Niatnya hanya ingin membantu menyelamatkan nyawa orang dari mautnya.tampa dia sadar apa yang di lakukannya,mempertemukan Devita permatasari,Dokter muda itu dengan Tuan muda dari keluarga ternama di kotanya itu yang trauma dengan sebuah hubungan dan menganggap wanita musuhnya,namun melihat Dokter Devita,hatinya dan pikirannya tidak bisa dia alihkan dari Devita.
Mampukah Tuan muda keluarga willen itu menaklukan Hati Devita yang sudah beku karena trauma dengan kisah hidup ibunya di hianati ayahnya dan kemudian dia melihat perselingkuhan kekasihnya.
yuk intif kisahnya,yang pastinya menarik ya..~~~~~~>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mardalena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
30
"Dimana kakaku tante..kenapa kakak belum juga kembali..?" Dika terus menanyakan mengenai kakaknya.
"Dika..barusan kak Dafa bilang, kalau kakak kamu bersama kak Dafa.kakak kamu baik-baik saja.. Kamu jangan khuatir ya.." Ucap Mommy menenangkan Dika.
"Benaran tante..kakak baik-baik saja..?bagaimana kalau ayah menculik kakak lagi.." Mommy sofia lansung membawa Dika kedalam pelukannya.begitu besar kekhuatiran Dika mengenai keadaan kakaknya,dan kebencian Dika dengan ayah kandungnya sendiri.
"Kakak kamu baik-baik saja sayang, percayalah sama tante.sekarang kakak kamu bersama kak Dafa..besok pagi mereka akan pulang kemari..Kamu tidur sama tante ya..hujannya sangat kuat sekali ini ya.." Ucap Mommy Sofia mengelus belakang Dika.
"Ia tante..." Ucap Dika.
"Ya sudah ayo..kita kekamar tante..ini sudah malam,kamu harus bangun pagi besok kan..jadi kamu harus tidur sekarang.." Ucap Mommy Sofia.
"Ia Tante.."Jawab Dika.
Mommy Sofia membawa Dika menuju kamarnya.Mommy Sofia tidak tega membiarkan Dika tidur sendirian saat hujan kuat seperti sekarang.
Di Apartemen.
Devita tidak bisa memejamkan matanya, karena masih merasa sangat takut dengan perlakuan kasar Dafa tadi dengan dirinya.Devita bangun dari baringannya lalu perlahan keluar mengintip apakah Dafa ada di luar atau tidak.melihat Dafa tidak ada,perlahan Devita keluar dari kamar itu ingin menuju pintu keluar Apartemen.
"Mau kemana kau??" seketika itu Devita mematung di tempatnya berdiri.
"Mau kabur...?silahkan tapi jangan menyesal setelah keluar dari tempat ini..!!" Ucap Dafa dingin.
"Sa..saya mau mencari tas saya Tuan.." Ucap Devita memberanikan dirinya bicara.
"Apa matamu tidak melihat tasmu diatas meja dalam kamar.." Ucap Dafa.
Devita tidak berani menjawab ucapan Dafa,dia perlahan berbalik kembali menuju dalam kamar.saat sudah di dalam kamar,Devita mengambil tasnya untuk melihat barang yang dia beli tadi. Devita mengambil satu bungkus lalu membawanya menuju kamar mandi. Devita segera mengantikan pembalutnya yang tadi belum dia ganti.
Huh...
"Dia menuduhku bertemu dengan Gani padahal dia nggak tau sebenarnya aku keluar membeli pembalutku..bukan bertemu Gani..dia tidak tau Gani hanya membantuku..aku heran kenapa dia harus semarah itu sama aku..bahkan tidak memberikan aku kesempatan menjelaskan.." Ucap Devita meneteskan air matanya lagi.Devita segera menyelesaikan memakaikan kembali **********.
"Jangan melakukan hal gila di kamar mandiku..!keluar sebelum aku mendobrak pintu itu." Ucap Dafa mengamcam.perlahan Devita membuka pintu kamar mandi itu namun tidak berani menatap kearah Dafa.
"Siapa yang melakukan hal gila.. memangnya aku setres.."Guman Devita masih terdengar Dafa.
"Kenapa belum tidur..?" Tatapan Datar Dafa membuat Devita sangat ketakutan.Devita tidak mau menjawab, dia segera berjalan cepat menuju ketempat tidur membuat kakinya tersandung dan dia hampir saja terjatuh namun dengan cepat Dafa menahan tubuhnya.Karena tidak seimbang mereka berdua sama-sama terjatuh keatas tempat tidur dan saat ini tubuh Devita jatuh diatas tubuh Dafa.tatapan mereka saling bertemu bahkan wajah mereka sangat dekat sekali.
Dafa yang saat itu terdiam perlahan mengangkat tangannya lalu merapikan anak rambut Devita menutupi wajahnya.
"Apa kau merasa nyaman diatasku, sampai kau enggan turun..!" Devita tersadar lalu ingin turun dari atas tubuh Dafa namun tangan Dafa malah menahannya bahkan memeluknya.
"Tu..tuan le..lepaskan saya.."Ucap Devita Gugup.Dafa bukannya melepaskan Devita melainkan Dafa lansung membalikan tubuh Devita lalu Dafa yang menindih tubuh Devita.
"Tu..tuan mau apa?"Tanya Devita sangat gugup dan takut.
Cup...
Mata Devita lansung melotot karena Dafa mencium bibirnya.Devita ingin mendorong tubuh Dafa namun tenaganya tidak mampu melawan Dafa kekuatan Dafa.
