Istri Pilihan Ibu season 1
Davin Rendra Wicaksono, terpaksa menikah dengan Riana Zulaika. Seorang gadis yang terkenal janda di usia mudanya, karena harus mengurus anak dari kakak perempuannya.
Dan sampai pernikahan itu terjadi, Rendra belum mengetahui bahwa wanita yang dia nikahi itu masih seorang gadis.
Akankah Rendra bisa mencintai Riana? Dan mungkin kah rumah tangga mereka berjalan dengan baik?Penasaran kelanjutannya kan??? yuuu cuuuz ikutin terus cerita nya yaaaa.....
Istri pilihan Ibu season 2
Kegagalan cinta membuat Alaric menjadi semakin tertutup untuk membuka hati pada wanita. Sampai Riana, bundanya turun tangan memilihkan seorang wanita untuk anak sulungnya itu.
Akankah Alaric melupakan cinta lamanya dan menerima wanita yang dipilihkan oleh bundanya?
Ikuti terus ceritanya ya ....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon septriani wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Sesampai dirumah sang ayah, Riana kaget tidak menemukan Ayahnya. Pintu rumah terbuka dan tidak ada siapapun di dalam sana. Dia mencoba bertanya pada tetangga, tapi tidak ada yang mengetahuinya. Riana mulai gelisah, Rendra yang melihat istrinya cemas langsung merangkul pundaknya.
“Tenang saja sayang, Ayah pasti akan baik-baik saja,” Riana mengangguk. Dia menggigit kuku jarinya saat dia merasakan kecemasan. Tidak lama, Budi pun datang dengan wajah yang sangat pucat.
“Ayah ...” Riana langsung menghampirinya, merangkul dan memapah ayahnya masuk ke dalam rumah.
“... Ayah kenapa? Kenapa terlihat sakit? Terus Ayah dari mana?”
“Satu-satu donk sayang, kasian Ayah baru pulang. Kamu mending ambilin minum dulu buat Ayah!” Riana mengangguk dan bergegas ke mengambil air sesuai dengan titah sang suami.
Perlahan Riana memberikan minum untuk ayahnya. Dia benar-benar merasa khawatir melihat wajah pucat ayahnya. Terlebih lagi saat melihat obat yang ada di tangannya.
“Ayah dari dokter? Kenapa ga bilang Ria kalau ayah sakit?” Kini dia mulai menangis dan langsung memeluk ayahnya.
“Ayah tidak apa-apa nak, hanya sedikit sakit dada.” ucapnya membelai rambut panjang anaknya.
“Ayah, kenapa ga telefon Ria? Kan, Ria bisa antar Ayah ke dokter.”
“Ayah tidak apa-apa, Ayah sudah biasa sayang. Nak Rendra, duduklah! Jangan berdiri di sana terus, sini dekat dengan Ayah,” Rendra menuruti titah mertuanya, tapi sebelumnya dia menidurkan Salsa yang tertidur dalam gendongannya.
Budi menarik tangan Riana dan Rendra, lalu menyatukan tangan keduanya. Dia berharap kalau Rendra akan menjaga anaknya sampai kapanpun. Rendra berjanji pada mertuanya akan menjaga dan mencintai Riana setulus hatinya. Sedangkan Riana, dia tertunduk dalam tangisnya saat mendengar pesan-pesan dari ayahnya.
“Ayah, kenapa ngomong seperti itu? Riana tidak mau kehilangan Ayah,” ucapnya terisak-isak.
“Ayah hanya ingin kamu bahagia Ria. Ayah tidak akan kemana-mana dan Ayah selalu di sini bersama kamu,” Tangis Riana semakin menjadi. Dia tidak tahu sakit apa yang di derita ayahnya, karena Budi tidak menjawab secara spesifik penyakitnya.
Riana baru menyadari, kalau dia ke sana untuk mengantarkan makanan untuk ayahnya. Riana pun menyiapkan makanan dan di bawanya di atas meja. Dia mengalaskan makanan untuk Ayahnya. Tatapan Riana terus menatap ayahnya yang lahap menikmati makanan yang di siapkan olehnya.
