NovelToon NovelToon
Gadis Barbar Kesayangan Tuan Muda Lumpuh

Gadis Barbar Kesayangan Tuan Muda Lumpuh

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / CEO / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:23.5M
Nilai: 4.5
Nama Author: Reni mardiana

Adelia cahya kinanti, seorang wanita barbar yang terpaksa menikah dengan pria lumpuh dan juga depresi akibat kecelakaan yang menimpanya. Adelia menerima semua perlakuan kasar dari pria yang di nikahinya.


Albert satya wiguna, seorang pria malang harus menerima kondisinya yang dinyatakan lumpuh oleh Dokter akibat kecelakaan yang membuatnya trauma berat, selain kakinya yang lumpuh mentalnya juga terganggu akibat rasa bersalahnya yang membekas di ingatan, kecelakaan terjadi saat dia mengendarai mobil bersama kedua orangtuanya namun tiba-tiba ada sebuah mobil yang sengaja menghantam mobil miliknya, Albert berusaha menghindari mobil tersebut namun rem mobilnya blong hingga akhirnya mobil yang di tumpanginya berguling-guling di jalanan yang sepi, beruntung dia dan ibunya selamat namun ayahnya meninggal di tempat akibat terhimpit sehingga kehabisan nafas.


akankah Albert sembuh dari sakitnya? apakah Adel mampu mempertahankan rumah tangganya bersama pria lumpuh?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni mardiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

31. Al menangis

Malam hari.

Indah membereskan pakaiannya dan menyusunnya ke dalam koper, tak lupa ia membawa foto suaminya yang sudah beberapa bulan meninggalkannya untuk selama-lamanya.

"Mas, jika Tuhan berkehendak lain padaku, tolong kau tunggu kedatanganku disana kita melepas rindu yang setiap harinya menggunung ini." Ucap Indah mengusap foto wiguna.

Tetes demi tetes air mata itu jatuh mengenai bingkai foto Wiguna.

Setiap hari Indah selalu memendam rasa rindunya kepada suaminya, dia tak pernah memperlihatkan rasa sedihnya di depan anak-anaknya apalagi mengingat kondisi salah satu putranya yang seperti sekarang ini.

Kring.. Kring..

📱 : Hallo, ada apa Satria?" Tanya Indah.

📱: Nyonya, semuanya sudah siap.

📱: Terima kasih kau sudah membantuku, Satria.

📱: Nyonya jangan berterimakasih padaku, karena memang semua sudah menjadi tugasku.

📱: Jangan sampai Al tau, cukup Rasya saja aku tak ingin Al sampai drop lagi.

📱: Baik nyonya.

Indah menutup telponnya, dia kembali memasukkan barangnya ke dalam koper. Selesai mengemasi barang Indah merebahkan tubuhnya ,di tatapnya bantal di sebelahnya yang dulu selalu diisi oleh suami tercintanya, Indah mengingat semua momen yang pernah dilaluinya dari awal pacaran sampai kini memiliki tiga orang anak yang sudah dewasa, tak terasa air mata mengalir di pipinya sampai ia tertidur.

Adel berdiri di balkon kamar Al, dia menikmati sejuknya malam disertai semilir angin menerpa kulitnya. tak di sangka ternyata kini ia sudah menikah, tinggal berjauhan dengan orangtua dan sahabatnya.

"Masuk." Titah Al yang berada di belakang tubuh Adel.

"Apa sih? Ganggu aja." Sahut Adel menoleh kearah suaminya.

"Disini dingin." Ucap Al.

"Jangan bawel deh, sini ada yang mau aku bicarakan denganmu." Ucap Adel melambaikan tangannya meminta suaminya mendekat.

Albert maju memutar rodanya, menghampiri Adel yang duduk diatas kursi memeluk kakinya.

"Apa sekarang kau merasa lebih baik? Apa mimpi burukmu masih menghampirimu saat kau tidur?" Tanya Adel.

"Tidak, sekarang aku merasa lebih baik." Jawab Al jujur.

"Setelah mengantar mommy ke bandara, boleh enggak aku pulang dulu ketemu ayah sama ibu? Tapi kau juga harus ikut?" Ucap Adel.

Adel memohon kepada Al, dia memasang wajah termanisnya di depan Al.

"Tidak boleh." Tolak Al.

"Kenapa? Aku kan cuman mau ketemu ayah sama ibu kenapa gak boleh? Lagian gak akan lama kok." Cerocos Adel beruntun.

