NovelToon NovelToon
Menikahi Cewek Pesantren

Menikahi Cewek Pesantren

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda / Cinta Paksa / Teen School/College / Bad Boy
Popularitas:6.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Pasha Ayu

TAMAT 02 NOVEMBER 2023

Ning Aisha menangis setelah King tak sengaja menciumnya. "Jangan dekati aku lagi!"

"Terus, gimana cara Gue jagain Lo, Cengeng?"

"Nggak perlu, aku bisa jaga diri baik-baik! Kita bukan mahram, jangan deket-deket! Setan pasti suka godain Kita, terutama kamu yang nggak kuat iman! Nggak mau shalat. Pasti jadi temen setan!"

"Lo mau dihalalin sama temen setan ini? Bilang! Besok Daddy sama Mom biar ngelamar Lo buat Gue!"

"Sinting..."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB SEPULUH

Sore ini King dan Aisha pulang ke rumah sederhana milik Paman Aisha yang ditempati Ummi Zivanna.

Sejak kemarin Ummi harus tidur sendiri di rumah sepi ini, maka malam ini Aisha dan King berniat bergantian menginap di sini.

Pertama kalinya King masuk ke dalam kamar Aisha. Mata King berpencar, melihat-lihat ke sekeliling yang cukup kontemporer. Tak ada pernak pernik lucu layaknya kamar remaja.

Malah terkesan hampa karena hanya ada satu dua kaligrafi saja yang tertempel di dinding putih polos kamar Aisha.

Sementara King mengorek ngorek isi kamar istrinya, Aisha membantu ibunya mencucikan wajan dan peralatan bekas mereka memasak bersama barusan.

Di rumah mertuanya, Aisha tak diizinkan menyentuh satupun pekerjaan. Tak ayal, rumah besar King didominasi banyaknya pelayan dan penjaga.

Aisha melirik kecil ke arah Ummi Zivanna. Ada tatapan lain Ummi yang seolah-olah sedang memberondong pertanyaan secara tersirat pada Aisha.

"Kenapa sih Ummi?"

Ummi tersenyum lalu mengusap pelan pucuk kepala gadis itu. "Kamu tidak menolak King kan, Aish?"

Aisha menatap Ummi dengan bibir yang mencebik. Apa pantas jika dibicarakan pada ibunya kalau King sudah modus dan dia terus menolaknya.

"Ummi bilang nggak boleh bicara soal yang terjadi di kamar kepada siapa pun, termasuk Ummi." Aisha memiliki alasan untuk tidak menjawabnya.

"Ummi cuma mau memastikan. Kamu tahu kewajiban kamu setelah menikah," kata Ummi.

Mendengar itu, Aisha menjadi teringat kisah Ibunya yang juga menikah muda. Inilah yang juga menjadi bahan pertimbangan bagi Aisha untuk tidak mengikuti jejak Ummi Zivanna.

Yaitu, diam saja saat suaminya berselingkuh, diam saja saat suaminya menyakiti, dan diam saja saat ketidak adilan didapati.

Aisha tak mau dipermainkan laki-laki, apa lagi kalau sampai hamil diusia muda. "Apa Ummi juga begitu? Langsung memenuhi kewajiban Ummi sebagai istri?" tanyanya.

"Tentu saja."

Aisha meletakkan piring terakhir yang dicucinya, lantas memeluk hangat sang ibunda yang hebat. "Maafin Aisha Ummi."

Ummi tersenyum. "Kenapa minta maaf?"

"Gara-gara Aisha yang tumbuh diperutnya Ummi. Ummi jadi nggak bisa minta cerai dari Abi dulu. Ummi pasti tertekan saat hamil Aish kan?"

Ummi Zivanna membenarkan. Benar memang jika dia sangat tertekan saat hamil Aisha.

Perjodohan dini dari Abah Zainy dia turuti, dan saat dia mulai jatuh cinta pada Abi Lukman, pria itu justru asyik berhubungan dengan wanita lain.

"Jodoh, mati, rezeki, siapa yang tahu? Apa pun masa lalu Ummi, Ummi bersyukur karena dari Abi mu, Ummi memiliki putri shalihah seperti Aisha Humaira."

Aisha tersenyum lalu mengelap air mata yang meluncur di pipi ibunya. Air mata seorang ibu yang juga sedang terharu karena putrinya sudah menikah.

"Sekarang kamu bikinin minum buat suami kamu sana," titah Ummi. "Masha Allah, udah punya ladang pahala anak Ummi."

Aisha terkikik, ladang pahala tapi yang punya ladang malah tukang modus. Satu hari ini saja King kabur saat diajak Aisha shalat.

Meski begitu Aisha tetap membuatkan secangkir teh panas seperti yang Ummi usulkan. Kemudian segera mendatangi kamar, di mana suaminya masih melihat-lihat koleksi kitab yang entah apa namanya.

Aisha meletakkan teh di atas meja belajar, lalu mengamati leher King yang dipenuhi buliran-buliran keringat. "Buka dulu."

Sontak, King mengalihkan atensinya kepada gadis yang membuka satu persatu kancing seragam sekolahnya. "Aisha!"

"Buka..." Aisha menarik baju putih suaminya, dan dia sempat terpaku pada dada bersih King yang menatapnya serius. "Kamu yakin ngajakin aku main di sini hmm?"

"Apa sih, King?" Aisha menepuk dada bidang nan jernih pemuda itu. "Aku suruh kamu buka baju biar nggak keringetan. Kamu panas kan? AC-nya mati," lanjutnya.

"O." King kecewa. "Udah-udah kalo itu aku bisa sendiri!" King melepas total baju putihnya dengan kesal.

