Gadis Manis Kesayangan CEO Buta

Malam yang ditunggu tunggu pun tiba, key akan makan malam dengan keluarga Bagaskara, deg deg an itulah yang saat ini dirasakan oleh Keynara.

Yang akan menjemputnya saat ini adalah Noah asisten Alezio, yang sudah mengikuti key beberapa hari belakangan jadi Noah sudah mengetahui rumah Key.

Dengan memaki dress yang telah dibelikan oleh mama Andin yang tadi dibawakan oleh Noah, key sedikit merias wajah ayunya dengan make up tipis karena memang dia tidak begitu pandai dalam berdandan.

karena tak ingin membuat Noah menunggu lama Key pun segera bergegas setelah menyelesaikan ritual dandannya.

"sudah siap nona?", tanya Noah setelah key berdiri didepannya,

"jangan panggil nona kak, panggil aja key aku bukan atasannya kakak",ucap key,

Noah pun mengangguk kepalanya, dia tahu kalau key sekarang pasti sedang gugup, Noah pun membukakan pintu mobil dan mempersilahkan key masuk.

Key masuk kedalam mobil dengan perasaan campur aduk, antara tegang dan takut, Noah yang menyadari ketegangan diwajah key melalui kaca depan dia pun mencoba mencairkan suasana.

"kenapa key?", tanya noah,

"key takut kak, nanti kalau mereka gak suka sama key gimana ya kak?", ucap key dengan raut tegang,

Noah pun tersenyum tipis mendengar ucapan key, yang dapat dia tangkap dari sosok key adalah dia adalah gadis polos, sederhana dan juga apa adanya, feeling-nya mengatakan kalau sampai key bisa tinggal dikediaman Bagaskara pasti lambat lain akan membuat tuan mudanya suka.

"kamu terlalu berlebihan key, mereka semua orang yang baik kamu pasti akan diterima dengan baik", ucap lembut Noah menenangkan,

"kak, emang bener ya kalau orang orang yang malam itu nyerang kalian, sekarang lagi mengintai aku", tanya key penasaran,

"kami juga sebenarnya tidak tahu karena Samapi sekarang pelakunya juga masih belum bisa kami temukan, jadi kami hanya berjaga jaga saja kalau kalau mereka akan mengintai kamu", jelas Noah,

"emang mereka se bahaya itu ya kak?",tanya key lagi,

"kamu bahkan lihat sendiri mereka dengan mudahnya ingin membunuh tuan muda Al, mereka menyerang setelah kami sudah benar benar tak berdaya setelah kecelakaan key, dan kecelakaan itu adalah akibat mobil kami yang sudah lebih dulu disabotase", jelas Noah lagi,

Key pun terdiam memikirkan penjelasan noah, ternyata kehidupan seorang pengusaha sukses ternyata se mengerikan itu, dengan dikelilingi orang orang yang siap menyerang bahkan membunuhnya.

"mengerikan banget ya kak kehidupan orang kaya", ucap key dia balas senyuman oleh Noah.

Hingga mereka pun sampai dikediaman Bagaskara, Noah membukakan pintu mempersilahkan key keluar, Key keluar dari mobil dan pemandangan pertama kali yang dia lihat dan berhasil membuatnya seketika tercengang adalah bangunan didepannya yang begitu megah bak istana.

ketika key pun menjadi semakin tidak percaya diri, dia merasa tidak pantas meskipun sekedar mampir disana.

"ka....kak eeemmm aku pulang aja ya kak", ucap key terbata,

Noah pun dibuat terkejut saat key bahkan hendak melangkah menuju gerbang yang jaraknya lumayan jauh dari pelataran rumah itu, tapi langkah key seketika terhenti saat suara bunda Andin memanggilnya.

"key, mau kemana nak kok malah balik?", tanya mama Andin yang memang langsung bergegas keluar saat mendengar suara mobil.

"emmm,,, Bun key pulang aja ya, makan malamnya kapan kapan aja", ucap gugup key, rasanya dia ingin menghilang saja saat ini juga,

"lho, kenapa udah sampai sini kok malah mau pulang sih yuk masuk nak, semua sudah menunggu", ucap lembut mama Andin sambil mengamit lengan key, mendengar kata semua semakin membuat jantung key berdebar tak karuan,

key masih bergeming ditempatnya saat mama Andin mengajaknya masuk, mama Andin paham kalau key saat ini sedang gugup dan takut, dengan sabar mama Andin menenangkan key dan membuatnya nyaman.

"tenang nak, semua sudah menunggu kedatangan kami, mereka pasti akan suka sama kamu, kalaupun ada yang mau macam macam sama kamu bunda yang bakal hadapi", ucap mama Andin dengan sedikit candaan.

Key pun melangkah kan kakinya, percayalah perasaannya saat ini campur aduk.

Dengan langkah berat key mengikuti langkah mama Andin Yang setia mengamit lengannya dengan Noah mengikuti dibelakang mereka.