Al menundukkan kepalanya wajahnya, bukannya dia tidak mau tapi dia takut kalau orangtua Adel menghinanya sama seperti orangtua sonia, kondisinya yang cacat membuat Al malu untuk bertemu dengan orang lain. Bayang-bayang menyakitkan membuatnya insecure, bahkan dulu dia sangat penuh percaya diri.

"Aku malu." Ucap Al menundukkan kepalanya.

"Malu kenapa?" Tanya Adel mengulang kata-kata Albert.

"Aku cacat, apa kata orangtuamu nanti dan kata orang-orang ketika melihatmu berjalan denganku yang duduk di kursi roda? Mereka pasti jijik melihatku." Ucap Al menundukkan kepalanya.

Adel lupa kalau Al mengalami trauma yang membuatnya tidak mau keluar menemui siapapun, kekasihnya yang dulu dicintainya pun ikut menghinanya pasti Al merasa malu juga ketika di ajak ke rumah mertuanya.

"Pokoknya kau harus ikut denganku! Dengarkan aku, kau harusnya bersyukur meskipun kau cacat kau tidak kekurangan, tidak seperti orang-orang di luaran sana mereka lumpuh, stroke dan memiliki penyakit parah lainnya mereka tidak memiliki uang untuk makan apalagi untuk memeriksakan dirinya ke rumah sakit, sedangkan kau? Mommy bilang padaku kau masih memiliki kesempatan untuk bisa sembuh dari traumamu dan juga dari kelumpuhanmu, memiliki tubuh yang bugar, banyak pelayan yang melayanimu kau ingin apa tinggal sebut. Tuhan memberikan cobaan kepadamu agar kau bersyukur bukannya mengeluh, ambil semua hikmahnya. Kau tahu sendiri bukan, aku disini sedang berusaha mengembalikan kondisimu agar bisa seperti sediakala, aku mengajakmu ke rumahku bukan semata-mata hanya berkunjung kesana, aku ingin mengajak ayah untuk mengantarku ke tempat pengobatannya dulu dan memeriksakan kakimu. Paham!!!" Ucap Adel menggebu-gebu, dia ingin Al bangkit dari rasa sakitnya. Persetan dengan penilaian orang lain, toh kedua orangtuanya pun tidak akan mempermasalahkan kondisi Albert.

Untuk pertama kalinya Al mengeluarkan airmatanya, ia menunduk menyembunyikan rasa sedihnya di hadapan Adel. Adel menatap Al yang terus menunduk, dia merasa kalau Al sedang menangis tapi dia tak percaya kalau memang benar Al menangis.

'masa iya dia nangis? Gak mungkin banget..' batin Adel.

"Kau menangis?" Tanya Adel memastikan bahwa dugaannya benar.

Al tetap menunduk, Adel merasa bersalah karena telah memarahi Al.

'apa aku terlalu berlebihan memarahinya ya?' Batin Adel.

Adel berdiri lalu memeluk tubuh Al, sedangkan Al menyembunyikan wajahnya di perut Adel. Semua perkataan Adel ada benarnya, untuk itu dia merasa bersalah pada dirinya sendiri dan juga pada anggota keluarganya yang lain karena telah menyusahkan semua orang.

1
Susi Susilawati
Luar biasa
3sna
kuat juga,
3sna
ini pertanyaa apa nyemangati
Reni Mardiana: ngeluh kak
total 1 replies
Elvi Osprio
Luar biasa
Aries suratman Suratman
Iya aku juga heran katanya kamar Mewah masa sampai bau menyengat sampai para pelayan mual dan muntah, Apa tidak dibersihkan tiap hari
Asih Sulastri
Luar biasa
SAHIL Keep
Lumayan
kagome
Luar biasa
Heny Rahayu
astaga/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Heny Rahayu
astaga baru berapa bab aku ketawa terus /Facepalm/
kagome
ferguso?????? 🤔🤔🤔
anjing dong🤣🤣🤣
Hillong 1983
Luar biasa
Bayu Setiawan
Biasa
Bayu Setiawan
Kecewa
Ayu Panuntun
ampun deh
Ayu Panuntun
wkkwwkwk ya ampun tor....
Ayu Panuntun
agak Laen kamu del tp oke lah
Ayu Panuntun
hahaha
Ayu Panuntun
agak Laen nih persahabatan, tp sibayanginya seru Lo sumpah...
Ayu Panuntun
selama Allah ada tidak ada yg tidak mungkin Bu indah ☺️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!