.
.
.
Queen Adena Sasikirana Arundati,
seorang gadis cantik hidup di desa, tidak ada yang tau identitas sebenarnya kecuali sang ibu kandungnya saja (Dewi mustika), misteri kisah Dewi itu disimpan serapat-rapatnya.
mereka bahagia hidup di desa terpencil, berteman dengan binatang buas dan bergaul dengan alam.
suatu hari terjadi masalah yang membuat Nana harus ke Kota dan tujuan utama Nana adalah mencari tau siapa Papa kandungnya, Nana tidak suka konspirasi yang membuat hidup Mamanya menderita, mudah bagi gadis itu menemukan identitas Ayah kandungnya.
gadis yang tangguh, siapa Pria yang tidak akan jatuh hati padanya? Tuan Muda Arkatama jatuh cinta pada Gadis itu terlebih lagi saat tau identitas gadis tersembunyi di desa itu.
Nana kembali ingin membalas orang yang berani menyakiti hati Mamanya, Nana adalah gadis Ceria dan periang tapi jika dirinya sudah diusik, dendam !! Nana gadis yang sangat pendendam hingga bertekad untuk membalas perbuatan orang yang menyakiti ibu nya.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sucii Amidasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
sedikit kebenaran
.
.
.
Emma merasa bangga dengan putrinya yang mau belajar bisnis, otomatis Perusahaan Milik keluarga wijaya akan jatuh pada putrinya.
"baguslah..! setelah mendapatkan warisan aku akan mencampakkan Yardan, haha..! aku sudah muak dengannya yang hanya mencintai wanita nya itu, dia sama sekali tidak pernah menyentuhku seolah aku ini kuman? akan aku buktikan siapa Kuman yang sebenarnya". seringai Emma
Emma bahagia dengan dunia nya, sementara Celinne harus belajar Bisnis, ia sempat menyerah karna berhari-hari ia belajar tidak ada yang masuk di otaknya bahkan dosen khusus yang mengajar Celinne pun memilih mengembalikan gajinya pada Yardan karna merasa tidak sanggup mengajari Celinne.
Celinne benar-benar bebal dipelajaran matematika, ia tidak bisa menghitung dengan baik seolah dirinya itu memang tidak ada bakat di dunia bisnis.
"Papa? ". cicit Celinne.
"cukup...! apa ini yang katamu memang mau belajar bisnis hah? kau sengaja mempermalukanku sebagai Papamu? kau bilang mau belajar bisnis tapi kenapa setiap dosen yang mengajarmu malah menyerah hah? lihat ini...! ". Yardan melempar semua uang yang sudah ia berikan pada dosen terakhir yang mengajar Celinne.
Celinne menundukkan kepalanya, "memang dosen itu saja yang tidak pandai menjelaskan Pa..! Celin tidak mengerti ajarannya".
"diam...! ". bentak Yardan
Celinne terlonjak kaget,
"pantas saja Devano membatalkan pertunangannya karna dia tidak suka perempuan manja yang hanya bisa mengandalkan pasangan". Decak Yardan.
"a.. apa maksud Papa? ". tanya Celinne berkaca-kaca
"dia menemuiku dan bilang alasan dia tidak bisa melanjutkan pertunangan kalian karna kau hanya perempuan manja yang mengandalkan orang lain, dia suka perempuan mandiri dia tidak suka perempuan manja sepertimu, karna perempuan sepertimu tidak berbeda jauh dengan wanita diluar sana". Yardan
"bohong Pa.. dia berbohong..! dia sendiri yang mengatakan kalau dia mencintai perempuan lain, dia mencintai perempuan lain itu sebabnya dia membatalkan pertunangan kami Pa". bela Celinne
"itu artinya dia menemukan kelebihan dari perempuan itu jika tidak? bagaimana dia bisa mengalahkanmu hah? bagaimana seorang Putri Wijaya bisa dibandingkan dengan perempuan lain? kau fikir aku bisa meminta Vano untuk mempertahankan pertunangan ini huuh? dia sendiri tidak suka dengan kepribadianmu yang pemalas, apa yang bisa aku jelaskan dan banggakan padanya tentangmu hah?". marah Yardan
Celinne menangis terisak-isak, ini bukan pertama kalinya Yardan memarahinya sejak kecil Celinne tidak pernah disayang oleh Yardan, Celinne hanya diperlakukan seperti catur yang digunakan dalam permainan yaitu bisnisnya, jika Celinne tidak bisa maka jangan harap mendapatkan kasih sayang Yardan.
"sudah cukup Yardan..! kenapa kau membentak putriku? ". marah Emma tiba-tiba datang.
"kau...? urus putrimu yang manja itu.. dia ingin aku membujuk Devano tapi dia sendiri tidak punya kelebihan yang bisa aku banggakan supaya Devano mau melanjutkan pertunangan itu". ucap Yardan ke Emma sambil memejamkan matanya.
