Mengisahkan Tentang Perselingkuhan antara mertua dan menantu. Semoga cerita ini menghibur pembaca setiaku
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gita Arumy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mama Dan Arman Menikah Secara Resmi
Mama Dan Arman Menikah Secara Resmi
Keputusan yang telah diambil Maya dan Arman untuk menikah secara resmi akhirnya menjadi kenyataan. Meskipun perasaan mereka dipenuhi dengan kecemasan dan ketakutan akan konsekuensi yang akan datang, mereka tidak bisa menahan diri lagi. Mereka ingin hidup bersama, tanpa rahasia, tanpa kebohongan, dan tanpa rasa takut. Namun, mereka tahu bahwa ini adalah jalan yang penuh risiko, dan mereka harus siap menghadapi segalanya.
Setelah berbulan-bulan merencanakan pernikahan ini, akhirnya mereka memutuskan untuk mengadakan upacara yang sederhana namun resmi. Maya, yang telah menyiapkan segala sesuatunya dengan hati-hati, merasa sedikit cemas, tetapi juga lega. Ia tahu bahwa ini adalah langkah besar, yang tidak hanya mengubah hidup mereka, tetapi juga hidup orang-orang di sekitar mereka. Keputusan ini akan menghancurkan banyak hal, tetapi bagi Maya dan Arman, itu adalah harga yang harus mereka bayar untuk bisa bersama.
Hari pernikahan itu tiba dengan cuaca yang cerah. Di dalam rumah yang sederhana, Maya dan Arman bersiap-siap untuk menjalani hari yang paling penting dalam hidup mereka. Maya mengenakan gaun pengantin sederhana, namun cantik, sementara Arman mengenakan setelan jas yang tampak rapi. Mereka berdua merasa cemas, tetapi juga penuh dengan harapan.
Pernikahan ini dihadiri oleh beberapa orang terdekat mereka, termasuk seorang penghulu yang sudah dikenal oleh keluarga mereka. Tidak ada tamu besar, tidak ada pesta mewah—semuanya dilakukan secara sederhana dan penuh dengan ketegangan. Hanya ada keluarga inti dan beberapa saksi yang tahu tentang hubungan terlarang ini.
Maya berdiri di samping Arman, tangan mereka saling menggenggam erat, berusaha untuk mengatasi kegelisahan yang menguasai mereka. Dalam hati mereka, mereka tahu bahwa mereka tidak bisa lagi mundur. Setelah upacara selesai, kehidupan mereka akan berubah selamanya.
"Saudara-saudara sekalian, kita berkumpul di sini untuk menyaksikan pernikahan antara Arman dan Maya, yang telah memutuskan untuk melangkah bersama dalam kehidupan yang penuh tantangan ini," kata penghulu dengan suara yang tegas namun penuh pengertian.
Maya dan Arman saling memandang, dan dalam pandangan itu, mereka bisa merasakan kekuatan yang tak tergoyahkan. Mereka tahu bahwa mereka harus terus berjalan bersama, meskipun jalan yang mereka pilih begitu berat.
Setelah upacara yang singkat namun penuh makna itu, Maya dan Arman resmi menjadi pasangan suami istri, meskipun mereka tahu bahwa kehidupan mereka tidak akan pernah sama lagi. Mereka harus menghadapi dunia yang penuh dengan pertanyaan dan kecurigaan. Namun, di antara mereka berdua, ada perasaan yang kuat—cinta yang telah berkembang meskipun terlarang, dan harapan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik bersama.
Pernikahan ini bukanlah akhir dari perjalanan mereka. Sebaliknya, ini adalah awal dari babak baru yang penuh dengan ketidakpastian dan tantangan. Mereka tahu bahwa mereka harus berjuang untuk mempertahankan cinta mereka, dan mereka harus siap menghadapi segala kemungkinan—baik itu penolakan, kecaman, atau bahkan kehilangan orang-orang yang mereka cintai.
Namun, bagi Maya dan Arman, apa yang mereka rasakan satu sama lain sudah cukup untuk memberi mereka kekuatan untuk menghadapi dunia yang mungkin tidak akan pernah menerima hubungan mereka. Mereka tahu bahwa pernikahan ini, meskipun terlarang dan penuh dengan keraguan, adalah simbol dari tekad mereka untuk tetap bersama, apapun yang terjadi.
Setelah acara selesai, Maya dan Arman kembali ke rumah mereka. Mereka duduk bersama, meresapi momen yang baru saja terjadi. Ada kebahagiaan dalam hati mereka, tetapi juga rasa cemas yang tak kunjung hilang. Mereka tahu bahwa ini hanyalah awal dari perjalanan panjang yang penuh dengan tantangan. Namun, meskipun jalan yang mereka pilih begitu sulit, mereka merasa bahwa mereka bisa menghadapinya selama mereka bersama.
"Arman," kata Maya dengan suara lembut, "apapun yang terjadi setelah ini, aku hanya ingin kita tetap bersama. Aku ingin kita menjalani hidup ini bersama, tanpa rasa takut."
Arman menatapnya dengan penuh kasih sayang. "Aku juga, Mama. Kita sudah melewati banyak hal, dan kita akan terus melangkah bersama. Aku janji, kita akan melalui ini semua."
Di luar, dunia tidak tahu apa yang baru saja terjadi di antara mereka. Mereka tahu bahwa hidup mereka akan terus berjalan dalam bayang-bayang kebohongan dan rahasia. Tetapi, di dalam hati mereka, ada keyakinan yang kuat bahwa mereka akan menghadapi segala rintangan bersama.
Pernikahan Maya dan Arman secara resmi telah terlaksana. Namun, hidup mereka tidak akan pernah mudah. Mereka harus siap menghadapi segala konsekuensi dari keputusan besar ini. Dunia luar mungkin tidak akan menerima mereka, tetapi selama mereka memiliki satu sama lain, mereka yakin bisa bertahan. Cinta yang mereka miliki adalah hal yang paling berharga, meskipun itu datang dengan harga yang sangat tinggi.