Rigel Narendra, 35th, seorang dosen disalah satu Universitas Seni yang paling populer di negara A. Selain seorang dosen, Rigel juga merupakan seniman patung dan tembikar. Rigel memiliki istri yang mengalami gangguan kejiwaan setelah anak kembar mereka meninggal di usia yang masih 2th.
Memiliki istri yang mengalami gangguan jiwa, membuat Rigel sedikit lelah, lelah karena harus mengurus sang istri setelah dirinya pulang bekerja dan lelah karena harus melampiaskan hasratnya sendiri karena sang istri tidak bisa melayani hasratnya.
Hingga akhirnya ia memiliki hubungan intens oleh Aluna Arabia, salah satu mahasiswinya setelah pertemuan dengan Aluna di sebuah acara pameran seni patung.
Mulai dari situ hubungan Rigel dan Aluna semakin dekat, hingga mereka terjebak dalam sebuah hubungan terlarang.
Apakah Rigel dan Aluna akan mengakhiri hubungan terlarang mereka?
Mari kita ikuti cerita Scandal With My College Student
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Nath, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
🍁 Happy Reading 🍁
"Ma-maksud Mama apa bicara seperti itu?" Tanya Rigel.
"Kami mendapat laporan kalau selama sebulan ini kamu tidak pernah lagi mengantar Carina terapi!" Jawab Mama mertua Rigel dengan tatapan yang menyeramkan.
"Pasti Mbak Asri yang ngadu!" Gerutu Rigel dalam hati.
"Rigel sibuk Ma. Ini saja Rigel baru pulang dari seminar ke beberapa kota." Balas Rigel masih mencoba untuk tenang.
"Kamu itu seniman dan dosen, bukan pejabat negara atau pengusaha!! Jadi gak usah sok sibuk! Dimana sih tanggung jawab kamu sebagai suami! Sedangkan dulu aja waktu Carina masih waras, dengan setia-nya dia ngurusin kamu! Bahkan saat kaki kamu patah, Carina dengan setianya mengurus kamu, menjaga kamu, nemenin kamu kontrol sampai kamu sembuh, sampe-sampe dia rela kena SP satu dari kantornya karena sering bolos untuk ngurus kamu! Tapi apa balasan yang kamu berikan untuk Carina!! Carina sakit kamu malah menyibukkan diri dengan bekerja!" Ucap Mama mertua Rigel dengan suara yang meninggi.
"Atau jangan-jangan di luar sana kamu punya perempuan lain, makanya kamu tidak mau lagi mengurus Carina!" Tuduh Mama mertua Rigel.
"Astaga Ma, kok Mama nuduh Rigel begitu. Rigel bukan laki-laki seperti itu Ma!! Kalau memang Rigel mau seperti itu, sudah dari dulu Ma, Rigel mencari wanita lain untuk pelarian." Balas Rigel membela diri.
"Rigel bukannya sok sibuk Ma, tapi memang Rigel benar-benar sibuk." Kata Rigel lagi.
"Cih.. alasan!!" Decih Mama mertua Rigel sambil memutar bola matanya malas.
Dari dulu Mama mertua Rigel memang tidak menyukai Rigel. Maklum saja, saat Rigel masih berpacaran dengan Carina, Rigel hanyalah seorang seniman kere yang tinggal di apartemen bertipe studio. Sedangkan Carina dia sudah menjadi manajer di salah satu bank swasta.
Tapi karena Carina begitu mencintai Rigel, mau tak mau Mama dan Papa Carina menyetujui hubungan Carina dan Rigel.
Karir Rigel langsung melejit setelah enam bulan menikah dengan Carina. Dari situ perlahan Rigel bisa membeli tempat tinggal yang layak untuk dirinya dan Carina tempati, serta membeli harta benda yang lainnya.
"Sesibuk-sibuknya kamu, memangnya kamu tidak bisa menyisihkan waktu mu untuk membawa Carina terapi? Kamu kan tau jadwal Carina terapi hanya seminggu dua kali. Masa dalam satu minggu itu kamu tidak bisa meluangkan waktu mu hanya dua hari saja untuk Carina!" Kini Papa mertua Rigel membuka suaranya.
"Maaf Pa, Rigel salah." Ucap Rigel mengalah.
"Mbak Asri bilang nanti sore jadwal Carina terapi. Nanti sore kamu harus mengantar Carina!" Ucap Papa mertua Rigel.
Mata Rigel membulat.
"Sial!! Kenapa aku tidak ingat kalau hari ini jadwal Carina terapi?! Bagaimana ini?!" Gumam Rigel dalam hati.
Tidak mungkin lagi Rigel beralasan ada pekerjaan di depan kedua mertuanya, bisa-bisa dirinya kena amuk oleh Papa mertua-nya yang bertubuh seperti algojo itu.
"Baik Pa." Terpaksa Rigel menyanggupi mengantar Carina terapi.
"Kalau begitu Rigel ke kamar dulu Pa, mau mandi dulu." Pamit Rigel dan di balas dengan anggukkan kepala oleh Papa mertua-nya.
Rigel pun beranjak dari tempat duduknya lalu berjalan menuju kamar.
Sesampainya di dalam kamar, Rigel mondar-mandir di depan pintu kamar, ia sedang memikirkan pilihan yang harus ia pilih. Kalau ia memilih untuk tetap mengantar Carina terapi, itu berarti acara nonton konser dengan Aluna batal. Tiket yang sudah Rigel beli dengan harga selangit pun sia-sia. Serta private room di restoran western food yang sudah Rigel booking dan sudah di bayar setengah harga pun akan hangus.
Tapi kalau ia memilih untuk pergi menonton konser dengan Aluna malam ini, itu berarti ia tidak bisa mengantar Carina terapi, tapi itu tidak mungkin, karena kedua mertuanya ada di rumah-nya sekarang.
"Aaargh!!!!" Geram Rigel sambil menjambak rambutnya frustasi.
Namun tak lama kemudian, sebuah solusi terbesit dalam pikirannya.
🍁🍁🍁
Bersambung...
kenapa gk Taranka aja lebih manis sexi nya dapet cantik anggun nya dapet