Emma membawa Celinne keluar dari ruangan Yardan,
"kenapa kamu sayang? apalagi masalahmu hah? ". tanya Emma
"dosen sialan itu Ma..! dia mengadu pada Papa kalau aku sangat payah belajar Bisnis malah mengembalikan gajinya karna menyerah mengajariku". marah Celinne memeluk Emma
Emma menggeram marah, "tapi mau bagaimana lagi? otakmu ini memang bermasalah dengan bisnis, tapi seharusnya kamu bisa belajar kan? lalu kenapa setelah 1 bulan lama nya tidak ada yang kamu ketahui hmm? bagaimana papamu tidak marah..? dia itu sangat menjaga harga dirinya".
Celinne menangis geram, "memang dia yang tidak bisa mengajari Celinne dengan baik Ma tapi dia malah mengadu yang tidak-tidak pada Papa sampai Papa begitu marah padaku".
.
.
Yardan keluar dari Mansionnya dan membawa mobilnya keluar dari pekarangan Mansionnya menuju ke tempat yang lebih menenangkan dirinya.
Yardan memejamkan matanya di kursi kosong dibawah pohon rindang, sepertinya itu adalah tempat yang paling menenangkan bagi Yardan jika pikirannya sedang kacau.
yah..! hidup Yardan tidak pernah tentram, bahagia seperti dibicarakan banyak orang karna orang bilang banyak harta yang ia miliki pasti bisa hidup bahagia, kenyataannya tidak? Yardan harus tetap pura-pura menerima Celinne yang merupakan putrinya padahal Yardan tau Celinne bukanlah putri kandungnya.
"dimana putri kandungku yang sebenarnya? ". gumam Yardan dengan lirih
tak berapa lama ponsel Yardan berdering ternyata panggilan dari Abi (Darabi) yang merupakan orang kepercayaannya yang baru untuk mencari tau masa lalunya di Kota Bandung.
"Taman Vahira". kata Yardan lalu mematikan panggilannya.
Abi tiba di Taman Vahira lalu mengedarkan pandangannya mencari Yardan dan ternyata Tuannya ada di Kursi tepat dibawah pohon rindang
"Tuan? ". sapa Abi menunduk sopan
"duduklah". titah Yardan
"baik Tuan". jawab Abi pun duduk disamping Yardan.
"apa kau dapat petunjuk Abi? ". tanya Yardan
"perkiraan anda benar Tuan, Nyonya Emma bukanlah wanita yang ada bersama anda malam itu". lapor Abi serius
Yardan berubah serius menatap Abi, "apa yang kau dapatkan? ".
"semua para saksi yang terlibat malam itu sudah saya datangi, mereka seperti burung beo mengatakan hal yang sama seolah disuruh oleh seseorang, saya mencari lebih teliti lagi ternyata ada seorang anak berumur 17 tahunan saat itu dan kemungkinan melihat kejadian malam itu". Abi
"apa maksudmu Abi? coba jelaskan lebih rinci". pinta Yardan semakin serius mendengarkan Abi
"awalnya saya meminta melihat CCTV 20 tahun yang lalu Tuan, diwaktu yang sama rekaman itu seperti sengaja dihapus tapi saya menemukan rekaman CCTV perempuan itu yang merupakan anak sekolah, saya mencarinya dan ternyata dia tau kejadian malam itu, anggap saja saya sedang beruntung Tuan". lapor Abi
Yardan mengangguk lalu mendengarkan cerita Abi, bahwa saat itu ada seorang perempuan cantik yang Abi peluk dan cium di lorong Hotel lalu memaksa perempuan itu masuk sampai sendal perempuan itu terlepas.
saat itu saksi yang masih berumur belasan tahun itu masih sekolah tapi sekarang tentu sudah berkeluarga, yang jelas wanita ini tidak diketahui oleh pihak Emma yang membayar semua saksi malam itu.
"bagaimana ciri-cirinya? ". tanya Yardan
"dia bilang perempuan itu sangat cantik, hmmm...? katanya jika menjadi artis akan populer dan saksi ini sangat yakin bahwa perempuan yang anda paksa masuk ke Kamar saat itu bukanlah Nyonya Emma". jawab Abi
Yardan terdiam, "siapa perempuan itu?". gumam Yardan.
"bagaimana CCTV? apa tidak ada yang masih bisa diperbaiki? ". tanya Yardan
"tidak bisa Tuan, saya sudah berusaha mencari orang untuk memulihkan data-data 20 tahun lalu tapi tidak bisa, jika kita bertemu peretas hebat mungkin kita bisa memperbaiki rekaman-rekaman yang dihapus oleh pihak keamanan hotel sejak malam itu" . Abi.
"hanya bukti itu saja tidak bisa aku tebak siapa perempuan itu karna aku juga tidak tau wajah wanita yang aku sentuh malam itu". gumam Yardan dengan mata terpejam.
"saya akan cari lebih detail Tuan, maafkan saya yang terlambat mengerjakan tugas yang anda berikan Tuan, karna mencari data-data 20 tahun lalu sungguh tidaklah mudah Tuan". Abi menunduk merasa bersalah.
"tidak masalah Abi..! kau satu-satunya orang yang bisa memberiku cerita yang sebenarnya, walaupun samar-samar tapi baik aku, kau dan saksi itu tau kalau Emma bukanlah wanita yang bersamaku saat itu, itu sudah cukup bagiku karna bukan hanya aku yang tidak percaya pada wanita iblis itu". Yardan.
.
.
.
good girl 👍👍