NovelToon NovelToon
Janda Perawan

Janda Perawan

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta pada Pandangan Pertama / Wanita Karir / Romansa
Popularitas:8k
Nilai: 5
Nama Author: reindranovita Ristiana

Melati harus menjadi janda, sepeluh menit setelah ijab qabulnya.
Di saat yang bersamaan berita kecelakaan yang menimpa kakak nya menjadi salah satu penyebab diri nya harus kehilangan sosok ayah di dalam hidupnya.
Menjadi janda setelah ijab serta kehilangan ayah dan kakak serta kakak iparnya.
Bersama Ibu dan keponakannya
Melati pun memilih hijrah ke Ibu Kota untuk melanjutkan hidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon reindranovita Ristiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keputusan

Seperti yang telah di sepakati bersama .

Rumah dan perkebunan milik keluarga almarhum Surya Pradana pun di jual .

Fatma serta anak dan cucunya pun memutuskan untuk pergi ke jakarta dan memulai kehidupan baru di sana .

Diah segera menemui Fatma .

Saat mengetahui wanita tersebut menjual semua aset miliknya dan berniat meninggalkan tempat tinggal mereka dan berpindah ke kota .

Sebenarnya Diah dan suaminya tidak setuju dengan niat Fatma untuk pindah tapi setelah akhirnya Fatma menjelaskan ,mereka pun akhirnya setuju walau dengan terpaksa .

"Jadi kalian akan benar benar pergi dari desa ini Fat ?"tanya Diah ,kala senja itu dirinya berkunjung ke rumah Fatmawati .

Senja terakhir sebelum sahabat masa SMA nya itu pergi meninggalkan rumah tersebut .

Karna mereka sudah menjual tempat tinggal mereka serta kebun mereka .

"Iya mbak yu ,kami berencana untuk pindah ke tempat lain ".sahut Fatma dengan ramah .

"Huuffttt,andai Rudy waktu itu tidak membuat ulah ".

"Mungkin sekarang kita bisa berbesanan dengan bahagia ".ucap Diah mensedekapkan kedua tangannya di depan dada .

"Aku benar benar malu , Fat ?".

"Kadang aku tidak habis fikir ,bagaimana mungkin Rudy bisa jatuh ke dalam pelukan perempuan ,yang ...".

"Huh ,entahlah hingga detik ini pun rasa nya enggan aku mengakuinya sebagai menantu ".ucap Diah dengan nada kesal .

"Rudy memang benar benar bodoh ".

"Sudah punya batu permata di genggaman ".

"Masih juga mencari batu kali ".sungut Diah dengan nada kesal .

Membuat Fatma pun menggelengkan kepala lalu tersenyum .

"Semua yang terjadi sudah takdir ,mbakyu ".

"Namun demikian biarpun kita tidak jadi besan ,kita tetap bisa menjadi saudara mbak yu ".ucap Fatma dengan ramah .

"Tentu saja ,bahkan jika kalian pergi dari desa ini pun ,rumah kami akan selalu terbuka jika kelak kalian ingin kembali "sahut Diah kemudian menyeruput teh melati miliknya yang tadi di suguhkan oleh Melati ,calon menantu kesayangannya tapi sayang tak jadi menantu betulan .

"Ohya apa Adelia sudah tidur ? ".

"Di mana bayi itu aku tidak melihatnya sedari tadi ?"tanya Diah setelah meletakkan kembali cangkir tehnya .

Fatma pun juga melakukan hal yang sama ,meletakkan cangkir tehnya kembali keatas meja .

"Adel ,sedang di mandikan oleh Melati ".

"Tadi si Adel masih tertidur ,jadi baru di mandikan sekarang "jawab Fatma .

"Kasihan si Adel ,sekecil itu sudah harus kehilangan kedua orang tuanya juga kakeknya "ucap Diah .

Di peluknya tubuh sahabatnya tersebut sambil menguatkan.

Fatma pun membalas pelukan sahabatnya tersebut .

"Hmmm,sepertinya aku harus segera balik ".

"Sudah sore ,sebentar lagi mas Wawan pulang dari kantor"ucap Diah beranjak dari tempat duduknya .

Sebum di selempangkannya tas branded miliknya di bahu kirinya .

Diah mengeluarkan sebuah amplop coklat terlihat agak tebal ,lalu kemudian menyerahkan amplop tersebut ke tangan Fatma .

"Loh ,mbakyu ini apa loh ?"ujar tanya Fatma dengan nada terkejut .