"Kenapa manyun begitu?" Aisha duduk di sisi King yang bergeser menjauh. "Kok geser? Emang aku kuman?"

King menatap Aisha kembali. "Emang mau dipangku?"

"Mau."

King menyengir sambil menepuk-nepuk sebelah pahanya. "Sini duduk!" ajaknya.

Aisha berpaling dengan tangan yang bersidekap cuek. "Bisa shalat dulu baru minta itu, minta ini, minta anu!" ketusnya.

King menghela napas. Tapi kemudian menyengir setelah teringat sesuatu. "Jadi kalo bisa shalat, kamu beneran mau?"

"Tergantung," jawab Aisha.

"Terus gimana masukin nya kalo posisinya tergantung?" tanya King ambigu.

Aisha mencubit hidung mancung suaminya yang bertulang tegas. King selalu bercanda dengan hal yang dia anggap serius.

"Shalat yang ikhlas karena Allah, bukan karena pengen anu!"

-Gue paksa keenakan Lu...

Aisha menatap tajam bahkan menyipit cukup rumit pada King. "Barusan kamu membatin?"

King tertawa. "Nggak salah kalo kita jodoh, ternyata telepatinya sampe."

"Nggak lucu!" Aisha memukul lengan King yang tak berasa apa pun selain hanya gemas yang berefek pada mata King.

"Makanya polos bulat-bulat dulu biar lucu."

"Kiiiing!" Aisha geregetan. Dia sampai menggeram sambil mengepal kuat kedua tangannya yang hampir keluar asap.

"Arah bicara kamu tuh kenapa menjurus ke situ terus sih! Kamu tahu nggak sih tujuan Allah menciptakan manusia itu biar kamu beribadah!"

"Jangan lupa Humaira." King memainkan jari di depan wajah Aisha yang sontak mengernyit dan mundur. "Selain untuk beribadah, Allah juga menciptakan manusia untuk menjadikannya khalifah."

"Dih, tau tau an khalifah segala!" sindir Aisha.

"Tau lah. Tetangganya pak Taka yang Janda baru lima belas hari."

"Aku serius, Kiiiing!" Aisha menggertak giginya geram.

"Iya serius. Khalifah anak Pak ustadz."

Aisha berpaling dengan raut ngambek.

King menggeser duduknya lebih dekat lagi. Lalu mengusap lembut kepala istrinya yang mengambek. "Kata Mas Emyr, harus gini kalo istri lagi marah."

Aisha semakin tak mau menatap King, bukan apa-apa, dia masih marah tapi sikap manis King seketika meluluhlantakan kemarahannya

"Khalifah setahuku berarti pengurus bumi, iya kan? Ini aku serius loh. Udah jangan marah lagi...," bujuk King.

Aisha baru mau menatap suaminya sambil tersenyum. Akhirnya King bisa serius juga dalam urusan ini.

"Maka dari itu, karena disuruh jadi khalifah, jadi salah satu bentuk usaha kita sebagai pengurus bumi ya dengan berkembang biak!"

"Hah?" Aisha terperangah tersentak. Sungguh mencengangkan pemikiran King ini.

"Dengan artian, kita para suami harus memiliki kiat-kiat mesum, sebelum manusia di dunia ini akan punah!" tegas King.

Aisha hampir khilaf memakan telinga suaminya yang mengesalkan. "Kamu tahu itu semua cuma buat ngeles!"

"Ya daripada nggak tahu sama sekali," enteng King.

Aisha bangkit. "Udah ah Bete lama lama ngomong sama kamu!"

"Nggak usah ngomong. Bergerak naik turun di atas lebih enak dari pada ngomong!" King selalu punya sahutan ambigu untuk meledek Aisha.

"Kiiiiing!" Aisha berteriak.

"Aisha, King!" Ummi Zivanna datang ke kamar yang sangat berisik itu. "Kalian apa-apaan sih?" tegurnya.

"King tuh Ummi!" adu Aisha.

"Aisha yang durhaka sama suami, Ummi!" adu balik King.

Ummi Zivanna menghela napas. "Kalian masih pada kayak bocah. Kemarin ngapain pada cium ciuman minta nikah?"

"Kalo itu enak, Ummi." King menyengir dan Aisha mengepal kuat tangannya kembali.

"Hiihhhh!" Aisha lebih memilih keluar dari kamar dari pada meladeni ledekan suaminya.

1
Rahma Putri
Luar biasa
Anjar Angel Part II
koplak 🤣🤣🤣🤣🤣
Azirah Az-zahra
Luar biasa
Nadar Kiowo
hadir💪💪💪💪
Arzachel Rafiandra
klo narkoba,adik kls ku pas SMP waktu itu THN 1992, narkoba dah marak loh di tmpt ku pinggir jakarta 😔
Anjar Angel Part II
omegaaatttttt 🤣
Arzachel Rafiandra
Kecewa
Arzachel Rafiandra
Buruk
Rita
pembaca jg ikutan nyebut lho Ray g tau tuh dpt berapa🤣🤣🤣🤣🤣ngakak
Rita
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣astagfirullah
Rita
🤣🤣🤣🤣🤣protes ma othor
Rita
😅😂😂😂😂😂😂
Rini Mustika
manes bangetttt ...
Rita
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Rita
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣😅
Rita
🤣🤣🤣🤣🤣🤣Bener sich
mentur
Luar biasa
Rhenii RA
Thorr🤣🤣🤣
farah felany
Luar biasa
Hani Ekawati
Pantesan di novel biarkan aku menyerah Acha dipanggil si cadel.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!