NovelToon NovelToon
Gadis Bar Bar Yang Misterius

Gadis Bar Bar Yang Misterius

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi
Popularitas:10.8k
Nilai: 5
Nama Author: Aryani Ghazali

" hey dia bilang kenapa?" ucap Queen dalam hati

" jadi Lo pikir gue mau dansa sama Lo, gue nggak minat dan Lo ingat Lo duluan yang narik tangan gue" ucapku kesal saat pinggangnya dicengkeram erat oleh Luke

" lepas gak tangal Lo" ucapku sambil berusaha melepaskan tangan Luke dari pinggangku tapi Luke malah semakin mengeratkan tangannya

"tunggu sampai selesai, aku akan lepas sendiri" ucapnya dengan tenang

Tak berselang lama musik pun berhenti dan itu menandakan bahwa pesta dansa juga telah usai

" Sekarang lepas, atau Lo udah nyaman yah peluk pinggang gue" ucapku menggoda Luke sambil mengalungkan lenganya

"kenapa rasanya nyaman banget dan mungkin dia salah satu perempuan yang bisa aku sentuh selain keluargaku" ucap luke dalam hari

"Ck, siapa yang nyaman ini juga mau dilepas, pinggang kecil kayak gitu nggak akan buat nyaman" ucapnya dan langsung pergi meninggalkan ku yang bengong sendiri karna ucapannya



yang mau tau cerita lengkapnya yuk mampir happy reading...🌹🌹✨

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aryani Ghazali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

"Bagaimana bisa" ucap Luke yang masih bingung

"Aku harus bertemu dengan nya" ucap Luke sambil berjalan kearah luar, dan pergi menemui Alvin untuk menanyakan alamat Queen padanya

*****

Sedangkan Queen yang masih bingung dengan apa yang baru saja disampaikan oleh Jack merasa bosan berdiam diri disana memilih pergi keruang latihan

"Ck, ucapan Jack itu hanya membuat ku pusing, lebih baik berlatih saja" ucapku lalu pergi keruang latihan

Di tengah perjalanan Ayana tiba tiba turun dari lantai atas

"Ehh kakak, Bisa bantu Ana, ana tidak tau dimana letak dapurnya, ana ingin memasak untuk kakak" ucap Ayana dan berjalan mendekatiku

" baiklah kakak akan antar kamu, tapi tidak perlu memasak, kau istirahat saja disini sudah ada yang bertugas untuk memasak" ucapku tulus sambil membawa Ayana kearah dapur

"Tidak apa, Ana capek kalau harus tidur terus, Ana sudah terbiasa seperti ini, Ana juga ingin kakak dan yang lainnya mencoba masakan Ana" ucap Ayana dengan tulus

"Ahh, kakak begitu tidak sabar ingin mencobanya, mau kakak bantu?" tanyaku pada Ayana, dan melupakan keinginan ku untuk pergi keruang latihan

"Tidak usah kakak tunggu dan cicipi saja yah dan tunggu saja disana" ucap Ayana dengan tersenyum tulus dan menunjuk kearah kursi didekat meja dapur

"Baiklah kakak hanya akan menonton mu dari sini, Semangat " ucapku senang karna bisa melihat Ayana yang dengan keinginan nya sendiri melakukan apapun yang dia mau tanpa harus merasa terbebani dengan apapun lagi

*Semoga kakak bisa terus melihat mu seperti ini* ucapku dalam hati dan terus melihat Ayana yang sedang memasak dengan bahagia

Sekitar 20 menit, masakan yang Ayana buat akhirnya selesai juga

"Akhirnya, apa kakak tidak bosan menunggu ku memasak" ucap Ayana saat masih mendapati ku duduk

"Tidak kan kakak sedang melihat adik kecil kakak ini" ucapku sambil mencubit gemas pipi Ayana

"Aduhhh, kak sakit" ucap Ayana mengaduh kesakitan karena cubitan Queen yang semakin mengeras