Tangannya berusaha menolak amplop yang tadi di sodorkan oleh Diah kepadanya .

"Ssssttt ,jangan di tolak anggep saja itu rezeki untuk Adel ".

"Dia sudah aku anggap sebagai cucu sendiri ".ucap Diah keukeh memberikan amplop tersebut kepada Fatma .

"Tapi ini terlalu banyak mbakyu untuk Adel "ucap Fatma .

"Tidak apa apa ".

"Jangan lupa segera menghubungi kami jika sudah tiba di tempat baru ".ucap Diah ,kembali memeluk Fatma .

"Tentu mbakyu ,mbakyu juga sering sering lah memberi kabar pada kami nanti ".sahut Fatma .

"Mel ,mama Diah mau pamit pulang ".

"Bawa Adel keluar sebentar sayang ".panggil Fatma .

Tak lama kemudian Melati pun keluar sambil menggendong Adelia .

Bayi delapan bulan tersebut terlihat cantik dengan stelan jumpsuit motif bunga lily .

"Eeeiii,cucu Oma sudah cantik"sapa Diah melihat ke arah Adelia yang sedang di gendong Melati .

Melatipun tersenyum ramah pada mama Diah ,lalu menyalami wanita yang seusia dengan ibunya tersebut .

"Kamu apa kabar sayang ?"tanya mama Diah pada Melati

"Alhamdulillah ma ,kabar Melati baik ".

"Mama Diah ,apa kabar ,maaf Melati belum bisa berkunjung ke rumah mama Diah "ucap Melati sambil mengayun ayun baby Adelia .

"Mama minta maaf atas apa yang sudah Rudy lakukan padamu Mel ,"ucap mama Diah dengan nada penuh penyesalan .

"Mama benar benar tidak habis fikir ,bagaimana bisa Rudy menjalin hubungan dengan gadis itu ,sementara di sampingnya sudah ada gadis yang bisa di bilang sempurna menemani di sisinya ".

"Ini ,huh malah kepincut gadis biasa yang menang onderdil besar doang ".

"Sampai sampai gadis tersebut hamidun duluan gara gara gaya pacaran mereka yang kebablasan ".ucap mama Diah .

"Astaghfirullah ,sejak kapan putra seorang Hartawan bisa menjadi liar begitu "ucap mama Diah memijat pelipisnya perlahan .

"Jangan terlalu di fikirkan ma ,ingat kesehatan mama ".

"Melati sudah ikhlas kok ,mungkin mas Rudy memang bukan jodoh Melati "ucap Melati dengan bijak .

Baby Adelia sedang di pangku neneknya sekarang .

"Hhhh,kamu benar Mel ,tapi rasanya tetap saja mama merasa kecewa dengan Rudy ".ucap mama Diah lalu kemudian pamit pulang saat gawainya berdering .

.

.

.

Setelah menempuh perjalanan hampir delapan jam menggunakan kereta api .

Fatma dan Melati serta Adelia pun tiba di ibu kota .

Turun dari kereta ketiga pun beristirahat sejenak di stasiun .

Baby Adel juga masih terlelap dalam gendongan tantenya .

Sementara Fatma menyeret satu koper besar duduk di samping Melati .

Menatap kedepan tanpa sengaja mata Melati melihat sesuatu yang mencurigakan .

beberapa langkah dari tempatnya tampak seorang pria mencurigakan berusaha mengambil dompet dari pemuda yang ada di depannya .

Terlihat pemuda tersebut sedang sibuk menelfon .

Sehingga tidak menyadari ada yang berusaha mengambil dompetnya .

"Bu,bisa tolong gendong Adel sebentar "ucap Melati dengan nada pelan .

Di bukanya gendongan kainnya dan memindahkan Adelia ke dalam pangkuan neneknya .

"Kamu mau kemana Mel ?"tanya bu Fatma melihat kearah Melati yang hendak melangkah .

"Mencegah kejahatan bu ,"jawab Melati sambil memberi kode kearah pria mencurigakan tersebut .

"Astaghfirullah ".

"Kamu hati hati Mel ".pesan bu Fatma yang di balas anggukan oleh Melati .

Melati pun melangkah pelan mendekati pemuda yang sedang menelfon tersebut .

Menepuk bahu nya sekuat tenaga dan mendorongnya dengan keras hingga tubuh pemuda tersebut menabrak pria yang akan menjadikannya target kejahatan.

"Aldoooo !".

"Ya Tuhan ,ini kamu beneran Aldo !"sapa Melati pura pura sok kenal dan sok akrab dengan pemuda tersebut .

