NovelToon NovelToon
Malam Kelam Bersama Tuan William

Malam Kelam Bersama Tuan William

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Single Mom / Hamil di luar nikah
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: leni nurleni

Sebuah tragedi malam kelam harus dialami oleh Claudya Mariabela, Gadis berusia 19 tahun itu harus menanggung beban berat karena mengandung benih dari seorang William Aldenandra.
Claudya adalah gadis muda yang masih duduk di bangku kuliah, sayangnya dia dijebak oleh sahabatnya sendiri. Claudya dijual oleh sahabatnya itu kepada seorang Pria hidung belang.

Malangnya nasib Claudya karena harus putus sekolah dan membesarkan anaknya seorang diri tanpa tahu kebenaran siapa Ayah dari anaknya yang dia kandung, Claudya sudah mati-matian mencari pria hidung belang yang tidur dengannya malam itu.

Banyaknya cacian dan makian yang Claudya dapatkan, tapi itu tak membuatnya menyerah untuk menghidupi anaknya. Hingga sebuah ketika dia di pertemukan dengan William yang ternyata sudah mempunyai seorang Istri.

Bagaimana kisah Claudya selanjutnya?

Yuk cari jawabannya di cerita ini ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon leni nurleni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10

Claudya dan Sasa berdiri didepan loby perusahaan itu, mereka akan menjemput William untuk masuk kedalam perusahaan, tapi sampai saat ini belum ada tanda-tanda William akan datang.

Satu jam berlalu akhirnya mobil William datang berhenti di depan mereka yang sejak tadi menyambut William.

Semua orang sangat antusias untuk menyambut William datang, apa lagi William adalah seorang pengusaha yang sangat terkenal.

William turun dari mobilnya, terlihat semua orang kagum pada William, mata mereka tidak berhenti menatap pada William yang baru saja turun dari mobil dan masih mengenakan kacamata hitamnya.

Tapi kekaguman mereka terhenti saat melihat seorang wanita turun dari mobil dan langsung memegang tangan William, mereka yakin kalau itu adalah istrinya William.

"Selamat datang Tuan William," sapa Zidan yang langsung menjabat tangan William.

"Saya Zidan putra dari Papa Ibnu," ucap Zidan lagi.

"Selamat pagi tuan Zidan," ujar William.

Mereka mempersilahkan William untuk masuk kedalam, sedangkan Claudya dan Sasa langsung sibuk menyuguhkan makanan dan minuman pada William, tapi sejak William masuk ke ruangan itu dan duduk di kursi, mata William tidak pernah berhenti menatap Claudya.

Zidan menyadari pandang William pada Claudya.

"Tuan, perkenalkan dia Claudya dan yang ini Sasa, mereka adalah sekertaris saya." Zidan berucap menunjuk kedua orang yang baru saja dia sebutkan.

Claudya dan Sasa hanya menganggukkan kepalanya, tapi William masih terus menatap pada Claudya.

"Apa kita pernah bertemu?" tanya William pada Claudya.

Untuk kali ini Claudya terkejut karena William seorang pengusaha bertanya pada Claudya. Tapi Claudya langsung menggelengkan kepalanya.

"Saya rasa tidak pernah, Tuan." Claudya berucap jujur karena memang Claudya tidak pernah melihat pria itu.

"Oh, mungkin aku salah mengingat," ujar William.

"Kamu ini kenapa, sayang?" tanya Karisa menatap pada William tapi sayangnya tidak William gubris.

"Maafkan suami saya, dia memang seperti itu." Karisa berucap pada Claudya.

"Ya Nona, tidak masalah," sahut Claudya.

Zidan dan William membicarakan semua hal yang harus mereka lakukan sebelum kerja sama itu dimulai, William memang sangat teliti dia takut kalau Zidan akan melakukan kesalahan nantinya.

Tapi walaupun Zidan masih belum matang secara usia tetap saja Zidan bisa melakukan pekerjaan dengan cepat dan tepat.

Hingga sore harinya, Claudya akan pulang tapi dia masih menunggu Zidan karena dia akan pulang bersama dengan Zidan. Pagi tadi Zidan bilang kalau Agnia diasuh oleh Mamanya jadi Claudya mau tidak mau ikut Zidan untuk menjemput putrinya dirumah orang tua Zidan.

Claudya melihat supir Zidan yang baru saja keluar dari dalam perusahaan.

"Pak, dimana anak saya?" tanya Claudya menatap heran pada supir itu.