Dafa Mengigit ujung bibir Devita membuat Devita seketika itu membuka mulutnya dan saat itu juga Dafa lansung memainkan lidahnya menjelajahi rongga mulut Devita.
Devita memukul-mukuli dada Dafa berulang kali agar Dafa melepaskan tautan bibirnya namun Dafa tidak memperdulikan itu.Devita terus berusaha memukul Dafa sampai Dafa melepaskan tautan bibir mereka.
"Kau..kau mencuri ciumanku..Dasar pria brengsek kau.." Ucap Devita marah sembari memukul kuat Dafa dan kembali menangis.
"Kau Brengsek...ummmm" Dafa kembali membungkam mulut Devita dengan ciumannya lagi namun kali ini dia lakukan dengan lembut yang perlahan membuat Devita tidak memberontak lagi.air mata Devita terus mengalirkan karena ciuman pertamanya di ambil Dafa.
"Aku minta maaf!" Devita menatap tajam kearah Dafa.
"Aku minta maaf sudah memarahimu tadi..!" Ulang Dafa lagi.
"Kamu jahaaat...kamu jahaaat..." hiks..hiks...teriak Devita sambil menangis dan terus memukuli dada Dafa.
"Aku kan sudah meminta maaf,lalu apalagi..?" Ucap Dafa tidak mengerti maksud kemarahan Devita saat itu.
"Kamu jahat...kamu jahat...kamu mengambil ciuman pertamaku..kamu jahat.....,kamu pria mesum,kamu Jahaa...Ummm..." Ucapan Devita kembali terhenti karena Dafa kembali mencium lembut bibirnya.Devita terus memukuli tubuh Dafa yang tidak lama Dafa menghentikan lagi ciumannya.
"Benarkah ini ciuman pertamamu?" Tanya Dafa.
"Kau pikir aku wanita apaan hah mau berciuman dengan sembarangan pria hah..kamu jahaaaaat...lepasin aku... brengsek...kau sangat brengsek..." bukannya melepaskan Devita,Dafa malah tersenyum melihat kearah Devita.
"Bagaimana aku bisa percaya ini ciuman pertamamu,lalu kau dengan mantanmu itu..?" Devita lansung menampar pipi Dafa.
plak...
"Aku tidak pernah sama sekali melakukannya dengannya..!!" pekik Devita marah.
"Hmmm..baru aku mengerti,kenapa kekasihmu itu meninggalkanmu karena dia tidak pernah merasakan anggota tubuhmu ka....?" Ucap Dafa.
Plak...Devita kembali menampar pipi kanan Dafa juga.bukannya marah,Dafa malah tersenyum membuat Devita sangat jengkel lalu kembali memukuli Dafa.
"Lepasin aku brengsek..lepasin aku.." pekik Devita sembari memukul Dada Dafa terus menerus.
"Melepasmu...TIDAK AKAN!! Kamu tau aku juga baru pertama kali menciumi seorang wanita,yaitu kamu..Jadi mulai detik ini kamu adalah wanitaku..!!" Ucap Dafa menekan Ucapannya.
"NGGAK..!!Siapa yang mau jadi wanitamu hah,jangan terlalu percaya diri..!aku tidak mau..!!" Ucap Devita tidak menerima.
"Baiklah..kalau begitu kita akan lansung menikah saja,menjadi suami istri..." Devita melototkan matanya yang seakan mau keluar saat itu mendengar apa yang barusan Dafa katakan.
"Jangan gila kamu..siapa juga yang mau menikah dengan pria mesum sepertimu..hah.." Marah Devita.
"Baiklah..kau marah berarti kau setuju.. Okey..besok kita mendaptarkan pernikahan kita.." Ucap Dafa serius lalu kembali mendekati wajah Devita yang saat itu memalingkan wajahnya.
"Aku tidak pernah main-main dengan ucapanku..,kau sudah membuatku kehilangan kendali.." Dafa membawa wajah Devita kearahnya dan perlahan Dafa menciumnya lagi.kali ini Dafa melakukannya dengan sangat lembut.
Dafa memainkannya lidahnya sembari mengajari Devita berciuman.tangan Dafa sudah masuk kebawah belakang Devita ingin membuka pengait penutup Buah Melon milik Devita yang sejak tadi terasa menyentuh Dadanya.
"Jan..jangan.." Ucap Devita selah ciuman mereka.
"Besok kau juga sudah sah jadi istriku.. kenapa kamu menolak..anggap ini malam pertama kita.." Ucap Dafa santai.
"Lepaskan aku Tuan Dafa..aku mohon.." Ucap Devita kembali menangis. Mendengar itu,Dafa lansung menghentikan kegilaannya lalu membawa Devita kedalam pelukannya.
"Tidurlah.." Ucapnya.
"Kenapa kamu melakukan ini padaku.. Apa salahku..,aku tidak pernah berbuat salah padamu..!Kau pria brengsek.. jahat...mesum..." Ucap Devita berlinang air matanya kembali memukuli Dafa.
"Salahmu sudah berani datang kedalam kehidupanku dan kau menganggu pikiranku..! tidurlah..aku akan bertanggung jawab atas ciuman kita ini. Kau pikir aku bodoh mau melakukan hubungan intim di luar pernikahan..?aku tau batasanku..!" Dafa memeluk erat tubuh Devita.
"Tidur..kalau kau tidak mau tidur aku akan memerawani kau malam ini juga..!" Ancam Dafa yang lansung mendapat pukulan lagi dari Devita namun bukannya Dafa marah melainkan dia tersenyum lalu memberikan kecupan lembut di dahinya Devita.
jadi oma punya anak pada saat usia 15thn, dan anaknya melahirkan cucu oma di usia 15thn juga😱😱😱