Apa jadinya jika dalam suatu pernikahan hadir orang ketiga?
Begitulah nasib Mayang yang harus menghadapi kehidupan pernikahannya yang penuh dengan lika-liku.
Mertua, dan ipar menganggapnya sebagai benalu.
Ditambah dengan lima tahun pernikahannya dengan Adam, mereka belum juga dikaruniai buah hati.
Sanggupkah Mayang menghadapi semua kemelut kehidupan?
Akan kah Mayang memilih untuk meninggalkan suaminya atau tetap bertahan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marina Cs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
Tak berapa lama Anita datang sambil membawakan banyak makanan, minuman bahkan cemilan yang sudah di pesan Sofi. Sofi tidak memberi tahu kan Anita bahwa Mayang datang ke butik. Sofi hanya bilang kalau diri nya sedang mengingkan sesuatu. Yang kebetulan saat itu Anita sudah selesai bertemu dengan client.
Clek...
"Astaghfirullah... Mayang" teriak Anita sambil meletakan semua barang bawaannya dan berjalan dengan langkah cepat menuju Mayang lalu memeluknya.
"Waaaah parah Lo ke sini kok enggak bilang-bilang."ngomel Anita kepada ku
"Eeeehm gue udah bilang sama Sofi. Emang Sofi enggak bilang-bilang sama Lo"tanya Mayang bingung karena Omelan Anita.
"Sofi enggak ada bilang sama sekali kalau Lo bakalan datang. Sofi cuma nyuruh gue buat beli makanan, minuman dan cemilan. Nih Lo lihat apa saja pesanan nya. Enggak tanggung-tanggung ini anak kalau pesan."omel Anita panjang lebar akibat ulah Sofi.
"Hehehehe.... Kan biar surprise maksud gue."jawab Sofi sambil menggaruk tengkuknya.
"Tunggu Lo kesini sama siapa may? Mana anak Lo?"
"Tuh dari tadi ngeliatin kita dia nya."jawab Mayang sambil menoleh hafiz yang sedang duduk melihat emak-emak rempong.
"Ya Allah Mayang. Anak Lo ganteng banget. Sumpah kalau enggak mikir usia udah gue ambil nih anak Lo?"dengan heboh Anita mencubit pipi hafiz. Hafiz meminta tangan Anita lali mencium tangan nya.
"Sumpah anak Lo sopan banget."ujar Anita sambil melirik ke arah ku.
"Hehehehe...."Mayang hanya bisa tertawa kecil.
Memang Mayang sejak dini sudah mengajarkan hafiz untuk menghormati dan sopan santun kepada yang lebih tua.
Semenjak kedatangan Anita ruang kerja mereka semakin menjadi heboh. Banyak cerita seru yang mereka bagikan. Gibah sana-sini sambil memeriksa semua laporan-laporan. Membuat mereka lupa akan waktu.
Menjelang sore, Mayang memutuskan untuk kembali pulang. Dilihat nya hafiz yang sedang mengerjakan tugas sekolahnya.
"Sayang, kita pulang yuk"ajak Mayang
"Iya Bun."
"Lo mau balik may."tanya Nita saat mendengar ucapan Mayang
"Iya Nita, kasihan hafiz besok masih sekolah. Kapan-kapan deh kita ngumpul lagi."
"Ya udah. Kita-kita boleh kan kerumah Lo?"tanya Sofi.
"Boleh lah."jawab Mayang sambil mengambil kertas dan pulpen. Mayang menuliskan alamat rumah nya yang baru.
Bukan tanpa alasan Mayang tidak memberikan alamat rumah nya yang sekarang. Karena banyak hal yang membuat Mayang untuk merahasiakan nya.
Tok.... Tok... Tok....
"Masuk."sahut Sofi
"Maaf Bu menganggu di depan ada yang cari in".jawab salah satu karyawan
"Siapa?"tanya Anita
"Yang setiap hari datang Bu"jawabnya lagi.
"Maksud kamu Adam?"tanya Sofi memastikan
"Iya Bu"jawab nya
"Ya sudah bilang tunggu sebentar nanti kami turun" jawab Sofi
"Ngapain lagi sih tuh orang datang kesini terus"dumel Anita
"Adam sering kemari Sofi, Nita?"tanya Mayang memastikan
"Ehmmm.. sudah beberapa setahun ini Adam sering kemari nanyain keberadaan Lo Mulu may?"
"Buat apa?"
"Adam pengen ketemu sama Lo"
"Sof, lo aja temuin Adam"pinta Anita
"Ya udah gue turun sebentar. Lo tunggu aja dulu disini may"titah Sofi
"Hmmmm"..
Sofi keluar untuk menemui Adam. Sedang kan Anita menemani Mayang dan hafiz di ruangan.
"Bun, Adam itu ayah ya?"tanya hafiz memecahkan keheningan.
"Iya sayang, itu ayah. Hafiz mau ketemu ayah" tanya Mayang. Anita hanya menyaksikan interaksi ibu dan anak dengan diam.