"assalamualaikum", ucap key membuat atensi semua yang sudah berkumpul di meja makan karena mendengar suara lembut itu.

"waalaikum salam", jawab mereka serempak.

"ini dia yang namanya Keynara, cantik kan", ucap mama Andin antusias,

Oma lusi sejenak memperhatikan wajah key yang kini tengah menunduk, dia pun menghampiri key untuk memastikan.

"kamu, yang waktu itu nolongin Oma saat di mall kan?", tanya oma Lusi yang membuat key mengangkat wajah melihat kearah Oma Lusi.

"oma yang saat itu sakit kepala kan?", key berbalik tanya,

"iya nak, ini Oma, ya Tuhan dunia ini benar benar sempit ternyata, kamu yang dulu nolongin Oma dan ternyata kamu juga penolong cucu oma", ucap Oma Lusi sambil memeluk key.

"ma,.key nya diajak duduk dulu donk", ucap opa Tio,

"yuk nak kita duduk dulu, oma saking senangnya sampai lupa kalau kita mau makan malam", ucap oma Lusi,

Key pun diajak menuju meja makan, sebelumnya dia mencium punggung tangan Oma Lusi opa Tio dan papa Kendra dengan takzim, segalanya dia berhadapan dengan Al yang menampilkan wajah datarnya, key memberanikan diri menyalami tangan Al dengan lebih dulu mengambil tangan Al, kaget tentu saja tapi setelah tangan mereka bertemu ada perasaan hangat menjalar dihati Al, apalagi tangan key yang begitu terasa lembut itu.

"selamat malam tuan", sapa key canggung,

"malam, jangan panggil tuan saya bukan atasan kamu",ucap datar Al.

Key pun dibuat gelagapan mendengar ucapan Al yang menurutnya tidak menyukainya,

"ma.. Maaf", ucap key takut takut.

Para orang tua dan juga Noah pun melongo mendengar ucapan Al yang sudah membuat key ketakutan, apa apaan anak itu, dia yang meminta agar key mau tinggal disana, tapi apa yang sudah dia lakukan, kesan pertama malah membuat key takut.

"yuk nak kita langsung makan", ajak papa Kendra.

Key pun duduk di samping Oma Lusi yang sedari tadi terlihat senang terlihat dari senyum yang tidak luntur sejak key datang.

sepertinya oma Lusi pun akan berusaha membujuk key agar mau tinggal dirumah itu agar dia memiliki teman ngobrol dan juga teman untuk jalan jalan.

"makan yang banyak ya nak", ucap opa Tio.

Mengetahui key yang canggung dan tidak nyaman mama andin pun mengambilkan Key nasi dan beberapa lauk dan sayur yang sudah tersedia setelahnya mereka menikmati makan malam dengan tenang dan khidmat, meskipun key masih merasa canggung tapi dia harus bersikap tenang sekarang.

"key, opa sangat berterima kasih pada key yang telah menolong Alezio cucu opa dan juga asistennya Noah,", ucap opa Tio membuka obrolan saat mereka menyelesaikan makan.

"saya tulus dan ikhlas menolong mereka opa", ucap key

"key sudah tahu rencana kami untuk meminta key tinggal disini nak?", tanya papa Kendra yang diangguki oleh key,

"emmm apa sampai harus key tinggal disini om, key bisa menjaga diri key kok om, jadi sepertinya key akan baik baik saja, lingkungan tinggal key juga ramai karena kontrakan tinggal key letaknya berdekatan dengan yang lain", tolak halus key, jujur dia takut dan tidak nyaman apalagi stelah mendengar ucapan Al yang sepertinya tidak menyukainya.

"key, kamu secara tidak langsung telah masuk kedalam dendam orang yang telah berniat mencelakai Al nak bahkan berniat membunuhnya, kamu menolongnya jadi pasti sekarang kamu akan diincar dan kami tidak mau kalau kamu sampai kenapa Napa", jelas papa Kendra.

Key pun terdiam, entah apa yang harus di jawab sekarang.

"tuan kenapa tuan tadi bicara seperti itu, tuan sudah membuat key jadi takut sama tuan", ucap Noah berbisik pada Al yang berada disampingnya,

"memangnya ada yang salah sama ucapan gue?", tanya Al dengan polosnya yang membuat Noah ingin sekali menabok tuannya itu.

",nada bicara tuan ketus seolah tuan tidak menyukai keberadaan nona key disini", ucap Noah jengah,

"saya memang seperti ini, lalu seharusnya saya harus bagaimana?", tanya Al bingung sendiri,

",tunjukan kalau tuan juga menginginkan nona key untuk tinggal disini karena tuan ingin melindunginya, tapi nada bicara tuan jangan jutek begitu yang kalem sedikit agar nona key merasa aman dan nyaman berada disini", Noah benar benar harus bersabar menghadapi tuan mudanya yang memang seperti kulkas berjalan itu.

"ribet", ucap Al.