Alya Nadira adalah gadis cantik imut, ceria, humoris,jujur,dan sering membuat orang di sekitarnya tertawa,namun dibalik senyum dan keceriaannya,terpendam luka dalam dan beban berat yang ia tanggung sendiri.
kemudian datanglah 3 cowo dalam kehidupan Alya Nadira, si tukang bolos tengil tapi jujur,si jutek cuek tapi diam diam perhatian dan si ketua geng motor yang di takuti di jalanan namun sangat tergila gila pada Alya.
siapakah 3 cowo tersebut,dan siapakah diantara mereka yang bisa melihat penderitaan Alya,pada siapa kah Alya menambatkan hatinya, jangan lupa mampir baca....☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cinta liya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AAAAAAH KEVIN....
"Hehe ... Hm .... Hahaha hm ..." "Kevin terkekeh bodoh.kemudian berlanjut dengan wajah kesal.
Ternyata kecupan di pipi Alya dan semua Ekspresi Alya hanya ada di pikiran Kevin,kemudian kesenangan Kevin hilang ketika membayangkan debaran Alya sama dengan debaran Hati Alya dengan Alex.
Kalau ekspresi Bi Inah itu nyata hanya saja bi Inah bukan terkejut karna kecupan Kevin melainkan karna tawa bodoh Kevin yang membuat keromantisan seketika down.
Saat ini posisi Alya dan Kevin masih posisi saling menatap di ruang tamu,kini senyum terpesona Alya buyar seketika berubah menjadi tatapan bingung dan kesal.
"Pek ...!" Alya melayangkan buku menghantam kepala Kevin yang terlihat oleng di mata Alya.
"AWW .." Kevin menggosok kepalanya yang puyeng,mulai sadar dari lamunannya.
""Loh lagi mikirin apa sih Vin.?" Tanya Alya kesel sendiri,lagi terpesona terpesonanya malah berubah ekspresi aneh.
"Enggak." Ucap menggaruk garuk kepalanya sendiri dengan bibirnya yang manyun.Mana berani Kevin ngomong yang sebenarnya.
"Jangan digituin tuh bibir,tambah seksi tau ..." Ucap Alya menggoda Kevin Alya merasa tidak enak dan menyesal tadi sudah memukulnya. Kevin langsung tersenyum seketika mendengar Alya memujinya.
"Sakit tau ..." Ucap Kevin dengan manja mirip anak kecil yang merajuk.
"Ooooh cup cup cup ... Kasian ,maaf yah ganteng udah mukul tadi,abisnya gue kesel loh ketawa sendiri,gue kira loh oleng." Ucap Alya sembari mengusap lembut kepala Kevin yang terkena hantaman buku. Sedangkan BI Inah hanya tersenyum dari kejauhan.
"Maaf yah ..." lanjut Alya lagi.
"Iyah cantik ..." Sahut Kevin sembari mengacak acak rambut kepala Alya dengan senyum manisnya.
"IIIIH berantakan dong ..." Alya yang gantian manyun rambutnya di acak acak.Kevin terkekeh renyah dan merapikan rambut Alya kembali dengan lembut.
"Al gue sayang banget sama loh,Andai aja loh tau sebenernya, gue selalu pengen loh bahagia,gue akan lakuin apapun untuk kebahagiaan loh Al." Batin Kevin hanya bisa bergumam sembari merapikan rambut Alya.
Sejenak Alya menatap kembali tatapan Kevin yang mendalam,entah kenapa saat bersama Kevin, ada kenyamanan dan kelembutan yang amat damai semakin lama semakin nyaman Alya rasakan.
"Ayo kita mulai belajarnya." Lanjut Alya sembari membereskan rambutnya,di sambut anggukan Kevin yang tersenyum.Kevin dan Alya pun melanjutkan Aksi belajar mereka.
"Eh ngomong ngomong Vin?" Ucap Alya menggantung
"Iyah kenapa."Ucap Kevin sembari memakan camilan.
"Ko, papah mamah loh nggak kelihatan." Tanya Alya karna tanpa melihat Kevin,membuka buku bukunya.
""Papah mama lagi di luar kota." Ucap Kevin dengan mulut penuhnya.
"Oooo gitu ... Buku kam .... Hahaha ...." Alya tertawa renyah seketika menoleh ke arah Kevin yang bibirnya belepotan terkena camilan biskuit,wajahnya terlihat sangat imut dengan kedua pipi yang menggelembung dengan pinggiran bibir penuh butiran remahan biskuit.
"Loh lucu banget ,imut kaya masih baby." Ucap Alya sembari membersihkan butiran yang ada di pinggiran bibir Kevin,dengan jemari tangan dan meniupnya.Kevin terdiam menahan nafas sejenak merasakan debaran di hatinya yang semakin tak terkendali,melihat bibir Alya yang meniup bibirnya,ingin rasanya melahap bibir itu,tapi rasanya semua badan Kevin terasa beku saking kencangnya jantung yang berdegup.
"Vin.." Ucap Alya disela sela tiupan.
"Em ..." Sahut Kevin mencoba menahan diri.
"Bibir loh seksi Vin." Ucap Alya menatap serius bibir Kevin sembari membersihkannya lembut.