" Heheh, sorry adikku yang manis" ucap ku melepaskan cubitan di pipi Ayana, dan mengusap rambut nya dengan lembut

"Kakak ingin selalu seperti ini saja dengan mu" ucapku pada Ayana dan langsung ditolak Ayana

"Tidak, Ana ingin mempunyai pasangan, kalau hanya berdua dengan kakak bisa bisa Ayana tidak akan pernah punya pasangan" ucap Ayana sedikit menyindir Queen

"Hahah, dengar tuh Queen, Ayana saja ingin mempunyai pasangan dan berkeluarga, tapi Lo.. Hahah, ingin jadi perawan tua yah Lo" ucap Vivi yang tiba-tiba saja ada disana dan menertawai ku

"Ck, umurku masih 25, masih lama" ucapku acuh tak acuh pada Vivi dan juga Ayana

" 25 tahun, itu sudah mendekati tua kakak" ucap Ayana yang sudah terpengaruh oleh sifat Vivi

" Kau sudah tua Queen" tawa Vivi pun lepas setelah mengatakan itu

"Ck, lebih baik gue makan dari pada meladeni kalian yang sedang setengah waras itu" ucapku lalu berjalan kearah meja makan sambil membawa makanan yang telah dimasak Ayana untukku, begitu juga dengan Vivi dan Ayana yang ikut makan

" Kak Ciana Dimana, kok aku nggak lihat dia yah dari tadi" ucap Ayana disela makannya

"Dia telah kekantor dengan Uncle, katanya ada pekerjaan mendadak" ucapku pada Ayana

" kalau kak Will??" tanya Ayana lagi

" Dia juga kembali kekantor nya,karna sudah begitu lama dia meninggalkan Cathe di kantor sendirian" ucapku lagi

"Ohh" Ayana hanya berohria dan melanjutkan acara makan mereka dengan tenang

\*\*\*\*

Sementara Luke yang baru tiba di tempat Alvin langsung bertanya

"Vin, kau tau alamat Queen kan??" tanya Luke pada Alvin yang sedang sibuk

" iya tau, kenapa?" tanya Alvin balik

"Kasih aja, ada urusan penting" ucap Luke lagi

"Hmm, jangan jangan kau suka yah sama Queen" ucap Alvin mengejek Luke

"Bukan urusanmu" ucap Luke dingin

"Ck, padahal tidak apa kalau dia suka toh, Queen juga belum punya pasangan lagi pula bunda kayak nya setuju kalau dia sama Queen" gumam Alvin yang masih dapat didengar oleh luke

"nggak usah ngomong yang nggak jelas" ucap Luke pada Alvin, karna yang dia fikir bundanya tidak suka dengan Queen saat dia membawanya kepesta itu, karna Queen langsung menjauhinya

" Alamat nya di desa dekat hutan **, kau tanya saja disana rumah Queen dimana karna semua orang disana tau siapa Queen" ucap Alvin

"Oke, thanks" ucap Luke dan berlalu pergi

"kesambet apa itu anak, sampai bilang thanks segala, bisanya juga main pergi aja kayak jelangkung datang tak diundang pulang tak diantar" ucap Alvin heran dengan Luke yang berterima kasih padanya

"ah, ganggu fokus aja tuh anak" ucap Alvin kesal karna Luke hanya bertanya tentang alamat Queen disaat dia sedang sibuk

Diperjalanan menuju alamat Queen, Luke terus saja berpikir bagaimna bisa Queen tidak terpengaruh oleh racun itu, dan apakah Queen punya penawarnya hanya itu yang ada dipikiran Luke saat ini

Sampai sekitar pukul 2 siang Luke sampai di Desa Queen dan mulai mencari seseorang untuk dia tanyai

"Permisi, apa ibu tau dimana rumah Queen?" ucap Luke saat melihat seseorang ibu ibu yang sedang keluar untuk membuang sampah

"Oh, non Queen, ini rumahnya Den, saya asisten rumah tangga nya, panggil aja Mbak" ucap ibu itu, yang ternyata Si mbak yang ada dirumah Queen

