Bagaimana jika seorang anak bungsu perempuan,yang seharus nya mendapat kasih sayang penuh dari sang ayah,malah sebalik nya?
Dia adalah gendis,anak yang tidak di ingin kan oleh sang ayah,dia selalu mendapat perlakuan tidak adil dari sang ayah!
Karena memiliki kulit hitam manis,sehingga ayah nya menolak kelahiran sang bungsu
.Namun semuanya berubah setelah seorang erlangga datang di kehidupan gendis Yuk kitaa simak ceritanya mumgkin akan banyak menguras emosi para pembaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayuwine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32
Matahari masih terbit dari barat,menampakan cahaya matahari yang begitu cerah,menghangatkan weekend ini,
Hari ini sudah memasuki hari weekend,dimana hari libur bagi semua orang,begitu juga dengan gendis,dia masih nyaman berada di dekapan selimut dan guling nya,sesudah shalat magrib dia memilih untuk tidur lagi,biarlah hari ini dia tidak membantu ibu memasak,karena sebelum nya dia sempat melihat ke arah dapur tidak mendapati sang ibu di sana.
TING...
Suara ponsel gendis berbunyi,awal nya gendis mengabaikan nya,namun terdengar dering ponsel gendis semakin berbunyi,gendis mengeliatkan badan nya,dia menyambar ponsel di sebelah nya,
Dia mengucek mata nya telebih dahulu,lalu dia membuka ponsel nya.
-"apakah kamu sibuk hari ini?rencana aku dan ibu ingin berkunjung kesana"
-"sedang apa kamu sekarang?"
-"dis kenapa kamu tidak membalas pesan ku?apa boleh aku berkunjung kesanan dengan ibu ku?"
Deretan pesan masuk dari erlangga,seketika mata gendis membulat,dia bingung harus menjawab apa,belum ada persiapan sama sekali,saat gendis sedang bingung ,tiba tiba ponsel berbunyi lagi,pertanda ada yang menelfon.
Cukup diam beberapa saat akhir nya gendis mengangkat telfon itu,
-"hallo dis,kenapa hanya membaca tanpa mebalas?apa aku tidak boleh kesana?"
-"waalaikum salam mas,tentu boleh kok,"
-"eh,assalamualaikum bidadari ku,maaf mas lupa mengucap salam"
Gendis tersenyum malu malu saat seseorang di sebrang sana menyebutnya dengan sebutan bidadari,
-"ih apaan sih mas,bidadari dari mana dari hongkong"ucap gendis dengan berpura pura merajuk
-"dari hatiku dong ahaha" terdengar tawa di sebrang sana.
-"ih udah ah,mas ini,,aku mau mandi dulu,dan bilang ke ibu kalau mas akan datang kesini bersama mama desi"ucap nya mengalihkan pembicaraan
-"ciee panggil mama nih,jadi udah ngasih kode ni suapaya jadi mantunya mama desi"goda erlangga di sebrang sana
lagi lagi gendis tersenyum,sungguh suasana pagi hari ini sama seperti cuaca wekeend ini,sungguh cerah!.
-"udah ah mas ini suka banget godain aku,aku tutup ya mas,assalamualaikum" ucap gendis dengan langsung memencet tombol berwarna merah di layar ponsel nya.
Gendis bergegas mandi,setelah mandi,dia langsung turun kebawah,gendis melihat sang ibu sedang menata warung di halaman rumah nya,
"pagi bu,sini biar gendis bantu"ucap nya dengan langsung membereskan jualan yang akan di pajang di meja pelanggan.
"eh sayang,wah tumben nih udah mandi ada apa nih,biasanya kalo hari libur gini mandi nya suka telat"goda sang ibu.
"ihh ibu apaan sih,"ucap nya dengan tersenyum malu malu.
"bu sini dulu bu...duduk di sini"ucap nya lagi dengan menuntun sang ibu supaya duduk di dekat nya.
"aduh..aduh..ada apa nih,ibu jadi penasaran"jawab suci dengan langsung mendudukan pantat nya di kursi sebelah gendis.
