Area dewasa!!! karena akan ada beberapa adegan kekerasan dan dewasa..
Velvet Majestic Green, seorang gadis remaja badung, anak dari seorang pengusaha kaya raya. Meskipun ayahnya kaya tetapi Velvet bukanlah anak yang manja. Dia bekerja di sebuah minimarket sebagai kasir setelah pulang dari sekolahnya.
Damon Riley Robert, seorang pria tampan yang mempunyai sikap sedikit brutal. Dia sangat suka berkelahi dan bahkan memiliki geng. Damon sangat sering berurusan dengan polisi karena seringnya bermasalah dengan perkelahian antar geng ataupun perorangan.
Hanya karya author receh yang tulisan/PUEBI jauh dari sempurna... tapi dijamin alurnya menarik.. semoga sukaa...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#14
2 minggu berlalu. Hari ini, Velvet bangun lebih pagi dan langsung bersiap siap untuk pergi ke sekolah. Setelah semuanya siap, Velvet pun keluar dari kamarnya dan menuju ruang makan.
Velvet melihat Edith dan Roderick tampak mesra. Velvet senang melihat hal itu. Dia berharap Edith dan Roderick selalu bahagia dan mesra seperti itu.
"Morning Mom, Uncle," sapa Velvet tersenyum dan duduk di sebelah Edith.
"Morning, Honey. Duduklah, kita makan pagi bersama," kata Edith tersenyum.
Lalu merekapun makan pagi bersama layaknya keluarga kecil yang bahagia. Velvet bahagia akan hal itu, karena akhirnya dirinya memiliki keluarga yang lengkap.
Setelah makan pagi, Velvet langsung menuju ke sekolah karena hari ini adalah hari ujiannya yang terakhir.
Seminggu kemarin, Velvet mengambil kursus menyetir. Velvet tak terlalu sibuk lagi di minimarket karena Norman sudah mendapatkan partner untuk Velvet, seorang wanita bernama Riana.
Dan Velvet berharap Riana akan betah bekerja disana mengingat sikap Heidi yang cukup keras.
Velvet mengerjakan ujiannya dengan sangat lancar, begitu pula dengan ketiga sahabatnya.
Sepulang dari sekolah, Velvet langsung menuju ke minimarket dan dari luar sudah nampak segerombolan motor besar sedang parkir di depan mini market.
"Ada mereka lagi?" gumam Velvet.
Velvet kemudian melihat pria-pria yang dikenalnya sebagai teman Damon dan Francis.
"Halooo, Adik kecil," sapa Francis tersenyum.
Damon tampak meminum minuman sodanya dan melihat ke arah Velvet dengan pandangan matanya yang tajam.
Velvet tak terlalu menggubris panggilan Francis dan langsung masuk ke dalam minimarket.
Dia juga hanya melirik ke arah Damon dan tak mempedulikannya.
"Hai, Riana," sapa Velvet.
"Halo, Vel.. Oh ya, apakah pria-pria tampan itu sering kemari?" tanya Riana antusias.
"Terkadang," jawab Velvet dan memakai rompi kerjanya kemudian duduk di belakang meja kasir.
"Aku akan sangat betah jika mereka sering kemari. Mereka sangat tampan, Vel," ucap Riana.
"Bekerjalah yang benar, Riana. Kau masih training di sini," kata Norman dari belakang Riana.
"Baik, Tuan," jawab Riana lalu melanjutkan pekerjaannya kembali.
Tak lama kemudian, Damon dan teman temannya tampak pergi meninggalkan minimarket.
Sebelum itu, Francis memanggil Velvet dari depan pintu.
"Nanti malam kami kemari lagi," teriak Francis dan melambaikan tangannya pada Velvet.
Velvet tak bereaksi apapun. Dia hanya memandang datar pada Francis hingga Francis pun akhirnya pergi dari sana.
"Kau mengenalnya, Vel?" tanya Riana menghampiri Velvet ketika Norman sedang ke kamar mandi
"Hmm," jawab Velvet sembari mengerjakan pekerjaannya memeriksa pemasukan dan pengeluaran barang di minimarket.
"Apa aku bisa juga berkenalan dengan mereka?" tanya Riana.
"Kau bisa berkenalan sendiri pada mereka. Jangan melibatkan aku," jawab Velvet.
"Baiklah, nanti malam aku akan berkenalan pada mereka," kata Riana antusias.
Menjelang malam, Norman sudah kembali ke rumahnya. Riana masih menemani Velvet disana meskipun sebenarnya dia sudah boleh pulang.
Tetapi Riana ingin menunggu gerombolan teman teman Damon terlebih dulu karena ingin berkenalan dengan mereka.
Dan Velvet tak peduli bagaimana caranya Riana berkenalan dengan Damon and the geng.
Di seberang minimarket....
"Kau yakin dengan hal ini, Jonah?" tanya seorang pria di dalam mobil yang kini sedang bersama Jonah dan ketiga temannya.
Mereka semua melihat ke arah minimarket.
"Hmm, itu dia," tunjuk Jonah pada Velvet yang membuang sampah di bak sampah depan minimarket.
"Hei, dia hanya anak ingusan. Apa kau tidak salah, Jonah?", kata teman Jonah yang lain sembari tertawa pelan.
"Dia tak selemah itu, Bruno. Lagi pula kita hanya akan menyerang tokonya. Aku tak sabar melihat reaksinya ketika minimarket itu hancur," kata Jonah dengan senyum liciknya.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA❤❤❤
terimakasih.