Menikah dengan pria yang tidak di cintainya, dan sering di sakiti oleh suaminya sendiri, membuat hati Farhana mati rasa. Namun semua berubah saat kedatangan Ayah mertuanya yang berstatus Duda dan sangat Hot. Lalu apakah Farhana akan beralih ke lain hati ataukah akan tetap mempertahankan pernikahannya?
Ikuti terus kisahnya, ya!
follow IG @thalindalena
Add Fb Thalinda Lena
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hancur
"Daddy pasti sengaja 'kan?!" Gery berbicara dengan ayahnya melalui sambungan telepon.
"Apa yang kamu maksud?" tanya Dante di ujung telepon sana, seolah tidak mengerti pembicaraan putranya.
"Apakah wanita sialan itu sudah meracuni otak Daddy!" sentak Gery dengan perasaan kesal.
"Stop being stupid!" Kali ini Dante yang membentak putranya yang sudah sangat keterlaluan. "Hana adalah istrimu! Berlakulah seperti seorang suami pada umumnya!"
"Cih! Aku tidak sudi!" balas Gery terdengar kesal dan emosi.
"Kamu akan menyesal Gery!" ucap Dante dan segera memutuskan sambungan teleponnya secara sepihak. Ia meremas ponselnya dengan kuat, rasa kesal dan kecewa bercampur menjadi satu.
Kesal karena tingkah putranya yang bersikap semena-mena, dan kecewa kepada dirinya sendiri karena merasa gagal mendidik anaknya.
Dante mendudukkan diri tepian tempat tidur di kamar tamu. Ia mengusap wajahnya dengan gusar.
*
*
*
"Papa, aku ingin bercerai dengannya," ucap Hana sembari menggenggam kedua tangan ayahnya itu, dan menatap penuh permohonan.
Saat ini Hana sedang berada di ruang kerja Ayahnya. Ini adalah kesempatan terbaiknya untuk membicarakan masalah rumah tangganya.
Fernan menarik tangannya yang di genggam oleh Hana. "Bertahanlah Hana, demi perusahaan kita," ucap Fernan tanpa memikirkan perasaan putrinya.
Seketika itu air matanya tidak bisa ia bendung lagi, mengalir deras membasahi pipinya. Terisak dalam diam dan menahan rasa sesak di dalam dada.
Apakah belum cukup pengorbanannya selama ini? Mengorbankan kebahagiaan dan masa depannya demi kedua orang tuanya, akan tetapi kedua orang tuanya seolah menutup mata dan tidak memedulikannya. Apakah dirinya tidak berarti sama sekali?
"Bukankah Papa sudah menjualku kepadanya?" tanya Hana dengan penuh kegetiran.
Ya Tuhan, kenapa dadanya seperti di tikam dengan belati, terasa sakit, dan perih.
"Maafkan Papa, Han. Ini semua Papa lalukan demi keluarga kita," jawab Fernan menatap putrinya dengan tatapan yang sulit untuk di artikan.
Lucu sekali! Apakah kedua orangnya sedang memerankan sandiwara? Jika iya, maka mereka berhak mendapatkan penghargaan terbaik.
"Bukan demi kita! Tapi, demi kebahagiaan kalian sendiri! Apakah kalian tidak memikirkan perasaanku? Betapa tersiksanya aku hidup bersama pria berhati dingin dan kejam itu!" Hana tidak sanggup lagi menahan segala rasa yang selama ini ia pendam.
"Hana, maafkan Papa," hanya itu yang di ucapkan Fernan sembari menyentuh salah satu pundak putrinya namun dengan cepat Hana menepisnya kasar.
"Ada hitam di atas putih yang harus Papa patuhi. Papa mohon pertahankan pernikahanmu," pinta Fernan sembari menyatukan kedua tangannya di depan dada.
Ada suatu hal yang tidak bisa Fernan jelaskan kepada putrinya perihal surat perjanjian antara dirinya dan Gery.
"Maaf," ucap Hana seraya beranjak.
Bolehkan kali ini ia bersikap egois? Dan memikirkan kebahagiaannya sendiri?
"Hana, Papa mohon." Fernan mengiba kepada putrinya.
Hana menggeleng berulang kali, memundurkan langkahnya, menatap kecewa ke arah ayahnya sebelum ia keluar dari ruangan tersebut dengan perasaan yang hancur dan berderai air mata.
"Hana." Kartika memanggil putrinya yang terlihat sangat terluka dan tertekan.
"Mama sama saja seperti Papa! Tidakkah kalian memikirkan perasaanku sedikit saja, Ma! Sedikit saja!" ucap Hana sembari memperlihatkan ujung kuku jari kelingkingnya. Hatinya sudah hancur lebur, kedua orang tua yang seharus melindungi dan menyayanginya justru malah menyakitinya.
Kartika terdiam dan menundukkan kepalanya, apakah wanita itu merasa bersalah atau menyesal? Entahlah hanya dia sendiri yang bisa meraba hatinya.
***
Jangan lupa, vote, komentar, like dan kasih gift. ❤
btw mampir juga ya dikaryaku jika berkenan/Pray/
Mommymu itu yang tidak tahu diri jangan di tiru.
jangan cuma enaknya aja yang kau nikmati.
papanya gak penting beeuuuhhh
Istrimu kau sia2kan dengan berbagai tuduhan yang belum tentu kebenarannya. Daddymu dapat janda yang masih tersegel wkwkwk