Adrian adalah seorang pemuda yang tanpa sengaja mendapatkan kekuatan mata yang super hebat. Selain dapat menembus setiap benda, mata itu juga memberikan Adrian kemampuan medis legendaris dan juga bela diri kuno.
Seketika nasib Adrian berubah dan banyak di sukai oleh para wanita cantik.
Sekilas cahaya keemasan terlintas di mata Adrian.
"Apa ini, mataku mampu menembus pakaiannya," ucap adrian.
Bagaimana kelanjutannya bisa langsung di baca di novel ini ya !!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus budianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 15 MEMBELI MOBIL
Mata Adrian seolah tidak terima tuannya mendapatkan penghinaan seperti ini. Seketika cahaya keemasan terlintas di matanya dengan sendirinya tanpa Adrian perintah. Mata Adrian menembus pakaian yang di gunakan oleh Sela. Hal itu membuat Adrian melihat setiap bentuk tubuh Sela tanpa di ketahui olehnya.
Adrian mulai tersenyum dengan sendirinya sambil memandangi tubuh Sela. harus Adrian akui, walaupun sela tidak terlalu cantik namun bentuk tubuhnya juga termasuk sempurna dengan ukuran dada dan bokongnya yang lumayan besar.
"Kenapa kamu tersenyum sendiri, apa ada yang lucu?" tanya Sela dengan kesal.
"Dengar ya, walaupun aku bekerja seperti ini, tapi bonus ku setiap tahun tidak kurang dari puluhan juta, itu juga jauh lebih banyak dari pendapatan mu selama 5 tahun bekerja," sambung Sela.
"Sela aku rasa kamu sepertinya sedang masuk angin," jawab Adrian.
"Eh... masuk angin" Sela tampak bingung.
Sudah dua hari ini Sela sedang tidak enak badan karena cuaca yang tidak menentu.
"Apa maksudmu menyumpahi ku?" ujar Sela.
"Tidak hanya 10 goresan merah di punggung dan 4 goresan di dada kanan dan kiri bahkan warnanya cukup merah, tapi bekas kerokan itu bentuknya terlihat begitu lucu," jelas Adrian.
"Entah siapa yang melakukan, namun jika kamu mau aku bisa melakukannya dengan sangat rapi," sambung Adrian.
Seketika Sela terkejut mendengarnya, bagaimana Adrian bisa tahu bahwa dia baru saja kerokan sebelum berangkat kerja.
"Kamu mengintip ku?" Wajah Sela terlihat memerah dan kesal.
"Dasar brengsek, aku tidak menyangka kamu juga seorang pria mesum," sambung Sela.
Sela mendekati Adrian dan melayangkan telapak tangannya. Sela hendak menampar Adrian, namun Adrian dapat menepisnya dengan mudah.
"Sudahlah," Adrian mendorong tubuh Sela menjauh.
"Aku kemari untuk membeli mobil, lebih baik kamu cepat antarkan aku melihat mobil," sambung Adrian.
"Membeli mobil... Adrian aku bukan orang bodoh yang mau menghabiskan waktuku untuk melayani mu, walaupun kamu bekerja seumur hidupmu dan tidak makan sekalipun, seluruh uangmu juga masih tidak cukup membeli mobil di sini," balas Sela.
Adrian yang sembari tadi tidak begitu perduli dengan ucapan Sela yang selalu merendahkan dirinya, kini akhirnya juga mulai merasa kesal. Kata-kata Sela semakin lama semakin terasa pedas. Sela sendiri juga hanya seorang sales, namun ucapannya seperti seorang bos besar saja.
"Bagaimana jika kita bertaruh saja?" ujar Adrian.
"Maksudmu?" tanya Sela.
"Aku mau bertaruh, jika aku mampu membeli mobil di sini," jawab Adrian.
"Haha... Jika kamu mampu membeli mobil di sini, aku akan memberikan diriku kepadamu, terserah kamu mau melakukan apapun kepadaku," ujar Sela.
"Tapi jika kamu kalah, kamu harus membuka pakaian mu dan merangkak keluar dari sini," sambung Sela.
"Baik, setuju," balas Adrian.
Taruhan mereka sudah di sepakati. Sela kini sedang membawa Adrian untuk melihat-lihat mobil. Sela langsung membawa Adrian ke sebuah mobil yang paling mahal dan mewah di showroom ini.
Terlihat sebuah mobil sport berwarna putih silver yang terlihat mewah dan elegan di hadapan mereka. Sela tidak mau membuang-buang waktunya, sehingga dia ingin Adrian segera kalah dan mempermalukannya. Hal itu yang membuat Sela langsung menunjukkan mobil yang paling mahal kepada Adrian.
Sela mulai menjelaskan spesifikasi mobilnya kepada Adrian dengan lengkap. Adrian juga sangat tertarik dengan mobil ini.
"Ini adalah mobil sport terbaik di showroom ini dan jumlahnya juga terbatas di kota ini, harga mobil ini 20 milyar," ujar Sela.
"Bagaimana, kamu mau membayarnya kes atau transfer, dan sebelumnya aku mengatakan bahwa di sini tidak bisa membayar dengan mencicil, apalagi mencicil sampai mati," sambung Sela.
"Transfer," jawab Adrian.
"Baik, ikuti saya," ujar Sela.
