Menurutku dia adalah wanita hebat, di lihat dari segi sudut yang tepat. Tapi tidak semua orang memandang dari segi yang sama. Karena keberadaannya yang di takdirkan lahir dari seorang ibu yang merupakan germo di sebuah club malam.
Membuat semua orang memandang remeh, dan rendah. Namun, atas kemampuannya dalam bermain billiard cue, ia aman dari keinginan laki-laki untuk meraup tubuhnya yang sexy. Bahkan mereka hanya mampu mengelap ludah melihat kecantikan Aneska.
Begitu pun dengan lelaki yang akan menjadi calon suaminya yang selalu memandang buruk tentangnya.
Lelaki yang kaya dan juga dingin, banyak wanita yang tergila-gila dengan ketampanannya. Tuan muda Arya Brasetyo, yang terlahir dari keluarga Kaya se- Asia harus bertemu dengan wanita serendah Aneska, menurutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Riskiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kediaman baru
" Ah..lega..sekali..." Aneska melentangkan tubuhnya di kasur yang begitu empuk setelah melepaskan gaun beratnya dan berendam di bathtub dengan aromaterapy yang sangat wangi. Lalu menatap langit-langit kamar.
Memikirkan yang baru saja di laluinya, sesuatu yang begitu menakjubkan baru saja terjadi di dalam hidupnya. Namun untuk pasangan pengantin, malam ini adalah malam terhangat.
Saling memadu kasih dan meluapkan rasa. Namun sayang, hubungan mereka hanya sebatas status palsu dan tidur di kamar terpisah. Aneska tidak menduga jika pernikahannya akan seburuk itu. Aneska merasa hal beruntung tidak akan pernah melalui hidupnya sedikitpun.
Aneska mengambil ponselnya, ia merindukan sang ibu yang bahkan tidak datang di acara resepsi pernikahannya yang mewah.
" Hallo bu? Kenapa ibu tidak datang ke acara resepsi pernikahan Anes?" Ucap Aneska menanyakan alasan sang ibu melalui ponselnya.
" Ibu sibuk menangani tamu Nes!" Jawab Berta beralasan.
Sebenarnya Berta sangat ingin mendampingi sang putri di atas Altar. Namun siapa dirinya, bagaimana jika mereka mengenal statusnya sebagai germo di club malam? Dia hanya akan menghancurkan pernikahan sang putri.
" Apa? Oh, Apakah tamu-tamu ibu lebih penting daripada Aneska bu?" Lanjut Aneska menghela nafas. Mengerti jika itu hanya alasan ibunya, dia tau jika sang ibu tidak akan setega itu.
" Maafkan ibu Anes, banyak pelanggan hari ini." Ucap Berta berbohong.
" Ibu, Anes tidak percaya! Bukan itu maksud ibu! Mengapa ibu tidak datang? Ibu tau, jika Anes sangat membutuhkan ibu." Ucap Aneska.
" Maaf Anes, ibu tidak ingin membuatmu malu dengan kedatangan ibu! Ibu tidak ingin merusak kebahagianmu." Akhirnya Berta menjelaskan alasan yang sebenarnya.
" Anes tidak pernah akan malu bu, Jika benar, ada yang memandang ibu seperti itu. Anes akan melindungimu ibu. Anes sangat merindukanmu bu!" Jelas Aneska dengan air mata menggenang.
" Terima kasih Anes, ibu juga merindukanmu! Ibu sudah melihatmu di televisi bersama yang lainnya. Semoga kamu bahagia putriku! Dan, ibu ingin segera menggendong cucu!" Jelas Berta.
" Apa yang ibu katakan? Pernikahanku tidak seperti yang ibu bayangkan! Bahkan dia tidak akan pernah memiliki rasa sedikitpun terhadapku bu, pemikiran dia sama dengan orang lain terhadapku bu! Maaf bu, sampai kapanpun, aku tidak bisa mewujudkan keinginan ibu. " Batin Aneska.
" Baik bu, apakah ibu sudah makan?" Lanjut Aneska.
" Sudah, dimana suamimu Anes?" Tanya Berta.
" Di..a e..masih mandi bu! Baiklah bu, Anes akan beristirahat dulu. Ternyata jadi pengantin sangat melelahkan bu. Sepertinya kakek mengundang seluruh warga seIndonesia." Jelas Aneska mengingat para tamu undangan begitu banyak.
" Hahah, begitulah nak.. Sebentar, ada yang ingin ibu sampaikan. Jadilah istri yang baik, berusaha melayani suamimu sebaik mungkin. Walau pun ibu seperti ini. Tapi ibu benar-benar melayani ayahmu dengan baik Nes." Ucap Berta menasehati Aneska.
" Baiklah bu, Anes akan melakukan apa yang ibu katakan." Ucap Aneska.
" Oke, semoga kamu tidur dengan nyenyak dan nikmat malam ini. Hahahaha.." Ucap Berta tertawa renyah.
" I love you bu!" Aneska hanya memutar matanya dengan jengah mendengar ucapan sang ibu yang tidak akan pernah ada di malam-malam berikutnya dan sampai kapanpun.
" Malam nikmat apanya! Bahkan aku dilarang menginjakkan kakiku di kamarnya! Ibu tau, aku sudah menikahi laki-laki dingin. Bahkan sedingin es di kutub utara!" Ucap Aneska meletak ponselnya di meja Nakas. Mengambil selimut dan melelapkan matanya walaupun mulutnya masih mengumpati Arya.
...****************...
Disisi lain Arya melempar jas dan juga kemejanya ke seberang arah, ia pun cukup lelah menghadapi semua relasi yang datang sebagai tamu di pernikahannya. Sebuah hal yang tak berguna baginya dan memakan waktu yang cukup berharga demi mewujudkan keinginan kakeknya.
Sama dengan Aneska, Arya melentangkan tubuhnya di atas kasur sambil memandang langit kamarnya. Pikirannya begitu rumit karena hal yang gila terjadi di dalam kehidupannya, seakan roda di dalam kehidupannya tiba-tiba terbalik.
Namun ia cukup merasa tenang karena akhirnya bisa tinggal sendiri, lebih tepatnya dengan istrinya di rumah baru. Dengan begitu Arya bisa melakukan apapun yang Arya mau.
" Ah, lelah sekali... Benar-benar gila, bahkan aku begitu bodoh memperkenalkan dia, wanita parasit! dihadapan semua orang! Apa jadinya jika mereka tau jika dia adalah wanita malam? Aku benar-benar akan malu. Aku akan segera menyingkirkannya secepat mungkin! Sebelum mereka mengenal dia siapa! Dan akhirnya aku bebas dari kakek, kakek maafkan Arya. Aku harap kakek akan segera sadar dengan ini semua! Selamatkan Arya sekali lagi kek!" Gumam Arya.
Tiba-tiba ponsel Arya berdering, Arya segera mengangkatnya.
" Hallo, kak, maafkan aku mengganggu malam pertamamu dan tidak bisa datang ke pernikahanmu! Aku sudah menyelesaikan studyku! Dan, aku akan segera pulang dan menemui kakak iparku!" Ucap adik laki-laki Arya yang kuliah di luar negri.
" Apa yang kamu katakan! Ini hanya mimpi burukku, Kamu pasti tidak akan menyukai kakak iparmu itu!" Jelas Arya.
" Apa yang kamu katakan kak? mimpi buruk? Aku tidak mengerti!!!" Jelas adik Arya.
" Kamu akan tau semuanya jika kamu sampai di sini!" Jelas Arya