“Ayah, Ria mau tinggal sama ayah lagi,” Rendra langsung melirik ke arah istrinya, dia kaget apa yang barusan di katakan nya.
“Kamu sudah memiliki suami dan kamu harus tinggal bersamanya,”
“Ria tidak tenang meninggalkan ayah di sini sendiri. Biarkan Ria tinggal sama ayah lagi ya,”
Rendra menggengam tangan Riana, “Kamu tidak perlu tinggal disini, Biar ayah yang tinggal di rumah kita nanti,” Riana menatap suaminya tersenyum lebar.
“Yah, Ayah denger sendiri kan? Mas Rendra memperbolehkan Ayah tinggal bersama Ria, jadi Ayah pindah sama kita ya!” Riana berharap jawaban dari ayahnya.
“Maafkan Ayah nak, Ayah ingin tinggal disini karena, Ayah merasa selalu dekat dengan ibumu, Nak Rendra terimakasih untuk tawarannya,” Rendra hanya tersenyum menjawabnya.
Riana tertunduk sedih, dia sangat menginginkan tinggal bersama ayahnya.
“Kamu kan setiap hari bisa kesini menemui Ayah, tidak perlu tinggal bersama Ayah, karena sekarang ada yang lebih penting yang harus kamu urus,” Riana tertunduk, dia benar-benar bersedih tidak bisa mengurus ayahnya seperti dulu lagi. Dia sadar kalau suaminya lebih penting sekarang dibanding dengan ayahnya.
Mau tidak mau Riana menuruti perintah ayahnya untuk tetap tinggal bersama suaminya dan mengunjunginya di waktu suaminya pergi bekerja. Sebenarnya Rendra kasian melihat istrinya, tapi dia juga tidak bisa membiarkan istrinya tinggal terpisah darinya.
Riana, Rendra dan Salsa yang baru saja bangun dari tidurnya, menghabiskan waktu bersama sampai malam hari. Rendra sengaja membiarkan waktu Riana bersama ayahnya pada hari ini, walaupun sebenarnya dia ingin sekali mengajaknya kencan bersama Salsa siang tadi.
Tidak terasa bulan sudah menampakan sinarnya. Riana dengan berat hati pamit pada ayahnya. Selama perjalanan Riana hanya diam, matanya memandang kosong ke arah depan. Pikirannya masih berada di rumah ayahnya. Rendra yang melihat istrinya sedih juga merasakannya. Dia menggenggam tangan Riana, dan menciumnya.
“Jangan sedih donk! Besok pagi aku akan mengantarkanmu kesana,”
“Mas, aku merasa khawatir dengan Ayah. Aku ingin membawa Ayah ke rumah sakit untuk memeriksakan sakit yang sedang dia rasakan,”
“Oke, besok jam istirahat aku akan menjemput kalian di rumah dan membawa Ayah ke rumah sakit.” kedua sudut bibir Riana mengangkat ke atas. Dia sangat bahagia dengan apa yang di ucapkan suaminya.
“Beneran, Mas? Mas Rendra ga bohong kan?” Rendra tersenyum mengangguk. Riana langsung mencium pipi kiri suaminya dan itu berhasil membuat Rendra kaget. Untung saja dia masih dalam keadaan mengemudi, kalau tidak dia akan meminta pertanggung jawaban Riana karena, sudah membuat jantungnya berdebar.
Hari sudah sangat larut. Sesampai di rumah Rendra mengendong Salsa dan membawa ke kamarnya. Perlahan dia menidurkan tubuh mungil itu di atas kasurnya.
Sayang, tidurlah nyenyak malam ini saja. Ayah sudah tidak tahan untuk memakan Bunda kamu, bisik Rendra di telinga kecil Salsa.
.
.
.
.
~Bersambung~
Jangan lupa like, komen dan vote sebanyak-banyaknya yaa.. biar Author semangat terus menulis ceritanya.
Bagi yang belum follow IG penulis @Septriani_wulan15 follow yaa... Di sana kita bisa menambah pertemanan dan pastinya biar ga bosan buat kalian yang sedang masa lockdown seperti Author dan yang jelas bisa tahu karya-karya terbaru author..
Tetap jaga kesehatan yaa dan ingat "stay at home"