Sebelum hafiz menjawab pertanyaan Mayang terdengar suara ribut dari bawah. Bergegas Anita, Mayang dan hafiz turun dari atas. Sebelum sampai tangga paling bawah Anita meminta Mayang dan hafiz bersembunyi karena dilihat nya Novi yang sedang mengamuk sambil memukul Adam.
"Maaaaas, ngapain kamu kemari? Kamu masih mencari Mayang? Kamu masih mengharapkan Mayang? Mau sampai kapan mas kamu cari Mayang?Kamu sadarkan kalau kamu sekarang sudah berpisah sama Mayang? Ingat ya mas, sama anak kamu. Mayang itu M A N D U L mas. Aku yang udah berikan kamu anak. Bukan Mayang!!!" Teriak Novi menggebu-gebu.
"Woi... Lo bilang apa tadi??? Mayang mandul? Dengar ya. Lo itu pelakor. Lo udah merebut Adam dari Mayang. Seharusnya Lo sadar.... Mikir pake otak Lo. Mayang enggak mandul. Asal Lo tahu itu."bales Sofi berang mendengar sahabat nya di hina
"Hahahaha... Mayang enggak mandul. Lo pikir gue percaya. Nyata nya apa? Adam dan Mayang sudah lima tahun menikah tapi.... Apa nyata nya???"teriak novi
"Kata siapa saya mandul?"jawab Mayang santai berjalan keluar dari persembunyian nya kearah Sofi
Adam langsung menatap Mayang saat mendengar suara wanita yang selama ini di cari nya. Wanita yang pernah hadir dalam hidupnya.
"Mayang??"lirih Adam
"Iya ini Mayang. Ada apa kamu mencari saya adam? Dan kamu Novi, apa kamu tidak malu dilihat banyak orang?"balas Mayang
"Hmmmm.. maaf bisa kah kita pindah tempat, banyak orang yang sedang melihat kearah kita"saran Anita.
"Anita benar. Jika ada yang mau dibicarakan sebaik nya kita bicara di atas saja."jawab Mayang membenarkan ucapan Anita.
"Tidak usah, ayo mas kita pulang?"bales Novi sambil menarik tangan Adam
"Diam kamu Novi, ada yang mau aku tanyakan sama Mayang."bentak Adam sambil menyentak kan tangan nya.
"Maaaaas."geram Novi dengan wajah memerah.
"Silahkan kalau ada yang mau anda bicarakan, Adam?"
Anita membawa Adam dan Novi ke ruangan kerja di lantai atas. Mayang mengandeng tangan hafiz berjalan belakangan bersama Sofi."
Sesampai nya di ruangan atas, Anita mempersilahkan Adam dan Novi duduk di kursi sofa panjang. Sedangkan Mayang dan hafiz duduk di depan mereka. Adam memandangi wajah Mayang dengan perasaan rindu, rasa cinta nya ke Mayang masih ada. Tak mau membuang banyak waktu Mayang menanyakan apa maksud kedatangan Adam dan mencari-cari Mayang.
"Ada apa anda mencari saya adam" ujar Mayang dengan santai
"Aku mau kita kembali bersama lagi may. Aku masih mencintai kamu?"jawab Adam tanpa rasa malu
"Apaaaa mas, kamu jangan gil* ya" berang Novi saat mendengar permintaan konyol Adam.
"Diam kamu Novi"bentak Adam
"Hahahaha... Apa saya tidak salah mendengar perkataan anda tuan Adam yang terhormat? Apa anda pikir saya mau kembali dengan anda?"
"May, ibu meminta aku buat mencari kamu. Ibu mau kita kembali bersama?"
"Lalu apa dengan permintaan ibu saya mau kembali sama anda? Lalu bagaimana dengan Novi? Apa anda tidak memikirkan perasaan nya?"ucap Mayang.
"Aku akan menceraikan Novi jika kamu mau kembali bersama lagi may"jawab Adam dengan muka temboknya.
"Ckcckckckck... Apa anda berpikir saya mau kembali dengan anda tuan Adam. Maaf saya tidak ingin kembali dengan anda sampai kapan pun"
"Tapi may...."
"Kamu sudah udah gil* mas. Kamu masih mau kembali dengan wanita MANDUL ini."bentak Novi mendengar ucapan Adam
"Bunda tidak mandul" teriak hafiz sambil berdiri dengan raut muka yang memerah saat mendengar Mayang dihina oleh Novi. Mendengar teriakan hafiz Mayang langsung memeluk buah hatinya. Dan menenangkannya.
Sontak Adam dan Novi memandangi hafiz yang berada dalam pelukan Mayang. Mereka tidak menyadari ada seorang anak kecil yang duduk di dekat mereka.
"Siapa itu may" tanya Adam
"Hafiz putra mu" jawab Mayang sambil mengurai pelukannya dari hafiz. Adam sontak melebarkan mata dan mulutnya ketika melihat wajah anak kecil yang sama di waktu masa kecilnya.
"Apaaaaaaaaa." teriak Novi