ucap Xander

Audrey menoleh pada sebuah bilik yang ditunjuk Xander. Sebuah bilik yang bersekat kayu dan masalahnya sekat itu mungkin hanya menutup tubuhnya saja, tapi Xander tentu masih bisa melihat kaki dan kepalanya.

"Jangan berpikir yang tidak - tidak! Aku pernah mengatakan kalau aku tidak bernafsu pada anak -anak kan?!" ucap Xander sambil berlalu dan duduk di kursi santai yang ada di sana

Audrey mendengus kesal mendengarnya, tapi dia menurut dan melangkah masuk ke bilik itu. Benar kata Xander ada dua buah kain di sana. Bentuknya seperti kemben yang biasa digunakan saat spa. Audrey bingung bagaimana dengan pakaian dalamnya? Jika dia tetap mengenakannya, maka dia tak memiliki gantinya. Lalu jika dia melepasnya maka Xander akan bisa melihat miliknya karena kain penutup itu akan tembus pandang jika terkena air.

"Pakai saja! Nadia akan menyediakan pakaian baru untukmu!" ucap Xander seolah menjawab apa yang berkecamuk di pikirannya.

Audrey melirik sinis Xander, "Apakah kau cenayang?!" teriaknya kesal

"Kau terlalu polos untuk bisa dibaca! Bahkan aku tau kalau saat ini kau tengah berusaha mengumpatiku!" ucapnya

Audrey mencibir tapi toh dia mulai melakukan apa yang dikatakan oleh Xander. Audrey melepaskan pakaian luarnya satu per satu karena memang dia mengenakan pakaian dengan beberapa lapis. Tapi Audrey menyisakan pakaian dalamnya lalu tangannya mengambil kain tadi dan memakainya sebagai luaran. Baru setelah itu dia mengambil bathrobe yang ada disana. Baru setelah itu dia keluar dan melihat Xander sudah melepaskan pakaiannya dan hanya memakai celana pendek. Entah kapan pria itu melepaskan pakaiannya, Audrey bahkan tidak menyadarinya.

"Masuklah" ucap Xander yang sudah lebih dulu memasukkan kakinya ke dalam kolam kecil yang ada di sana dengan uap keluar dari air itu.

Audrey menggigit bibir bawahnya. Dengan perlahan dia melepaskan bathrobe nya dan ikut masuk ke dalam air itu. Audrey langsung tersenyum lembut saat merasakan hangatnya air itu membuatnya nyaman. Perlahan dia menurunkan tubuhnya dan duduk didudukan yang ada.

"Kau akan diam saja melihat semua komen di media sosialmu itu?" tanya Xander

Audrey yang sudah memejamkan matanya langsung membuka matanya. Dia menoleh dan menatap suaminya yang duduk sedikit jauh darinya, Audrey memang sengaja menjaga jarak karena saat ini mereka sedang tidak dilapisi banyak pakaian dan dia tak ingin melihat Xander mengamuk jika tak sengaja tersentuh.

"Kamu tau? Bagaimana bisa?" tanya Audrey bingung

Xander mengedikkan bahunya, "Kau mau aku membalasnya? Aku bisa membuat mereka membungkuk meminta maaf padamu" ucap Xander

Sebenarnya Xander juga baru tau, karena Ellea baru saja mengirimkan screen shot media sosial milik kakak iparnya itu. Dan semua komentar mengerikan yang ditinggalkan disana. Tak hanya itu, Ellea juga meninggalkan ancaman pada kakaknya itu. Jika Xander tidak melindungi Audrey dan menyelesaikan masalah ini. Maka Ellea yang akan menyelesaikannya dan Xander tentu tau apa yang akan terjadi jika Ellea yang menyelesaikan. Kekacauan akan semakin besar jika Ellea yang menyelesaikannya.

Audrey mengalihkan tatapannya dan menggeleng, "Abaikan saja. Sudah biasa yang seperti itu. Toh aku sudah akan wisuda kan" jawab Audrey cuek

Xander diam, tapi sesaat kemudian ponselnya berdering. Xander melihatnya dan langsung bangkit berdiri, "Nikmati dulu waktumu. Aku harus mengangkat panggilan ini" ucap Xander yang sudah menyambar bathrobe nya dan keluar dari sana, bahkan keluar dari ruangan khusus itu.

Audrey mengedikkan bahunya dan memilih menikmati berendam di sana. Bahkan gadis itu memejamkan matanya. Dan entah berapa lama kemudian, dia merasa ada yang menyentuh kakinya. Audrey langsung membuka matanya dan dia membelalakkan matanya.

"SIAPA KALIAN?!!!"