"gini bu,em tadi erlangga menelfon gendis,dia bilang hari ini dia mau berkunjung kesini bersama ibu nya"ucap gendis sedikit ragu
"bagus dong sayang,untung ibu sudah beli lauk pauk hari ini cukup banyak,wah insting ibu kuat ya berarti,gak tau kenapa tadi ibu ingin beli beberapa lauk pauk di warteg depan loh"ucap suci begitu antusias.
"oalah pantesan gendis tadi,tidak melihat ibu di dapur"ucap nya dengan tersenyum geli,melihat sang ibu begitu antusias akan kedatangan erlangga dan ibunya.
gendis dan ibunya sudah selesai menata dagangan nya,dia memang sengaja tidak menutup warung nya,siapa tau kan nanti tamu spesial nya ingin makan makanan yang tersedia di warung,
hingga akhirnya sebuah mobil hitam terparkir di depan halaman rumah gendis,
Gendis dan suci menoleh secara bersamaan
"ya ampun tamu spesial nya sudah datang,mari masuk kerumah ,kebetulan tadi saya membeli lauk pauk ,mari kita sarapan bareng"sambut bu suci dengan senyuman yang begitu mengembang.
"mulai deh,jangan gitu ah "ucap desi dengan senyum malu malu
Gendis dan erlangga hanya bisa saling pandang dengan tersenyum saat melihat kedua ibunya begitu akrab,ada kebahagiaan tersendiri saat melihat kedua ibunya begitu dekat.
akhirnya mereka masuk kedalam rumah,warung sementara mereka tinggal,untung saja di tempat tinggal suci orang orang nya jujur,jadi tidak akan ada maling,namun tetap aja suci memberi tulisan "TUTUP SEMENTARA" pada warung nya itu.
saat mereka sedang makan bersama tiba tiba amel datang dengan rambut yang begitu berantakan,berjalan ke arah meja makan,dengan masih mengucek mata,sehingga amel tidak menyadari bahwa di rumah nya sedang ada tamu.
"ibu aku ingin makan bubur,tolong belikan ya bu,nanti antar ke kamar amel ya bu"ucap nya dengan mata yang masih sedikit merem.
"cuci muka dulu sana amel,jangan baru bangun sudah datang ke meja makan jorok kamu"sela ibu nya itu.
"duh bu...aku ingin bubur bukan ingin di nasehati..."ucap nya dengan mata yang melotot ke arah depan,dan
Dheg
Amel terjingkrak kaget,dia melihat di sana ada erlangga bersama sang ibu sedang menatap lekat amel.
Amel tergagap dia menatap sekeliling nya ,lalu dia tersenyum canggung.
"aduh ada tamu ya..hehe..ya ampun pak kok mau kesini ga bilang dulu si sama aku,jadi malu kan di lihat ibu kamu ,aku masih berantakan gini"ucap nya dengan tidak tahu malu nya.
"sebentar ya tante,amel mandi dulu,"ucap nya lagi dengan cengengesan ,lalu berbalik arah dengan sedikit berlari dia masuk kedalam kamar nya.
desi menggelengkan kepalanya,selera makan nya hilang saat melihat kelakuan anak sulung suci,namun dia menghargai sang tuan rumah,dia tetap menghabiskan makan nya itu,
Dan makan sudah selesai mereka semua memilih duduk di luar ,mereka berkumpul sambil duduk di atas tikar,sungguh kalau di lihat seperti dua keluarga yang bahagia,mereka semua tertawa,tersenyum lalu tertawa lagi,entah apa yang mereka bahas namun kelihatan nya sungguh harmonis.
keseruan itu tiba tiba hilang,saat amel datang menghampiri mereka,sebenarnya tidak ada yang keberatan jika amel ikut bergabung toh dia juga masih keluarga gendis,namun amel selalu mengacaukan semuanya.
"ya ampun ,seru sekali,maaf ya mas,tante aku terlalu lama membiarkan kalian menunggu"ucap nya dengan langsung duduk di sebelah erlangga.
desi hanya menjawab dengan anggukan dan senyuman kecil,suasana sangat canggung ,tidak ada obrolan lagi di sana,sampai akhirnya desi membuka suara.
"em bu,suaminya kemana ya kok belum kelihatan?"
