NovelToon NovelToon
Suamiku Bad Boy

Suamiku Bad Boy

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Romansa
Popularitas:598.4k
Nilai: 4.8
Nama Author: chibichibi@

Choki Zakaria atau yang biasa dipanggil 'Jack', adalah ketua geng motor yang ditakuti di kotanya mendadak harus menikah dengan Annisa Meizani karena kesalahpahaman dari para warga.

Annisa, seorang gadis muslimah dengan niqob yang menutupi sebagian wajahnya ini harus ikhlas menerima sikap cuek Jack yang mengira wajahnya buruk rupa.

Sikap Jack berubah setelah tau wajah Annisa yang sebenarnya. Bahkan ketua Genk motor itu menjadi pria penurut dan manja di hadapan istrinya.

Akankah niat Jack untuk bertobat mulus tanpa hambatan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chibichibi@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab#4. Menikah Malam Ini Juga.

Mendapati para warga masuk masuk dengan cara mendobrak pintu rumahnya, sontak saja membuat Annisa kaget.

Gadis itu juga langsung berusaha bangun dari atas tubuh Choki meskipun, kakinya agak terkilir.

"Annisa bisa jelaskan semuanya," ucap gadis itu dengan rasa malu yang teramat sangat. Karena tatapan warga mengintimidasinya.

"Mau jelaskan apa lagi, Annisa! Kami sungguh tidak percaya kalau bukan melihat ini dengan mata kepala kami sendiri? Percuma kamu mengenakan pakaian tertutup hingga hanya matamu yang terlihat jika ternyata kamu kumpul kebo dengan laki-laki!" tuding salah satu warga dengan nada bicara penuh emosi.

Sakit rasanya hati Annisa mendapatkan tuduhan seperti itu. Choki, yang sudah bangkit berdiri kini tengah menatap tajam ke arah warga yang berbicara kasar tanpa perasaan seperti itu.

Karena ia tau, jika Annisa dan dirinya tidak melakukan apapun.

"Anda jangan asal ngomong! Ini bisa di kategorikan sebagai pencemaran nama baik!" protes Choki. Kesal sekali dia dengan mulut ibu-ibu yang ketus itu.

"Heh, kamu orang asing. Jangan sok membela diri. Kita semua udah liat apa yang kalian berdua lakukan. Jadi ini bukan sekedar dugaan! Kalian terbukti sudah berzina!" pekik ibu berdaster itu lagi, terus memprovokasi warga.

Hingga, beberapa warga yang ikut menggerebek saling bersahutan dalam menghakimi Annisa.

"Demi Allah, Annisa tidak seperti apa yang kalian sangka dan pikirkan. Tolong, percayalah. Annisa bisa menjelaskan ini semua," ucap Annisa dengan suara yang bergetar tanda menahan tangis.

"Halahh, kami tidak butuh pembelaan diri kalian!" pekik salah satu warga. Dia adalah suami dari ibu berdaster tadi.

"Berhenti kalian semua!" seru Pak RT, dengan telapak tangan yang diangkat ke atas kepalanya. Memberi instruksi pada pada warganya untuk menyudahi aksi menghakimi Annisa.

"Kita masih bisa bicarakan ini baik-baik. Lagipula, kita tidak bisa menuduh mereka berzina selagi keduanya masih berpakaian lengkap. Apalagi, Annisa juga masih mengenakan niqob-nya," jelas pak RT mendinginkan suasana.

Mereka semua pun berkumpul di ruang tamu, termasuk Annisa dan juga Choki.

Karena hari sudah magrib, maka Pak RT pun mengajak Choki ke masjid juga. Setelah sholat nanti mereka akan lanjut membicarakan masalah Annisa ini.

Annisa baru saja melipat sajadahnya. Ketika terdengar suara gaduh kembali di depan rumah kontrakannya.

"Tenang semuanya," ucap pak RT lagi mengingatkan para warganya.

Choki pun duduk di dampingi oleh Pak RT.

"Annisa. Saya sudah menampung semua kekhawatiran para warga. Demi kebaikan kamu yang selama ini tinggal seorang diri. Juga demi menjaga nama baik kamu di sekolah tempatmu mengajar, saya memutuskan agar sebaiknya kalian berdua menikah malam ini," tegas Pak RT.

"APA!!"