"Eh, Mbak Claudya. Agni sudah saya titipkan pada Tuan Zidan, tadi Nyonya besar katanya mau pergi ke dokter jadi terpaksa saya antar Agni," ucap Supir.

Claudya langsung menganggukan kepalanya. "Terima kasih pak sudah repot-repot mengantarkan Agnia," ujar Claudya.

Claudya langsung masuk kembali kedalam perusahaan untuk mencari Agnia yang katanya ada bersama dengan Zidan.

Claudya berjalan ke arah ruangan Zidan, tapi Claudya sekarang pergi dulu ke toilet.

Sedangkan didalam ruangan Zidan.

Saat ini Agnia baru saja datang ke sana bersama dengan Dirga asistennya Zidan, tapi sayangnya saat Agnia masuk dia langsung berlari ke arah William dan memeluk William dengan sangat erat.

"Tuan, maafkan saya." Dirga merasa tidak enak saat Agnia langsung berlari ke arah William.

Zidan tersenyum sambil menarik Agnia untuk menjauh dari William yang hanya diam mematung saja.

"Agni, itu tuan William, kamu harus hormati dia ya." Zidan berucap dengan lembut pada Agnia.

Agnia menatap William sekali lagi.

"Maaf tuan William," ucapan Agnia membuat William terharu padahal selama ini William bukan tipikal orang yang suka pada anak-anak.

"Tidak masalah," ujar William.

Karisa mengerutkan keningnya.

"Sayang, lihat mata sama bibirnya mirip sama kamu." Karisa memperhatikan kembali Agnia dan William.

William menatap tajam pada Karisa yang selalu membuatnya malu, tapi sayangnya Karisa tidak terlalu memperdulikan William karena selama ini Karisa seolah tidak pernah takut pada amarah William.

"Apa itu anak kamu?" tanya William pada Zidan yang terlihat sangat akrab dengan Agnia.

Zidan menggelengkan kepalanya.

"Aku bukan ayahnya tapi aku yang mengurus dia dari kecil," jawab Zidan.

"Oh, kamu sangat saya pada anak kecil, tapi aku kurang suka pada anak kecil bukan karena aku tidak mau punya anak tapi rasanya memiliki anak kecil itu terlihat rumit," papar William.

Zidan menatap pada William yang saat ini berkata jujur tentangnya.

"Awalnya juga aku sama, Tuan. Tapi entah kenapa saat aku melihat Agni, aku merasa suka pada anak kecil," sahut Zidan.

Tok

Tok

Zidan mengkode pada Dirgauntuk membukakan pintu, setelah Dirga membuka pintu mereka melihat Claudya datang ke sana.

"Maafkan aku, tapi kedatangan aku kesini mau mengambil Agnia." Claudya berucap dengan terbata-bata karena gugup melihat Zidan tengah bersama dengan William.

"Clau, masuklah karena kita sedang membahas masalah pribadi bukan pekerjaan," titah Zidan.

Mau tidak mau Claudya langsung masuk dan duduk di samping Zidan.

"Sekarang sudah waktunya pulang, anggap saja aku temanmu bukan bos mu," ujar Zidan yang dibalas anggukan kepala oleh Claudya.

"Apa anak ini anak mu?" tanya William menatap pada Claudya.

Claudya menatap pada Zidan sebentar setelahnya dia langsung menganggukan kepalanya mengiyakan pertanyaan William.

"Ya, Agni adalah putri saya," jawab Claudya.

"Kenapa anakmu mirip sama suamiku?" tanya Karisa yang terdengar tidak suka pada Claudya.

Claudya hanya menatap pada Zidan lalu tersenyum menatap pada Karisa.

"Saya tidak tau, Nona. Karena saya baru melihat tuan William sekarang," ujar Claudya tersenyum ramah pada Karisa.

"Sangat membingungkan," gumam Karisa.

"Jangan bicara yang bukan-bukan, kau malah menakuti Claudya." William terdengar kesal.

Zidan hanya tersenyum menatap pada William dan Karisa, saat ini Zidan malah mengklaim kalau William dan Karisa adalah pasangan yang serasi.

"Tidak masalah, Tuan. Mungkin saja Agnia memang mirip sama papanya," ucap Claudya.

"Siapa papanya?"

1
Sri Suhartati
Kecewa
Leni Nurleni: Terima kasih sudah mampir kak.
maaf kalau tidak sesuai dengan keinginan kakak🙏🙏
total 1 replies
Sri Suhartati
Buruk
sunshine wings
Sahabat apa ini,mencelakai teman sendiri.. 😤😤😤😤😤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!