"kalau weekend jam segini dia sedang memancing,sebentar lagi juga pulang,memang nya ada apa ya bu?" tanya suci dengan raut muka yang bingung,
"ah ini saya ingin mengatakan sesuatu kepada kalian,ini menyangkut anak kita berdua"ucap nya dengan sedikit berbisik namun masih bisa terdengar oleh semua orang.
Mendengar itu amel berbinar dia pikir,ini tentang dirinya dan erlangga,
Gendis dan erlangga hanya saling pandang hingga akhirnya gendis menundukan pandangan nya.
"em kalau gitu biar amel telepon dulu ayah ya,tante,kasian kalau tante harus menunggu lama"ucap amel dengan sangat sumringah
"ah boleh tuh sayang,tolong ya telepon ayah mu"ucap desi dengan ramah dan lembut
Mendapat panggilan sayang dari desi,amel semakin yakin,pasti ini menyangkut dirinya dan erlangga,
Amel mengangguk,dia berjalan ke arah depan sambil menelpon sang ayah,setelah selasai menelpon sang ayah,amel ikut bergabung lagi duduk di antara mereka.
..
Dan kini mereka sedang duduk di ruang tamu,baskoro yang sudah datang ,mempersilahkan calon besannya untuk mengatakan semuanya di ruang tamu saja,dan menyuruh sang istri untuk menutup dulu warung nya untuk hari ini saja.
Baskoro begitu antusias mendengar tadi sang sulung menelpon bahwa dia di cari oleh tante desi,untuk membicarakan amel dan erlangga,baskoro langsung saja berpamitan kepada teman teman nya untuk pulang duluan.
"bagaimana bu desi?tadi anak sulung saya menelpon katanya ada sesuatu yang penting?"ucap baskoro membuka suara,
"iya pak,saya ingin membicarakan tentang anak kita kedepan nya!" jelas desi.
Baskoro reflek menatap amel lalu tersenyum ,amel yang dapat tatapan bangga dari sang ayah dia tersenyum malu malu,
"maksud nya bagai mana ya buk?saya butuh penjelasan"ucap baskoro yang berpura pura tidak mengerti
"begini pak,saya ingin melamarkan erlangga untuk anak bapa,jika dia belum siap kita bisa dulu bertunangan untuk mengikat dulu hubungan mereka"terus terang desi dengan menatap gendis.
"kalau saya terserah beliau nya saja bu,ibu bisa langsung tanyakan kepada amel nya langsung"ucap baskoro salah paham.
Reflek semua orang menatap bingung baskoro.suci ,desi dan erlangga saling pandang,begitu juga dengan gendis,dia merasakan akan terjadi sesuatu nantinya.
"maaf pak,sepertinya bapak salah paham"ucap suci berusaha ingin menjelaskan ,namun cepat di potong oleh baskoro
"loh salah paham apa sih bu?bukan nya nak erlangga ingin melamar anak kita amel?"
"maaf pak,sepetinya bapak salah paham,saya ingin melamarkan putra tunggal saya untuk gendis!"ucap desi menyela
DUAR.....
amel dan baskoro kaget bersamaan.
"apa?loh kenapa gendis bu?" ucap baskoro tidak percaya
"iya pak,erlangga ingin meminang gendis putri bungsu bapak"ucap desi lagi memperjelas,namun desi di buat bingung ,kenapa tidak ada raut kebahagiaan di wajah baskoro.
Amel tidak tahan lagi,dia langsung berdiri dari duduk nya,dia menatap gendis dengan mata yang sudah berkaca kaca lalu dia berbalik arah dan berlari ke dalam kamar,
BRAK..
Pintu di tutup dengan kasar
suci,desi dan erlangga mereka begitu bingung melihat tingkah amel.
Baskoro yang melihat sang anak pergi dengan mata yang sudah berkaca kaca,dia mengepalkan tangan nya ,menatap nyalang gendis,gendis yang di tatap beci oleh sang ayah dia hanya bisa menundukan pandangan nya,
Dan perlakuan itu tidak luput dari pandangan erlangga dan desi,erlangga langsung mengelus tangan gendis,gendis mendongak menatap mata erlangga dengan begitu dalam,terlihat di sana ada tatapan cinta yang begitu besar dari erlangga untuk gendis.