Sela membawa Adrian pergi menuju ke tempat pembayaran. Sambil berjalan Sela sudah tidak sabar untuk mempermalukan Adrian. Sela yakin Adrian tidak mungkin memiliki uang sebanyak itu dan hanya sedang berlagak saja di hadapannya.
Kemudian sela memberikan nomor rekening kepada Adrian dan meminta Adrian untuk melakukan pembayaran sebesar 20 milyar.
"Hem, ponselmu aku lihat menyala, jadi jangan berpura-pura baterai habis sehingga tidak bisa melakukan pembayaran," ujar Sela.
"Atau kamu langsung mengakui kekalahan mu saja, kamu cukup memanggilku ibu dan menggonggong tiga kali, mungkin aku akan berbaik hati melepaskan mu," sambung Sela.
Namun sesaat kemudian Sela terkejut mendengar suara dari mesin pembayaran "Pembayaran berhasil uang sebesar 20 milyar telah masuk".
"Apa... ini tidak mungkin, bagaimana dia bisa memiliki uang sebanyak ini," ucap Sela tampak tidak percaya dan panik.
Sela segera mengecek mesin pembayaran dan bukti transaksinya. Dan benar saja, Adrian baru saja melakukan pembayaran dengan nominal 20 milyar.
20 milyar adalah uang yang sangat banyak, bahkan dirinya juga tidak pernah bermimpi untuk memiliki uang sebanyak itu. Namun Adrian tiba-tiba saja membeli mobil dengan harga 20 milyar.
Setahu sela Adrian adalah sosok yang miskin, namun kenyataannya di depannya begitu berbeda. Adrian dapat mengeluarkan uang begitu banyak hanya untuk membeli sebuah mobil.
"Bagaimana, aku mampu membelinya bukan?" ujar Adrian melihat Sela diam dan membatu.
Sela juga mulai tersadar bahwa kenyataannya Adrian sudah bukan seperti yang dulu. Kini Adrian adalah seorang yang kaya dan mampu mengeluarkan uang 20 milyar dengan begitu mudah. Sela juga merasa tidak enak dengan tindakan sebelumnya dan merasa dirinya begitu gegabah barusan.
"Kak Adrian kenapa tidak mengatakan dari awal, sekarang kakak sudah sukses, jadi tidak perlu sampai salah sangka seperti ini," ujar Sela.
Sela kini berbicara begitu lembut dan ramah kepada Adrian. Sikap Sela berbanding terbalik 360 derajat dari sebelumnya. Sela bahkan memanggil Adrian dengan sebutan kak Adrian, tidak seperti sebelumnya.
"Eh..." Adrian sedikit terkejut dengan perubahan sikap Sela yang begitu cepat.
Sela segera merangkul tangan Adrian dengan lembut sambil menempelkan dadanya ke tangan Adrian secara perlahan.
Sela berpikir Adrian pasti adalah orang kaya dan berkat Adrian membeli mobil termahal di showroom ini, tentu saja Sela akan mendapatkan bonus yang besar. Bonus itu setidaknya tidak kurang dari 100 juta.
"Kak Adrian kamu begitu tampan, seharusnya tidak terlalu mempersalahkan masalah tadi bukan?" rayu Sela.
Perasaan kesal Adrian sebelumnya juga perlahan mulai menghilang. Apalagi sikap Sela yang terus menempelkan dadanya secara sengaja membuat Adrian luluh.
Pada dasarnya setiap laki akan kalah dan melemah menghadapi wanita yang seperti ini.
"Sudahlah, aku tidak akan mempermasalahkannya lagi," balas Adrian.
"Tapi bagaimana dengan hasil taruhannya?" sambung Adrian bertanya sambil menatap tubuh Sela.
"Ih... kak Adrian," jawab Sela dengan wajah memerah.
"Jika kak Adrian mau, malam ini aku akan menginap di tempatmu, terserah kak Adrian mau melakukan apapun kepadaku," sambung Sela.
"Baik, bagaimana jika lain waktu saja, jika aku membutuhkanmu aku akan menghubungimu," ujar Adrian.
"Oke," balas Sela.
Ini kesempatan yang bagus bagi Sela, jika dia bisa membuat Adrian jatuh hati kepadanya, tentu saja akan sangat menguntungkan. Terlebih lagi Adrian memiliki banyak uang dan kaya, bukankah dirinya juga akan menjadi kaya bila bisa bersama dengan Adrian, pikirnya.
Kemudian Sela langsung mengurus semua administrasi agar Adrian bisa segera membawa pergi mobilnya.
Satu jam kemudian Adrian telah selesai membeli sebuah mobil mewah yang bahkan dahulu dirinya tidak pernah bermimpi untuk memilikinya.
"Tampaknya pesonaku semakin besar setelah memiliki sebuah mobil". Ucap Adrian dengan tangan di dalam saku.
Dahulu walaupun wajah Adrian lumayan tampan, hanya saja dia miskin, jadi hampir setiap wanita tidak pernah meliriknya. Kini begitu dia duduk di atas kap mobilnya hampir semua pandangan wanita tertuju ke arahnya.
Adrian mulai mengendarai mobil barunya untuk berkeliling kota. Kini perlahan tapi pasti kehidupan Adrian sudah jauh berubah.
Kekuatan super hebat dari mata yang dia miliki telah merubah segalanya. Adrian yang dahulu bukan siapa-siapa, kini perlahan sosoknya akan menjadi terkenal di kemudian hari.