Sedang pemuda tersebut pun menatap dengan heran kearag Melati .

Merasa ada yang menghalangi niatnya untuk mencopet .

Pria mencurigakan tersebut pun akhirnya berniat untuk pergi .

Namun langkahnya terhenti karna ternyata sebelah tangan Melati sudah mencengkram pergelangan tangannya .

"Balikin dulu dompetnya "ujar Melati dengan nada datar .

Pemuda tersebut pun menoleh kearah pria di belakang sampingnya tersebut .

"Perlu aku ulangin "ucap Melati dengan nada tegas .

"Balikin dompetnya atau aku laporkan kamu ke polisi karena sudah mengambil dompet miliknya tanpa sepengatahuannya "ujar Melati sambil menunjuk kearah pemuda tersebut .

Refleks pemuda tersebut pun meraba kantong belakangnya dan tak mendapati dompetnya di dalam kantong .

Pria tersebut terlihat gelisah dan mencoba untuk kabur .

"Bagaimana ,mau kamu kembalikan sendiri dompet itu atau aku laporkan kamu pada polisi ".ujar Melati .

Pemuda tersebut menatap tajam kearah pria tersebut .

"Kembalikan !ucapnya dingin dan tajam .

"Aku tidak tau apa maksud kalian "sahut pria tersebut ,berusaha melepaskan diri dari cengkraman Melati .

"Siialll ,cengkraman gadis ini kuat banget "batin pria tersebut dengan wajah meringis menahan sakit di tangannya .

"Rupanya kamu lebih memilih tanganmu kesakitan daripada mengembalikan dompet nya "ujar Melati .

"Bagaimana aku bisa mengembalikan dompet miliknya ".

"Sementara tanganku kamu cengkram erat seperti ini "ucap pria tersebut mencoba bernegosiasi agar Melati melepaskan cengkramannya .

"Gunakan tangan kirimu !".

"Jangan manja bukankah tadi sewaktu mencopet kamu juga begitu lihai memakai tangan kiri "ucap Melati ,telak .

Membuat pria tersebut mau tidak mau merogoh dompet hasil dia mencopet pemuda di sampingnya tersebut dengan tangan kiri .

Kemudian mengembalikan pada pemuda tersebut .

Melati pun sedikit melonggarkan cengkramannya .

Segera saja kesempatan tersebut di gunakan pria tersebut untuk kabur .

Namun belum genap tiga langkah tiba tiba suara polisi menyuruhnya untuk berhenti .

Refleks pria tersebut menoleh dan melihat seorang polisi mendekat kearahnya dari arah samping .

.

.

.

Polisi akhirnya menggiring pria tersebut untuk mempertanggung jawabkan tindak kriminalnya .

Sementara pemuda tersebut berkali kali mengucapkan terima kasih pada Melati karena sudah menolongnya terhindar dari kejahatan pencopetan .

"Nona ,saya benar benar mengucapkan terima kasih pada anda ".

"Entahlah ,jika anda tidak datang mungkin dompet saya sudah raib di bawa olehnya ".ucap pemuda tersebut .

"Tidak perlu sungkan tuan ,kebetulan saja saya yang melihat hal tersebut "sahut Melati dengan nada ramah .

"Kalau begitu sebagai ucapan terima kasih bagaimana kalau nona saya traktir makan "ucap pemuda tersebut .

"Ohya perkenalkan nama saya Oleander ,nona bisa memanggilku Olef ataupun Ander ".ucap pemuda tersebut menjelaskan .

"Terima kasih atas tawarannya tuan Ander ,tapi mohon maaf saya harus segera menemui ibu saya ,beliau pasti sedang cemas sekarang "ucap Melati menunjukkan arah tempat ibu nya dan Adelia dengan dagu .

Oleander pun menoleh kearah yang di tunjukkan oleh Melati .

Pemuda tersebut pun membungkuk hormat pada ibu nya Melati yang di balas anggukan ramah oleh wanita paruh baya tersebut .

Setelah mengucapkan kata permisi .

Melati pun melangkah menuju ke tempat ibu nya yang menunggunya sambil menggendong baby Adelia .

Bayi mungil tersebut sudah terjaga dari tidurnya .

Sekali waktu dia pun berceloteh dengan suara khasnya .

Mengulurkan kedua tangannya kearah Melati meminta untuk di gendong .

"Sayangnya bunda sudah bangun "sapa Melati sambil meraih Adelia kedalam gendongannya .

.

.

.

Bersambung

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!