Annisa dan Choki memekik bersamaan. Keduanya pun saling pandang dengan tatapan yang sulit untuk di artikan.

Tak lama kemudian, Annisa pun menundukkan kepalanya.

Ia sadar bahwa ini semua adalah konsekuensi dari tindakan yang ia ambil. Sungguh Annisa tak menduga jika niat baiknya akan menjadi senjata makan tuan.

"Mana bisa begitu!" protes Choki. Bahkan pemuda itu sampai berdiri dari duduknya.

Dia tak bisa terima begitu saja keputusan yang baginya sangatlah konyol ini.

"Duduklah anak muda!" titah Pak RT.

Melihat tatapan mata pria paruh baya yang penuh wibawa itupun membuat Choki kembali meletakkan bokongnya di atas sofa butut milik Annisa.

"Sengaja saya membawa ustadz Ali Fikri ini agar beliau yang menjelaskannya pada kalian," jelas pak RT lagi.

Pria berkumis yang di perkenalkan sebagai ustadz di daerah itu pun tersenyum penuh wibawa.

"Menikahlah, itu lebih baik. Ketimbang kalian di arak keliling kampung atau di rajam," ucap ustadz Ali.

Annisa hanya bisa menunduk dengan seluruh tulang yang lemas seketika. Gadis itu, tak tau lagi harus berkata apa. Percuma juga ia bicara, sepatah kata pembelaan maka akan memancing bantahan panjang lebar.

Karena, bukti sudah jelas bahwa ia menampung laki-laki yang bukan mahrom dan juga mereka kepergok dalam keadaan yang tidak menguntungkan keduanya.

Salahnya juga, karena tak buru-buru melapor pada ketua RT.

"Tapi saya tidak bisa dan tidak mungkin--" Choki belum menyelesaikan ucapannya namun pemuda itu sudah mendapatkan tatapan tajam dari semua orang yang ada di dalam ruangan itu.

Glek.

Choki tak tau apa yang harus ia lakukan. Menolak sekuat hati pun tak bisa. Karena, itu artinya ia bersedia menerima hukuman yang mungkin bisa mengancam nyawanya. Jika dirinya di arak keliling kampung itu artinya, keberadaannya akan di ketahui oleh musuhnya nanti.

Choki, hanya bisa mengeratkan kepalan tangannya. Kedua matanya terpejam pasrah menerima keadaan yang mau tak mau harus ia jalani.

"Iyakan saja. Nanti aku tinggal buat perjanjian dengan gadis itu," batin Choki dengan segala niat liciknya.

Pemuda itu, mana mungkin terima begitu saja. Hidup bersama gadis yang baru ia temui. Apalagi, pernikahan ini tidak di ketahui oleh kedua orang tuanya.

"Annisa, kamu terima kan keputusan ini?" tanya Pak RT.

Annisa mendongak dengan tatapan sendu. Menghela napas lebih dulu dan mengangguk lemah.

Mimpi apa sehingga dirinya harus menikah dengan cara seperti ini, bahkan dengan pria yang tidak ia kenal namanya sekalipun.

"Baiklah, kalau begitu. Selepas isya nanti kalian berdua akan menikah secara agama. Hei anak muda, siapa namamu?"

"Saya, Choki Zakaria," jawab Choki singkat.

"Apa anda ingin menghubungi keluarga terlebih dahulu?"

"Tidak!" jawab Choki cepat.

"Enak saja. Gue gak akan memberitahukan pada siapapun akan nasib sial ini," batin Choki.

"Saya hanya perlu bicara berdua dengan gadis itu. Annisa," kata Choki.

Ucapannya barusan pun membuat Annisa menatap kearahnya penuh tanya.

"Sudah adzan. Sebaiknya kita kembali ke musholla dan segera kembali ke sini untuk acara pernikahan kalian berdua," tolak Pak RT akan permintaan Choki.

Beberapa saat kemudian.

Pernikahan pun di laksanakan dengan sangat sederhana.

Tak ada riasan tak ada persiapan apapun. Tak ada raut kebahagian dari kedua pasang calon pengantin.

Miris.

Bahkan, Choki harus mengenakan kemeja dan celana bahan yang di pinjami oleh salah satu warga.

Postur tubuhnya yang tinggi atletis itu cukup kesulitan ketika mencari pakaian milik warga.

Choki, bahkan tanpa alas kaki ketika melakukan pernikahannya ini.