Kevin menelan berat camilan yang ada di mulutnya.
"Hm ... ce_g!
Kevin tersenyum menatap tajam dan memegang lengan Alya yang membersihkan bibirnya.
"Mau gue cium...?" Ucap Kevin seraya mendekat.
"Eeeh jangan." Ucap Alya kini menutup wajahnya dengan buku,seraya menyembunyikan senyumnya di baliknya.
"Aaaah Kevin ... Geli....hahaha ..Ampun Vin ...!" Teriak Alya seketika mendapat serangan Kevin yang menggelitik pinggang perut Alya yang kini berguling-guling di atas sofa.
"SET BEG ...! " "CUP ...!"
Cek rek Cek rek ...!
Dengan Reflek Alya mencengkram dua tangan Kevin dan menariknya membuat Kevin terjatuh di atas tubuh Alya,tanpa sengaja kedua bibir mereka saling bertautan,Alya dan Kevin sama sama terkejut, situasi ini pun di manfaatkan bi Inah memfoto dan kembali mengirimnya ke Mila sang majikan.
"Ting ...!"
"HUAAAAAAA ......!"
"Glu-p_rak Reg ..."
Pekikan Mila lebih dahsyat dari sebelumnya di dalam lif seketika membuat orang yang di dalam lif ketakutan mengira Mila kesurupan.
"Ehem ehem ...! " Mila berdehem menatap ke atas langit langit seperti tidak terjadi apa apa, sedangkan orang yang lain menatapnya terkejut dan takut minggir menjauh.
SITUASI BERBEDA DI ALAMI ALBAR DAN KESYA
Karna Albar tidak mendapatkan taksi Kesya juga lupa membawa hp nya akhirnya Albar mengantar Keysa pulang sedangkan sepeda Keysa di bawa ke bengkel terdekat.
"Kini posisi Albar mengayuh sepeda dan Keysa Duduk di depan Albar ,karna sepeda Albar tidak ada boncengannya.
Tatapan Albar kembali dingin dan cuek menatap di sepanjang jalan, tapi itu tidak membuat Kesya berhenti menatap Albar,baginya itu adalah pesona Albar tersendiri.
Walaupun tanpa ada kata yang terucap dari bibir Albar,hanya menatapnya saja pun bagi Kesya itu sudah sangat bahagia,apalagi kini posisi mereka sangat intens mirip sepasang kekasih.Di sepanjang perjalanan Kesya tak berhenti menatap dan mengulum senyum.
"Kak ..." Kesya memberanikan diri memulai kata.
"Hm ..." saut Albar.
" Makasih yah ..." Ucap Kesya.
"Iya." Ucap singkat Albar
"Ih ,pelit amat sih jawabnya cuman gitu doang,kan aku bingung mau ngomong apa lagi." Batin Kesya kesel.
"Disini rumahnya?" Tanya Albar.
Terlihat rumah besar megah,bak istana,ternyata Kesya adalah anak orang kaya,hanya saja Kesya lebih suka hidup yang sederhana,makanya dia lebih suka naik sepeda dari pada naik mobil di antar supirnya.
Kesya tersenyum kemudian memperhatikan. "Iya kak,ini rumah aku." Ucap Kesya.
"Turun." Ucap Albar.
"Kakak nggak mau mampir dulu.? Tanya Kesya penuh harap.
"Enggak." Jawab singkat Albar.
"Iiih basa basi ke ... Dikit kalau mau nolak."liat aja aku bakal bikin kamu kangen sama aku." Batin Kesya sembari memicingkan matanya ke arah Albar alih alih kesel dia malah lebih semangat berusaha mendapat perhatian Albar.
"Kenapa liatin kaya gitu." Tanya Albar merasa aneh dengan tatapan Kesya.
"Kakak nggak anter aku ... Gitu,sampe... Ke dalem rumah,kan kaki Aku lagi sakit."Ucap Kesya dengan wajah imutnya manja yang masih setia duduk di sepeda Albar.
Albar menyadari situasi Kesya."Ya udah turun dulu." Ucap Albar lembut tapi cuek.
Setelah Kesya turun dan sepedanya terparkir,Albar membopong tubuh Kesya tanpa aba aba dan permisi,membuat Kesya terkejut karna Albar kembali menggendongnya.
"Kak ,aku kan masih bisa jalan,walaupun agak susah." Ucap Kesya merasa malu.
"Kelamaan."Ucap Albar singkat,Kesya hanya diam dan kembali menatapnya lekat.
"Pencet bel nya, aku nggak bisa." Ucap Albar masih setia cuek menghentikan tatapan Kesya.
"TING TONG ...!"
Ler_eg-ler_eg ......!
"Non Kesya kenapa non.?" Tanya salah satu body guard yang membuka pagar karna sang satpam sedang di kamar kecil.
Albar menurunkan Kesya lalu berbalik mengambil sepedanya dan pergi tanpa menoleh, sedangkan Kesya setia menatap punggung Albar dari belakang,sang body guard kebingungan menatap Kesya dan menatap Albar bergantian.
" Sebenarnya apa yang membuat kamu sedingin dan se_cuek ini kak." Batin Kesya seakan merasakan luka dalam di hati Albar.