" Oh, baguslah Queen nya ada??" ucap Luke karna tadi dia lebih dulu kerumah sakit tapi Queen sudah pulang jadi dia kesini

"Maaf Den, Non Queen nya lagi tidak ada, katanya masih sakit, jadi dia pulang kerumah pamannya" ucap si Mbak

"Oh gitu yah Mbak, mbak tau di mana rumah Pamannya Queen??" tanya Luke

"Maaf Den, tapi Mbak nggak tau, mbak permisi dulu yah Den, Mari" ucap Si Mbak lalu masuk kerumah Queen lagi

"Apa aku tunggu dikantor saja yah, dia pasti akan kekantor kan" ucap Luke lalu berjalan kemobilnya dan pergi dari sana

\*\*\*

Tiga hari kemudian setelah tiga hari itu Queen tidak masuk kerja alasan karna sakit itu akhirnya kembali masuk kekantor

"Selamat pagi Semua" ucapku dengan semangat saat memasuki lobi dimana ada banyak karyawan dan karyawati sedang berlalu lalang

"Selamat pagi" ucap semuanya bersamaan

"Queen kamu beberapa hari ini kok nggak masuk kan kita jadi rindu" ucap karyawati yang memang selalu bersama Queen jika makan siang

"Iya nih, jadi nggak ada yang suka heboh di kantor, apa lagi ada pak Lukas jadi nggak ada hiburan lagi Queen" ucap beberapa karyawan juga

"Tenang Queen sudah kembali, mulai hari ini kantor akan kembali hidup, tidak seperti saat ada Tuan Lukas yang hanya bisa memperlihatkan muka kayak temboknya itu" ucapku sambil memelankan suara saat membicarakan Luke, sedangkan para karyawan itu ketakutan saat melihat seseorang yang berada dibelakang Queen, sontak mera langsung menunduk

"Heh, kenapa kalian menunduk, disinikan tidak ada Tuan tembok itu" ucapku pada mereka

"Ekhhemm" deheman seseorang membuat ku langsung berbalik dan tersenyum kikuk saat melihat wajah Luke yang sedang menatap kearahku dengan serius

"Ehh, tuan Lukas, selamar pagi Tuan" ucapku sambil tersenyum kikuk

"Bukan kah tadi kau memanggilku Tuan tembok, kenapa sekarang Tuan Lukas?" ucap Luke dingin

"Pasti Tuan salah dengar, tadi saya bilang Tuan itu sangat tampan dan hot" ucapku lagi

"Benarkah Aku tampan dan hot?" ucap Luke sambil melihat kearah ku dengan intens

"Iya tuan sangat tampan dan Hot" ucapku sambil berjalan kearah Luke dan memperpendek jarak ku dan Luke

"Mari tuan" ucapku sambil menggandeng lengan Luke untuk menuju keruang kerja

Sesampainya didepan ruang kerjaku,

"Apa kau akan terus menggandeng lengan ku sampai kau masuk" ucapan Luke itu membuatku melepaskan gandengan tangan ku

"Maaf tuan" ucapku sambil memukul lengan Luke dengan lembut berusaha menghapus bekas tanganku tapi ditahan oleh Luke

"Mau kau memukulku sekencang apapun, tidak bisa menghilangkan berkas nya" ucap Luke saat melihatku memeluk lenganya

"Kau sudah nyaman yah dengan ku" ucap Luke lagi sambil mendekatkan wajahnya ke wajahku hingga aku dapat merasakan hembusan nafasnya mengenai wajahku dan tanpa ku sadari Luke mencium bibirku

Cup

Setelah itu Luke langsung memasuki ruangannya yang ada disebelah ruanganku meninggal kan ku yang bengong sendiri

1
Paramita Oktavia
up
Violeta Itzae Gonzalez O.
Nangis deh 😭
Nino
karyamu keren banget thor, aku merasa jadi bagian dari ceritanya. Lanjutkan ya!
not
Gak nyangka bakal se-menggila ini sama cerita. Top markotop penulisnya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!