"Kamu sudah hafal belum nama lengkap calon istrimu itu?" tanya Ustadz Ali.

Choki pun menoleh dan berbisik ke arah Annisa.

"Annisa Meizani binti Abdul Aziz,"bisik gadis dengan niqob menutupi sebagian besar wajahnya itu.

"Huh, mimpi apa gue nikah sama cewek ninja gini. Dari kemaren malem gue cuma liat tuh dua biji mata aja," batin Choki geram dengan nasibnya.

"Karena, Annisa sebatang kara. Saya yang akan menjadi walinya," ucap Pak RT. Sebab, jika di runut pria itu masih satu nasab dengan ayahanda Annisa.

"Baik. Karena Pak RT masih ada silsilah dengan Ayah dari Annisa. Maka pernikahan ini sah menurut agama Islam," jelas Ustadz Ali.

"Ayah, Ibu. Maafkan Annisa," batin gadis itu dengan kedua tangan yang saling menggamit satu sama lain.

Ijab qobul pun di lakukan dengan cepat dan khidmat.

Meskipun, Choki harus mengucapkan ijab tersebut menggunakan catatan dari secarik kertas.

Hingga, satu kata sakral pun terucap.

"Saya terima nikah dan kawinnya Annisa Meizani binti Abdul Aziz dengan mas kawin uang sebesar seratus lima belas ribu rupiah di bayar tunai!"

"SAH??"

"SAAAHH ...!!"

"Alhamdulillah!!" seru serempak dari semua warga yang hadir di sana.

Annisa mengambil uang yang tergeletak diantara meja dan menyambut tangan Choki dengan gemetar untuk di ciumnya.

Pemuda itu pun menyambut apa yang Annisa lakukan dengan kikuk.

Tak ada jamuan tak ada hiasan. Semua terjadi mendadak dan begitu cepat.

Annisa meneteskan air mata harunya. Entah perasaan apa yang tengah ia rasakan. Satu hal yang pasti, gadis itu hanya ingin menangis untuk meluapkan apa yang ada di dalam hatinya saat ini.

Dalam waktu singkat, kini status keduanya sudah berubah.

Dari orang asing menjadi pasangan suami istri baru.

Bersambung.

1
Rina Yulianti
ya begitulah orang kaya akan lupa pada penciptanya ,,,dan timbul lah kesombongan
Rina Yulianti
wah bakalan malam pertama nih kayanya
Rina Yulianti
lanjut
Janah Selaluinginsetia
Lumayan
Riyantie Yanzz
Indomie bang😂🤣
Rokhmi Nur Hidayati
syukur Alhamdulillah semua kehendak Gusti Allah
Rokhmi Nur Hidayati
yg kaku seperti paku menjadi tali/benang selentur"nya🙂🙂🙂
Rokhmi Nur Hidayati
alhamdulillah kehadiran Anisah memperbaiki klg bang Choki apalagi...hadir Choki yunior ter utama tuh kesombongan sang papa🥰🥰🥰
Rokhmi Nur Hidayati
orang muslimin/muslimat karena Allah pasti akan sll dilindungi dan dijaga dari mara bahaya
Rokhmi Nur Hidayati
mungkin busuh lama balas dendam blm terbayar
Husna
setelah sekian lama cuti dulu baca novel,eh sekali nemu cerita, ceritanya seru banget and nggak muluk2 sama alurnya jadi semangat tuk baca novel lagi...😀😀
Rokhmi Nur Hidayati
seseorang yg bembeci dan dijahat di kasari dibalas dgn sikat baik dan sabar terbalik orang yg benbecinya akan malu sendiri dan tidak mengenakkan diri sendiri
Asus Zen5
Luar biasa
Arin
/Heart/
Apriana Suci
Luar biasa
☠☀💦Adnda🌽💫
Alhamdulillah akhirnya happy ending 🥰🥰
☠☀💦Adnda🌽💫
waduw mama Eli niat banget y mata "in anaknya ....orng KY mah bebas 😁🤭
☠☀💦Adnda🌽💫
kuat Anissa kamu pasti bisa sabar y ngadepin suami yg nggak jelas 😁🤭
Rokhmi Nur Hidayati
manusia/hamba Allah tidak ada
Rokhmi Nur Hidayati
pelan" seperti bayi awal ga' mungkin bisa langsung lari ada prosesnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!