Ini novel asli yang diadaptasi menjadi webseries yang berjudul sama, dibintangi oleh Dinda Kirana dan Ryukenli yang tayang di Genflix.
Boy Arbeto putra dari keturunan Arbeto yang cukup terkenal, memiliki wajah tampan, dan kaya raya. Hidupnya sangat sempurna dengan banyaknya wanita yang dimilikinya, membuat pria itu dijuluki sebagai sang Casanova sejati.
Tapi apa jadinya jika sang Casanova di jodohkan dengan seorang gadis lugu, berusia tujuh belas tahun yang baru lulus sekolah bernama Tita Anggara? Akankah pernikahan yang dilandasi oleh perjodohan itu akan berjalan mulus, ataukah sebaliknya?
Yuk kita ikuti kisah cinta manis penuh gelak tawa Boy Arbeto dan Tita Anggara 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 3
"Mom...." Boy memanggil mom Luna yang terlihat diam saja, dengan tatapan mata yang tajam kearah dirinya. "Mom aku tahu aku ini tampan, dan aku ini sangat memukau hingga membuat—"
"B, kau harus secepatnya menikah!" potong Luna dengan tegas.
"What? Menikah?" Boy yang terkejut seketika itu juga tertawa terbahak-bahak.
"Kenapa kau tertawa?" Luna menatap sengit kearah putranya.
"Karena Mom sangat lucu." Boy masih tertawa sambil menggelengkan kepalanya.
"Terima kasih pujiannya." Sahut Luna dengan raut wajah yang datar.
"Mom...." Boy memutar bola matanya malas, karena sindirannya justru dikatakan sebagai pujian.
"Kenapa? Bukankah mom memang lucu dan cantik?" Luna tersenyum jumawa.
"Whatever!" jawab Boy tak peduli.
"Baiklah karena B sudah memuji mom, maka mom akan mencarikan wanita yang cantik dan baik untuk jadi istrimu."
"What?" Boy terkejut dengan mulut yang terbuka dengan sempurna. "B tidak mau menikah! Apalagi dengan wanita yang mom pilih." sahut Boy.
"Kau harus menikah, B! Sudah terlalu banyak maksiat dan masalah yang kau lakukan yang berhubungan dengan wanita! Dan bahkan yang terakhir dan yang paling parah, kau menculik seorang gadis dibawah umur." Luna menggelengkan kepalanya dengan wajah yang kesal.
"Mom aku itu hanya melakukan maksiat kecil-kecilan, karena aku tidak pernah melakukan sex bebas. Kalau di hitung-hitung dosa yang aku lakukan itu hanya lima puluh persen." Boy terkekeh geli.
"Ya ampun B, mana ada dosa lima puluh persen." Luna menepuk bahu putranya dengan gemas.
Sementara Boy masih tertawa sembari mengusap bahunya. "Tentu saja ada Mom! Dan masalah penculikan itu, sudah B katakan berulang kali B tidak menculik gadis gila itu. Tapi Mom dan Dad tidak percaya dan justru memberikan hukuman padaku."
Boy kembali mengingat saat-saat dirinya di hukum menetap di Kuningan, karena sesuatu yang tidak pernah ia lakukan dan itu semua karena gadis gila itu yang mengaku-ngaku diculik olehnya. Dan yang lebih gila lagi gadis itu berani-beraninya menghilang setelah membuat laporan palsu.
"Kau itu jangan mencari-cari alasan, dan sudah mom putuskan akan menjodohkan mu dengan wanita pilihan Mom." ucap Luna dengan tegas.
"No, B tidak mau! Apa kata dunia kalau mereka tahu seorang Boy Arbeto, pria paling tampan di seluruh pelosok negeri dan kaya raya dijodohkan dengan seorang wanita?" ucap Boy dengan sinis.
"Kau tidak perlu mendengarkan apa kata dunia, karena dunia tidak punya mulut untuk berbicara." Sahut Luna asal.
Boy terdiam sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal, ia merasa bingung dengan pembicaraan yang mereka lakukan sejak tadi. Boy berpikir apakah dirinya yang terlampau pintar atau ibunya yang kelewat bodoh.
"Malam ini mom tunggu di mansion utama!" Luna beranjak dari duduknya, dan hendak pergi dari ruang kerja putranya. "Kalau kau tidak datang, mom akan mencoret nama mu dari kartu keluarga!" ancam Luna lalu segera pergi dari ruangan tersebut.
Sementara Boy yang masih duduk di ruangan tersebut, hanya menatap punggung Mom nya dengan tawa yang langsung meledak.
"Mencoret namaku dari kartu keluarga? Apa tidak ada ancaman yang lebih mengerikan dari itu!" Boy masih tertawa dengan keras.
"Oh.. tentu saja ada!" Seru Luna.
"Mo-mom." Boy yang sangat terkejut sampai terbatuk-batuk, saat melihat mom Luna berdiri di dekat pintu masuk ruangan dengan senyum yang tipis di bibirnya.